Mahasiswa KKN UNISNU Jepara Bermitra Dengan UMKM Berkah Laut Untuk Rebranding Produk

Mahasiswa KKN UNISNU Jepara Bermitra Dengan UMKM Berkah Laut Untuk Rebranding Produk

 

Sumber gambar: Tim Dokumentas KKN UNISNU Desa Bandungharjo

wirausahanesia.com - Bandungharjo - Mahasiswa KKN UNISNU Jepara Desa Bandungharjo mengadakan kegiatan kemitraan, pada Rabu (22/01/25) dalam kegiatan tersebut, Tim KKN Desa Bandungharjo bekerjasama dengan Lembaga UMKM Berkah laut.

Tri ismuyati selaku pemimpin kelompok berkah laut, beharap dengan adanya Tim KKN dapat membantu dalam hal promosi.

“Saya berharap dengan adanya mahasiswa KKN dapat membantu dalam bentuk promosi di kalangan masyarakat, baik lokal maupun luar kabupaten” ujarnnya.

Dengan adanya hasil tangkapan laut diharapkan menjadi solusi untuk pelaku usaha dalam mendapatkan bahan baku yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.

Berikut merupakan salah satu produk unggulan yang ada di desa Bandungharjo seperti: otak-otak, olahan trasi, abon ikan, dan presto. Dalam hal pengembangan, mahasiswa KKN memberikan pengarahan kepada pelaku UMKM dengan membuat desain produk kemasan dan pemasaran.

Dengan adanya kegiatan kemitraan ini, di harapkan tim KKN Bandungharjo dapat membantu pelaku usaha untuk dapat mengenalkan produk ke khalayak umum.



Editor:
Achmad Munandar
Jalan Lebih Baik, Desa Lebih Maju: Mahasiswa KKN UNDIP Susun RAB Aspal

Jalan Lebih Baik, Desa Lebih Maju: Mahasiswa KKN UNDIP Susun RAB Aspal

 



wirausahanesia.com - Mahasiswa KKN Tim I UNDIP berkontribusi dalam peningkatan infrastruktur desa dengan menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk proyek pembangunan aspal di Desa Somopuro, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Program yang dilaksanakan pada tanggal 4 Februari 2025 ini menjadi langkah awal dalam upaya meningkatkan kualitas jalan desa demi menunjang kesejahteraan masyarakat.

Bagas Yoga Mahendra, mahasiswa Teknik Sipil, menginisiasi program ini karena melihat kondisi jalan desa yang memerlukan banyak perbaikan. Infrastruktur jalan yang layak sangat diperlukan untuk menunjang mobilitas masyarakat dalam sektor ekonomi, pendidikan, maupun sosial. “Akses jalan yang baik sangat penting bagi masyarakat, terutama dalam mendukung aktivitas ekonomi dan mobilitas sehari-hari. Oleh karena itu, kami berusaha menyusun RAB yang realistis,” ujar Bagas.

Sebagai langkah awal, mahasiswa KKN Tim I UNDIP melakukan survei langsung ke titik di desa yang membutuhkan perbaikan jalan dengan mengukur panjang, lebar, dan ketebalan jalan yang akan diperbaiki. Selain itu, dilakukan perhitungan kebutuhan material dan tenaga kerja yang diperlukan agar proyek ini dapat berjalan dengan efisien. Proses penyusunan RAB dilakukan melalui diskusi antara mahasiswa, aparat desa, dan tokoh masyarakat sehingga diperoleh data akurat mengenai kondisi jalan serta potensi sumber daya yang dapat dimanfaatkan. Kolaborasi ini bertujuan agar perencanaan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan desa dan mampu direalisasikan dengan baik.

Program ini mendapat respon positif dari pemerintah desa. Kepala Desa Somopuro menyampaikan apresiasinya terhadap mahasiswa KKN yang telah membantu dalam penyusunan perencanaan pembangunan jalan. “Kami sangat mengapresiasi upaya mahasiswa KKN UNDIP. Penyusunan RAB ini sangat membantu untuk mengoptimalkan anggaran dalam proyek pembangunan aspal jalan desa Somopuro,” ungkapnya.

