Mahasiswa KKN Tematik UNDIP Inovasi Pembuatan Pakan Lele untuk Masyarakat Desa Rembun

Mahasiswa KKN Tematik UNDIP Inovasi Pembuatan Pakan Lele untuk Masyarakat Desa Rembun

 


wirausahanesia.comMahasiswa KKN Universitas Diponegoro Berhasil Mengembangkan Pakan Lele Inovatif Pada hari Jumat, 9 Februari 2024, salah satu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Desa Rembun dari Universitas Diponegoro telah berhasil melaksanakan program kerja monodisiplin yang inovatif. Mahasiswa tersebut mengembangkan pakan lele menggunakan bahan-bahan lokal seperti nasi aking, tepung ikan, dan tepung jagung. 
 
Program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan mengembangkan produk lokal yang memiliki nilai ekonomis tinggi serta ramah lingkungan. Melalui penggunaan bahan-bahan yang mudah didapat di sekitar desa, mahasiswa KKN ini berhasil menciptakan formula pakan lele yang berkualitas.  

Proses pembuatan pakan lele ini dilakukan dengan langkah-langkah yang teliti dan inovatif:

● Campur Tepung Ikan: Langkah pertama adalah mencampurkan tepung ikan murni dan tepung ikan semi steam untuk meningkatkan kandungan protein dalam pakan.

● Tambahkan Nasi Aking dan Tapioka: Selanjutnya, nasi aking yang telah difermentasi ditambahkan untuk memberikan sumber karbohidrat yang mudah dicerna. Penambahan tapioka juga dilakukan untuk meningkatkan kelekatannya.

● Campurkan Tepung Jagung: Tepung jagung ditambahkan sebagai tambahan sumber karbohidrat. Semua bahan kemudian diaduk rata hingga terbentuk campuran homogen.

● Penyesuaian Konsistensi: Jika campuran terlalu lembek, langkah selanjutnya adalah mengeringkannya atau memadatkannya agar lebih mudah diolah dan diberikan kepada lele.


Dengan menggunakan bahan-bahan lokal yang mudah didapat di sekitar desa, mahasiswa KKN ini berhasil menciptakan formula pakan lele yang berkualitas dan bernutrisi tinggi. Langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba terhadap pakan ini untuk memastikan kualitasnya dalam mendukung pertumbuhan dan kesehatan ikan lele inovasi ini menunjukkan peran mahasiswa dalam menghasilkan solusi yang berdampak positif bagi masyarakat desa serta sektor perikanan lokal. Diharapkan, langkah-langkah inovatif seperti ini akan terus mendorong pembangunan dan kesejahteraan di tingkat lokal.

Menurut pernyataan dari mahasiswa tersebut, pembuatan pakan lele ini dilakukan sebagai upaya untuk memanfaatkan potensi sumber daya alam lokal serta meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat desa. Selain itu, pakan lele ini juga diharapkan dapat menjadi alternatif yang efektif dan efisien bagi para peternak lele di Desa Rembun.  

Langkah-langkah selanjutnya setelah berhasil menciptakan formula pakan lele ini adalah melakukan uji coba dan penelitian lebih lanjut untuk memastikan kualitas dan efektivitasnya dalam meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan ikan lele. 

Diharapkan, inovasi ini dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan produktivitas sektor perikanan lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Rembun.  Dengan adanya upaya nyata dari mahasiswa KKN Universitas Diponegoro ini, diharapkan akan semakin banyak lagi inovasi-inovasi yang lahir dari kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam meningkatkan pembangunan di tingkat lokal.



