Kisah Sukses Pak Jon dan TOP Juice yang Kini Sudah Punya Tiga Cabang di Sekitar Tembalang Semarang

Kisah Sukses Pak Jon dan TOP Juice yang Kini Sudah Punya Tiga Cabang di Sekitar Tembalang Semarang



wirausahanesia.com - Siapa bilang bisnis makanan dan minuman sehat tak bisa hasilkan banyak cuan adegium itu dipatahkan oleh TOP Juice yang kini sudah punya 3 cabang di sekitar Tembalang 
Semarang. 

Berjualan aneka varian jus buah dari mangga, wortel, anggur, jeruk, lemon, semangka, melon, buah naga, tomat, pisang dan lain-hingga hingga menu spesial sperti juice buah mix, juice murni, smoothies dan mix aneka susu, yogurt serta kurma. 

Tentang harga tenang saja, di TOP Juice kita sudah bisa menikmati segelas buah siap teguk mulai dari harga Rp 7.000 saja, murah banget kan ya? 

Jika diminta menyebutkan apa yang istimewa, menurut saya yang sudah tiga tahun rutin membelinya adalah takaran antara air, es, gula, susu dan buah yang pas, tidak terlalu manis. Pelayanannya juga cepat dengan tim dua hingga empat orang di setiap outlet. 

Sang owner bernama pak Jon, dari logat gaya bicaranya yang ramah dan someah bisa ditebak beliau berasal dari daerah Sunda Jawa Barat. 

Outlet TOP Juice pertama ada di Jl. Sirojudin setelah lampu merah tepatnya seberang masjid Istiqomah saat beliau merintis usaha ini, kini sudah punya dua cabang yaitu di Jl. Banjarsari Raya No. 23 dan Jl. Tirto Agung semua masih di sekitar Tembalang Semarang. 

Buka setiap dari jam 09.30 wib hingga 21.30 wib kedai TOP Juice selalu ramai pembeli, baik yang datang sendiri atau dari layanan pesan makanan online seperti gofood, shopeefood dan grabfood. 

Untuk yang coba rutin mengkonsumsi buah, juice bisa jadi salah satu alternatif, gak suka gula dan susu? tinggal bilang saja sama teteh yang jaga maunya seperti apa. 

Demikian tadi sobat wirausahanesia, postingan kita kali ini tentang Kisah Sukses Pak Jon dan TOP Juice yang Kini Sudah Punya Tiga Cabang di Sekitar Tembalang Semarang. Semoga bermanfaat sampai jumpa.



Penulis
Achmad Munandar
Kisah Sukses Warung Nasi Goreng Ragil Banjarsari, dari Boyolali Merantau Wujudkan Mimpi

Kisah Sukses Warung Nasi Goreng Ragil Banjarsari, dari Boyolali Merantau Wujudkan Mimpi


wirausahanesia.com - Jika sobat bertanya warung nasi goreng dan mie goreng rekomemded di Tembalang, Jawaban kami adalah Warung Bakmi Surabaya Ragil yang terletak di Jalan Banjarsari Raya nomer 23 Tembalang Seamarang.

Warung ini dikelola oleh mas Muhammad Solichin asli Boyolali dan sudah eksis di Tembalng paling tidak sejak tahun 2010 an.

Terkenal dengan menu nasi goreng seafood spesialnya yang menggunakan bahan baku segar sehingga rasa dan aromanya khas nikmat serta menggugah selera.

Soal harga tak perlu khawatir, ramah dengan kantong mahasiswa misalnya Nasgor Ayam, Ikan Asin, Ati, Bakso, Kwetiaw hanya Rp 13.000.

Ayam goreng rica-rica, asam manis, ayam goreng tepung dan mentega dibanderol dengan harga Rp 15.000.

Khusus penulis, menu favorit saya adalah nasi goreng spesial dengan telur ceplok dan mie goreng seafood spesial yang biasanya seharga Rp 17.000 sebagai pelengkap sekalian pesan jamur goreng crispy seharga Rp 10.000.


Untuk sobat yang pengin menu komplit, Nasgor spesial yang berisi nasi goreng dengan toping ayam, cumi dan telur yang bisa direquest dadar maupun ceplok.

Aneka olahan mie juga tersedia, dari mie godok, mie goreng, kwetiaw, capcay, bihun dan bakmi.

Kini mas Solichin dibantu dua orang juru masak yaitu mas Widi dan mas Parland yang siap melayani baik pesanan makan di tempat maupun lewat aplikasi pesan antar seperti gofood, grabfood dan shopeefood.

Warung Nasi Goreng Ragil buka dari jam 11.00 wib hingga 23.00 wib, nadi tenang saja saat makan siang bisa didatangi dan pas waktu malan malam juga masih bisa melayani.

