Kisah Sukses Ibu Milenial Mia Owner Annisa Grosir, Jualan Busana Muslim lewat Story WA Order Mengalir ke Olshopnya

Kisah Sukses Ibu Milenial Mia Owner Annisa Grosir, Jualan Busana Muslim lewat Story WA Order Mengalir ke Olshopnya

 


Wirausahanesia.com - Sobat wirausaha, dalam rubrik Kisah Sukses kali ini kami akan menyajikan hasil bincang-bincang inspiratif bersama seorang ibu Milenial asal Boyolali yang kini menekuni jualan Busana Muslim dan Homedress hanya dengan Stroy WA dan sosial media, bakal bisa jadi inspirasi untuk yang masih ragu menjajal jualan dari rumah.

Nama lengkap beliau Rusmiyati, biasa dipanggil Mia, ibu milenial ini merupakan alumni Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Undip angkatan 2007.

Selain berprofesi sebagai pengajar TK di Boyolali, sejak 2017 ia menelateni berjualan produk gamis, hijab, daster, piyama dll yang masuk kategori Busana Muslim dan Homedress.

Tak perlu ribet dengan materi promosi dan SEO ala-ala, Mia menyampaikan ia cukup menggunakan Story WA, Instagram, toko online Shopee, Fanspage Facebook, dan Facebook pribadi saja, cukup posting-posting dan closing saat ada pem beli.

Saat ditanya apa tips jualan lewa WA dan sosial media, ibu muda ini menjelaskan "Intinya terus tambah kontak dan rajin share, Telegram buat nyimpen katalog"

Sedangkan untuk pemilihan produk yang akan dijual, Mia berbagi saran dengan melihat model dan branding produknya, ia memilih untuk kulakan atau ready stok daripada dropship karena dianggap lebih sederhana serta bisa memanfaatkan peluang model kemitraan, dengan daftar jadi distributor bisa dapat harga lebih murah untuk dijual kembali.

Walau hasil dari jualan Busana Muslim dan Homedress dari Rumah lebih besar, tidak lantas membuat Mia meninggalkan profesi sebagai pengajar, ia tetap memilih menjalani profesinya sebagai pengajar di TK "Buatku ngajar bisa buat hiburan, ketemu banyak orang, nek (kalau) jualan online thok (saja) takut stress gak ketemu orang" jawabnya dengan logat khas Boyolali.

Di penghujung wawancara kami meminta tips dan motivasi untuk pasangan muda, ibu-ibu milenial yang ingin jualan online juga, serta tanggapannya terhadap stigma negatif yang belakangan berkembang, jualan online selepas nikah dianggap tidak siap secara finansial. 

"Buat temen-temen yang mau jualan online, via WA story atau sosmed, gak usah mikirin pendapat orang lain sih menurutku. Karena jualan online itu asik, gak melulu karena kekurangan finansial. Lewat jualan online kita jadi banyak temen dan akhirnya banyak pengalaman. Lagipula kalau misalpun kita memang butuh finansial, jualan online kan halal ya, ngapain mikirin pendapat orang lain yang gak nyukupin kebutuhan kita :) :) :)" jelasnya dengan tiga emoticon senyum.

Ia menambahkan "Saya punya banyak reseller, yang menurut saya lebih berkecukupan dari pada saya, banyak ibu-ibu guru yang sudah PNS, suaminya gajinya sudah besar dsb. Karena jualan online cuma posting-posting, closing dan banyak teman. Yakin deh yang udah closing bakal ketagihan posting " tambahnya.

Itu tadi sobat Wirausahanesia, artikel kita kali ini hasil ngobrol inspiratif dengan Mia owner online shop  Annisa Grosir, Jualan Busana Muslim dan Homedress dari Rumah dan Story WA Untung Mengalir.

Buat bunda yang kepo atau sekalian mau belanja bisa langsung cek dan klik akun IG nya di @gamisgrosir.annisa yang sudah punya 10.7k followers dan akun Shopeenya Annisa_Grosir yang sudah jadi Star Selle.