Setelah RAB selesai disusun, dokumen ini diserahkan kepada pemerintah desa sebagai dasar dalam upaya memperoleh dukungan dana untuk pembangunan jalan. Harapannya, proyek pembangunan aspal segera terealisasi sehingga masyarakat dapat menikmati jalan yang lebih baik dan nyaman. Selain itu, diharapkan dengan adanya kolaborasi dan sinergi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah, pembangunan infrastruktur desa dapat berjalan lebih cepat dan merata, membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi warga.



Penulis : 
Bagas Yoga Mahendra

Editor :
Achmad Munandar
Penerapan Biosecurity Pada Peternakan Sapi Untuk Mengurangi Risiko PMK

Penerapan Biosecurity Pada Peternakan Sapi Untuk Mengurangi Risiko PMK

 


wirausahanesia.com - Kesehatan hewan ternak merupakan faktor penting dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan peternak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menyediakan ruang sterilisasi pada kandang sapi yang higienis dan efektif dalam mencegah penyebaran penyakit PMK (Penyakit Mulut dan Kaki). Desa Ngemplak memiliki banyak peternak yang membutuhkan fasilitas sterilisasi kandang guna menjaga kesehatan hewan ternak mereka. Oleh karena itu, program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini bertujuan untuk merancang ruang sterilisasi kandang yang optimal dan mudah diterapkan oleh masyarakat.

 


Tujuan
1. Merancang ruang sterilisasi kandang yang sesuai dengan standar kebersihan dan kesehatan ternak. 

2. Meningkatkan kesadaran peternak akan pentingnya sterilisasi kandang dalam mencegah penyakit ternak. 

3. Mengedukasi peternak tentang cara menjaga kebersihan dan pemeliharaan kandang yang baik 



Ruang Lingkup 
1. Analisis Kebutuhan
- Survei kondisi kandang dan sistem sanitasi yang digunakan saat ini.
- Identifikasi permasalahan dalam kebersihan kandang dan penyebaran penyakit. 

2. Perancangan Ruang Sterilisasi
- Pembuatan konsep desain sterilisasi kandang yang efisien.
- Pemilihan bahan dan sistem sterilisasi yang sesuai dengan kondisi lokal. 

3. Implementasi Program
- Penyulihan dan pelatihan peternak mengenai prosedur sterilisasi kandang. 
- Pembangunan atau renovasi ruang sterilisasi pada kandang percontohan. 

4. Evaluasi dan Pengembangan
- Monitoring efektivitas penerapan ruang sterilisasi.
- Pemberikan rekomendadi untuk perbaikan dan pengembangan lebih lanjut. 


Dengan adanya program ini, diharapkan peternak di Desa Ngemplak dapat lebih Memahami pentingnya sterilisasi kandang dalam menjaga kesehatan hewan ternak. Ruang sterilisasi yang dirancang dengan baik akan membantu mencegah penyebaran penyakit serta meningkatkan produktivitas ternak. Program ini juga diharapkan dapat menjadi model yang dapat diterapkan di daerah lain yang memiliki sektor peternakan. 



Penulis: 
Renna Saphira Okta Belina
Mahasiswa KKN UNDIP TIM 1 2024/2025

Editor:
Achmad Munandar
Konservasi Lingkungan : Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Organik dan Anorganik di Desa Ngemplak Desain dan Implementasi Pengarahan Sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycle)

Konservasi Lingkungan : Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Organik dan Anorganik di Desa Ngemplak Desain dan Implementasi Pengarahan Sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycle)

 



wirausahanesia.com - Pengelolaan sampah yang tidak efektif dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan berbagai permasalahan kesehatan. Oleh karena itu konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) menjadi solusi untuk mengurangi dampak negatif limbah dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih serta berkelanjutan. 

Program ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem 3R yang dapat diterapkan di lingkungan masyarakat Desa Ngemplak, sehingga dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. 


Tujuan
1. Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konsep 3R dalam kehidupan sehari hari.

2. Merancang dan menerapkan sistem 3R yang mudah diterapkan dalam lingkungan masyarakat.

3. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat pengelolaan sampah yang baik untuk lingkungan dan kesehatan. 



Ruang Lingkup
1. Analisis Kebutuhan
- Survei kondisi pengelolaan sampah saat ini.
- Identifikasi permasalahan utama dalam penerapan sistem 3R. 