Itu tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang Warung Nasi Goreng Ragil Banjarsari Tembalang semoga bermanfaat sampai jumpa.


Penulis
Achmad Munandar 
Kisah Sukses mas Itok Melihat Peluang Bisnis Pengiriman Paket dan Ekspedisi Tumbuh Signifikan Saat Pandemi

Kisah Sukses mas Itok Melihat Peluang Bisnis Pengiriman Paket dan Ekspedisi Tumbuh Signifikan Saat Pandemi

  
wirausahanesia.com - Salah satu bisnis yang moncer justru di saat pandemi salah satunya adalah pengiriman paket dan ekspedisi. Kondisi di mana orang dipaksa berada di rumah mendorong kebiasaan baru dalam membeli suatu barang dari offline ke online.

Pertumbuhan ecomerce juga jadi salah satu alasan kenapa bisnis pengiriman paket dengan cepat meroket, masyarakat jadi terbiasa beli apa saja lewat toko online dan secara alami butuh jasa pengiriman.

Kami berbincang dengan salah satu owner konter pengiriman paket Tiki di Tembalang, nama beliau mas Itok. Bapak dua anak ini memulai bisnis jasa pengiriman pada tahun 2018 berawal dari kebutuhan seringnya melakukan pangiriman barang untuk pesanan usaha percetakan merchandisenya.

Beralamat di Jalan Banjarsari Nomer 58 Tembalang Semarang atau persisnya samping Indomaret, konter pengirimannya tumbuh signifikan dari awalnya hanya puluhan paket dalam sehari kini ratusan paket bisa diproses termasuk dari berbagai market place seperti shopee.

Dalam perbincangan kami, beliau bercerita untuk bisa menerima paket di awal harus membeli lisensi usaha dari pemilik brand Tiki, sistemnya komisi dan cashback berkisar dari 5 hingga 20 persen tergantung berat paket dan jenis jasa yang dipilih, seperti same day service, over night service, two days service, regular, economy, trucking dan international. 

Setelah empat tahun berjalan, sekarang tak hanya Tiki yang dilayani di sini adapula Sh ipper, Shopee express, siCepat dan cargo. 

Seperti pada umumnya bisnis tentu ada tantangannya, "tantangan misal ada paket yang miss, dan kalau dari market place kadang sudah tutupun masih ada yang menghubungi, susah libur" jelas pria asal Bandung ini.

Males baca versi tertulis, dengarkan versi audionya dengan klik tombol play di bawah ini.


Menutup perbincangan beliau juga berbagi tips untuk sobat yang ingin memulai bisnis pengiriman dan ekspedisi, "pastikan tahu karakteristik customer di wilayah tersebut, lebih banyak pengiriman barang, makanan, dokumen atau cargo yang berukuran besar. Kalau sudah tahu baru menentukan brand dan jenis ekspedisi karena masing-masing punya spesifikasi pelayanan masing-masing" tambah alumni arsitektur Undip ini.

Demikian tadi sobat wirausahanesia, postingan kita kali ini tentang Kisah Sukses mas Itok Melihat Peluang Bisnis Pengiriman Paket dan Ekspedisi Tumbuh Signifikan Saat Pandemi, kesimpulannya masih postensial dan pasarnya masih luas untuk dicoba.

Semoga bermanfaat kita jumpa kembali di episode selanjutnya, sampai jumpa.


Penulis
Achmad Munandar


***
Ingin apresiasi langsung ke kreator? 
bisa lewat QRIS lho, yuk support dengan saweran 
melalui scan kode QRIS di bawah ini 
(Mobile Banking dan E-Wallet)
Kisah Sukses mas Harso dan mbak Ida Bangun Griya Rias Sabian, Dari Rias Kini Jadi Wedding Organizer

Kisah Sukses mas Harso dan mbak Ida Bangun Griya Rias Sabian, Dari Rias Kini Jadi Wedding Organizer


wirausahanesia.comBelakangan ini sedang tren sebuah istilah yang disebut Support System, secara harfiah Support system adalah seseorang yang memberi kita kekuatan secara emosional maupun perbuatan langsung. Mereka akan berusaha memastikan bahwa kita selalu berada dalam kondisi yang baik. Jika menemukan kita mengalami kurang baik, mereka akan berusaha membantu.

Dalam mengelola usaha Support System juga diperlukan, jika suami menjalani usaha istri mendukung dan jika istri berusaha suami juga harus support, akan lebih ideal jika sebuah bisnis dijalani berdua.

Hal ini yang jalani oleh pasangan suami istri asal Dukuh Weron Tegalharjo Pati mas Harso dan mbak Ida, bersama-sama membangun dan mengelola usaha Rias Pengantin dan Wedding Organizer bernama Griya Rias Sabian.