Sobat bisa juga lho jadi Agen Reseller Annisa Grosir, kesempatan bagus sekali nih yang mau mulai jualan online tai bingung beli produknya di mana.

Semoga bermanfaat, sampai ketemu di rubrik kisah sukses pelaku UMKM lainnya di wirausahanesia.com, sampai jumpa.



Penulis:
Achmad Munandar
Kisah Sukses pak Danir dkk dengan PusatAkrilik Produksi Kerajinan Berbahan Dasar Akrilik

Kisah Sukses pak Danir dkk dengan PusatAkrilik Produksi Kerajinan Berbahan Dasar Akrilik

 


Wirausahanesia.comDibanding kaca, sebagai bahan baku bangunan akrilik lebih kuat dengan kesamaan transparan, walau memang harga relatif lebih mahal. 

Polimetil metakrilat atau poli adalah polimer sintetis dari metil metakrilat. Bahan yang bersifat thermoplastis dan transparan ini dijual dengan merek dagang Plexiglas, Vitroflex, Perspex, Limacryl, Acrylite, Acrylplast, Altuglas, dan Lucite serta pada umumnya disebut dengan 'kaca akrilik' atau sekadar 'akrilik'. Wikipedia 

Dalam perkembangannya akrilik juga jadi bahan baku pembuatan aneka produk kerajinan,  hiasan dan kesenian. 

Seperti usaha yang dijalankan oleh pak Danir dan kawan-kawanya yang tefgabung dalam Pusat Akrilik. 

Di workshopnya yang beralamat di Bukit Diponegoro Tembalang Semarang setiap harinya diprodukai kerajinan berbahan dasar akrilik mulai dari plakat, gantungan kunci hingga neon box untuk kebutuhan promosi. 

Pandemi akibat covid-19 tahun 2020 lalu, membuat kita harus beradaptasi misalnya pemasangan sekat untuk kasir dan customer service, hal ini membuat pak Danir dkk kebanjiran pesanan. 

Usaha kerajinan dari akrilik bisa jadi inspirasi buat sobat yang ingin memulai usaha, idealnya memang harus punya alat potong otomatis yang disebut CNC yaitu Computer Numerical Control, disingkat CNC, (berarti "komputer kontrol numerik") merupakan sistem otomasi mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstrak dan disimpan di media penyimpanan. 

Pemotonganya bisa dicustome sesuai pola yang dibuat di komputer desain, memanfaatkan laser sehingga hasilnya akurat, presisi dan bagus. 

Jadi gimana sobat Wirausahanesia? Tertarik memgikuti kisah sukses pak Danir dkk dengan usaha kerajinan akriliknya, yuk segera mulai. 



Penulis:
Achmad Munandar
Kisah Sukses mas Lukman Chakim Jadi Freelancer Desain Logo dan Branding Internasional

Kisah Sukses mas Lukman Chakim Jadi Freelancer Desain Logo dan Branding Internasional

 


Wirausahanesia.com - Profesi freelance di era digital banyak sekali, jam kerja suka-suka seauai deadline hasilnya luar biasa. 

Kalau tetangga yang gak tahu bisa dikira punya pesugihan atau tuyul, gak pernah kelihatan kerja atau jualan, cukup sarungan di depan laptop tapi tiap bulan gajian. 

Seperti kisah sukses mas Lukman, bapak muda asli pekalongan ini menjalani profesi freelancer desain logo dan branding sejak tahun 2014 silam. 

Memanfaatkan peluang dari kompetisi dan situs freelancer luar negeri, karena memang sudah ditekuni sejak lama sudah tahu tips dan triknya sehingga peluangnya keberhasilnya tinggi. 

Tapi memang butuh pengorbanan, perbedaan waktu antara indonesia dan amerika atau eropa membuat beliau harus rela bergadang tapi ya gak apa-apa namanya juga kerja. 

Buat sobat yang punya hobi desain grafis, jadi freelancer desain logo dan identity nramding bisa jadi alternatif. 

Pastikan punya software desain yang legal ya, umumnya sekarang banyak menggunakan adobe ilustrator. 

