Optimalisasi Produktivitas Pertanian melalui Program Kerja KKN Tematik 2023 berupa Pemetaan Irigasi dan Zona Pertanian guna Meningkatkan Sektor Pertanian di Desa Tanjungkulon, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan

Optimalisasi Produktivitas Pertanian melalui Program Kerja KKN Tematik 2023 berupa Pemetaan Irigasi dan Zona Pertanian guna Meningkatkan Sektor Pertanian di Desa Tanjungkulon, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan

 
Gambar 1. Peta Irigasi (kiri) dan Persebaran Pertanian (kanan) 
Desa Tanjungkulon, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan



Loetju.id Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Diponegoro sudah dimulai sejak tanggal 6 November 2023 hingga 29 November 2023, masing-masing mahasiswa memiliki program kerja yang bertujuan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, salah satunya adalah manfaat pada sektor pertanian. 

Dalam rangka mengoptimalkan produktivitas pertanian di Desa Tanjung Kulon, pendekatan melalui pemetaan irigasi menjadi langkah strategis yang dapat dilakukan. Pemetaan irigasi memungkinkan identifikasi dan analisis yang lebih baik terhadap distribusi air untuk pertanian, sehingga mampu meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya air dan memaksimalkan hasil pertanian.

Pertama-tama, pemetaan irigasi difokuskan pada identifikasi infrastruktur irigasi yang sudah ada di desa tersebut. Dengan pemetaan yang detail, lokasi saluran irigasi, titik sumber air, serta sistem distribusi yang ada dapat diketahui. Hal ini penting untuk mengevaluasi keadaan infrastruktur yang sudah ada dan mengidentifikasi potensi perbaikan atau peningkatan yang diperlukan.

Selain itu, melalui pemetaan irigasi, kita dapat mengukur dan menganalisis sejauh mana efektivitas distribusi air ke setiap lahan pertanian di desa. Hal ini mencakup identifikasi lahan yang mungkin belum terjangkau oleh sistem irigasi yang ada atau lahan yang mungkin mengalami kelebihan air. Dengan demikian, dapat diambil langkah-langkah konkret untuk menyempurnakan distribusi air, seperti perbaikan saluran atau penyesuaian pola irigasi.

Pemetaan irigasi juga memberikan kesempatan untuk melibatkan masyarakat setempat. Melalui pendekatan keterlibatan masyarakat, para petani dan pemangku kepentingan lokal dapat berkontribusi dalam proses pemetaan dengan menyampaikan informasi lokal yang berharga, dan memberikan masukan mengenai pengalaman praktis mereka dalam menggunakan sistem irigasi.

Selain itu, untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap cara mengoptimalkan pemanfaatan air untuk pertanian dapat diadakan sebuah pelatihan atau workshop bagi petani terkait pengelolaan irigasi yang lebih efisien supaya dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani secara keseluruhan.

Dengan demikian, melalui pemetaan irigasi dan pendekatan keterlibatan masyarakat, diharapkan desa tersebut dapat mencapai optimalisasi produktivitas pertanian, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal.



Penulis
Dendy Imansyah Putra Effendy

Upaya Integrasi dalam Memaksimalkan Potensi Wisata dan Peternakan melalui Proses Pemetaan di Desa Tanjung Kulon

Upaya Integrasi dalam Memaksimalkan Potensi Wisata dan Peternakan melalui Proses Pemetaan di Desa Tanjung Kulon


Gambar 1. Peta Potensi Wisata (kiri) dan Peternakan (kanan) 
Desa Tanjung Kulon, Kajen, Pekalongan


wirausahanesia.comPekalongan - Desa Tanjung Kulon, yang terletak di Kecamatan Kajen, Pekalongan, menjadi salah satu objek untuk upaya integrasi potensi wisata dan pemetaan peternakan yang diinisiasi oleh Tim 1 Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) 2023 Universitas Diponegoro dari tanggal 6 hingga 29 November 2023. Dengan visi pengembangan berkelanjutan, proyek ini bertujuan untuk menggali potensi pariwisata unik di Desa Tanjung Kulon, sekaligus merinci peta sumber daya peternakan di wilayah tersebut.

Tim KKN yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu untuk merangkul keragaman aspek yang terkait dengan pengembangan Desa Tanjung Kulon. Dengan kolaborasi antara mahasiswa teknik geologi, geodesi, akuntansi, dan hubungan internasional, mereka berkomitmen untuk memberikan dampak positif yang holistik di desa tersebut.

Upaya integrasi dimulai dengan eksplorasi mendalam terhadap potensi wisata di Desa Tanjung Kulon yakni Putri Tanjung, menggali cerita lokal, serta memahami keunikan budaya dan alam yang dapat menjadi daya tarik wisatawan. Selanjutnya, Tim KKN juga melakukan pemetaan peternakan di wilayah tersebut, mencatat jumlah peternak, jenis ternak yang dibudidayakan, dan potensi pengembangan peternakan secara berkelanjutan. Eksplorasi dan pemetaan dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap Pak Rahyoto selaku juru kunci dari Makam Putri Tanjung dan Pak Bashin selaku peternak di Desa Tanjung Kulon.

Dalam langkah-langkah awal proyek ini, Tim KKN juga telah berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat, mendengarkan aspirasi dan masukan mereka. Melalui dialog terbuka, mereka berusaha menciptakan program pengembangan yang tidak hanya menguntungkan dari segi ekonomi, tetapi juga memperhatikan kelestarian alam dan budaya lokal.

Proyek ini juga melibatkan pihak-pihak terkait, termasuk pemangku kepentingan lokal, perangkat desa, dan perwakilan komunitas. Melalui sinergi ini, diharapkan integrasi potensi wisata dan pemetaan peternakan dapat menciptakan model pengembangan desa yang dapat diadopsi oleh wilayah-wilayah sekitarnya.

Pemetaan yang dilakukan oleh Tim 1 KKN-T 2023 Universitas Diponegoro di Desa Tanjung Kulon, Kecamatan Kajen diharapkan dapat menghasilkan data yang berkelanjutan dengan memadukan keindahan alam dan kearifan lokal yang dapat tertuju pada pertumbuhan ekonomi yang berpusat pada masyarakat.



Penulis
Sulthan Naufal Hidayat

Menilik Kisah Inspiratif Bu Wastiah, Pemilik UMKM Sale Pisang, Menjadikan Kebunnya sebagai Ladang Penghasilan

Menilik Kisah Inspiratif Bu Wastiah, Pemilik UMKM Sale Pisang, Menjadikan Kebunnya sebagai Ladang Penghasilan

 
Gambar 1. Tim 1 KKN-T bersama Ibu Wastiah 
(Sumber: Dokumen Pribadi)


wirausahanesia.comPada hari Kamis (16/11/23), Tim 1 Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) 2023 Universitas Diponegoro melakukan wawancara dengan Bu Wastiah selaku salah satu pemilik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sale pisang di Desa Tanjung Kulon. 