Dimulai sejak keduanya menikah hingga kini sudah dikarunia dua orang anak, awalnya hanya menyediakan jasa rias pengantin hari ini sudah bisa melayani dekorasi, tratak, kursi, perlengkapan pesta, panggung, sound system, foto wedding hingga hiburan organ tunggal.

Bagi pembaca yang punya acara besar atau event organizer dan butuh panggung rigging, mas Harso juga menyediakannya namanya Sabian Rigging cocok untuk acara dangdut, sholawat dan lainnya, soal bongkar pasang juga sudah disiapkan jadi klien tak perlu repot lagi.

Sobat bisa mendapatkan jasa rias pengantin yang bisa disesuaikan dengan anggaran dan kebutuhan sangat terjangkau dengan kualitas memukau dan siap melayani sesuai kebutuhan dan ketersediaan dana penyelenggara acara dan pemilik hajatan.

Griya Rias Sabian dimulai oleh mas Harso dan mbak Ida benar-benar merintis dari nol, "waktu anak pertama baru berumur 2 tahun, tahun 2012 istri saya mulai  belajar tata rias dan dengan Bismillah pada tahun 2013 memberanikan diri mulai buka usaha ini" kenang beliau saat ditanya bagaimana sejarah berdirinya Griya Rias Sabian.

Jadi untuk sobat pembaca yang baru mulai usaha jangan pernah merasa terlambat dan minder, belajar dari kisah Griya Rias Sabian kuncinya adalah belajar dan memberanikan diri untuk memulai.

Dalam bisnis rias pengantin dan wedding organizer jam terbang, pengalaman dan portofolio adalah hal yang paling utama, tak perlu diragukan lagi dengan pengalaman bertahun-tahun Griya Rias Sabian siap memberi hasil terbaik, ingin bukti bisa dilihat di akun instagramnya Griya Rias Sabian.

Tak perlu sungkan untuk sekedar bertanya-tanya dan konsultasi, sobat pembaca bisa datang langsung ke galerynya di Desa Tegalharjo Dukuh Weron RT 06 RW V Trangkil Pati atau bisa juga lewat telepon di nomer 085225206662, 085226284442 atau via whatsapp di 085225206662.

Dalam kesempatan berbincang dengan tim Wirausahanesia, mas Harso memberi tips dalam memilih Rias Pengantin dan Wedding Organizer, "Tips memilih Rias Pengantin dan Wedding Organizer agar tidak kecewa sederhana, coba bisa dilihat dari portofolio yang diposting di akun sosial medianya dan video livenya dengan demikian akan membuktikan seberapa  pengalaman dalam menangani setiap acara." jawab pria penyuka olahraga sepeda dan gitar ini.


Demikian tadi sobat wirausahanesia, konten kita kali ini tentang Kisah Sukses mas Harso dan mbak Ida Bangun Griya Rias Sabian, Dari Rias Kini Jadi Wedding Organizer. Semoga bermanfaat sampai jumpa di konten kita selanjutnya.



Penulis
Achmad Munandar

Foto: Griya Rias Sabian
Kisah Sukses kang Mad Juragan Balon Karakter dari Weron Tegalharjo Pati

Kisah Sukses kang Mad Juragan Balon Karakter dari Weron Tegalharjo Pati


wirausahanesia.com - Jika ada modal yang paling penting dalam memulai wirausaha sebenarnya bukanlah modal uang, bahan baku atau peralatan dan perlengkapan tapi kepiawaian dalam melihat peluang dan memanfaatkannya.

Seperti yang dilakukan oleh Ahmad Mu'arif bapak dua anak dari Dukuh Weron Desa Tegalharjo Trangkil Pati yang kini fokus berjualan mainan balon karakter lucu untuk anak-anak.

Pria yang akrab dipanggil kang Mad ini mulai merintis usaha balon karakternya sejak awal tahun 2022 bersamaan dengan momentum dilonggarkannya berbagai kegiatan oleh pemerintah pasca menurunnya kasus penularan corona.

Setidaknya sudah ada empat produk yang dijual yaitu aneka balon karakter berbagai model dan  mainan anak-anak yang dibanderol mulai harga Rp 10.000 hingga Rp 15.000 sangat terjangkau, wajar jika disukai oleh pembeli dan laris manis setiap kali berjualan.

Tontonan hiburan seperti pagelaran seni Wayang Kulit, Ketoprak, Barongan hingga Dangdutan menjadi lokasi favorit sekaligus potensial bagi kang Mad dan tim dalam menjajakan produk Balon Karakternya.

Bersyukur tahun 2022 ini berbagai gelaran seni dalam sedekah laut, sedekah bumi dan hajatan sudah boleh dihelat dengan protokol kesehatan ketat, sebuah angin segar bagi para pedagang khusus event seperti kang Mad dan kawan-kawannya.

