Kisah Sukses Catering Ibu Ida, Bermula Dari Hobi Memasak Hingga Buka Usaha Bersama Sang Anak

Kisah Sukses Catering Ibu Ida, Bermula Dari Hobi Memasak Hingga Buka Usaha Bersama Sang Anak



wirausahanesia.com - Salah satu alasan yang sering diungkapkan oleh orang yang hendak membuka usaha adalah bingung mulai dari mana dan usaha bidang apa yang potensial. Padahal jawabannya ada di sekitar kita, cari saja apa kegiatan yang membuat happy dan perhatikan lingkungan sekitar apa yang selalu dibutuhkan karena pada dasarnya bisnis yang baik adalah kebutuhan yang berulang.

Hal ini yang dilakukan Ibu Ida dan putrinya Mbak Dewi warga Dukuh Weron yang akhirnya memutuskan membuka usaha bernama Catering Ibu Ida.

Beliau berdua memulainya pada tahun 2022 dengan menerima pesanan dari tetangga sekitar dan kini selang dua tahun berjalan Catering Ibu Ida sudah bisa melayani beragam masakan baik dari tetangga sekitar maupun luar desa.

Memaksimalkan dapur di rumah, usaha ibu anak ini siap menerima pesanan dari snack untuk pertemuam, selapanan, yasinan, hingga nasi kotak, paket nasi berkat kondangan, ingkung ayam lengkap, menu diet sehat, tumpengan, jajanan tradisional untuk hantaran lamaran seperti wingko, ketan, jenang, bubur tuo dan masih banyak lagi yang lainnya.

Untuk harga Ibu Ida berusaha membantu pelanggan menyesuaikan kemampuan, budget berapapun selama masih memungkinkan bisa dilayani, untuk paket nasi berkat kondangan misalnya mulai harga Rp20.000 per porsi sudah komplit dapat nasi, sayur mayur dan lauk.





Seperti pepatah bijak hasil tak akan menghianati proses, berkat ketekunan dan keuletan menggeluti usaha catering ini, Ibu Ida dan Mbak Dewi kini telah memetik buah usahanya. Pelanggan semakin banyak datang dari berbagai daerah, pesanan datang silih berganti dari jumlah kecil hingga banyak untuk acara besar.

Namun namanya juga usaha, selalu ada kisah suka dan dukanya, "Alhamdulillah selama ini usaha Catering Ibu Ida berjalan lancar, sukanya bisa melayani pesanan pelanggan dengan santai, sesuai request harga dan selera menunya. Sedihnya sekarang harga bahan baku makanan meroket di sisi lain harus tetap berusaha memberikan harga yang terjangkau, jadi kadang untungnya tipis" jelas Mbak Dewi saat dihubungi wirausahanesia.com lewat pesan whatsapp.

Inspiratif sekali ya sobat pembaca, bagi yang masih bingung mau bikin usaha apa, membuka catering masakah rumahan seperti Ibu Ida dan Mbak Dewi bisa jadi pilihan menarik karena  sudah terbukti, dan barangkali ada pembaca yang membutuhkan snack atau catering bisa lho pesan ke Catering Ibu Ida dengan menghubungi nomor 082236891496 atau datang langsung ke alamatnya di RT 04 RW 05 Dukuh Weron Desa Tegalharjo Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. 

Demikian postingan kita kali ini, semoga bermanfaat sampai jumpa.



Penulis:
Achmad Munandar
Menakjubkan! Mahasiswa KKN Undip Berdayakan UMKM Kremesan Pemuda Pemudi Desa Bandungan dengan Modal Kecil Berpotensi Profit Jutaan Rupiah

Menakjubkan! Mahasiswa KKN Undip Berdayakan UMKM Kremesan Pemuda Pemudi Desa Bandungan dengan Modal Kecil Berpotensi Profit Jutaan Rupiah

 
wirausahanesia.com -  Desa Bandungan, 10 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Reguler 2024 dari Universitas Diponegoro kembali menorehkan prestasi dengan berhasil membimbing para pemuda-pemudi Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) produk kremesan. Tidak hanya sebatas produksi, mahasiswa KKN juga turut serta melakukan edukasi terkait cara mendesain kemasan yang menarik dan unik untuk meningkatkan daya tarik produk kremesan. 