2. Desain Sistem 3R
- Perancangan skema pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang sampah.
- Penyusunan strategi implementasi sistem di masyarakat.

3. Implementasi Program
- Penyediaan fasilitas pendukung seperti tempat sampah terpilah dan bank sampah.
- Pelatihan masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah dengan metode 3R.

4. Evaluasi dan Pengembangan
- Monitoring efektivitas penerapan sistem 3R.
- Pemberian rekomendasi untuk pengembangan program yang lebih baik. 

Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Desa Ngemplak dapat menerapkan sistem 3R secara efektif dalam kehidupan sehari hari. Pengelolaan sampah yang baik akan berdampak positif pada kebersihan lingkungan, kesehatan, dan kelestarian alam. Program ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi desa lain dalam menerapkan konsep 3R secara berkelanjutan. 



Penulis: 
Renna Saphira Okta Belina
Mahasiswa KKN UNDIP TIM 1 2024/2025

Editor:
Achmad Munandar
Pemberdayaan Masyarakat Desa Ngemplak Melalui Green Living “Upaya Rumah Sehat dengan Pemanfaatan Vertical Garden”

Pemberdayaan Masyarakat Desa Ngemplak Melalui Green Living “Upaya Rumah Sehat dengan Pemanfaatan Vertical Garden”

 



wirausahanesia.com - Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Oleh salah satu mahasiswa KKN UNDIP TIM 1 2024/2025 melalui program kerja yang difokuskan pada pemberdayaan masyarakat melalui konsep Green Living dengan fokus utama pada “Upaya Rumah Sehat dengan Pemanfaatan Vertical Garden”. Program ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan lingkungan yang sehat, asri, dan produktif di tengah lahan keterbatasan lahan. Keterbatasan lahan sering menjadi kendala dalam bercocok tanam, namun dengan pendekatan vertical garden, masyarakat dapat memanfaatakan dinding atau bidang vertikal lainnya untuk menanam berbagai jenis tanaman, baik tanaman hias, sayuran, maupun tanaman obat. 








Tujuan Program

Program ini memiliki beberapa tujuan utama, yaitu:

1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang konsep rumah sehat dan manfaat vertical garden.

2. Memberikan keterampilan praktis dalam membuat dan merawat vertical garden.

3. Mendorong pemanfaatan bahan bahan lokal dan daur ulang dalam pembuatan vertical garden sehingga mengurangi limbah dan biaya. 

4. Menciptakan lingkungan rumah yang lebih asri, sehat, dan produktif.



Tahapan Pelaksanaan

1. Survei dan Sosialisasi
- Melakukan survei untuk mengetahui kebutuhan dan minat masyarakat terhadap vertical garden. 

- Mengadakan sosialisasi tentang konsep rumah sehat dan green living, manfaat vertical garden, dan cara pembuatannya. 


2. Pelatihan dan Workshop
- Mengadakan pelatihan dan workshop pembuatan vertical garden dengan berbagai teknik dan media tanam.

- Memberikan edukasi mengenai pemilihan tanaman yang tepat, perawatan, dan pemupukan. 


3. Implementasi dan Pendampingan
- Membantu masyarakat dalam membuat vertical garden di rumah masing masing
- Memberikan pendampingan secara berkelanjutan terkait perawatan dan pengembangan vertical garden. 


4. Monitoring dan Evaluasi
- Melakukan monitoring terhadap perkembangan vertical garden yang akan dibuat.

- Mengevaluasi efektivitas program dan memberikan rekomendasi perbaikan. 


Hasil yang Dicapai
1. Peningkatan pemahaman masyarakat tentang Green Living dan manfaat vertical garden.

2. Terbentuknya kelompok kelompok masyarakat yang memiliki keterampilan dalam membuat dan merawat vertical garden. 

3. Bertambahnya jumlah rumah tangga yang memiliki vertical garden sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan sehat. 

4. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan lahan secara produktif. 

 




Partisipasi Masyarakat
Keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Oleh karena itu, program ini dirancang untuk melibatkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari ibu ibu rumah tangga, pemuda, hingga tokoh masyarakat. Program pemberdayaan kepada masyarakat melalui kelompok Ibu Ibu PKK pada saat rapat rutin PKK di balai Desa Ngemplak, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten. 