Itu sobat Wirausahanesia.com, artlikel tentang Kisah Sukses mas Lukman Chakim Jadi Freelancer Desain Logo dan Branding Internasional  Semoga bermanfaat.


Penulis:
Achmad Munandar
Tata cara dan Syarat Submit Kisah Sukses Wirausahanesia,com

Tata cara dan Syarat Submit Kisah Sukses Wirausahanesia,com

 


Wirausahanesia.com - Dalam rangka mendukung para pelaku usaha di Indonesia, Wirausahanesia.com menghadirkan rubrik "Kisah Sukses" kolom yang mengangkat profle para pelaku usaha tanah air dari skala Kecil hingga Menengah.

Sobat bisa mengirim profile usaha melalui form yang kami sediakan, silahka isi dengan seksama inforamasi yang dibutuhkan dari nama usaha, pemilik, produk, harga, alamat, sosial media, toko online, foto produk dll.

Program ini gratis hingga batas waktu yang belum ditentukan.

"Kisah Sukses" yang telah dikirim akan melalui tahap review, redaksi berhak mempublish atau tidak sesuai dengan standar dan ketentuan Wirausahanesia.com.

Usaha, produk dan jasa yang dilarang agama, norma masyarakat dan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia otomatis ditolak.

Semoga bermanfaat, silahkan gunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.

Form Submit Kisah Sukses Wirausahanesia.com


Baca Kisah Suskes para Pelaku Usaha 
Kisah Sukses mas Kunari Owner Pakun Aqiqah dan Catering

Kisah Sukses mas Kunari Owner Pakun Aqiqah dan Catering

 


Wirausahanesia.com - Kesadaran dalam beribadah dibarengi kenaikan kesejahteraan masyarakat Indonesia membuat beberapa bsinsi penunjang ibadah meningkat beberapa tahun belakangan.

Sebut saja minat dan kemampuan masyarakat dalam melaksanakan ibadah haji hingga rela antre tahunan, antrean panjang membuat bisnis umroh laris manis.

Demikian halnya tentang kesadarand an kemampuan akan Aqiqah menghasilkan peluang bisnis yang ternyata sangat potensial.

Salah satu yang melihat dan mengambil peluang ini adalah mas Kunari, pria kelahiran Pati alumni Fakultas EKonomi Undip 2005 yang sudah beberapa tahun menggeluti usaha Aqiqah dan catering.

Pasca lulus kuliah, sempat bekerja kantoran sebagai akuntan di Jakarta sebelum akhirnya memutuskan pulang kampung ke Banjarnegara, sempat usaha komoditas rempah dan ternak sapi hingga suatu hari sapinya dibawa lari pembeli dan uangnya hangus begitu saja.



Menoba bangkit dengan membuka usaha Aqiqah dengan nama Pakun Aqiqah siapa sangka bakal berkembang pesat seperti sekarang.

Selain pelayanan, menu yang rasanya enak harga juga jadi pertimbangan pembeli, Pakun Aqiqah menyediakan paket mulai harga 1,5-2,7 juta.

Kami kutip dari laman resminya di Google Business Site, Pakun Aqiqah & Catering adalah layanan aqiqah siap saji, mudah dan praktis. Mereka hadir sebagai solusi kebutuhan aqiqah masyarakat. 

Pakun Aqiqah memiliki beberapa kantor perwakilan di beberapa kabupaten dan kota agar  bisa menjangkau area yang lebih luas untuk area layanan.

Untuk melihat semua dokumentasi dan aktivitas mereka sobat bisa cek di Facebook dan Instagram, saat ini sudah hadir di beberapa kota, diantaranya:

1. Pakun Aqiqah Wonosobo
2. Pakun Aqiqah Banjarnegara
3. Pakun Aqiqah Purbalingga
4. Pakun Aqiqah Purwokerto
5. Pakun Aqiqah Banyumas
6. Pakun Aqiqah Semarang

Bagi sobat yang mungkin sedang butuh jasa Aqiqah, bisa menghubungi Pakun Aqiqah & Catering lewat nomer telepon 0815-7981-426 atau datang ke alamat kantor pusatnya di Desa Karangsari RT 02 RW 01 Kecamatan Punggelan, Banjarnegara Jawa Tengah 53462.