Ketika tak ada gelaran seni atau tontonan, bukan berarti kang Mad dan tim nganggur serta membiarkan kesempatan terlewat begitu saja, peluang lain adalah hajatan baik resepsi pernikahan maupun sunatan karena pasti diantara tamu yang hadir membawa serta anaknya yang merupakan target market produk mainan balon karakter.

Bagaimanapun yang namanya usaha pasti ada suka dukanya "senengnya kalau mainan yang dijual laris manis dan sedih jika turun hujan karena balon gak bisa terbang kalau terkena air" kata kang Mad saat ditanya apa tantangan bisnis ini lewat facebook messenger.


Beliau juga berkisah tentang perkembangan usaha balon karakternya yang awalnya dimulai seorang diri dari produksi hingga berjualan "Jualan udah dibantu 3 orang teman, dan siap menerima siapapun yang ingin berjualan" jelas beliau penuh semangat.

Dalam produksi, balon foil yang dibeli dari produsen diisi dengan gas Helium atau dimasyarakat disebut juga Helogin dengan racikan khusus yang beliau pelajari, "bikinnya perpaduan soda api, kaleng aluminium dan air, tapi kracike rahasia..ha..ha.." canda pria berkumis pehobi sepeda trabas ini.

Untuk sobat yang ingin bekerja sama jualan Balon Karakter bisa menghubungi beliau di nomer whatsapp  082231386336.

Demikian tadi sobat wirausahanesia, postingan kita kali ini tentang Kisah Sukses kang Mad Juragan Balon Karakter dari Weron Tegalharjo Pati. Semoga bermanfaat sampai jumpa.


Penulis
Achmad Munandar




Kisah Semangkok Indomie di Malam Jumat

Kisah Semangkok Indomie di Malam Jumat

 

wirausahanesia.comMasih jelas di ingatan saya peristiwa dalam cerita ini terjadi pada tahun 2009-2010, kami adalah sekumpulan mahasiswa yang tinggal di asrama tanpa tv yang kalau mau nonton bola harus ke warung burjo terdekat. 

Selain pertandingan bola, agenda rutin kami adalah nonton bersama acara tv di stasiun Trans 7 yaitu Dunia Lain dan Dua Dunia, keduanya menghadirkan tayangan seputar mistis dan uji nyali. 

Disamping jadi basecamp tempat nobar, warung burjo adalah tempat kami "pesta" dan "penyelamat tanggal tua". 

Hingga hari ini warung burjo bernama Doa Ibu atau "DOI" masih ada di belakang kantor POS gang Iwenisari Banjarsari Tembalang Semarang, pemiliknya pria 40 tahunan asal Kuningan bernama bang Herman. 

Beliau akrab dan hafal nama serta tabiat kami, sampai sekarang jika bertemu dan ngobrol bareng bapak satu anak ini masih bertanya tentang teman-teman saya yang biasa nongkrong bareng. 

Kembali ke istilah tempat "pesta" di atas, istilah ini menggambarkan kondisi di awal bulan saat uang saku baru saja turun, biasanya kami pesan menu komplit nasi putih, mie rebus atau goreng lengkap degan telur, minumannya bisa marimas, coffemix hingga susu soda gembira, di tambah krupuk blek atau gorengan tempe. Mewah untuk ukuran standart mahasiswa kalangan bawah seperti kami. 

Tanggal berganti, bang Herman biasanya paham makin menuju akhir bulan pesanan pasti semakin berkurang, dari menu komplit paling hanya tinggal mie instan dan air putih. 

Hal paling parah yang kami pernah lakukan adalah bawa mie dan telur sendiri, ke warung burjo hanya minta dimasakin dan pesan es teh. Namun demikian tak membuat bang Herman Kapok. 

Jujur beberapa kali saya hutang karena uang saku belum turun atau gaji kerja partime belum cair, sekali lagi bang Herman tetap melayani sepenuh hati karena tahu kondisi kami. 

Nyaris 12 tahun berlalu, teman-teman nongkrong di burjo saya sudah jadi orang semua. 

Pak Perdana Gutomo Putra dan Muhammad Ali Syifa jadi bos Astra, kang Muhamad Wahidun jadi Abdi Negara, pak Puji Norbawa jadi bos pakan udang, mas Sutarno Mantap jadi bos solopeduli, mas Ridho Santoso wirausaha dapur umma, icon kami mbah cahyo Magister Pengelana jadi blogger dan konsultan tugas akhir dan teman2 lain yg belum ke mention satu persatu cc pak Agus Sugito mas Pariman Siregar Ekoty Triyanto Muhammad Bahruddin

Saya? Masih setia di Tembalang menyaksikan perubahan yang signifikan, mahasiswa pergi dan datang. 