Melalui program ini, diharapkan masyarakat Desa Ngemplak dapat lebih memahami pentingnya rumah sehat dengan penerapan konsep Green Living. Pemanfaatan vertical garden tidak hanya memperindah lingkungan, tetapi juga membantu meningkatkan kualitas udara dan kesehatan masyarakat. Dengan keberlanjutan program ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan hijau semakin meningkat. 



Nama : 
Renna Saphira Okta Belina

Editor :
Achmad Munandar
Redesain Ruang Perpustakaan Sekolah Dasar Desa Ngemplak Beserta Penyusunan RAB

Redesain Ruang Perpustakaan Sekolah Dasar Desa Ngemplak Beserta Penyusunan RAB

 



wirausahanesia.com - Perpustakaan merupakan jantung dari sebuah lembaga pendidikan. Perpustakaan sekolah menjadi sarana penting dalam menunjang kegiatan belajar mengajar. Namun kondisi perpustakaan di Sekolah Dasar Desa Ngemplak saat ini masih kurang memadai, baik dari segi fasilitas maupun kenyamanan ruang. Oleh karena itu dilakukan redesain ruang perpustakaan oleh Mahasiswa KKN UNDIP TIM 1 2024/2025 agar lebih fungsional, nyaman, dan menarik bagi siswa. Selain itu, penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) menjadi langkah penting untuk memastikan efisiensi dalam pelaksanaan revitalisasi nantinya. 





Program kerja redesain ruang perpustakan “Cahaya Ilmu” di Sekolah Dasar Desa Ngemplak mendapat antusias serta perhatian penuh dari pihak sekolah maupun perangkat Desa Ngemplak itu sendiri. Bapak Harjaka selaku sekretaris perangkat Desa Ngemplak (Carik) sekaligus Ketua Komite dari SD N Ngemplak itu sendiri turut serta berpartisipasi dalam program kerja redesain ruang perpustakaan sekolah SD N Ngemplak. 


Tujuan Pelaksanaan Program

1. Meningkatkan kualitas ruang perpustakaan agar lebih nyaman dan fungsional.

2. Menyediakan fasilitas yang lebih baik untuk mendukung kegiatan membaca dan literasi siswa.

3. Menyusun RAB yang sesuai dengan kebutuhan agar pelaksanaan pekerjaan revitalisasi berjalan efektif dan efisien.


Ruang Lingkup Pekerjaan 
Pelaksanaan program diawali dengan analisis kebutuhan dengan melakukan survei kondisi perpustakaan saat ini dan mengidentifikasi kebutuhan perbaikan dan penambahan fasilitas. Kegiatan pengukuran pun perlu dilakukan pada bangunan eksisting. Kemudian dilanjutkan perancangan desain dalam pembuatan konsep desain perpustakaan dengan penentuan tata letak ruang dengan pencahayaan dan sirkulasi udara yang cukup, serta pemilihan furnitur dan elemen dekoratif. Pekerjaan terakhir ialah penyusunan RAB yang mencakup estimasi kebutuhan bahan dan biaya hingga perhitungan total anggaran proyek. 


Desain Tata Ruang Perpustakaan
Desain tata ruang perpustakaan yang meliputi ruang pelayanan administrasi, ruang belajar bersama, serta ruang membaca dengan pencahayaan dan sirkulasi udara yang cukup. Tata ruang perpustakaan yang baik dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna dan petugas perpustakaan, serta mendukung kegiatan perpustakaan. Beberapa strategi penataan fisik perpustakaan meliputi tata letak yang mudah diakses, pencahayaan yang cukupp, ventilasi udara, serta penyediaan sarana dan prasarana yang memadai seperti kursi dan meja yang kondisinya baik. 


Elemen Desain yang Ideal
Ruang perpustakaan yang ideal memiliki tata letak, perabot, pengkondisian ruang, ventilasi, pencahayaan, dan warna cat dinding yang menarik dan nyaman. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI), perpustakaan harus menyediakan ruang minimal 0,5 m2 untuk setiap siswa. Alokasi ruang meliputi 45% untuk area koleksi (buku, multimedia, majalah ilmiah), 30% untuk area pengguna (ruang baca, ruang diskusi, lemari katalog, meja sirkulasi, tempat penitipan tas, dan toilet), dan 25% untuk ruang staf (ruang pengolahan, ruang penjilidan, ruang pertemuan, ruang penyimpanan buku baru, dapur, dan toilet). 