Bu Wastiah merupakan salah satu narasumber yang kami wawancarai karena berkaitan dengan program kerja yang sudah direncanakan yaitu Profilisasi UMKM. Beberapa informasi yang dibutuhkan mengenai UMKM yaitu berkaitan dengan perizinan, pembukuan, pengemasan, dsb. Berikut ini beberapa informasi yang kami dapatkan. 

Bu Wastiah merupakan salah satu pengusaha sale pisang di Desa Tanjung Kulon, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan. Bu Wastiah memilih untuk mengolah pisang karena sesuai dengan ciri khas Kabupaten Pekalongan bahwa sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani pisang dan singkong. Tidak hanya itu, sebagian besar wilayahnya pun juga masih ditanami singkong dan pisang. 

Dalam mengolah sale pisang, Bu Wastiah memanfaatkan kebun milik suaminya sehingga beliau tidak membutuhkan banyak biaya untuk membeli bahan baku. Bu Wastiah tidak hanya memproduksi sale pisang, tetapi juga makanan ringan lainnya seperti keripik tempe, rempeyek teri, rempeyek kacang dan masih banyak lainnya. 

Karena kreativitas yang dimilikinya, Bu Wastiah mampu mengubah kebun dan lahan miliknya menjadi pundi-pundi penghasilan yang dapat membantu keluarganya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Bu Wastiah sejujurnya berjualan untuk mengisi waktu luangnya saja karena tidak ingin waktu luangnya dibiarkan secara percuma. 

Dalam memasarkan produknya, selain dilakukan secara langsung, Bu Wastiah juga memasarkannya secara digital dengan menggunakan WhatsApp yang dikelola oleh anaknya. Promosi dilakukan dengan menginformasikan pesanan baru dan kegiatan ini dibantu oleh anaknya yang sudah mahir dalam hal media sosial. 

Dalam hal perizinan, Bu Wastiah belum memiliki izin usaha karena bisnisnya termasuk usaha kecil-kecilan. Pun dengan pembukuan bisnis juga belum dilakukan oleh Bu Wastiah. Meskipun begitu, bisnis sale pisang ini sudah dikenal oleh banyak orang. Kedepannya, beliau berharap bahwa pemerintah desa dapat lebih memperhatikan UMKM untuk memberikan harapan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat.

Inilah salah satu wujud, bahwa untuk memulai sebuah usaha tidak harus membutuhkan modal yang besar. Hal ini tergantung dari masing-masing individu untuk bisa memanfaatkan peluang yang ada. 



Penulis
Egidius Fedora Budiman

Tips dan Trik Budidaya Jamur Dengan Media Tanam yang Mampu Bertahan Hingga 5 Bulan

Tips dan Trik Budidaya Jamur Dengan Media Tanam yang Mampu Bertahan Hingga 5 Bulan

 



wirausahanesia.comSalah satu bisnis yang paling berkembang sekarang adalah bisnis makanan. Bisa dilihat setiap kali kita berpergian pasti dipinggir-pinggir jalan banyak sekali berdiri warung-warung makan. Dari pedagang kaki lima, warung makan sederhana sampai restoran. Meskipun makanan yang dijual sama, tapi tidak ada warung yang tidak laku. Ini menandakan bahwa bisnis makanan adalah salah satu bisnis yang prospek.

Dari sekian warung makan yang ada sedikit sekali warung makan yang menjual masakan dari jamur. Padahal kebutuhan pasar akan jamur cukup tinggi. Bahkan setelah melakukan survei, produsen jamur tidak perlu menjual jamurnya ke pasar. Karena sudah ada pelanggan yang siap membeli jamurnya. Sedangkan kita tahu sendiri bahwa masih sedikit sekali orang yang membudidayakan jamur. Jadi bisnis budidaya jamur ini bisa menjadi bisnis yang menguntungkan.

Jika kita lihat juga, ternyata media tanam jamur yang dijual dipasar hanya bisa bertahan kurang lebih selama 3 bulan. Padahal kita bisa membuat media tanam jamur yang mampu bertahan kurang lebih selama 5 bulan. Ini bisa menjadi nilai tambah bagi bisnis budidaya jamur. Jadi nanti usaha ini tidak hanya menjual jamur saja, tetapi juga media tanamnya.

Bagaimana cara membuat media tanam yang mampu bertahan selama 5 bulan? Sehingga produktivitas jamur meningkat dan media tanam bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi.

Untuk mengetahui bagaimana cara membuat media tanam jamur yang mampu bertahan selama 5 bulan.

Agar pembahasan masalah tidak melebar ke masalah lain, maka kami hanya memfokuskan untuk membahas bagaimana cara membuat media tanam jamur yang mampu bertahan samapi 5 bulan.


1. Pentingnya mengembangakan budidaya jamur
Sekarang ini masih sedikit orang yang membudidayakan jamur, padahal kebutuhan konsumen akan jamur cukup besar. Jamur juga salah satu produk makanan yang harganya lumayan mahal, meskipun tidak terlalu mahal. Ini adalah salah satu lahan bisnis yang cukup prospek untuk dikembangkan.

Jamur adalah salah satu tanaman yang tidak banyak dibudidayakan orang. Agar jamur ini tidak menghilang dari pasaran, maka perlu adanya sebuah budidaya jamur yang berkelanjutan.

Kita masih jarang sekali menemukan warung makan yang menyediakan jamur. Ini merupakan sebuah peluang bisnis yang sangat bagus untuk dikembangkan. Masalahnya tak banyak orang yang tertarik untuk membudidayakan jamur. Karena mereka beranggapan bahwa budidaya jamur itu susah. Padahal sebenarnya sangat mudah sekali.


2. Rencana inovasi yang dikembangkan
Ini adalah salah satu bentuk inovasi dari budidaya jamur. Jika media tanam jamur yang ada pada umunya hanya mampu bertahan sekitar 5 bulan maka kita akan membuat media tanam jakur yang mampu bertahan hamper kurang lebh selama 5 bulan. Ini penting karena jika kita tidak melakukan inovasi maka produk dari jamur yang kita produksi akan kalah di pasaran. Dengan adanya inovasi seperti itu maka hal tersebut bisa membuat produk jamur kita mampu bersaing dengan produk jamur yang ada dipasaran.

Dengan media tanam yang mampu bertahan selama kurang lebih 5 bulan maka hasil dari jamur yang kita budidayakan akan semakin meningkat, dengan begitu akan menambah penghasilan para petani jamur.

Seiring dengan berjalannya waktu, banyak ornag yang mulai bisnis budidaya jamur. Karena mereka mampu menganalisis bahwa pasar jamur masih luas dan bisa dibilang prospek. Karena untuk budidaya jamur tidak diperlukan modal yang begitu banyak, namun keuntungan lumayan besar.