Kadang kangen suasana bercanda dan ngobrolin hal mistis di malam kamis selepas tayangan dua dunia dan dunia lain sambil ngopi dan menikmati indomie telur seperti sedulur. 

Berangkat dari kenangan manis di atas, saya pikkir sebuah kebaikan perlu terus dirawat dan diwariskan salah satunya lewat warung burjo. 

Monggo yang mau nostalgia sesekali menikmati indomie goreng dengan telur dan segelas kopi, mampir ke warung burjo kami, namanya masih Burjo DOI tapi ini cabangnya ada Srondol depan Bank BCA dekat pertigaan LPMP.

Terima kasih sudah membaca semoga kita sehat walfiat semuanya amin, dari pada galao mending maka burjo :)



Penulis
Achmad Munandar
Tips Bisnis Digital dari Online ke Offline dari Founder Campunesia

Tips Bisnis Digital dari Online ke Offline dari Founder Campunesia

 


wirausahanesia.com - Setiap orang punya perjalanan kesuksesannya masing-masing, untuk mencapai sebuah prestasi yang sama terkadang butuh waktu yang lebih panjang, penuh perjuangan dan aral rintangan, walau tidak menutup kemungkinan bisa sebaliknya diraih dengan usaha yang lebih mudah.

Jadi apapun yang sedang sobat alami hari ini, jalani saja prosesnya yakin bahwa suatu hari kelak akan meraih hasil yang sepadan dengan perjuangan dan ketekunan kita.

Mukadimah tersebut akan nyambung dengan tema postingan saya kali ini tentang Tips Bisnis Digital from Online to Offline dan sebelum masuk apa saja tips yang saya maksud ijinkan saya buka dengan sebuah cerita tentang pencapaian Campusnesia dari sisi finansial setelah kurang lebih 5 tahun eksis dengan pemasukan yang seadanya.

29 Januari 2021 Campusnesia mulai dipasang iklan dari Google AdSense lagi setelah dua kali gagal mencapai payout karena gagal verifikasi dan hasil yang gak seberapa, bayangkan setahun cuma dapat Rp 390.000 butuh berapa tahun untuk bisa mencapai nominal minimum payout yang dalam kurs rupiah sebedar Rp 1.300.000.

Keputusan memasang iklan kembali Google AdSense atas pertimbangan kenaikan traffic yang progresif dari 1.000 views per hari perlahan tapi pasti bisa konsisten di angka 4.000 hingga 10.000 views per hari.

Payout pertama juga baru bisa dirasakan pada bulan Agustus hasil akumulasi dari Januari hingga Juli 2021 dengan nominal 1,3 juta lebih dikit. Bagaimanapun bagi saya ini adalah pencapaian yang luar biasa dan insentif apa konsistensi dalam membuat konten tulisan di Campusnesia.

Sejak itu, dari Agustus hingga Desember 2021 rutin bisa gajian tiap bulan dari mbah Google dan secara jumlah naik eksponensial seiring bertambahnya jumlah kunjungan harian, sangat menyenangkan.

Terbersit untuk pensiun dini, saya berencana pulang kampung dan fokus menggeluti fulltime blogger, bangun tidur, sarungan, nyingkrang, nulis blog sambil nyeruput segelas kopi susu hmm bayangin saja sudah bikin bahagia.


Saya menceritakan pencapaian dan cita-cita saya ini pada rekan blogger yang kini telah pulang kampung juga karena jadi perangkat desa.

Plot twist, sahabat sejak kecil saya ini justru mengingatkan jangan buru-buru mengambil keputusan untuk pensiun dini dan jadi fulltime blogger serta meninggalkan usaha real yang saat ini saya geluti.

Alasanya tipikal dunia digital semuanya berubah sangat cepat, hari ini berada di puncak bisa jadi besok sudah ada di dasar jurang atau fluktuatif di luar perkiraan, belum lagi resiko shutdown, intinya jangan tergesa-tergesa mengambil keputusan hanya berdasar hasil beberapa bulan saja.

Saran yang lain dari beliau, sebaiknya hasil dari bisnis online Digital seperti AdSense diinvestasikan dalam bisnis offline dan real life. Ibarat menaruh telur di keranjang yang berbeda sehingga jika ada satu telur pecah masih ada yang lain di kerangjang sebelah.

Benar saja, setelah tahun baru penghasilan dari Google AdSense mulau turun drastis, beruntung saat sedang jaya saya tidak langsung tergoda pulang kampung, melepas bisnis real life dan mengandalkan hasil online saja.

Kini, dari hasil Google Adsense, saya membuka sebuah toko offline di rumah, menjual pulsa, paket data, voucher kuota, token PLN, top up game dan dompet digital seperti gopay, dana, shopeepay serta aneka alat tulis sekolah dan kantor dari buku, pensil, penghapus, bolpen, tipe x dll.