Itu tadi sobat wirausahanesia artikel tentang 
Kisah Sukses mas Pariman, Penulis Buku dan Psikolog Pecinta Pengembangan Diri

Kisah Sukses mas Pariman, Penulis Buku dan Psikolog Pecinta Pengembangan Diri

 


Wirausahanesia.com - Siapa bilang hobi menulis tidak bisa menghasilkan, asal konsisten melatih skill dan tak kenal lelah mecoba menawarkan pada penerbit akan tiba masanya nama sobat ada di sampul buku yang di pajang di rak Gramedia.

Seperti kisah mas Pariman, pemuda asal Sragen Jawa Tengah, sejak masih di bangku kuliah sudah hobi menulis, sesuai jurusanya Psikologi di kampus Undip Semarang sambil menuntut ilmu sudah bergelut dalam dunia pengembangan diri.

Menjadi trainer outbound, trainer motivasi dan pembicara beragam acara seminar dan training. 

Ketekunan dalam menulis membuahkan hasil dengan terbitnya buku "Master from Minder" dan "Langkah Smart".

Saat ini beliau aktif sebagai dosen dan pengajar serta mengelola lembaga psikologi bernama Psikologi Menjawab.

Lewat Channel youtube Psikologi Menjawab, beliau juga sering berbagi seputar dunia psikologi, pengembangan diri tips trik dunia kerja serta kepenulisan, yang mau nonton dan subcribe klik di sini.

So, untuk sobat yang punya passion dalam bidang sumber daya manusia, pengembangan diri dan kepenulisan saatnya tekuni passion tersebut hingga menemukan kesempatan dan peluang untuk jadi pijakan masa depan.

Itu tadi sobat Wirausahanesia.com artikel tentang Kisah Sukses mas Pariman, Penulis Buku dan Psikolog Pecinta Pengembangan Diri, semoga bermanfaat sampai jumpa.


Penulis:
Achmad Munandar

Kisah Sukses Pasangan Millenial Ridho dan Astri Owner Dapur Umma Semarang

Kisah Sukses Pasangan Millenial Ridho dan Astri Owner Dapur Umma Semarang

 


Wirausahanesia.com - Nekat identik dengan jiwa muda yang masih bergelora dan penuh ide cemerlang pada masanya. Mungkin itu kalimat yang tepat mengganbarkan apa yang dilkukan pasangan muda Ridho dan Astri.

Keduanya berjumpa sebagai mahasiswa Petertnakan dan FKM Undip angkatan 2010 dan memutuskan untuk menikah, Ridho yang awalnya bekerja sebagai Trainer di sebuah lembaga pelatihan dan pengembangan diri memutuskan resign dan memulai usaha.

Mereka memberi nama usahanya Dapur Umma, dengan produk pertama berupa sambel dalam kemasan dengan beragam varian seperti bawah, lombok ijo, cumi, teri dll.

Pandemi yang bagi sebagian usaha membuat sepi pelanggan tidak demikian dengan kisah Dapur Umma, mereka kebanjiran pesanan sambel dalam kemasan.

Selain rasa yang tentu saja enak dan khas, sambel produksi Dapur Umma juga terbilang terjangkau jika dibandingkan produk sejenis.

Memanfaatkan jaringan penjual reseller, toko online dan aplikasi pesan makanan seperti gofood kini tidak hanya produk sambel yang dijual, ada pula produk Lumpia Mercon makanan khas semarang dengan isian jamur dan rebung dan rasa pedas yang nikmat.

Ada pula makanan seperti ayam katsu yang bisa dipesan lewat Gojek dan aneka makanan siap olah dalam bentuk frozen food.