Untuk membuat media tanam jamur yang mampu bertahan sampai 5 bulan juga tidak terlalu sulit. Tidak perlu menggunakan alat yang berteknologi tinggi. Alat dan bahan mudah untuk dibuat dan banyak dijual dipasaran. Sehingga ini akan memudahkan kita untuk membuat media tanam jamur (lok) yang mampu bertahan kurang lebih 5 bulan. Tentu saja dengan kualitas yang bagus

Sedangkan alat dan bahan yang kita butuhkan untuk membuat loknya adalah sebagai berikut:

Alat dan bahan:
1. Alat yang perlu disiapkan:
a. Drum (untuk mengopen media tanam yang sudah jadi sebelum di tanami jamur).
b. Kompor gas, untuk membakar drum.
c. Pralon 1 inchi (dipotong 2,5 cm untuk satu lok, jadi panjang disesuaikan dengan jumlah lok yang ingin dibuat).
d. Plastik 1 rol (isi sekitar 800 buah).
e. Ember, sebagai tempat untuk mencampur bahan-bahan yang digunakan untuk media tanam jamur).
f. Kain, untuk menutup lok.
g. Sebuah tempat yang tertutup, untuk meletakkan lok yang sudah diberi bibit jamur.

2. Bahan (ini dapat digunakan untuk membuat 150 lok):
a. Serbuk gergaji 100kg : Rp. 15.000
b. Dedak 25kg : Rp. 50.000
c. Gula pasir 3kg : Rp. 27.000
d. Gamping 5kg : Rp. 5.000
e. Kapur gypsum 3kg : Rp. 10.500
f. Bibit jamur 8 botol : Rp. 80.000

Total biaya yang dibutuhkan: Rp. 187.500

Sekarang setelah alat dan bahan terkumpul, saatnya untuk membuat media tanam bagi jamur, yang biasa disebut dengan lok.

3. Langkah-langkah pembuatan lok:

a. Masukkan semua bahan yang sudah ada ke dalam ember, kemudian aduk sampai bercampur semua.

b. Setelah itu masukkan bahan yang sudah dicampur tadi kedalam plastik, jangan terlalu penuh.

c. Masukkan ujung plastik yang tidak terisi bahan kedalam prlaon yang yang sudah dipotong sepanjang 2,5cm.

d. Setelah itu tutup lubang pralon dengan kain.

e. Kemudian masukkan lok yang sudah dibuat ke dalam drum, untuk dilakukan pengopenan, atau pemanasan.

f. Proses pemanasan berlangsung sekitar 8-9 jam. Jangan kawatir plastik tidak akan meleleh. Ini sudah terbukti.

g. Perlu diketahui bahwa sebelum drum dimasukin lok, drum dikasih saringan terlebih dulu dan dibawah saringan dikasih air.

h. Prosesnya hampir sama kaya orang yang menanak nasi.

i. Sekedar tips, teruslah membuat lok selama proses pengopenan. Jadi setiap kali lok yang sudah dipanaskan diturunkan. Anda tinggal masukin lok-lok yang berikutnya, tanpa harus menunggu.

j. Ini belum selesai, jadi setelah lok dipanaskan tunggu sampai dingin. Kemudian setelah dingin baru bibit jamur yang sudah ada dimasukin ke dalam lok.

k. Lok-lok yang sudah diksaih bibit lalu ditempatkan di subuah ruangan yang tertutup. Teman-teman bisa memanfaatkan pekarangan rumah yang masih kosong. Semakin lembab semakin baik.

l. Sampai disini ada pertanyaan.
m. Jika tidak maka anda tinggal menuggu hasilnya selama kurang lebih 40 hari.

Perlu diketahui bahwa lok yang dibuat diatsa bisa bertahan selama 5 bulan. Karena bahan-bahan yang digunkan lengkap. Jika anda membeli lok yang ada dipasaran, itu hanya bisa bertahan selam kurang lebih 3 bulan. Karena ada beberapa bahan yang dikurangi. Makanya lok dipasaran itu harganya murah.

Semua bahan diatas sudah melalui tahap percobaan langsung di lapangan. Oleh salah satu pengusaha jamur yang ada di Semarang. Dan dari hasilnya beliau menuturkan bahwa media tanam jamur yang beliau buat mampu bertahan selama 5 bulan.

3. Kendala yang dihadapi
Kendala atau hambatan yang dihadapi dalam proses budidaya jamur ini adalah masalah bibit. Dalam budidaya jamur ini bibitnya masih memesan. Dan pemesanan itu hanya ada di luar kota Semarang. Satu lagi tiap memesan bibit, selalu saja dari produsen mengurangi jumlah pemesanan. Misalnya kita memesan 100 botol bibit, maka dai produsen hanya dikasih 70 botol bibit.

Mungkin yang termasuk kendala adalah alat yang digunakan unuk mengopen atau memanaskan lok yang masih begitu sederhana, yaitu menggunakan drum yang dipanaskan dengan kompor gas. Sedangkan harga alat yang digunakan untuk memanaskan sendiri mahal. Jadi mau tidak mau petani jamur yang masih kecil menggunakan alat seadanya.
Untuk masalah tempat tidak begitu menjadi masalah. Karena jamur tidak perlu menggunakan tanah yang cukup luas. Ukuran 5m x 5m sudah cukup menempatkan kurang lebih sekitar 2000 lok.

Sedangkan untuk pemasaran juga tidak menjadi masalah. Karena jamur ini pasarnya masih luas. Bahkan kalau jamur kita sudah banyak dikenal orang, kita tidak perlu memasarkan lagi. Karena pasti akan didatangi oleh para pembeli.

Sebagai penutup, dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa jamur adalah salah satu tanaman yang cukup prospek untuk dibudidayakan. Selain makanan yang jarang ditemui, jamur olahan juga memiliki harga yang lumayan. Apalagi jika sudah diolah dalam bentuk berbagai macam jenis makanan.

Oleh karena itu sekarang banyak orang yang mulai mencoba untuk berbisnis jamur. Karena memang peluang pasaranya yang lumayan luas.

Karena mulai banyak orang yang budidaya jamur, maka kita perlu sebuah inovasi dalam budidaya jamur itu sendiri, yaitu pembuatan media tanam jamur yang mampu bertahan kurang lebih selama 5 bulan.

Dengan campuran bahan-bahan yang sudah dijelaskan diatas kita bisa membuat media tanam bertahan lebih lama. Media tanam yang ada dipasaran biasanya hanya mampu bertahan selama kurang lebih 3 bulan. Karena media tanam yang dijual dipasaran memiliki komposisi yang tidak lengkap, ada beberapa bahan yang tidak diikutkan. Biasanya bahan yang tidak diikutkan adalah gula.