Penyusunan RAB
Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk redesain ruang perpustakaan harus mencakup biaya biaya yang diperlukan untuk semua aspek desain termasuk:

- Biaya konstruksi atau renovasi, biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan fisik seperti perbaikan struktur, pengecatan, dan lain lain.

- Biaya pengadaan perabot, biaya untuk membeli untuk membuat furnitur seperti rak buku, meja baca, kursi, lemari, dan lain lain.

- Biaya pengadaan perlengkapan, biaya untuk membeli atau memperbaiki peralatan seperti komputer, printer, proyektor, layar, dan lain lain.

- Biaya desain interior, biaya untuk jasa desain interior, termasuk perencanaan tata ruang, pemilihan warna, pencahayaan, dan lain lain. 

- Biaya administrasi, biaya untuk keperluan administrasi proyek, seperti perizinan, laporan, dan lain lain.

- Biaya tak terduga, biaya yang dialokasikan untuk mengatasi kemungkinan biaya tambahan yang tidak terduga selama proses pelaksanaan pekerjaan proyek.

 



Dengan mempertimbangkan semua aspek ini, redesain ruang perpustakaan “Cahaya Ilmu” di SD N Ngemplak, Kec. Karangnongko, Kab. Klaten diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung minat baca dan proses belajar siswa. Penyusunan RAB yang sistematis juga menjadi faktor penting untuk proses revitalisasi yang baik dan sesuai dengan anggaran yang telah direncanakan. Perpustakaan yang baru tidak hanya menjadi tempat untuk membaca buku, tetapi juga menjadi ruang yang inspiratif bagi siswa untuk belajar dan mengembangkan diri. 



Penulis : 
Renna Saphira Okta Belina

Editor :
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN UNDIP Sosialisasikan Ruang Sterilisasi untuk Cegah PMK pada Ternak Sapi di Desa Ngemplak

Mahasiswa KKN UNDIP Sosialisasikan Ruang Sterilisasi untuk Cegah PMK pada Ternak Sapi di Desa Ngemplak

 


wirausahanesia.com - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjadi ancaman serius bagi peternakan sapi di Desa Ngemplak. Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak langsung maupun tidak langsung, termasuk melalui peternak yang tanpa sadar membawa virus dari luar ke dalam kandang. Menyadari urgensi masalah ini, mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro (UNDIP) 2024/2025 hadir dengan solusi berupa pembuatan ruang sterilisasi yang berfungsi untuk mencegah penyebaran virus sebelum peternak memasuki area kandang.

Pada tanggal 30 Januari 2025, mahasiswa KKN UNDIP melaksanakan kegiatan edukasi dan demonstrasi kepada Kelompok Tani Ternak "Ngudi Makmur" mengenai pemanfaatan ruang sterilisasi. Dalam kegiatan ini, mahasiswa memperkenalkan alat sterilisasi yang dirancang untuk meminimalkan risiko penularan PMK melalui perantara manusia.

Prinsip kerja ruang sterilisasi ini cukup sederhana, yaitu dengan menyemprotkan cairan desinfektan ke pakaian dan alas kaki peternak sebelum mereka memasuki kandang. Dengan langkah ini, kemungkinan virus PMK terbawa masuk ke dalam area peternakan dapat dikurangi secara signifikan. Selain itu, mahasiswa KKN juga menjelaskan jenis-jenis desinfektan yang efektif serta cara penggunaannya yang aman bagi manusia dan hewan ternak.



Program ini menyasar kelompok tani ternak "Ngudi Makmur", yang merupakan salah satu komunitas peternak utama di Desa Ngemplak. Dengan adanya edukasi ini, diharapkan para peternak dapat lebih memahami pentingnya pencegahan dini terhadap wabah PMK yang dapat menyebabkan kerugian besar bagi mereka. Yosep Octavianus, salah satu anggota tim KKN, menyatakan, "Ruang sterilisasi ini merupakan langkah awal dalam mencegah penyebaran PMK. Dengan kebiasaan sederhana seperti sterilisasi sebelum masuk kandang, kita bisa mengurangi risiko infeksi pada hewan ternak dan menjaga kesehatan sapi-sapi milik peternak."