Inspiratif ya sobat Wirausahanesia, itu tadi Kisah Sukses Pasangan Muda Ridho dan Astri Owner Dapur Umma Semarang, semoga bermanfaat.


penulis: Nandar
Kisah Sukses mas Zali Jauhari, Sarjana Peternakan Undip Owner Kaosem,com

Kisah Sukses mas Zali Jauhari, Sarjana Peternakan Undip Owner Kaosem,com

 


Wirausahanesia.com - Banyak yang bertanya apakah bekerja harus sesuai jurusan? jawabannya bila bisa sesuai tentu lebih bagus, namun jika ada peluang yang lebih baik atau lebih enjoy bekerja tidak sesuai jurusan kenapa harus dipaksakan?.

Semuanya baik, yang gak baik itu yang hanya bertanya namun tidak melakukan apa-apa.

Kali ini dalam rubrik Kisah Sukses kami hadirkan sosok dengan profile seperti kisah di atas, namanya mas Zali Jauhari alumni jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Undip angkatan 2005.

Mengawali karis dengan menjadi tentor les privat saat mahasiswa, kemudian aktif di berbagai lembaga mahasiswa hingga pernah menjadi Ketua Himpunan, kecintaannya pada dunia pengembangan diri membuat beliau sempat bekerja sebagai Trainer Outbound dan Motivator diundang sebagai pembicara ke berbagai daerah.

Selepas lulus dan menikah membuka usaha jual beli laptop baik sistem cash maupun angsuran karena latar belakang customer yang beragam.

Pulang kampung ke kota kelahiran Pati pria dengan rambut ikal ini melanjutkan usaha service komputer dan printer hingga bisa dibilang expert di bidangnya.

Saat ini tengan menggeluti bisnis Konveksi dan sablon kaos dengan nama usaha "Kaosem" berasal dari bahasa khas daerah Pati yang artinya "Kaos mu".

Produknya mulai dari kaos oblong polosan, kaos dengan desain khusus untuk anak dan dewasa, serta melayani pesanan kaos baik dalam jumlah sedikit maupun partai besar. Bagi sobat yang hendak pesan bisa mengunjungi langsung toko onlinenya di sini Kaosem.com.

Oke sobat Wirausahanesia.com itu tadi Kisah Sukses mas Zali Jauhari, Sarjana Peternakan Owner Kaosem.com, semoga bermanfaat sampai jumpa.


penulis: Nandar
Kisah Sukses pak Agus Sugito di Bisnis Penerbitan berawal dari Buku Rumah Main Anak

Kisah Sukses pak Agus Sugito di Bisnis Penerbitan berawal dari Buku Rumah Main Anak

 



Wirasuahanesia.com - Dalam rubrik kisah sukses kali ini, kami akan hadirkan cerita pengusaha publishing buku sukses bernama pak Agus Sugito owner dari PT Rumah Main Anak yang sudah menerbitkan puluhan buku inspiratif seputar dunia parenting dan anak-anak.

Kisahnya dimulai sebagai karyawan sebuah lembaga kemanusiaan terbesar di Indonesia, hingga akhirnya memutuskan resign pasca menikah.

Sempat berjualan helm bogo dengan tulisan custome dan trainer di lembaga pelatihan dan berpindah-pindah domisili, jakarta, tangeran hingga semarang.

Sebuah titik balik terjadi saat sang istri, mbak Julia Sarah Rangkuti menulis buku berjudul Rumah Main Anak berisi pengalaman beliau mendidik dan membesarkan anak pertamanya dengan permainan-permainan edukatif.

Buku pertama ini meledak, terjual puluhan ribu eksemplar berkali-kali cetak ulang dan dilanjutkan dengan buku seri keduanya.

Berangkat dari kesuksesan menerbitkan dan menjual buku Rumah Main Anak dengan jaringan pemasarannya, pak Agus dan sang Istri melanjutkan menerbitkan buku-buku yang mayoritas bertema parenting dan anak islami.

Saat ini berdiri pula Maskana Media, bagian dari Rumah Main Anak dengan segmen khusus buku islami.

Pak Agus Sugito juga merupakan ketua TDA Tangerang Raya pada juni 2021.


Penulis: 
Achmad Munandar

Kisah Sukses Millenial yang Jualan Jajanan Sempolan

Kisah Sukses Millenial yang Jualan Jajanan Sempolan

 



Wirausahanesia.com - Kemarin sore sepulang mencari peralatan listrik di daerah Wedarijaksa Pati, kami menyempatkan diri mampir di sebuah pedagang jajanan Sempolan yang terletak di pinggir jalan Kajar arah pabrik gula Trangkil.
 