Ini dilakukan bukan karena mereka ingin meminimalisir modal. Tapi karena kebanyakan petani jamur tidak mengetahui akan hal ini. Dengan sedikit modifikasi ini akan meningkatkan produktivitas jamur dan juga membuat harga media tanam jamur menjadi lebih mahal.



Penulis 
Noor Cahyo



sumber foto: https://www.mongabay.co.id/wp-content/uploads/2020/05/jamur-20200506_153712_mfnr-scaled.jpg
Menguatkan Branding Melalui Media Kreatif, Tim Iptek bagi Desa Binaan Undip (IDBU) Melakukan Profiling Kampung Wisata Sironjang

Menguatkan Branding Melalui Media Kreatif, Tim Iptek bagi Desa Binaan Undip (IDBU) Melakukan Profiling Kampung Wisata Sironjang

 


wirausahanesia.comKampung Sironjang adalah sebuah dusun  di kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang. Dusun Sironjang memiliki potensi peternakan, ekonomi, serta potensi sosial dan kebudayaan yang kaya. Hal ini yang mendorong program  Iptek Binaan Desa Undip (IDBU) dengan tema “Desa Wisata Agroekokultural sebagai Kawasan Eduwisata Kelurahan Pakintelan Kecamatan GunungPati, Kota Semarang” dengan penanggungjawab Ir. Bambang Sulistiyanto M.Agr.Sc, Ph.D., IPU., menjadikan Dusun Sironjang sebagai simpul kegiatan.

Kampung Sironjang memiliki potensi peternakan. Jenis ternak yang ada meliputi kambing, sapi, dan kuda dipelihara oleh warga setempat. Ternak-ternak ini tidak hanya berfungsi sebagai sumber pangan, tetapi juga memberikan peluang agrowisata berupa pengalaman bagi pengunjung berinteraksi dengan ternak, mempelajari proses perawatan dan pemeliharaan, serta mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang peternakan yang berkelanjutan. Potensi alam Dusun Sironjang juga cukup memukau dengan keberadaan Sendang Curugsari dan Grojogan Poncol, sebagaii alternatif untuk berlibur atau sekedar melepas penat ditengah hiruk pikuk perkotaan. Kemudian terdapat Pasar Krempyeng yang diselenggarakan tiap hari Minggu Kliwon dan Minggu Legi. 

Pasar ini menawarkan beragam produk pertanian dan produk olahan lokal. Pasar Krempyeng juga menjadi tempat untuk berinteraksi dengan masyarakat setempat dan merasakan atmosfer pasar tradisional yang ramai. Kampung Sironjang memiliki kehidupan sosial dan kebudayaan yang kaya. Masyarakatnya menjaga tradisi dan adat istiadat, yang sering kali diwujudkan dalam berbagai acara seperti Nyadran Kali dan Kirab Budaya. Potensi pertanian, Pasar Krempyeng, dan aktivitas sosial budaya merupakan potensi yang dapa dikembangkan sebagai  daya tarik utama wisata lokal di Sironjang.

Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, media kreatif menjadi sarana yang efektif untuk menyampaikan pesan dan membangun citra positif. Tim IDBU Kampung Sironjang memanfaatkan media kreatif untuk memperkuat branding entitas masyarakat Sironjang, melalui pembuatan video profil, leaflet, dan infoweb sebagai salah satu bentuk media kreatif, serta mengeksplorasi berbagai bentuk media berbasis lainnya yang dapat digunakan. Potensi wisata yang dapat menjadi sarana peningkatan ekonomi msyarakat ditampilkan dengan visualisasi yang menarik melalui video profil, infoweb, buku, leaflet dan konten visual untuk meningkatkan pemahaman pengembang.

Pak Daryono selaku ketua RT setempat mengapresiasi penggunaan media kreatif, terutama video profil yang memiliki dampak positif dalam penguatan branding kawasan kampung wisata. Diversifikasi media juga memberikan dimensi yang lebih luas dalam menyampaikan potensi wisata kepada masayarakat secara luas. 

Harapannya, dari program ini, masyarakat setempat dapat memahami teknologi digital serta memanfaatkan akun media sosial yang telah dibuat untuk mempublikasikan kegiatan parawisata agar dapat dikenal lebih luas potensi milik Kampung Sironjang. untuk memperkuat branding program atau inisiatif yang mereka jalankan. Penggunaan media ini membantu membangun citra yang lebih kuat dan mendalam di kalangan masyarakat. Penggunaan berbagai bentuk media berbasis lainnya juga memberikan nilai tambah dalam upaya menyampaikan pesan kepada masyarakat.




Penulis: 
Sholeh Jamaluddin
S1 Ilmu Pemerintahan Undip 2023

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Ir. Bambang Sulistiyanto M.Agr.Sc, Ph.D., IPU.

Pupuk Kompos Padat: Inovasi Berkelanjutan dalam Pertanian di Gempol, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten

Pupuk Kompos Padat: Inovasi Berkelanjutan dalam Pertanian di Gempol, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten




wirausahanesia.comGempol, sebuah desa yang subur di Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, merupakan pusat pertanian yang penuh potensi. Petani di wilayah ini telah lama mengandalkan tradisi pertanian sebagai mata pencaharian utama. Namun, dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas dan menjaga lingkungan, inovasi seperti pupuk kompos padat telah menjadi bagian penting dari pertanian berkelanjutan. Artikel ini akan membahas proses pembuatan dan penggunaan pupuk kompos padat dalam pertanian padi dan holtikultura di Gempol.


Sebuah kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kompos dari limbah sapi telah dilakukan di Desa Gempol, Kabupaten Klaten. Kegiatan ini dilakukan untuk mengatasi ketersediaan pupuk yang terbatas dan mengurangi pencemaran akibat limbah yang dihasilkan dari sektor peternakan. Selain memang menjadi program kami, pelatihan ini penting digelar, karena sangat dibutuhkan. Apalagi hampir semua petani di sini memelihara sapi. 

Kegiatan dilakukan di rumah Bapak Sumiyani Desa Brajan pada tanggal 21 Oktober 2023. Proses pembuatan pupuk kompos terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu menyiapkan bahan utama berupa kotoran sapi yang telah melalui proses dikeringanginkan, bahan pengkaya berupa serasah kering, EM4, molase, dan air. Setelah semua bahan siap, dilakukan pencacahan terhadap bahan padat yaitu kotoran sapi dan serasah kering kemudian mencampurkan bahan padat dan bahan cair. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu pengurusan sertifikasi jaminan halal kepada pelaku usaha, khususnya UMKM. 