Quinn Dib Florenza, mahasiswa KKN jurusan Administrasi Bisnis, mengungkapkan, “Saya memilih kremesan sebagai produk UMKM karena memiliki potensi pasar yang cukup besar, baik di tingkat lokal maupun regional. Selain itu, pembuatan kremesan juga tidak terlalu rumit dan modal terjangkau sehingga dapat dipelajari dengan cepat oleh masyarakat.”

Program kerja untuk pemuda-pemudi ini, dilaksanakan pada 28 Juli 2024. Dalam program KKN ini, mahasiswa secara intensif memberikan pelatihan mulai dari teknik pembuatan kremesan yang higienis hingga strategi pemasaran yang efektif. Salah satu fokus utamanya adalah pada desain kemasan. Mahasiswa mengajak para pemuda pemudi untuk berkreasi dalam merancang kemasan yang tidak hanya berfungsi sebagai pelindung produk, tetapi juga sebagai media promosi yang menarik.

Quinn mengungkapkan “Kami ingin produk kremesan Desa Bandungan tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki nilai estetika yang tinggi. Dengan desain kemasan yang menarik, produk ini akan lebih mudah diingat oleh konsumen dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi."

Acara dimulai dengan edukasi dasar wirausaha dan pemberian tutorial membuat produk kremesan yang higienis dan mudah. Pemuda pemudi diajak mempraktikkan secara langsung pembuatan adonan kremesan serta diberikan pembelajaran terkait perhitungan HPP (Harga Pokok Produksi) serta penentuan harga jual.

Setelah itu, dilanjutkan dengan pemberian penjelasan mengenai aplikasi design yaitu Canva dan cara menggunakannya. Kemudian, dilakukan sesi praktik secara langsung dalam sesi perlombaan  desain kemasan untuk pemuda pemudi Bandungan selama 30 menit dilakukan secara bersama-sama. Mahasiswa KKN memberikan pendampingan, sementara pemuda pemudi mengeluarkan ide kreatifnya dan menuangkannya dalam design mereka sendiri. Hasilnya, lahirlah berbagai desain kemasan yang unik dan mencerminkan identitas Desa Bandungan.

Setelah mengikuti pelatihan, peserta telah mampu membuat kremesan dengan kualitas yang baik dan lezat. Selain itu, peserta juga telah mampu membuat design packaging sendiri dengan menggunakan aplikasi editing. Beberapa di antara mereka bahkan telah mulai memproduksi kremesan secara mandiri dan memasarkannya kepada masyarakat sekitar.




 


Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan yaitu sebanyak 22 orang dari target 30 orang, menunjukkan ketercapaian hadirin peserta sebanyak lebih dari 70%. Selain itu, total design yang terkumpul yaitu sebanyak 18 design.

Mahasiswa KKN berharap program ini dapat memberikan dampak yang positif bagi perekonomian masyarakat Desa Bandungan. Ke depannya, mahasiswa KKN akan terus memberikan pendampingan kepada para pelaku UMKM agar usaha mereka semakin berkembang.

Quinn menambahkan, "Saya berharap kremesan Desa Bandungan dapat menjadi oleh-oleh khas yang dikenal oleh banyak orang. Dengan dukungan dari semua pihak, kami yakin hal ini dapat terwujud. Serta melalui kegiatan ini, diharapkan dapat memunculkan jiwa wirausaha baru di Desa Bandungan sedari dini”.