Penulis: 
Hibban Nugroho (Ilmu Kelautan)

DPL: 
Fajrul Falah, S.HUM., M.Hum., 
Riris Tiani, S.S., M.Hum.,
Marwini, S.Hi., M.si

Lokasi KKN: 
Rembun, Pekalongan

Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN Tematik KHDTK UNDIP Memanfaatkan Potensi Minyak Atsiri Serai Wangi Sebagai Obat Nyamuk Elektrik

Mahasiswa KKN Tematik KHDTK UNDIP Memanfaatkan Potensi Minyak Atsiri Serai Wangi Sebagai Obat Nyamuk Elektrik



wirausahanesia.comTanaman serai wangi (Cymbopogon nardus) mengandung minyak atsiri yang terkenal bermanfaat bagi manusia. Minyak atsiri serai wangi mengandung komponen utama berupa sitronelal, dan geraniol yang dapat mengusir nyamuk. Minyak atsiri serai wangi berwujud cair dengan warna kuning dan memiliki aroma yang khas. Minyak atsiri dapat dihasilkan melalui proses penyulingan dari bagian batang dan daun tumbuhan serai wangi. Dengan ditambahkannya minyak atsiri ke dalam suatu produk dapat meningkatkan nilai jual produk tersebut. 

Salah satu mahasiswa KKN Tematik KHDTK Undip di bawah bimbingan Prof. Dr. Hermin Pancasakti Kusumaningrum, S.Si., M.Si., Prof. Dr. Ir. Muhammad Zainuri, DEA, dan Prof. Dr. Ir. Sri Puryono Karto Soedarmo, M.P., yang bernama Chika Aureli Rasyl, telah berhasil mengoptimalkan potensi minyak atsiri serai wangi dalam pembuatan obat nyamuk elektrik. Obat nyamuk elektrik dari serai wangi ini dapat mengusir nyamuk di dalam ruangan dan dapat menyegarkan aroma ruangan. 

Untuk meningkatkan daya tarik konsumen, diberikan penambahan aroma dari minyak esensial lain seperti lavender dan lemon pada obat nyamuk elektrik tersebut. Terdapat dua varian berbeda, yaitu citronella lavender dengan kandungan minyak atsiri serai wangi dan lavender, serta citronella limonene dengan campuran minyak atsiri serai wangi dan lemon. Kedua varian tersebut sama ampuhnya dalam mengusir nyamuk dan memiliki aroma segar yang diminati banyak orang. 

Produk obat nyamuk elektrik dapat menjadi salah satu solusi pencegahan wabah demam berdarah (DBD), terutama di musim penghujan. Musim hujan dapat memunculkan genangan-genangan air di sekitar rumah yang merupakan tempat favorit bagi nyamuk untuk bertelur. Penggunaan obat nyamuk elektrik ini di dalam rumah dapat menghalau nyamuk untuk masuk ke dalam rumah karena aroma yang tidak disukai oleh nyamuk.

Cara pembuatan obat nyamuk elektrik ini cukup sederhana. Tanaman serai wangi harus disuling terlebih dahulu untuk mendapatkan minyak atsirinya. Kemudian minyak atsiri serai wangi tadi dicampurkan dengan bahan-bahan seperti propil paraben, propilen glikol, minyak lavender atau lemon, dan alkohol 70% sampai homogen dalam botol tetes berukuran 10 mL. Larutan yang sudah homogen tadi dapat langsung digunakan dengan bantuan alat humidifier atau diffuser yang juga dapat membantu menjaga kelembaban ruangan. Cukup tambahkan 5-10 tetes obat nyamuk elektrik ke dalam diffuser atau humidifier yang sudah diberi air.

Kemudian, diffuser tadi disambungkan ke aliran listrik dan produk pun sudah siap digunakan. 
Pemberian kemasan pada produk obat nyamuk elektrik ini pun cukup menarik dengan perbedaan warna label sesuai dengan varian yang ada. Pada varian citronella limonene, produk diberi label berwarna kuning dan oren yang merupakan warna khas dari lemon. Sedangkan pada varian citronella lavender, produk diberi label berwarna ungu yang merupakan warna khas bunga lavender. Terdapat logo D’ESSENSO yang merupakan label merk untuk setiap produk buatan mahasiswa KKN Tematik KHDTK Undip. 

Dengan adanya inovasi akan potensi penggunaan minyak atsiri ini, diharapkan dapat meningkatkan wawasan masyarakat sehingga lebih terampil dalam memanfaatkan potensi minyak atsiri yang nantinya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.




Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Melakukan Pelatihan Pembuatan Visual Demografi Berupa Piramida Penduduk Kepada Perangkat Desa Tanggulanom, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah

Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Melakukan Pelatihan Pembuatan Visual Demografi Berupa Piramida Penduduk Kepada Perangkat Desa Tanggulanom, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah

 


wirausahanesia.comPiramida Penduduk merupakan alat analisis untuk menggambarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin (struktur penduduk). Mengetahui struktur penduduk sangat penting bukan saja mampu mendeskripsikan jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Namun, struktur penduduk menginformasikan gambaran keadaan agregat penduduk di suatu wilayah yang selanjutnya juga mencerminkan bekerjanya peubah - peubah demografi dan non-demografi. Kemungkinan bekerjanya peubah-peubah tersebut dapat diketahui melalui piramida penduduk.

Bentuk piramida penduduk yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan peristiwa - peristiwa demografi seperti kelahiran, kematian, dan migrasi. Misalnya, kelahiran dan kematian, di sekitar kelahiran dapat dilihat pada bentuk balok pada piramida bagian bawah. Peubah non-demografi seperti kesehatan ibu dan penggunaan obat-obatan terlarang (narkoba) dapat juga menjelaskan bentuk balok pada piramida bagian Tengah. Bentuk-bentuk tersebut dapat dibandingkan di antara jenis kelamin serta antar tahun.

Oleh karena itu para Mahasiswa Tim KKN I UNDIP melakukan pelatihan kepada perangkat desa melalui program kerja monodisiplin yaitu dalam membuat Visual Demografi Berupa Piramida Penduduk agar dapat dipraktikan pada data-data kependudukan di Desa Tanggulanom. 

Pelaksanaan program ini dilakukan pada bulan Januari 2024 dengan metode sosialisasi dan bimbingan secara langsung kepada perangkat Desa Tanggulanom. Pelatihan ini ditargetkan langsung kepada perangkat desa agar ilmu tentang pembuatan dan penyusunan Visual Demografi berupa Piramida Penduduk ini dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan di Desa Tanggulanom.





Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN Tim I UNDIP 2024 Melakukan Pelatihan Manajemen Keuangan Kelompok Tani Di Desa Tanggulanom, Temanggung

Mahasiswa KKN Tim I UNDIP 2024 Melakukan Pelatihan Manajemen Keuangan Kelompok Tani Di Desa Tanggulanom, Temanggung



wirausahanesia.com - Manajemen keuangan adalah proses pengelolaan dan pengaturan sumber daya keuangan untuk mencapai tujuan keuangan yang diinginkan. Ini melibatkan perencanaan, pengawasan, pengorganisasian, pengendalian, dan pengambilan keputusan terkait dengan aspek keuangan. Pengelolaan keuangan usaha tani bertujuan membantu petani untuk merencanakan kegiatan usahatani tanaman yang berbeda yang dilakukan, mencatat angka realisasi dan perkembangan kegiatan usahatani tanaman, dan membandingkan angka realisasi dengan angka saat perencanaan.

Mahasiswa KKN Tim I UNDIP melakukan program kerja yang berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya, pada tahun ini program kerja yang dilaksanakan berfokus pada pelatihan dan pemanfaatan sumber daya manusia agar program yang dijalankan dapat berlanjut di kemudian hari. Oleh karena itu Mahasiswa KKN UNDIP melakukan pelatihan Manajemen Keuangan pada Kelompok Tani di Desa Tanggulanom.

Desa Tanggulanom berada di lereng Gunung Sumbing dan rata-rata masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Sehingga mendorong Mahasiswa KKN UNDIP untuk melakukan pelatihan manajemen keuangan agar dalam kelompok tani Desa Tanggulanom pengelolaannya lebih tertata. Pelatihan ini dilakukan dengan metode sosialisasi dan bimbingan langsung kepada anggota kelompok tani yang bertempat di Balai Desa Tanggulanom pada selasa 23 januari 2024. 




Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Tahun 2024 Jurusan Arsitektur : Membuat 3D Pendopo Petilasan Kali Lerek Bersama Perangkat Desa Jetis, Kec. Selopampang, Kab. Temanggung

Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Tahun 2024 Jurusan Arsitektur : Membuat 3D Pendopo Petilasan Kali Lerek Bersama Perangkat Desa Jetis, Kec. Selopampang, Kab. Temanggung

 



wirausahanesia.comPetilasan adalah adalah istilah yang diambil dari bahasa Jawa (kata dasar "telas" atau bekas) yang menunjuk pada suatu tempat yang pernah disinggahi atau didiami oleh seseorang (yang penting). Menurut warga setempat, petilasan di Desa Jetis merupakan makam seorang ibu dari kepala desa terdahulu. 

Desa Jetis memiliki tradisi gotong royong, yang salah satunya berlokasi di Petilasan Kali Lerek. Setelah gotong royong, para warga akan berkumpul dan makan bersama. Sehingga, perangkat Desa Jetis berencana membuat pendopo petilasan agar warga dapat berkumpul dengan nyaman. 

Baiq Alya Maharani (22), KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Tahun 2024 dari Jurusan Arsitektur mengusulkan program kerja ini, sebagai gambaran untuk perangkat desa dan warga desa mengenai visualisasi 3D pendopo Petilasan Kali Lerek. Untuk mewujudkan hal itu, mahasiswa tersebut membuat program kerja pelatihan dan pendampingan pembuatan 3D pendopo petilasan Kali Lerek menggunakan aplikasi sketchup. 

Dalam pelaksanaan mahasiswa berdiskusi bersama kepala dan perangkat desa untuk menghasilkan desain yang sesuai kebutuhan masyarakat agar pembangunan dapat berjalan dengan baik. Pelaksanaan program dibagi menjadi dua tahap, yaitu membuat pendopo sederhana bersama perangkat desa menggunakan aplikasi sketchup dan presentasi hasil desain 3D Petilasan Kali Lerek.



Editor:
Achmad Munandar
Mengenalkan Konsep Green Building, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Melakukan Pelatihan dan Pendampingan Green Building Menggunakan EDGE APP di Desa Jetis

Mengenalkan Konsep Green Building, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Melakukan Pelatihan dan Pendampingan Green Building Menggunakan EDGE APP di Desa Jetis

 




wirausahanesia.comTemanggung - Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim 1 Tahun 2024 memperkenalkan konsep green building atau bangunan hijau sebagai progam kerja monodisiplin di Desa Jetis, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung. Dalam pelaksanaan program kerja ini, mahasiswa melakukan pelatihan dan pendampingan kepada perangkat desa.

Pemanasan global adalah suatu masalah yang menjadi perhatian khusus oleh berbagai negara. Hasil studi yang dilakukan oleh International Energy Agency (IEA), pengoperasian gedung menyumbang 30% konsumsi energi  dan 26% emisi global (8% merupakan emisi langsung gedung dan 18% emisi tidak langsung dari produksi listrik dan panas yang digunakan gedung). Pada tahun 2022, penggunaan energi sektor bangunan meningkat sekitar 1%. Maka dari itu, mengurangi sumbangan gas emisi penyebab pemanasan global muncul konsep bangunan hijau. Konsep green building ini diharapkan dapat menciptakan ruang yang mendukung kesehatan manusia dan ramah lingkungan.  

Salah satu mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dari jurusan arsitektur, Baiq Alya Maharani (22), pada pelaksaan program kerja pelatihan dan pendampingan konsep green building dalam konservasi energi ini, dilakukan dua tahap. Tahap pertama yaitu pemberian materi mengenai konsep green building dan pengenalan EDGE APP yang diikuti oleh perangkat desa. Lalu, tahap kedua yaitu pelatihan dan pendampingan perhitungan konservasi energi menggunakan EDGE APP. 