Menjalankan strategi dari Online to Offline, pilihan jatuh pada jenis bisnis Konter Pulsa dan Alat Tulis Sekolah mempertimbangkan kesesaian dengan Campusnesia yang merupakan media online dengan tema pendidikand an hiburan.

Apakah bisnis konter masih potensial di tengah jaringan wifi yang semakin murah, mudah dan sudah masuk hingga pelosok desa?

Sejauh ini menurut saya masih prospektif, sekalipun suatu saat kelak semua rumah terpasang jaringan wifi, setidaknya dalam sebulan sekali orang akan mengisi kuota untuk akses internet saat dalam perjalanan dan bepergian ke luar rumah.

Demikian juga dengan kehadiran dompet digital, pulsa PLN, top up game serta aksesoris yang pasti akan menyesuaikan dengan perkembangan dunia teknologi hand phone. 

Demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang Tips Bisnis Digital from Online to Offline ala Campunesia. Semoga bermanfaat sampai jumpa.


Penulis
Nandar


**Artikel ini telah tayang di Campusnesia.co.id

Berkenalan dengan Mak Jinah  30 Tahun Jual Jajanan Anak di Tegalharjo

Berkenalan dengan Mak Jinah 30 Tahun Jual Jajanan Anak di Tegalharjo

 
 

 
 
wirausahanesia.com - Masih segar di ingatan saya, sekitar tahun 1996 atau 1997 sepulang mengaji di Mushola Pak Syarif sering dibeilkan jajan oleh alm. Bapak di sebuah lapak pinggir jalan dengan penerangan lampu Teplok dari kaleng bekas oli pelumas sepeda motor.

Jajanan favorit saya kala itu adalah telur puyuh dan semangka, kadang juga endok ijo atau telur asin yang kala itu masuk kategori jajanan mewah untuk anak kecil seusia saya.

Lebih istimewa lagi tentu saja penjualnya, nama beliau Mak Jinah, sosok ibu-ibu penjual jajanan spesialis event di sekitar desa misalnya sedekah bumi atau kalau ada hajatan dengan hiburan wayang, tayub atau ketoprak.

Saat tak acara tanggapan hiburan, beliau biasanya berjualan di pertigaan daerah Weron Kidulan istilah warga sini untuk menyebut sebuah pertingaan antara RT 02 dan RT 06 di Desa Tegalharjo tepatnya dekat Mushola Pak Syarif depan rumah Kang Cithik.

Selain telur puyuh, semangka, dan telur asin adapula kerupuk, kacang rebus, jeruk dan di musim panen jagung beliau menyajikan jagung bakar yang dibakar saat pembeli datang jadi bisa dinikmati dalam kondisi hangat.

Jagung bakar ini jadi semacam japanese seasons menu, hanya disajikan saat musim panen jagung yang umumnya bersamaan dengan musim hujan, nikmat mana lagi yang bisa kita dustakan makan jagung bakar sembari ditemani gerimis rintik hujan.

Kurang lebih 30 tahun berlalu, hari ini Minggu 19 Juni 2022 saya berjumpa kembali dengan beliau sedang menunggu lapak dagangannya di acara Sedekah Bumi Desa Tegalharjo yang sore ini menyajikan penampilan Ketoprak.

Setiap bulan Apit dalam kalender Jawa, warga Weron dan Kethekputih menggelar Sedekah Bumi atau pesta panen sebagai wujud syukur atas limpahan karunia Allah SWT selama setahun yang lalu dan doa untuk keselamatan, keberkahan dan kelancaran dalam bermasyarakat selama setahun kedepan.

Mak Jinah turut meramaikan dengan dagangannya, kini beliau tak lagi menjajakan endok ijo, kacang rebus atau semangka namun berganti, adaptasi dengan perkembangan jaman dan tren jajanan anak kecil era sekarang.


Terlihat dalam displaynya yang sederhana Mak Jinah menawarkan menu Telur Gulung, Sosis, Tempura, Sempolan dan Bakso Goreng. Harganya sangat terjangkau cukup dengan 2.500 rupiah sudah bisa menikmati camilan kekinian dengan pilihan cocolan saos tomat atau taburan bumbu perasa balado dan barbaque, keju dll.

Mak Jinah tak semuda dulu dalam ingatan masa kecil saya, namun hal yang tak berubah termakan waktu adalah semangat dan keramahan beliau pada pembeli terutama anak-anak.

Saat tak ada tontonan seperti pandemi yang nyaris dua tahun berlangsung, mak Jinah menjajakan daganganya di depan Masjid Al MUjahidin Kethekputih menunggu pembeli dari anak-anak yang TPQ di siang hari.