Gerobaknya sederhana bertuliskan "Sempolan dan Batagor Capcus" namun pembelinya sudah antre ketika kami tiba padahal baru mulai jam empat sore atau tepatnya satu jam saat kami tiba.

Walau mengenakan masker, tapi dari postur dan komunikasinya sang penjual masih muda, ramah dan cekatan meladeni setiap pesanan pelanggan yang datang.

Untuk satu tusuk Sempolan yang merupakan tepung berbumbu dibalut pada sebatang bambu kecil dibandrol dengan harga 500 perak, kami sendiri pesan dengan porsi 5.000 artinya dapat 10 tusuk dengan pilihan bumbu kacang atau saos kecap.
 

Pemuda yang ramah ini berkisah setiap hari buka dari jam empat hingga sembilan malam, kadang jika rame jam delapan sudah tutup karena stok sempolan telah ludes. Libur hari kamis malam dan ketika badan dirasa capek.

Dalam sehari tidak kurang dari 700 tusuk bisa ia habiskan bahkan jika sedang bagus-bagusnya ia mampu menjual hingga 1.000 tusuk hanya dalam waktu kurang lebih lima jam kerja.
 
Sempolan merupakan jajanan yang umum ditemui di berbagai sudut kota pati hingga pelosok desa, identik juga dengan cemilan pedagang depan SD yang membuat Sempolan Capcus tidak biasa ternyata penjualnya masih muda.

Untuk pembaca yang berfikir ini bisnis sepele dan kurang prestise, coba saja hitung estimasi omset bulanannya jika sehari mampu menjual 700 tusuk saja maka Rp 500,- x 700 pcs sudah dapat Rp 350.000,- dengan 5 jam kerja, coba hitung jika dalam sebulan ia buka 26 hari sebulan bisa mengantongi omset Rp 9.100.000,- sebut saja marginya 50% kebayang keuntungannya.

Belum lagi tambahan menu lain yang juga ia jual yaitu batagor dan es buah 1000-an sebagai komplementer, belum lagi gerobak di Kajar ini merupakan cabang dari Jetak setidaknya sudah ada dua lokasi yang kita ketahui.

Menurut rekan kuliner saya yang merekomendasikan tempat ini, kelebihan sempolan capcus kajar diantaranya rasa yang lebih enak dari lainnya, pelayanan yang ramah dan cekatan walau antrian panjang serta harga terjangkau.

Ketika ditanya apakah penerpan PPKM Darurat kemarin berdampak pada bisnis Sempolan miliknya, Millenial yang saya kira usianya baru 20 tahunan ini bertutur tentu saja terkena dampaknya.
 
"kalau terdampak, saya yakin semua usaha terdampak ya mas, tapi ya masih alhamdulillah lah mas" jelasnya sambil terus sibuk mencelupkan sempolan dalam adonan telur dan menceburkan ke wajan berisi minyak mendidih.
 

Penulis: Nandar

Kisah Sukses Driver Ojol Buka Warung Nasi Uduk di Tembalang Semarang

Kisah Sukses Driver Ojol Buka Warung Nasi Uduk di Tembalang Semarang

 



Wirausahanesia.comKisah inspiratif bisa datang dari mana saja, kita bisa mencari sisi positif dari peristiwa-peristiwa di sekitar kita untuk dipetik pembelajaran, hikmah dan ilmunya.

Kali ini, kisah itu datang dari seorang pemuda bernama Muchsin, setelah menamatkan kuliah di jurusan manajemen sebuah kampus swasta di Semarang ia memutuskan melamar pekerjaan layaknya rekan-rekan sebayanya. 

Ia diterima di Gramedia sebagai karyawan kontrak selama 6 bulan, saat wawancara dengan redaksi Campusnesia, pemuda berbadan gempal ini bercerita salary yang ia dapat selama bekerja bisa dibilang lumayan untuk ukuran wilayah penempatan semarang, sayang kontraknya hanya 6 bulan.