Bahan yang diperlukan: 
1. Pupuk kandang matang non fementasi / masih murni : (30kg), 
2. Media organik hijauan atau coklatan 2 sak (20kg) (pilih salah satu) : • Hijauan : Dedaunan segar, Daun Kipait, Rumput Gajah, Batang Jagung basah • Coklatan :serbuk kayu, sekam padi, limbah kulit kopi, cocopiet 
3. 1 debog pisang ukuran 2 meter 
4. 0,5 sak akar sumber PGPR seperti kacang kacangan, akar tanaman jagung, akar rumputgajah, akar rumput putri malu (tanah sekitaran akar jangan dibersihkan) 
5. EM4 sebanyak 1 Liter

Alat yang dibutuhkan:
1. Terpal / Plastik mulsa 
2. Gombor 
3. Cangkul 
4. Plastik Kemasan 
5. Label Produk

Manfaat Kompos
Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. 

Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk manusiayerap unsur hara dari tanah. Aktivitasmikroba tanah juga iketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit. Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, seperti menjadikan hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih enak. 

Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:
Aspek Ekonomi:
1. Menghemat biaya transportasi danpenimbunan limbah
2. Mengurangi volume/ukuran limbah
3. Memiliki nilai jual yang lebih tinggidari pada bahan asalnya

Aspek Lingkungan:
1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari sampahorganik yang membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah
2. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan

Aspek bagi tanah/tanaman:
1. Meningkatkan kesuburan tanah
2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
3. Meningkatkan kapasitas penyerapan udara oleh tanah
4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
5. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi,dan jumlah panen)

Ciri-ciri kompos sudah jadi dan baik adalah:
1. Warna kompos coklat kehitaman
2. Aroma kompos yang baik tidak menyengat, tetapi mengeluarkan aroma seperti bau tanah atau bau humus hutan
3. Apabila dipegang dan dikepal, kompos akan menggumpal. Apabila ditekan dengan lunak, gumpalan kompos akan hancur dengan mudah.


HASIL ANALISA KANDUNGAN
Nomor:007/CMP/10/2023
Laboratorium Pengujian: Laboratorium Chem-Mix Pratama 
Tanggal Pengujian: 07 Oktober 2023



Melalui pelatihan ini, mahasiswa ingin petani di Desa Gempol, Kecamatan Jatinom itu bisa mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan pupuk kimia. Selain memberikan pelatihan teknik membuat pupuk kompos, mahasiswa juga memaparkan tentang teknik mengukur suhu dan keasaman tanah. 

Ketua Kelompok Tani Desa Gempol Bapak Sumiyani mengaku senang dengan kehadiran mahasiswa dari Universitas Diponegoro itu.

"Ilmu dan wawasan baru di bidang pertanian memang sangat dibutuhkan, terutama terkait pemanfaatan potensi yang ada di sekitar desa ini, termasuk dalam upaya menekan biaya produksi pertanian dan meningkatkan hasil panen," katanya.





Tim KKN Tematik UNDIP 2023/2024
Penulis: Dhea Seftian Sabila. 
Fakultas/Program Studi: Fakultas Ekonomika dan Bisnis/Ekonomi Islam
Dosen Pembimbing Lapangan: Drs, Sunarno , S.Si, M.Si.
Menuju Pertanian Berkelanjutan: Program Pembuatan Pestisida Organik Cair (POC) untuk Petani Gempol sebagai Alternatif Ramah Lingkungan pengganti Pestisida Kimia

Menuju Pertanian Berkelanjutan: Program Pembuatan Pestisida Organik Cair (POC) untuk Petani Gempol sebagai Alternatif Ramah Lingkungan pengganti Pestisida Kimia





wirausahanesia.comPertanian organik menjadi semakin populer karena kekhawatiran akan dampak negatif penggunaan pestisida terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Di Desa Gempol, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, program pembuatan pestisida cair organik telah dilakukan sebagai alternatif ramah lingkungan pengganti pestisida kimia. Berikut adalah latar belakang dan manfaat dari program tersebut:

Sebagai latar belakang, program pembuatan pestisida organik cair di Desa Gempol, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten dilakukan untuk memberikan solusi yang lebih aman dan berkelanjutan dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman. Penggunaan pestisida dapat berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia, sehingga penggunaan pestisida organik menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan aman.


Tantangan Pertanian Konvensional
Bahan kimia berbahaya sering digunakan oleh pertanian untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Namun, penggunaan pestisida ini tidak hanya berdampak negatif pada lingkungan tetapi juga pada kesehatan petani dan konsumen. Efek negatifnya antara lain pencemaran tanah, udara, dan udara, hilangnya keanekaragaman hayati, dan kemungkinan tertinggalnya residu pestisida pada hasil pertanian yang dapat membahayakan konsumen.

Petani di Gempol, Klaten yang bergantung pada pestisida kimia seringkali terjebak dalam siklus penggunaan yang mahal dan berbahaya. Meskipun mereka menyadari konsekuensi jangka panjang dari tindakan tersebut, mereka tetap harus membeli bahan kimia berbahaya untuk melindungi tanaman mereka. Program Pembuatan Pestisida Organik Cair tampak seperti solusi yang menjanjikan untuk mengatasi masalah ini.


Pestisida Organik Cair sebagai Alternatif
Pestisida organik cair, yang dibuat dari bahan-bahan alami yang mudah ditemukan dan dibuat sendiri oleh petani, mengurangi ketergantungan pada produk kimia yang mahal dan dapat mengendalikan hama dan penyakit tanaman tanpa membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia.

Petani Gempol tidak hanya diberikan alat untuk mengurangi risiko yang terkait dengan kimia pestisida, tetapi program ini juga membantu mereka mengadopsi praktik pertanian berkelanjutan. Petani mengajarkan cara membuat dan menggunakan pestisida organik , memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana, dan memahami apa yang diperlukan oleh ekosistem lokal mereka.

Manfaat Program Pembuatan Pestisida Organik Cair (POC) 
memberikan manfaat yang signifikan bagi petani dan lingkungan, antara lain:

• Lebih ramah lingkungan: Pestisida organik cair terbuat dari bahan-bahan alami seperti kulit bawang merah dan bawang putih, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan.

• Lebih aman: Pestisida organik cair tidak mengandung bahan kimia berbahaya sehingga lebih aman bagi kesehatan manusia.

• Lebih murah: Bahan-bahan alami yang digunakan dalam pembuatan pestisida organik cair lebih murah dan mudah didapat oleh petani.

• Meningkatkan hasil panen: Penggunaan pestisida organik dapat meningkatkan hasil panen dan nilai ekonomi sayuran.

• Meningkatkan kesadaran petani: Program pembuatan pestisida organik cair dapat meningkatkan kesadaran petani akan pentingnya pertanian berkelanjutan dan penggunaan pestisida organik.

Dengan adanya program pembuatan pestisida organik di Desa Gempol, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran petani akan pentingnya pertanian berkelanjutan dan penggunaan pestisida organik. Selain itu, program ini juga dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi lingkungan dan kesehatan manusia.