Menurut salah satu perangkat desa, Bapak Sarmin, beliau mengungkapkan bahwa konsep bangunan hijau ini merupakan ilmu yang baru dan sangat menarik untuk diketahui dan dipelajari karena sangat bermanfaat untuk kehidupan kedepannya, terutama di Desa Jetis, tuturnya ketika mahasiswa menjelaskan mengenai program kerjanya. Hasil program kerja ini berupa modul green building dan cara menggunakan EDGE APP yang kemudian diserahkan kepada perangkat desa.




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Tim I 2024 Melakukan Kegiatan Belajar Mengajar Tambahan di Balai Desa Kebonagung Guna Menambah Wawasan

Mahasiswa KKN Undip Tim I 2024 Melakukan Kegiatan Belajar Mengajar Tambahan di Balai Desa Kebonagung Guna Menambah Wawasan

 


wirausahanesia.com - Mahasiswa KKN Undip Tim I 2024 Melakukan Kegiatan Belajar Mengajar Tambahan di Balai Desa Kebonagung Guna Menambah Wawasan. Pendidikan merupakan kegiatan penting bagi perkembangan sumber daya manusia. 

Proses belajar mengajar menghasilkan interaksi antara berbagai komponen. Belajar tambahan merupakan salah satu sumber belajar yang membantu siswa dalam memecahkan masalah dalam proses pembelajaran yang tidak hanya dilakukan di sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Senin. 

Dalam pelaksanaannya peserta yang hadir tidak hanya dari anak SD tetapi dari TK sampai SMP, para peserta diberikan penjelasan mengenai sejarah, dilanjutkan dengan mengerjakan pekerjaan rumah setelah itu pemaparan materi dan diakhiri dengan sesi tanya jawab.
 
Kegiatan tersebut dilakukan guna menambah wawasan dan meningkatkan daya berpikir kritis. Desa Kebonagung tidak mempunyai Sekolah Dasar oleh karena itu, kegiatan belajar mengajar tambahan ini diharapkan dapat membantu para siswa dalam mendapatkan informasi-informasi dan pengetahuan yang lebih luas.




Penulis: 
Shiva Ayesha 
Sejarah (FIB)


Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN Undip Tim I 2024 Membantu Program 0 KM Dukcapil di Desa Kebonagung, Memudahkan Urusan Administrasi Kependudukan hanya dari Rumah

Mahasiswa KKN Undip Tim I 2024 Membantu Program 0 KM Dukcapil di Desa Kebonagung, Memudahkan Urusan Administrasi Kependudukan hanya dari Rumah




wirausahanesia.com - Desa Kebonagung, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung (10/01/2024) - Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro berpartisipasi membantu salah satu program Dukcapil, yaitu Program 0 KM. Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan sosialisasi oleh Dukcapil mengenai program 0 KM. Kemudian, dilanjutkan dengan diskusi dan pemaparan program oleh Tim KKN Undip kepada perangkat Desa Kebonagung. 

Diskusi bersama perangkat desa menghasilkan kesimpulan bahwa Desa Kebonagung telah memenuhi target yaitu 25%. Sehingga dalam kebelanjutan pelaksanaan program, Tim KKN Undip Desa Kebonagung membantu dalam sinkronisasi dan penambahan anggota baru pada APDK. APDK ini disiapkan langsung oleh Dukcapil untuk membantu tugas administrasi data kependudukan. Pada input anak baru lahir, maka akan ditambahkan sebagai anggota keluarga baru pada APDK. Input orang meninggal dan pindah keluar Desa Kebonagung, akan menghapus data dari APDK. Sedangkan untuk penduduk pindah atau datang ke Desa Kebonagung, akan ditambahkan sebagai KK baru.

Program Dukcapil menghadirkan hal positif yaitu pelayanan “realtime” atau ketepatan pada seluruh layanan kepengurusan administrasi kependudukan. Dengan kemudahan layanan tersebut, masyarakat dapat mengurus administrasi kependudukan secara efektif dan efisien, serta menciptakan sinergitas dan hubungan baik seluruh elemen masyarakat.