Kegigihan dan konsistensi Mak Jinah patut diteladani terutama bagi kami yang masih muda ini, semoga beliau senantiasa dalam limpahan karunia Allah SWT dan diberikan kesehatan, kemudahan serta kelancaran dalam berjualan dan kehidupan.

Matur nuwun mak Jinah sudah mewarnai dan mengisi kenangan indah masa kecil saya.



Penulis
Achmad Munandar


**artikel ini telah tayang di Campusnesia.co.id

Apakah Bisnis dari PKM dan PMW Bisa Tumbuh dan Berkembang?

Apakah Bisnis dari PKM dan PMW Bisa Tumbuh dan Berkembang?

 

Campusnesia.co.id - Suatu ketika ada sebuah pertanyaan dalam sebuah postingan business plan competition, "Apakah Bisnis dari PKM dan PMW Bisa Tumbuh dan Berkembang?" jawaban saya Bisa!.

Sebagai bukti dan contoh saya akan menyebutkan sebuah UKM yang berada di Tembalang Semarang tepatnya di Gang Iwenisari No. 27 Banjarsari, dengan sepeda motor lokasi outletnya bisa ditempuh tak lebih dari 5 menit dari kampus Undip.

Namanya Loetju Merchandise, lebih dikenal sebagai Loetju.com mengacu pada situs toko onlinya yang berlamat di http://www.Loetju.com, oh ya spellingnya Loetju dibaca Lu-Cu bersal dari kata Lucu.

Loetju lahir dari Program Mahasiswa Wirausaha atau populer dikenal dengan sebutan PMW dari kampus Undip, berdasar info resmi dari laman Loetju.com mereka berdiri sejak 1 Januari 2010 dihitung sejak menempati outlet pertama mereka, namun kalau dihitung sejak ikut kompetisi bisnis efektif sejak pertengahan tahun 2019.


Sekilas info:
Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) adalah program prioritas Dikti yang pelaksanaannya didelegasikan kepada perguruan tinggi. Mahasiswa (secara individu atau kelompok) yang mempunyai minat dan bakat kewirausahaan dipacu untuk memulai berwirausaha dengan basis IPTEKS yang sedang dipelajarinya.

Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) merupakan program kreativitas mahasiswa dalam menciptakan aktivitas usaha. Tim mahasiswa harus melakukan analisis adanya kebutuhan dan peluang pasar, untuk selanjutnya membuat kreativitas (komoditas) usaha dalam rangka menyediakan kebutuhan pasar tersebut.


Untuk sebuah bisnis yang lahir dari kompetisi kampus, Loetju cukup tangguh bertahan hingga nyaris 12 tahun per 2022 ini, dengan segala suka duka yang pernah mereka alami termasuk pukulan telak pandemi selama dua tahun terakhir.

Oh ya, secara kategori Loetju bergerak di industri kreatif, digital printing, merchandising atau bahasa sederhananya percetakan.


Produknya meliputi aneka plakat dari plakat akrilik, plakat kayu, plakat marmer dan plakat kaca. Selain itu juga ada gelas mug, gantungan kunci, id card, tali lanyard, tas seminar, goodie bag, blocknote, jam, bolpen, stiker, spanduk, poster hingga kartu nama banyak pokoknya.

Namun jika boleh menyebut produk paling larisnya adalah aneka plakat, favorit karena waktu pengerjaan yang cepat, harga terjangkau, pilihan model banyak dan disediakan template desain serta kata-katanya.

Kunci keberhasilan mereka dalam bertahan dan berkembang adalah jeli dalam melihat peluang, beradaptasi dan sabar. Tak jarang bisnis segera bubar karena pengelolanya tak sabaran ingin segera cepat besar, padahal ada pepatah bijak bilang "mengelola bisnis bukan lari sprint tapi lari marathon yang butuh nafas panjang".

Sobat wirausahanesia yang ingin memesan langsung produk dari mereka bisa kunjungi toko onlinenya Loetju.com atau via whatsapp di nomer 085292613001.


Penulis
Simon Naluh
Campusnesia Website Pendidikan dan Hiburan Cocok untuk Pelajar dan Mahasiswa

Campusnesia Website Pendidikan dan Hiburan Cocok untuk Pelajar dan Mahasiswa




Wirsausahanesia.com - Pernahkan sobat mencari informasi seputar dunia pendidikan misalnya tips dan trik menulis makalah, skripsi atau website yang meyediakan template ppt gratis dan lainnya?

Lewat postingan kali ini kami ingin merekomendasikan sebuah website dengan konten seputar dunia pendidikan bernama Campusnesia.co.id.

Eksis sejak 2016, Campusnesia hadir sebagai untuk mewarnai khasanah media online, mereka memilih fokus pada konten pendidikan dan hiburan dengan ribuan artikel yang sudah dipublikaskan.