Tim KKN Tematik UNDIP 2023/2024
Penulis: MunnaFatu Rofiah. 
Fakultas/Program Studi: Fakultas Ekonomika dan Bisnis/Ekonomi Islam
Dosen Pembimbing Lapangan:Drs, Sunarno , S.Si, M.Si.
Meningkatkan Kesadaran dan Tindakan Melawan Stunting: Bekatul sebagai Makanan Olahan Sehat untuk Anak-anak

Meningkatkan Kesadaran dan Tindakan Melawan Stunting: Bekatul sebagai Makanan Olahan Sehat untuk Anak-anak

 


wirausahanesia.comGempol, Kab. Klaten (8 Oktober 2023). Stunting, sebuah masalah kesehatan anak yang terus mendesak di Indonesia, menyoroti perlunya tindakan cepat untuk memerangi kondisi ini. Stunting, yang ditandai oleh pertumbuhan fisik anak yang terhambat, dapat menyebabkan dampak jangka panjang terhadap perkembangan fisik, kognitif, dan ekonomi anak-anak.

Pemerintah Indonesia, bersama dengan berbagai organisasi non-pemerintah dan lembaga kesehatan, telah memulai upaya bersama untuk mengatasi stunting. Mereka menjalankan berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan gizi anak dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya nutrisi seimbang.

Salah satu langkah konkret dalam melawan stunting adalah memberikan edukasi kepada ibu hamil dan ibu menyusui tentang pentingnya nutrisi selama kehamilan dan masa menyusui. Program-program ini juga mendorong penggunaan makanan yang kaya akan gizi seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan protein hewani dalam makanan sehari-hari.

Kendati upaya telah dilakukan, masih ada pekerjaan yang harus dilakukan dalam upaya menanggulangi stunting di seluruh negeri. Masyarakat, terutama di daerah pedesaan, perlu lebih teredukasi tentang cara memastikan anak-anak mendapatkan makanan berkualitas dan seimbang.

Selain itu, masalah aksesibilitas ke layanan kesehatan dan nutrisi juga menjadi fokus. Banyak daerah di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam hal akses ke layanan kesehatan yang memadai dan makanan bergizi dengan harga terjangkau.

Dalam mengatasi stunting, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terlibat adalah kunci kesuksesan. Masalah stunting adalah masalah yang dapat diatasi dengan upaya bersama, komitmen, dan perubahan perilaku masyarakat.

Upaya terus dilakukan untuk mengurangi angka stunting di Indonesia. Diharapkan, dengan kesadaran yang semakin meningkat dan tindakan yang lebih keras, generasi mendatang akan tumbuh dengan lebih sehat dan kuat. Hal ini akan memberikan dampak positif tidak hanya pada kesehatan mereka, tetapi juga pada pertumbuhan dan perkembangan negara Indonesia.

Bekatul, yang seringkali menjadi limbah hasil sampingan saat beras digiling, ternyata memiliki potensi besar sebagai sumber serat dan nutrisi yang kaya. Brownies yang dibuat dengan menggunakan bekatul sebagai salah satu bahan dasarnya memiliki beberapa keuntungan kesehatan yang menarik.

Salah satu keuntungan utama adalah peningkatan serat dalam makanan. Serat dapat membantu menjaga pencernaan yang sehat dan mengendalikan gula darah. Selain itu, bekatul mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin B, mineral, dan antioksidan.
Brownies bekatul dapat menjadi pilihan makanan olahan yang cocok untuk anak-anak yang mengalami stunting atau berisiko stunting, karena brownies ini menggabungkan cita rasa lezat dengan manfaat gizi dari bekatul. 

Berikut adalah resep untuk brownies bekatul yang dapat digunakan sebagai makanan olahan untuk membantu mengatasi stunting:

Cara membuat brownies bekatul:

Alat:
• Panci kukus
• Kocokan telur
• Loyang ukuran 20×10
• Kertas minyak
• Panci
• Baskom
• Parutan keju
• Kuas kue
• Ayakan tepung
• Sendok

Bahan:
• 1 1/2 hingga 2 cangkir bekatul (dapat digiling halus).
• 3/4 cangkir cokelat bubuk.
• 1 cangkir gula (atau sesuai selera).
• 3 butir telur.
• 1/2 cangkir minyak sayur, seperti minyak kedelai atau minyak kanola.
• 1 sendok teh ekstrak vanili.
• 1/2 sendok teh baking powder.
• 1/4 sendok teh garam (opsional, tetapi bisa menambahkan rasa).
• 1/2 hingga 3/4 cangkir cokelat chips atau potongan cokelat (opsional).

Topping:
• Selai cokelat
• Keju secukupnya

Cara pembuatan :
• Panaskan oven hingga suhu 180 derajat Celsius. Siapkan loyang brownies dengan melapisi dasarnya dengan kertas roti atau mengolesinya dengan minyak atau mentega.
• Dalam sebuah mangkuk besar, campurkan bekatul yang telah digiling, cokelat bubuk, gula, telur, minyak, ekstrak vanili, baking powder, dan garam. Aduk semua bahan hingga tercampur rata.
• Jika ingin menambahkan cokelat chips atau potongan cokelat, tambahkan ke dalam adonan dan aduk dengan lembut.
• Tuangkan adonan ke dalam loyang brownies yang telah disiapkan. Ratakan permukaannya dengan spatula.
• Panggang dalam oven yang telah dipanaskan selama sekitar 25-30 menit atau hingga sebagian besar bagian tengahnya sudah matang.
• Keluarkan dari oven dan biarkan brownies mendingin di dalam loyang selama beberapa menit.
• Setelah mendingin, angkat brownies dari loyang dan potong menjadi potongan sesuai selera.



 
TIM KKN-T UNDIP 2023/2024
Penulis: Shofiyah Mahdiyah Putri
Fakultas/Prodi: Fakultas Sains dan Matematika / Biologi
Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Sunarno, S.Si, M.Si.

Keren! Mahasiswa KKN Tematik Undip Membuat Peta Pesebaran Potensi Desa Sebagai Salah Satu Acuan Peletakkan Papan Informasi Wisata Desa Gempol

Keren! Mahasiswa KKN Tematik Undip Membuat Peta Pesebaran Potensi Desa Sebagai Salah Satu Acuan Peletakkan Papan Informasi Wisata Desa Gempol

 


wirausahanesia.comGempol, Kab. Klaten (29 Oktober 2023). Dalam rangka program KKNT yang berlangsung selama 6 minggu di desa Gempol, seorang mahasiswa dari UNDIP telah berhasil menciptakan Peta Potensi Desa yang informatif dan bermanfaat. Proyek ini adalah hasil dari kolaborasi yang erat antara mahasiswa dan warga desa, yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan potensi desa serta pesebaran rencana Pembangunan maket di berbagai titik potensi wisata.