Editor:
Achmad Munandar
Dari Rumah ke Industri: Mahasiswa KKN Tim II Undip Bantu UMKM Rumahan Raih Sukses di Pasar Global

Dari Rumah ke Industri: Mahasiswa KKN Tim II Undip Bantu UMKM Rumahan Raih Sukses di Pasar Global

 
wirausahanesia.com - Pekalongan, Jawa Tengah - Desa Karangjati merupakan salah satu desa yang mana sebagian besar warganya banyak yang mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM. Oleh karena itu, Mahasiswa KKN Tim II Undip, Aulia Maulida Fitriya, mencoba menunjukkan kontribusinya dalam pengembangan UMKM rumahan yang terdapat di Desa Karangjati dalam menembus pasar global.

Mahasiswa KKN Tim II Undip menyasar UMKM rengginang dan basreng milik Ibu Daukah yang beralamat di RT 11 Desa Karangjati, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan sebagai sasaran utama dalam program kerja ini.

Dalam proses pengembangan usaha, perlu dilakukan studi etnografi mengenai usaha yang dijalankan mulai dari produksi, pengemasan, hingga pemasaran produk. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui langkah tepat apa yang harus diambil dalam mengembangkan usaha. 

Setelah diketahui permasalahan yang dialami oleh pelaku usaha maka mahasiswa dapat mengambil langkah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Selama periode KKN, mahasiswa memberikan pemahaman mengenai bagaimana cara mengemas produk yang menarik serta bagaimana cara memasarkan produk secara online untuk menunjang penjualan. Mahasiswa memberi dampingan kepada Ibu Daukah untuk membuat pengemasan produk menggunakan plastik ziplock dengan ditempel logo produk serta bagaimana memasarkan produk melalui platform online seperti shopee.

 

Program yang terlaksana pada Sabtu (27/07/2024) mendapat sambutan baik dari Ibu Daukah selaku pelaku usaha. “Saya pribadi sangat terbuka dengan adanya program kerja dari mahasiswa KKN ini, karena sangat membantu saya untuk mengembangkan usaha saya menjadi lebih besar lagi,” ungkapnya.

Tidak berhenti di situ saja, mahasiswa KKN Tim II Undip juga memberikan pendampingan kepada Ibu Daukah mengenai bagaimana cara mendapatkan sertfikasi halal untuk produk rengginang dan basreng agar dapat dipasarkan lebih luas lagi. Tentu saja langkah ini sangat penting untuk UMKM rumahan dalam mencapai kesuksesan di pasar global.

Melalui program kerja ini, diharapkan UMKM rengginang dan basreng milik Ibu Daukah bisa sukses di pasar global. Tidak hanya UMKM rengging dan basreng saja, diharapkan seluruh UMKM yang berada di Desa Karangjati dapat terus berkembang untuk menghadapi persaingan global hingga dapat mencapai ke kancah internasional.



Penulis: 
Aulia Maulida Fitriya 
Mahasiswi Jurusan Antropologi Sosiall
Fakultas Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro

Editor:
Achmad Munandar
KKN Undip Sukses Digitalisasi UMKM Keripik Singkong Khas Bandunggede

KKN Undip Sukses Digitalisasi UMKM Keripik Singkong Khas Bandunggede


 



wirausahanesia.com - Bandunggede, 31 Juli 2024 - Dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat desa, khususnya para pelaku UMKM, mahasiswa KKN Undip melaksanakan pelatihan penjualan online melalui platform Shopee. Pelatihan yang difokuskan pada produk keripik singkong ini berlangsung pada hari Senin, 31 Juli 2024, pukul 18.30 WIB di kediaman Bapak Suwaldi, seorang pengusaha keripik singkong lokal di Desa Bandunggede.

Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para pelaku UMKM, khususnya pemilik usaha keripik singkong, dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasarkan produknya secara lebih luas melalui platform Shopee. Materi yang disampaikan meliputi langkah-langkah pendaftaran sebagai penjual, cara membuat produk menarik, strategi pemasaran yang efektif, hingga proses pengiriman pesanan.