Penulis:
1. Adelina MGD Nainggolan (Akuntansi – FEB)
2. Ainun Hidayah (Teknik Sipil – FT)
3. Aisyah Zahra Difa’ul Haq (Arsitektur – FT)
4. Hilyatul Aulia El Azizi (Matematika – FSM)
5. Ibnu Achmad Fauzan (Peternakan – FPP)
6. Lailatul ‘Aziizah (Akuntansi – FEB)
7. Shiva Ayesha (Sejarah – FIB)

Dosen Pembimbingan Lapangan: 
Dr. dra. Rr. Hermini Susiatiningsih., M.Si

Lokasi KKN: 
Desa Kebonagung, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung

Editor:
Achmad Munandar
Langkah Pertama Untuk Pertolongan Pertama

Langkah Pertama Untuk Pertolongan Pertama




wirausahanesia.com - Jetis, Kab Temanggung (24/1/24) Pertolongan pertama yaitu pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit/ cedera atau kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar. Hal tersebut bertujuan untuk menyelamatkan jiwa penderita, mencegah cacat, memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan. 

Pertolongan pertama yaitu keterampilan yang penting bagi semua orang, termasuk ibu-ibu, karena mereka sering kali menjadi orang pertama yang merespons keadaan darurat dalam kehidupan sehari-hari. 

Program kerja ini dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN Undip, dalam pelaksanaanya diawali dengan memberikan materi yang dilanjutkan dengan pelatihan dan pendampingan pertolongan pertama. Pelatihan yang diberikan merupakan cedera yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari seperti mimisan, luka bakar dan lain-lain. Ketercapaian kegiatan terlihat dari sesi tanya jawab yang dilakukan antara mahasiswa dengan ibu-ibu kader kesehatan.

Setelah dilakukannya program kerja ini diharapkan dapat memberikan bantuan yang lebih efektif dan tepat saat dibutuhkan. Selain itu juga dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat setempat. Dengan pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan ini, ibu-ibu kader kesehatan akan menjadi lebih siap dalam menghadapi berbagai keadaan darurat dan ini akan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.



Penulis: 
Andriea Windriasti
Kesehatan Masyarakat

Editor:
Achmad Munandar
Guna Meningkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Lakukan Pelatihan dan Pendampingan Penggunaan APAR

Guna Meningkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Lakukan Pelatihan dan Pendampingan Penggunaan APAR

 


wirausahanesia.com - Jetis, Kab. Temanggung (19/1/2024) - Kebakaran merupakan bencana yang bisa terjadi dimana saja. Oleh karena itu, penting untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tepat dalam penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Kali ini akan dilakukan bagaimana pelatihan dan pendampingan dalam penggunaan APAR sehingga dapat membantu meningkatkan keselamatan masyarakat Jetis dalam menghadapi situasi darurat seperti kebakaran.

Setelah melakukan survey dan pengamatan di Desa Jetis, diketahui kurangnya keterampilan masyarakat Jetis dalam mengoperasikan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Hal ini menimbulkan keprihatinan karena APAR merupakan salah satu alat yang sangat penting untuk memadamkan kebakaran dan mengurangi risiko kerusakan yang disebabkan oleh api.

Program kerja ini dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Undip kepada perangkat desa untuk memberikan pelatihan dan pendampingan meliputi tata cara penggunaan APAR yang benar, inspeksi APAR, pemasangan dan perawatan APAR. Selain memberikan informasi secara langsung kepada peragkat desa, materi edukasi berupa modul yang informatif dan mudah dipahami tentang APAR juga diberikan.

Harapannya masyarakat desa dapat memahami bagaimana cara menggunakan APAR dengan benar saat terjadi kebakaran. Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi risiko kerusakan yang disebabkan oleh kebakaran di Desa Jetis dan daerah sekitarnya.



Penulis: 
Andriea Windriasti
Kesehatan Masyarakat

Editor:
Achmad Munandar