"Misi kita ikut mewarnai maraknya media online dengan konten yang sebisa mungkin memenuhi unsur informatif, inspiratif dan prestatif atau minimal tidak membawa dampak negatif bagi pembacanya" jelas Achmad Munandar CEO Campusnesia saat redaksi Wirausahanesia hubungi.

Selain tips dan triks seputar sekolah dan kuliah, Campusnesia konsisten menghadirkan konten seputar info webinar, volunter, lomba untuk pelajar dan mahasiswa serta informasi  lowongan kerja untuk para alumni.

Agar tidak jenuh dengan informasi tentang dunia pendidikan, Campusnesia juga rutin menyajikan postingan seputar dunia hiburan seperti review drama korea, film Indonesia dan luar negeri dan acara positif lainnya.

Tahun 2022 ini lewat program UGC Campusnesia juga menerima tulisan dari pembaca untuk mendukung mereka yang ingin mengaktualisasikan diri lewat tulisan.

Itu tadi sobat campusnesia, postingan kita tentang Campusnesia Website Pendidikan dan Hiburan Cocok untuk Pelajar dan Mahasiswa.

Semoga bermanfaat, sampai jumpa.


Penulis: Mumun





Kisah Sukses Bunda Yany Owner Ainaa, Tinggalkan PNS Demi Dekat dengan Keluarga dan Bangun Bisnis Fashion Moslem Syari

Kisah Sukses Bunda Yany Owner Ainaa, Tinggalkan PNS Demi Dekat dengan Keluarga dan Bangun Bisnis Fashion Moslem Syari

 



Wirausahanesia.com - Halo sobat wirausahanesia, apa kabar? semoga baik ya, kali ini dalam rubrik Kisah Sukses kita akan kembali memetik inspirasi dari seorang ibu Inspiratif owner Ainaa yang rela meninggalkan karir sebagai PNS demi keluarga dan bisnisnya, seperti apa kisahnya yuk simak perjalananya.

Bagi seorang wanita lulusan IT Cumlaude dari salah satu Universitas Swasta di Jogja, bunda Yany Sulistyorini, berbisnis bukanlah cita-citanya. Setelah lulus kuliah mulai melalang buana di dunia kerja di ibukota Jakarta, dari perusahaan swasta, BUMN hingga PNS. Suatu hari, rekan kerjanya bertanya, “Kamu orang Pekalongan kan? Kok gak bawa batik?”. Dengan ogah-ogahan dijawab tidak oleh bunda Yany.



Tapi ternyata rekan kerjanya tidak menyerah dan tak bosan-bosan menanyakan hal itu kepada bunda bunda Yany. Modal nekat, tiap pulang kampung ke Pekalongan, beliau pasti bawa batik ke kantor buat dijual ke rekan-rekan kerjanya. 

Alhamdulillah selalu laris manis, seiring berjalannya waktu barang jualan pun bertambah, kerudung paris. Media berjualannya juga merambah melalui Friendster, multiply, dan BBM. beliau mulai ketagihan jualan.

Saat diangkat menjadi PNS, jualan batik dan kerudung paris sepat ditinggalkan oleh beliau. Namun, jiwanya sudah terpaut dengan bisnis. Bunda Yany pun mulai memproduksi pashmina saat jaman-jaman Hijabers merebak. 

Baru mulai bisnis barunya, bunda Yany memutuskan resign dari PNS demi keluarganya. 

Cita-citanya bisa kerja dari rumah sehingga bisa tetap dekat dengan keluarga, terutama anak-anaknya.

Singkat cerita, bisnisnya jatuh bangun. Namun bunda Yany pantang menyerah. Terakhir, beliau menjadi distributor dan reseller berbagai macam brand busana muslimah syar’i. 

Setelah bertahun-tahun menjalani bisnis tersebut, beliau dan salah satu rekannya (sesama distributor), membangun brand busana muslimah syar’i dengan nama AINAA.

Selain Ainaa ada pula brand lain seperti Zabava dan Hanuna, bunda Yany dan rekannya ingin menyampaikan kepada para muslimah, bahwa berpakain syar’i itu tetap nyaman walaupun terlihat berlapis-lapis pakaiannya. Maka dari itu, pemilihan bahan dan model dari selalu dipikirkan dari segi kenyamanannya.

Untuk sobat Wirausahanesia muslimah yang ingin membeli produk Aina, langsung saja follow IG @ainaa.syari yang mau belajar bisnis, bisa bergabung menjadi agen Ainaa.

Itu tadi sobat wirausahanesia, inspirasi dari bunda Yani Owner Ainaa, dan kisahnya yang rela Tinggalkan PNS Demi Bangun Bisnis Fashion Moslem Syari dan Tetap Dekat Keluarga, semoga bermanfaat sampai jumpa.



Penulis:
Ika Shintya