Selepas dari pekerjaan lama, ia mencoba hal yang baru, bersamaan mulai gencarnya ekspansi ojek online di kota Semarang dan Tembalang khususnya, Muchsin mencoba peruntungannya degan mendaftar sebagai mitra driver Gojek.

Lebih kurang 2 tahun menjalani profesi sebagai mitra gojek, ia bersyukur bisa membeli motor matic vario secara chas. Tak ingin sukses sendirian, beberapa teman satu daerahnyapun diajak dengan harapan bisa meraih hal yang sama.

Di awal tahun 2020 ini, ia memutuskan menggunakan sebagai tabungan dari hasil menjadi mitra gojek untuk membuat warung nasi uduk. Bukan tanpa pertimbanggan, muchsin menuturkan alasanya kepada tim Campusnesia, "karena sehari-hari kita sering melayani pesanan GoFod jadi kita tahu trennya mas, perkembangan customer dan bisnis makanan yang menggunakan layanan GoFood naik signifikan, melihat peluang ini, saya optimis untuk membuka warung nasi uduk ini".

Selain alasan di atas, ia juga berkisah tujuan membuka warung adalah ibarat prinsip investasi yaitu menaruh telur di keranjang yang berbeda, profesi sebagai mitra driver tetap jalan sembari mengelola warung.

Oh ya, nama tempatnya Warung Nasi Uduk bu Tarni, meyediakan menu sarapan berupa nasi uduk dengan varian aneka lauk-pauk dan sayur. Buka dari pagi hingga sore, bisa dipesan melalui aplikasi GoFood dan Grab Food. Atau sobat pembaca bisa datang langsung ke warungnya yang beralamat di belakang kantpr POS banjarsari, gang Iwenisari no. 29, persis samping oulet Loetju.com.

Dalam mengelola usahanya, muchsin dibantu oleh seorang teman dan sang Ibu yang jadi inspirasi nama warungnya. 

Sebelum mengakhiri obrolan, muchsin juga berpesan bahwa menjadi mitra driver ojek online tidak selalu seindah yang dibayangkan, namanya sistem kadang dapat banyak order atau sepi, belum lagi melayani aneka macam tipe customer. Dan karena hubungan kerja sebatas Mitra, sewaktu-waktu bisa kena suspend atau pemutusan hubungan kemitraan. Disiplin, rajin dan kerja keras jadi kunci utama, begitu pesannya.

Wah inspiratif sekali ya sobat Campusnesia, bagaimana menurutmu? Jika artikel ini bermanfaat dan inspiratif jangan lupa tingalkan jejak di kolom komentar dan share ke teman-temanmu. Sampai jumpa.

Penulis: Nandar
Editor: Mumun


Kisah Sukses Burjo DOI "DOI" Tembalang Semarang, Cocok jadi Inspirasi Millenial

Kisah Sukses Burjo DOI "DOI" Tembalang Semarang, Cocok jadi Inspirasi Millenial

 



Wirausahanesia.com - Burjo bang herman, begitu kami lebih suka menyebutnya, mengacu pada nama pemiliknya bang Herman. 

Walau nama sebenarnya adalah warung burjo Doa Ibu. Saya kenal pertama tahun 2008 ketika kali pertama pindah ke Jl. Iwenisari tembalang. Warung burjo jadi salah satu warung favorit selain kucingan karena menu yang sederhana dan terjangkau dari sisi kantong mahasiswa. 

Tempat Hutang Akhir Bulan
Keakraban terbangun karena seringnya makan di warung burjo bang Herman. Selain itu beliau juga pengertian di masa-masa perjuangan saat masih mahasiswa burjo jadi andalan di akhir bulan karena boleh hutang he he jangan ditiru. 

Tempat Nongkrong Favorit 
Pesenya cuma teh tawar tapi nongkrongnya berjam-jam. Ini juga jadi salah satu hal yang membuat kami memiliki kenangan tersendiri ketika tak lagi di tembalang. 