"Kami memilih Shopee sebagai platform karena banyak masyarakat yang sudah familiar dengan aplikasi ini dan jangkauannya sangat luas," ujar Pretty, mahasiswa Akuntansi FEB Undip yang menjadi narasumber dalam pelatihan ini.

Pelatihan dilakukan secara langsung dengan metode tanya jawab dan praktik.Namun, kendala kecil ditemui saat pelatihan berlangsung, ibu dari pemilik umkm  juga sedang menerima pesanan sehingga beliau harus membagi perhatian antara mengikuti pelatihan dan menyelesaikan pesanan.

"Meskipun ada beberapa kendala, secara keseluruhan pelatihan berjalan dengan lancar. Harapannya, pelatihan ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi para pelaku UMKM Keripik singkong di desa ini, sehingga produk mereka dapat dikenal lebih luas dan meningkatkan pendapatan," tambah Pretty.


Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para pelaku UMKM keripik singkong dapat meningkatkan penjualan produknya dan keluar dari desa. Selain itu, pelatihan ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat.



Editor:
Achmad Munandar
Ngomongin Platform Pasardesaku.com Coba Angkat UMKM di Desa Tegalharjo Trangkil Pati

Ngomongin Platform Pasardesaku.com Coba Angkat UMKM di Desa Tegalharjo Trangkil Pati

 


wirausahanesia.com - Di tengah perang besar pasa toko online yang modalnya tak berseri ala Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, Bukalapak, BliBli dan Lazada, kami yakin justru yang akan berkembang dan bertahan adalah toko online yang punya niche market atau pasar spesifik.

Mungkin transaksi harian dan untungnya tak sebesar platform ecommerce di atas, namun dalam hal daya tahan yang punya market spesifik ini akan bernafas lebih panjang. 

Sebuah kabar gembira dari salah satu kolega kami yang mencoba mempraktekan hopitesis di atas dengan membuat sebuah platform listing UMKM di desanya bernama Pasardesaku.com. Berawal saat pandemi dan harus pulang kampung karena usaha di perantauan sepi, Nandar seorang warga Pati membuat platform berbasis website sederhana untuk mendata dan menampilkan usaha jasa di desanya yang bernama Tegalharjo.

Platform ini berisi daftar usaha dan jasa di berbagai bidang dari empat dukuh dalam Desa Tegalharjo dan dilengkapi dengan nama usaha, produk dan jasa yang ditawarkan serta alamat usahanya.

Tujuannya agar usaha dan jasa UMKM di desanya juga diketahui oleh masyarakat luas sehingga memperbesar peluang mendatangkan pembeli dari luar desa. 

Selain itu platform sederhana tersebut juga dilengkap dengan info lowongan kerja, info umum yang bermanfaat, artikel, video dan podcast audio seputar tips serta usaha di desa yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menambah referensi meningkatkan usahanya.

Bagi sobat yang ingin melihat langsung dan mencoba platform listing UMKM tersebut bisa langsung kunjungi alamat website berikut ini: Pasardesaku.com

Demikian tadi postingan kita kali ini tentang platform Pasardesaku.com yang mencoba mengangkat produk dan jasa UMKM di Desa Tegalharjo Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati, semoga bermanfaat sampai jumpa.



Penulis
Simon
Nyobain Camilan Bakso Goreng Mekar Gokar Yohan Mulawarman Semarang

Nyobain Camilan Bakso Goreng Mekar Gokar Yohan Mulawarman Semarang




wirausahanesia.com - Semarang 21/02/2024. Hari ini saya berkesempatan mencicipi salah satu menu dari Gokar Yohan yang merupakan kepanjangan dari Bakso Goreng Mekar usaha kuliner besutan mas Widyo yang baru saja lauching di Mulawarman Semarang.

Menu yang saya coba namanya Gokar Saos Barbeque sebuah camilan yang sangat cocok untuk cuaca Semarang yang nyaris tiap sore hujan. Siang ini tanpa basa-basi langsung saya santap bersama kopi susu hangat, sebuah kombinasi yang pas.