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN UNDIP berharap dapat membantu peternak Desa Ngemplak dalam menjaga kesehatan hewan ternaknya dari ancaman PMK. Dengan penerapan ruang sterilisasi secara rutin, diharapkan penyebaran virus dapat ditekan, sehingga peternak tidak mengalami kerugian akibat wabah. Kedepannya, diharapkan inovasi sederhana ini dapat diadopsi oleh lebih banyak peternak, tidak hanya di Desa Ngemplak, tetapi juga di wilayah lain yang menghadapi risiko serupa.



Penulis:
Yosep Octavianus

Editor:
Achmad Munandar
Penggunaan Tong Sampah Minim Asap untuk Lingkungan Lebih Bersih

Penggunaan Tong Sampah Minim Asap untuk Lingkungan Lebih Bersih

 



wirausahanesia.com - Ngemplak, 26 Januari 2025 - Warga Desa Ngemplak selama ini mengolah sampah dengan cara dibakar, yang menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan, seperti polusi udara dan kerusakan ekosistem. Untuk mengatasi masalah tersebut, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) hadir dengan solusi inovatif berupa tong sampah minim asap, yang dilengkapi dengan blueprint untuk pembuatannya.



Pada tanggal 26 Januari 2025, mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro 2024/2025 mengadakan kegiatan demonstrasi kepada Kelompok Bank Sampah "Sekar Arum" di Desa Ngemplak. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat setempat tentang penggunaan tong sampah minim asap yang dapat mengurangi dampak negatif pembakaran sampah. Dalam acara tersebut, para mahasiswa memberikan penjelasan terkait manfaat dan prinsip kerja alat ini.

Tong sampah minim asap dirancang untuk mengolah sampah dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Prinsip kerja alat ini adalah dengan menggunakan teknologi yang dapat mengurangi volume asap yang dihasilkan saat pembakaran sampah, sehingga meminimalkan polusi udara. Selain itu, tong sampah minim asap hanya dapat digunakan untuk membakar sampah organik tertentu, seperti sisa makanan dan daun kering, yang aman dibakar tanpa mencemari lingkungan.

Program ini difokuskan kepada Kelompok Bank Sampah "Sekar Arum" di Desa Ngemplak, yang memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah di desa tersebut. Mahasiswa KKN berharap, dengan adanya demonstrasi dan edukasi mengenai tong sampah minim asap, kelompok ini dapat menjadi pionir dalam penggunaan teknologi ramah lingkungan di desa mereka.

Yosep Octavianus, salah satu anggota tim KKN, menyampaikan, "Tong sampah minim asap bukan hanya untuk mengurangi polusi udara, tetapi juga untuk memberikan solusi jangka panjang dalam pengelolaan sampah. Dengan menggunakan alat ini, diharapkan warga Desa Ngemplak bisa lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi pencemaran yang diakibatkan oleh pembakaran sampah."




Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Desa Ngemplak, terutama dalam hal pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan. Di masa depan, diharapkan teknologi tong sampah minim asap ini dapat diterapkan secara lebih luas, tidak hanya di Desa Ngemplak, tetapi juga di desa-desa lain yang menghadapi masalah serupa. Dengan langkah kecil ini, diharapkan kualitas lingkungan dapat meningkat, dan kesehatan masyarakat terjaga dengan lebih baik.



Nama: 
Yosep Octavianus

Editor:
Achmad Munandar
Inovasi Cerdas! Mahasiswa KKN UNDIP Ubah Limbah Kulit Durian Jadi Sumber Cuan

Inovasi Cerdas! Mahasiswa KKN UNDIP Ubah Limbah Kulit Durian Jadi Sumber Cuan

 



wirausahanesia.com - Ngemplak, 26 Januari 2025 - Limbah organik dari kulit durian sering kali menjadi permasalahan bagi masyarakat karena sulit terurai dan menimbulkan bau tidak sedap. Namun, limbah ini sebenarnya memiliki potensi ekonomi jika diolah dengan baik. Salah satu cara pemanfaatannya adalah dengan mengubah kulit durian menjadi briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif.