Selain acara bola, tayangan yang jadi ajang nobar adalah film hollywood dan dunia lain, bang herman cukup personal hingga kini tiap kali ngobrol beliau selau absen temen-teman lawas yang biasa nongkrong "si perdana, purnama, cahyo, eko sekarang pada kerja di mana ndar?"
Kita masuk pada hal-hal yang menurut penulis inspiratif dalam hal entrepreneurship dari warung doa ibu:

Friendly
Ramah jadi hal mendasar dalam hal pelayanan, customer akan lebih nyaman serta sedikit banyak tahu tentang informasi individu jadi semakin menambah kedekatan. 

Teori ini sepertinya dipraktekan bang herman dan tentu saja logat sunda sangat membantu, terdengar lembut dan ramah. enak kali ya punya istri orang sunda #eh..

Menu yang menyesuaikan perkembangan
Namanya saja burjo, dari kata bubur kacang hijau, pada awal buka warung ini hanya mnyediakan menu bubur, mie instan dan gorengan. 

Kini kamu bakal susah bedain ini warung burjo, penyet atau warteg? karena menunya bertambah banyak. Kata teman saya "Its just a Business jangan terlalu sentimentil dengan idealisme" maksudnya ya kalau ada peluang menu lain yang lebih laris dan menguntungkan ya diambil saja. 

Nyaman
Tempat yang nyaman akan membuat pelanggan betah berlama-lama. Logikanya makin lama nongkrong makin banyak uang dikeluarkan. Sekarang Burjonya bahkan sudah ada fasilitas internet gratis dengan wifi. Kamu tidak hanya bisa makan minum, main game sampai ngerjain tugas di warung burjo juga bisa.

24 Jam
Ibarat menjaring ikan, kalau mau mendapat ikan yang lebih banyak cobalah menjaring dengan lebih dari jaring. Atau menjaring kalau hanya punya satu jaring coba jaring lebih lama. 

Teori ini yang dipraktekan bang Herman, dengan 2 shift pegawai memungkinkan buka 24 jam dan artinya makin banyak pelanggan yang bisa dilayani.

Tabungan Harian
Ini inspirasi sekaligus solusi bagi banyak entrepreneur pemula yang kadang membuat kesalahan terhdap manajemen keuangan. 

Bang Herman berbagi kesuksesan manajemen keuangan sederhananya yaitu tabungan harian. Setiap hari nabung untuk gaji pegawai, bayar listrik, kontrakan dll. Uang disiihkan dari keuntungan harian, jadi tidak terasa berat. 

Contoh sewa tepat 12 juta per tahun, artinya tiap bulan harus nabung 1 juta dan satu hari sekitar 30 ribu jadi ringan kan?.

Ulet dan Telaten
Tips general untuk apapun dan siapapun, pepatah jawa mengatakan "teteken kanti tekun mesti bakal tekan". Artinya kurang lebih siapa yang ingin sukses harus berpegang pada ketekunan dalam mejalani suatu hal. 

Untuk sukses kadang butuh waktu yang tidak sebentar di sana keuletan seseorang di uji. kadang kita hanya melihat saat suksesnya saja tapi lupa bertanya perjuangan dan pengorbanan apa yang telah orang-orang sukses itu lakukan.

Lapangan Pekerjaan
Pegawai bang herman adalah, tetangga dan saudara dari kuningan. Kata beliau anak-anak dan remaja di daerahnya kurang begitu peduli dengan pendidikan jadi banyak yang sudah bekerja diusia sekolah. 

Dengan usahanya di semarang beliau mencoba membantu membuka lapangan pekerjaan. Mulia sekali, ini manfaat kalau kamu punya usaha bisa membantu orang lain dalam mencari pekerjaan. kini warung Doa Ibu ada 3 cabang di Tembalang Semarang.


Nah sobat Campusnesia, ini dia artikel inspirasi kita kali ini Belajar Entrepreneurship dari Burjo Bang Herman, bagaimana menurut pendapat kalian apakah ada yang menginspirasi? tinggalkan komentar di bawah ya. Sampai jumpa dan salam prestatif.


penulis: Nandar
foto      : Nandar