Saos Barbeque mewah, serius dan pantas saja karena menurut mas Widyo semuanya handmade "gak akan ada yang bisa copy paste" jelas beliau lewat pesan whatsapp.


Buat sobat yang penasaran dengan kuliner baru sekitar Tembalang Mulawarman Smearang ini, langsung saja kunjungi storenya di Jalan Mulawarwan atau kalau males datang langsung bisa pesan lewat Whatsapp di nomor 0818-4010-80 bisa juga lewat aplikasi gofood, shopeefood, maxim dan grabfood.

Oh ya Gokar Yohan membuka kemitraan siapa tahu sobat ingin buka usaha tanpa ribet dan harus mulai dari nol.

Sebagai referensi berikut menu yang disajikan di Gokar Yohan Gokar Sedang: Gokar Besar, Baso Goreng Lumer/Moza, Baso Goreng Kribo?moza , Spagetti Bologninese/keju, Makaroni Bolognese/keju dan Es teh/Teh panas.

Oke sobat wirausahanesia, keren banget ya, selamat mencoba dan jangan lupa tulis pengalamanmu kalau nantis sudah nyobain juga ya.



Penulis
Nandar
Mewujudkan Desa Kacepit Menuju Zero Waste : Inovasi Ecobrick, Biopori, dan Pupuk Eco Enzyme oleh Tim I KKN Desa Kacepit Universitas Diponegoro 2023/2024

Mewujudkan Desa Kacepit Menuju Zero Waste : Inovasi Ecobrick, Biopori, dan Pupuk Eco Enzyme oleh Tim I KKN Desa Kacepit Universitas Diponegoro 2023/2024

 

wirausahanesia.comDi tengah tantangan lingkungan global, konsep zero waste atau tanpa sampah menjadi semakin relevan. Salah satu desa yang mencoba mewujudkan prinsip ini adalah Desa Kacepit, yang mengambil langkah inovatif melalui proyek pembuatan ecobrick, biopori, dan pupuk ecoenzyme yang dilakukan oleh Tim I KKN Desa Kacepit Universitas Diponegoro. Inisiatif ini tidak hanya merangsang kesadaran lingkungan, tetapi juga menciptakan solusi konkret untuk mengelola sampah dan meminimalkan dampak negatifnya terhadap lingkungan.

Ecobrick adalah salah satu inovasi yang menjadi fokus proyek ini, Tim 1 KKN Desa Kacepit memanfaatkan sampah plastik yang umumnya sulit terurai dan cenderung mencemari lingkungan, seperti kantong plastik, botol minuman, dan wadah plastik lainnya. Sampah plastik ini kemudian dikompresi menjadi bata yang kokoh dan dapat digunakan sebagai bahan bangunan alternatif. Dengan demikian, proyek ini tidak hanya mengurangi jumlah sampah di lingkungan, tetapi juga membantu mengurangi penggunaan material bangunan konvensional yang sering kali mnenyebabkan polusi lingkungan.

Selain ecobrick, proyek ini juga mencakup pembuatan biopori. Biopori adalah lubang kecil yang digali secara vertical ke dalam tanah untuk meningkatkan peresapan air hujan, Tim I KKN Desa Kacepit menyadari bahwa masalah banjir sering kali disebabkan oleh kurangnya daya serap tanah terhadap air hujan. Dengan membuat biopori, air hujan dapat lebih mudah meresap ke dalam tanah, mengurangi genangan air dan risiko banjir. Selain itu, biopori juga meningkatkan sirkulasi udara dan nutrisi tanah, mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat, serta memperbaiki kualitas tanah secara keseluruhan.