Menanggapi potensi tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2024/2025 mengadakan kegiatan edukasi dan demonstrasi kepada Kelompok Bank Sampah "Sekar Arum" di Desa Ngemplak. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai manfaat limbah kulit durian serta cara mengolahnya menjadi briket yang ramah lingkungan.

Kegiatan edukasi ini berlangsung pada tanggal 26 Januari 2025 dan diikuti oleh anggota Kelompok Bank Sampah "Sekar Arum". Mahasiswa KKN memberikan pemaparan mengenai potensi ekonomi limbah kulit durian dan manfaatnya sebagai sumber energi alternatif. Selain itu, dilakukan demonstrasi pembuatan briket dari kulit durian, mulai dari proses pengeringan, pencampuran dengan bahan perekat, hingga tahap pencetakan dan pengeringan briket.





Ibu Sularmi, selaku ketua Bank Sampah "Sekar Arum", menyatakan bahwa proses pembuatan briket dari kulit durian ternyata cukup mudah dan dapat diterapkan oleh masyarakat dengan peralatan sederhana. "Pembuatan briket ini tidak serumit yang kami bayangkan sebelumnya. Dengan bahan dan alat yang mudah didapat, kami bisa mengolah limbah kulit durian menjadi produk yang bernilai ekonomis," ujarnya.

Dengan adanya edukasi ini, diharapkan masyarakat Desa Ngemplak semakin memahami pentingnya pengelolaan limbah organik yang bernilai ekonomis. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan serta mampu memanfaatkan limbah menjadi produk yang bernilai guna tinggi.



Nama: 
Yosep Octavianus

Editor:
Achmad Munandar
Kurangnya Perhatian terhadap Perawatan Kendaraan, Mahasiswa KKN UNDIP Beri Edukasi di Desa Ngemplak

Kurangnya Perhatian terhadap Perawatan Kendaraan, Mahasiswa KKN UNDIP Beri Edukasi di Desa Ngemplak

 


wirausahanesia.com - Ngemplak, 29 Januari 2025 - Kurangnya perhatian masyarakat terhadap perawatan kendaraan bermotor yang digunakan dalam aktivitas sehari-hari, khususnya untuk mencari kebutuhan pakan ternak ke ladang, menjadi permasalahan yang cukup krusial. Kendaraan yang tidak terawat dengan baik berpotensi mengalami gangguan operasional yang dapat menghambat mobilitas dan produktivitas warga.

Menanggapi permasalahan tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2024/2025 melaksanakan kegiatan edukasi kepada masyarakat Desa Ngemplak. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya merawat kendaraan bermotor agar tetap dalam kondisi prima dan dapat digunakan secara optimal dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan edukasi ini berlangsung pada tanggal 29 Januari 2025 dengan sasaran utama para warga Desa Ngemplak yang diwakili oleh ketua RT dan RW setempat berjumlah 29 orang. Mahasiswa KKN memberikan pemaparan mengenai manfaat perawatan kendaraan bermotor serta cara melakukan perawatan yang benar. Beberapa materi yang disampaikan antara lain pentingnya pemeriksaan rutin kendaraan, pengecekan oli mesin, kondisi ban, serta sistem pengereman untuk menghindari kecelakaan akibat kendaraan yang tidak terawat.





Yosep Octavianus, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini, menyampaikan bahwa perawatan kendaraan yang baik dapat memperpanjang usia kendaraan serta mengurangi risiko kecelakaan akibat kelalaian dalam pemeliharaan. “Merawat kendaraan bermotor bukan hanya untuk memperpanjang umur pakainya, tetapi juga untuk memastikan keamanan penggunanya. Dengan perawatan yang baik, kendaraan akan lebih awet dan terhindar dari kerusakan mendadak,” ujarnya.

Dengan adanya edukasi ini, diharapkan masyarakat Desa Ngemplak semakin memahami pentingnya menjaga kondisi kendaraan mereka agar tetap berfungsi dengan baik dan tidak mengalami kendala operasional yang dapat menghambat aktivitas sehari-hari. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih peduli terhadap perawatan peralatan yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mobilitas dan produktivitas tetap terjaga dengan baik.


Penulis: 
Yosep Octavianus

Editor:
Achmad Munandar