Proyek peta potensi desa menjadi contoh nyata tentang bagaimana kerja sama antara mahasiswa KKN dan warga desa dapat menghasilkan hasil yang bermanfaat. Mahasiswa bekerja sama dengan warga melakukan survey lapangan, wawancara, dan pengamatan langsung untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Selain itu warga dan mahasiswa juga bekerja sama untuk memasang maket di beberapa titik yang sudah ditentukan.

Salah satu teknologi yang digunakan dalam pembuatan peta ini adalah Sistem Informasi Geospasial. Teknologi SIG memungkinkan para mahasiswa untuk mengintegrasikan data geospasial yang diperoleh dari peta wilayah, citra satelit, data topografi dan data hasil survey lapangan ke dalam peta potensi desa. Hasilnya adalah peta yang informatif, visual, dan mudah dimengerti yang dapat digunakan oleh pemerintahan desa dan pemangku kepentingan.

 
Peta ini mencakup berbagai informasi seperti titik-titik pemasangan maket yang dipasang oleh mahasiswa KKT Undip, identifikasi aset buadaya candi yang ada di desa Gempol, informasi tentang infrastruktur penting seperti Pendidikan,tempat penggilingan padi, Pendidikan dan tempat olah limbah dan juga memberikan informasi mengenai lokasi pembuatan demplot yang dilakukan oleh para mahasiswa KKNT UNDIP.

Peta Potensi Desa ini diharapkan akan menjadi alat yang berguna bagi pemerintah desa dalam merencanakan pembanguna desa yang berkelanjutan. Informasi yang terdapat dalam pet aini dapat membantu dalam mengelola sumber daya alam, pelestarian aset budaya dan pengembangan ekonomi lokal.


Tim KKN Tematik UNDIP 2023/2024
Penulis : Sri Wenni Amelia Purba
Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Geodesi
Dosen Pembimbing Lapangan : Drs. Sunarno, S.Si, M.Si.

Nyobain POTAKOST, Potato Untuk Anak Kost Karya Mahasiswa Undip

Nyobain POTAKOST, Potato Untuk Anak Kost Karya Mahasiswa Undip


wirausahanesia.com - Semarang 29/09/2023. Banyak yang bilang ide dan modal adalah tantangan dalam memulai usaha, mungkin karena kita terlalu berfikir yang idealis dan lupa dengan apa yang ada di sekitar kita, apa yang sering kita makan dan minum dan lupa memulai usaha bisa dari modal seadanya.

Hal ini yang dilakukan oleh Mahasiswa Undip bernama Ummu dan beberapa temannya yang tergabung dalam usaha bernama POTAKOST dengan tagline Potato Untuk Anak Kost. Sesuai nama dan tagline tadi produknya adalah kentang goreng ala mustofa dengan beragam varian rasa.

Untuk anak kost menu kentang goreng kecil-kecil pasti familiar biasa ditemukan di warung rames dan warteg dan dengan sedikit porsi saja sudah "Nglawuhi" atau cukup jadi lauk berteman nasi hangat. 

Berawal dari tugas mata kuliah Kewirausahaan di Jurusan Planologi Fakukultas Teknik Undip, Ummu dan bestinya membuka pemesanan untuk teman-teman terdekat dan khalayak umum lewat instagram @pota.kost dan nomer whatsapp 0895329138025. Rencananya juga akan diikutsertakan dalam ajang Program Kreatifitas Mahasiswa atau PKM.


Saat ini POTAKOST tersedia dalam tiga pilihan ukuran dan harga yaitu Small yang dibanderol Rp 5.000, Medium seharga Rp 13.000 dan Large seharga Rp 22.000 dengan lima varian rasa, ada Original, BBQ, Pedas Daun Jeruk, Balado dan Asin Gurih.

Oh ya selain kreatifitasnya hal keren lainnya adalah POTAKOST menggunakan Special Eco Friendly Packaging atau kemasan ramah lingkungan jadi tenang menyantapnya gak ada rasa bersalah sama alam.

Kali ini saya coba pesan tiga varian rasa yang original, BBQ dan Balado masing-masing dua pcs, rencana sebagian besok mau dibawa mudik untuk oleh-oleh ponakan di rumah. Karena penasaran saya coba yang original dan satu kemasan yang small rasanya bikin ketagihan, cocok banget buat tambahan lauk.

Jadi buat sobat Wirausaha yang suka makan kentang goreng apalagi buat lauk, POTAKOST rekomended dengan harga yang ramah kantong mahasiswa. Kalau mau pesan langsung saja kepoin akun IGnya atau hubungi kontak yang tertera, selamat mencoba sampai jumpa.


Penulis
Nandar
Dari Branding Jadi Trending! Undip Ajak Masyarakat Dusun Sironjang Promosikan Produk Pasar Krempyeng Secara Digital Melalui Program Iptek Desa Binaan Undip (IDBU)

Dari Branding Jadi Trending! Undip Ajak Masyarakat Dusun Sironjang Promosikan Produk Pasar Krempyeng Secara Digital Melalui Program Iptek Desa Binaan Undip (IDBU)

 




wirausahanesia.com -  Branding merupakan kunci utama dari penjualan produk adalah dari segi promosinya. Produk yang memiliki branding akan lebih laku di pasaran. Tidak terkecuali Pasar Krempyeng, Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang. Pasar Krempyeng merupakan salah satu ciri khas yang unik dari Dusun Sironjang, karena hanya diadakan dua minggu sekali, yaitu pada Minggu Legi dan Minggu Kliwon. Hal ini selaras dengan motto Pasar Krempyeng, yaitu “Gule Miwon” yang merupakan singkatan dari mingGU Legi MInggu kliWON.




Produk yang dijual di Pasar Krempyeng sangat beragam, mulai dari pakaian, makanan tradisional, makanan kekinian, hingga alat-alat pertanian. Pasar Krempyeng merupakan salah satu penggerak perekonomian dan kesejahteraan UMKM yang berada di Dusun Sironjang. Oleh sebab itu, promosi produk-produk yang dijual sangat menentukan keberlangsungan Pasar Krempyeng.  

Berangkat dari permasalahan tersebut, pada bulan Agustus 2023, program Iptek Desa Binaan Undip (IDBU) melakukan Sosialisasi Bersama KKN-T Universitas Diponegoro “Belajar Langkah-langkah Edit dan Foto Branding Produk Pasar Krempyeng Menggunakan Aplikasi Capcut” sebagai pembelajaran pembuatan sarana branding digital. Program ini merupakan bagian dari program Iptek Desa Binaan Undip (IDBU) yang bertema “Pengembangan Desa Wisata Agroekokultural sebagai Kawasan Eduwisata Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang”, dan Pasar Krempyeng Sironjang menjadi salah satu icon Desa Wisata Agroekokultural. 