Pupuk ecoenzyme adalah produk lain dari proyek ini. Tim KKN 1 Desa Kacepit memanfaatkan sampah organic seperti sisa-sisa makanan dan dedaunan untuk membuat pupuk ramah lingkungan yang kaya akan nutrisi. Dengan menggunakan metode fermentasi yang sederhana, sampah organik ini diubah menjadi pupuk yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Selain mengurangi jumlah sampah organic yang masuk ke tempat pembuangan akhir, penggunaan pupuk ecoenzyyme juga membantu menciptakan system pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.


Meskipun proyak ini menjanjikan banyak manfaat, tidak ada perubahan besar yang terjadi tanpa tantangan, Tim I KKN Desa Kacepit menghadapi berbagai rintangan dalam pelaksanaan proyek ini, mulai dari keterbatasan sumber daya hingga resistensi dari masyarakat setempat yang belum terbiasa dengan konsep-konsep baru ini. Namun, melalui pendekatan kolaboratif dan edukasi yang berkelanjutan, tim berhasil mengatasi hambatan tersebut dan mendorong adopsi proyek oleh masyarakat setempat.



Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim I 2023/2024 Sosialisasikan Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Budidaya Lele di Desa Manisharjo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim I 2023/2024 Sosialisasikan Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Budidaya Lele di Desa Manisharjo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo



wirausahanesia.comKamis (25/01/2024) telah dilaksanakan program kegiatan yang dilakukan oleh Anggit Setya Nugraha, mahasiswa program studi Agroekoteknologi Universitas Diponegoro, kepada kelompok tani di Desa Manisharjo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang melakukan sosialisasi terkait pembuatan pupuk organik cair dari limbah budidaya lele di Desa Manisharjo. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pemanfaatan limbah budidaya lele sebagai sumber daya untuk memproduksi pupuk organik yang ramah lingkungan.

Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro terlibat langsung dalam penyuluhan kepada masyarakat desa Manisharjo tentang proses pembuatan pupuk organik cair. Mereka menjelaskan langkah-langkah yang diperlukan serta manfaat dari penggunaan pupuk organik cair bagi pertanian yang berkelanjutan. Selain itu, mahasiswa juga memberikan contoh konkrit tentang cara mengolah limbah budidaya lele menjadi pupuk organik cair yang berkualitas.

Menurut Koordinator KKN dari Universitas Diponegoro, kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat. Dengan memanfaatkan limbah budidaya lele yang umumnya menjadi masalah lingkungan, mahasiswa tidak hanya memberikan solusi praktis tetapi juga mendukung upaya pelestarian lingkungan.


Respons dari masyarakat Desa Manisharjo terhadap kegiatan ini sangat positif. Mereka menyambut baik informasi dan pengetahuan yang diberikan oleh mahasiswa KKN, serta antusias untuk mencoba menerapkan teknik pembuatan pupuk organik cair di lingkungan mereka sendiri. Hal ini menunjukkan adanya kesadaran yang meningkat di kalangan masyarakat akan pentingnya praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Diharapkan bahwa melalui kegiatan seperti ini, kolaborasi antara perguruan tinggi dengan masyarakat dapat terus ditingkatkan untuk menciptakan dampak positif yang lebih luas, baik dalam hal pembangunan berkelanjutan maupun dalam upaya pelestarian lingkungan. Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan pengabdian yang bermanfaat.



Editor:
Achmad Munandar
Dari Kotoran Kambing ke Berkah Ekonomi: Edukasi Pemanfaatan Limbah menjadi Briket Unggul di Pedesaan

Dari Kotoran Kambing ke Berkah Ekonomi: Edukasi Pemanfaatan Limbah menjadi Briket Unggul di Pedesaan




wirausahanesia.comMahasiswa KKN Tim 1 UNDIP 2023/2024, dengan semangat inovatif, memimpin sebuah perjalanan penuh inspirasi di Desa Serut, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Dalam fokusnya pada Edukasi Pemanfaatan Limbah Kotoran Kambing, tim KKN menggagas langkah-langkah revolusioneruntuk mengubah limbah ini menjadi briket yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mengangkat nilai ekonomi lokal.

Tahap Pembuatan:

1. Penyuluhan Kreatif
Tim KKN memulai dengan sesi penyuluhan yang kreatif, menginformasikan masyarakat Desa Serut tentang potensi dan manfaat pemanfaatan limbah kotoran kambing.

2. Pemilahan dan Pengumpulan Limbah
Bersama peternak, kami melakukan pemilahan dan pengumpulan limbah kotoran kambing yang menjadi bahan utama dalam pembuatan briket.

3. Proses Produksi Briket
Tim KKN melibatkan masyarakat dalam proses produksi briket, menjelaskan tahap-tahapnya dan memberikan pelatihan praktis.

4. Pelatihan Teknik Penjualan
Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan, kami memberikan pelatihan tentang teknik penjualan dan pemasaran produk briket kepada para peternak.

5. Pemasaran Produk
Melalui kolaborasi dengan pasar lokal dan promosi di tingkat komunitas, produk briket yang dihasilkan mulai meraih perhatian dan mendukung ekonomi lokal.
 

'Dari Kotoran Kambing ke Berkah Ekonomi' menciptakan narasi yang memukau tentang bagaimana edukasi dan aksi langsung dapat mengubah limbah menjadi peluang nyata. Melalui inovasi ini, kami berharap Desa Serut tidak hanya menjadi contoh dalam pengelolaan limbah kotoran kambing, tetapi juga menjadi sumber inspirasi untuk komunitas lain yang ingin meningkatkan nilai ekonomi mereka melalui pemanfaatan limbah.



Editor:
Achmad Munandar
Mengatasi Stunting dengan Inovasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Risol Lele Bayam

Mengatasi Stunting dengan Inovasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Risol Lele Bayam

 


wirausahanesia.comDesa Serut, 7 Februari 2024 - Kejadian stunting yang mencapai 11 kasus di Desa Serut telah menggugah kesadaran akan pentingnya penanganan gizi anak-anak, terutama bayi dan balita. Gangguan tumbuh kembang pada bayi dan anak usia di bawah 2 tahun (baduta) membutuhkan perhatian serius, mengingat masa ini merupakan periode kritis dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak, baik secara fisik maupun kecerdasan. 

Salah satu langkah yang diambil untuk mengatasi permasalahan stunting adalah program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan berbasis pangan lokal yang tinggi protein hewani. Program ini dilakukan dengan tujuan utama mencukupi asupan gizi, tinggi protein, vitamin, dan mineral secara bertahap, guna mencapai status gizi yang optimal bagi anak-anak.

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) telah terbukti efektif dalam meningkatkan status gizi anak-anak, terutama dalam mengatasi masalah stunting. PMT biasanya diberikan dalam bentuk biskuit. Mahasiswa KKN Tim 1 2023/2024 membuat inovasi PMT risol menggunakan bahan pangan lokal seperti lele dan bayam. Keunggulan dari PMT ini yaitu tinggi protein hewani, terjangkau, dan mudah dibuat. 1 porsi PMT risol lele bayam ini mempunyai kandungan gizi energi sebesar 225 kkal, protein sebesar 4,7 gram, lemak sebesar 13,4 gram, dan karbohidrat sebesar 21,3 gram. 

Mahasiswa KKN Tim 1 2023/2024 melakukan edukasi kepada kader posyandu tentang prinsip Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan pembuatan PMT risol lele bayam. Dalam kegiatan edukasi yang dilangsungkan pada 27 Januari 2024, dihadiri oleh berbagai pihak terkait seperti kader posyandu dan bidan puskesmas. 

Melalui kerja keras bersama dan komitmen yang tinggi dari semua pihak terkait, Desa Serut akan mampu mengatasi masalah stunting dengan efektif dan mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak yang optimal. Program PMT dengan berbasis pangan lokal menjadi salah satu langkah strategis yang diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan keluarga di Desa Serut.



Editor:
Achmad Munandar