Acara sosialisasi ini dihadiri oleh Perangkat Dusun Sironjang dan masyarakat yang berprofesi menjadi pedagang di Pasar Krempyeng. Dalam kegiatan sosialisasi, Natasha Rachmanika Khadiva Aisha sebagai salah satu anggota tim pelaksana program Iptek Desa Binaan Undip (IDBU) melakukan edukasi kepada warga yang menjadi pedagang di Pasar Krempyeng mengenai pentingnya branding produk serta langkah-langkah edit video dan foto produk menggunakan aplikasi Capcut. Alasan pemilihan aplikasi Capcut karena aplikasi tersebut mudah diunduh dan digunakan kapan saja, di mana saja, dan oleh siapa saja secara gratis, sehingga dapat digunakan secara mudah oleh pedagang, khususnya di Pasar Krempyeng. 



Branding produk secara digital diharapkan dapat diaplikasikan dalam proses penjualan produk-produk Pasar Krempyeng. Branding produk penting untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan bagi pedagang, serta sebagai sarana mempertahankan usaha pedagang tersebut, karena pada dasarnya jaman akan terus berkembang dan bertransformasi, dari sistem tradisional menjadi digital. Oleh sebab itu, pelaku usaha jaman now harus senantiasa peka terhadap perkembangan teknologi agar usahanya dapat bertahan di era digitalisasi. 

Melalui sosialisasi dari program Iptek Desa Binaan Undip (IDBU), diharapkan pedangang Pasar Krempyeng, Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat ke dalam proses penjualan produk dalam bentuk branding digital melalui media video dan foto untuk mendukung keberlangsungan dan keberhasilan Pasar Krempyeng sebagai salah satu penggerak perekonomian Dusun Sironjang dan Kelurahan Pakintelan. 

Dusun Sironjang? Oke Oye! Pasar Krempyeng? Gule Miwon!


Oleh: 
Natasha Rachmanika Khadiva Aisha


Sironjang Bebas Bencana Tanah Longsor: Undip Petakan Landslide Potential Index

Sironjang Bebas Bencana Tanah Longsor: Undip Petakan Landslide Potential Index

  



wirausahanesia.com - Dusun Sironjang RW 01 merupakan salah satu wilayah yang terletak di Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungapati, Kota Semarang yang memiliki topografi wilayah cukup curam seperti berada terletak pada barisan bukit. Kombinasi antara kondisi fisik wilayah yang rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar tentu akan meningkatkan risiko terjadinya bencana dan keterpaparan manusia terhadap bencana di Dusun Sironjang. 

Hal tersebut membuat Dusun Sironjang sangat berpotensi mengalami bencana tanah longsor mengingat topografi wilayah Dusun Sironjang yang cukup curam tersebut. Bencana merupakan suatu rangkaian peristiwa yang terjadi secara mendadak dan tidak terduga, sehingga seringkali menimbulkan kerugian material, fisik, psikologis ataupun jiwa manusia. 

Seiring dengan meningkatnya populasi global, kemungkinan manusia untuk terpapar bencana juga turut meningkat. Sebagai salah satu negara dengan tatanan geologi dan topografi yang kompleks, Indonesia selalu dibayangi oleh berbagaipotensi bencana alam, hal ini turut diperparah oleh fakta bahwa Indonesia di huni oleh 270 jutajiwa penduduk yang menjadikannya negara dengan populasi manusia terbesar ke-4 di dunia (BPS, 2021) hal tersebut tentunya juga berdampak pada tatanan geologi dan topografi Dusun Sironjang yang kompleks juga. 

Bencana tanah longsor merupakan salah satu bentuk bencana yang endemik terjadi di kawasan pegunungan dan seiring dengan perluasan ruang untuk pembangunan di berbagai wilayah. Salah satu wilayah yang rawan dilanda bencana tanah longsor adalah wilayah yang memiliki topografi seperti di pegunungan termasuk Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati. Selain karena lintasan yang meniti secara tegak lurus Gunungpati, jalan Dusun Sironjang ini juga ramai dilewati oleh berbagai kendaraan sehingga rawan terjadi bencana tanah longsor di sepanjang jalan lintas tersebut. Mengingat fungsinya sebagai tempat tinggal penduduk sekitar dan juga sebagai mobilitas, penduduk maka penting dilakukan penilaian wilayah atau segmen jalan yang rentan dan berpotensi untuk terjadinya bencana tanah

longsor agar dapat dilakukan tindakan mitigasi bencana yang tepat. Oleh karena itu, melalui program IDBU, dibutatlah peta mitigasi Landslide Potential Index wilayah Dusun Sironjang dan juga alur mitigasi penanganan bencana tanah longsor secara dini.
 

 

Salah satu langkah awal dalam mengkarakterisasi dampak potensial dari tanah longsor adalah dengan mengidentifikasi wilayah kerawanan tanah longsor dan dimana peristiwa tersebut telah terjadi sebelumnya. Oleh karena itu, dilakukanlan analisis kerawanan tanah longsor wilayah Dusun Sironjang agar dapat diketahui wilayah mana saja yang memiliki kerawanan bencana tanah longsor yang rendah, sedang, maupun tinggi berdasarkan permasalahan yang kemungkinana akan terjadi di Dusun Sironjang dan dengan adanya peluang untuk mengaplikasikan dan mengoptimalkan kemampuan teknologi geospasial dalam mengidentifikasi wilayah rawan longsor.

Hasil perhitungan variabel pendukung penyebab bencana tanah longsor, yaitu Kelerengan, Land Use, Jarak terhadap Sungai, Curah Hujan, dan Struktur Geologi, didapatkan peta Landslide Potential Index yang menunjukkan, wilayah Dusun Sironjang memiliki kerawanan terhadap bencana tanah longsor.

Tim pelaksana berharap, dengan adanya peta tersebut dapat membantu segenap tokoh masyarakat dan masyarakat Dusun Sironjang agar lebih waspada terhadap bencana tanah longsor yang akan kemungkinan besar akan terjadi di wilayah Dusun Sironjang tersebut serta para stakeholder dalam merencanakan pengembangan kewilayahan yang lebih terarah.

Peta Landslide Potential Index memberikan informasi penting bagi pengelola kewilayahan Dusun Sironjang secara continue guna kesejahteraan masyarakat lokal, serta keberlanjutan ekonomi wilayah Dusun Sironjang, sehingga dapat memenuhi tujuannya menjadi Desa Wisata Agroekokultural yang aman terhadap bencana.




Penulis :
Farah Nur Amalina, Mahasiswi Teknik Geodesi, Program IDBU (Iptek Desa Binaan Undip) Universitas Diponegoro, Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang


Dosen Pembimbing :
Ir. Bambang Sulistiyanto, M.Agr.Sc., Ph.D., IPU.