Mewujudkan Desa Kacepit Menuju Zero Waste : Inovasi Ecobrick, Biopori, dan Pupuk Eco Enzyme oleh Tim I KKN Desa Kacepit Universitas Diponegoro 2023/2024

Mewujudkan Desa Kacepit Menuju Zero Waste : Inovasi Ecobrick, Biopori, dan Pupuk Eco Enzyme oleh Tim I KKN Desa Kacepit Universitas Diponegoro 2023/2024

 

wirausahanesia.comDi tengah tantangan lingkungan global, konsep zero waste atau tanpa sampah menjadi semakin relevan. Salah satu desa yang mencoba mewujudkan prinsip ini adalah Desa Kacepit, yang mengambil langkah inovatif melalui proyek pembuatan ecobrick, biopori, dan pupuk ecoenzyme yang dilakukan oleh Tim I KKN Desa Kacepit Universitas Diponegoro. Inisiatif ini tidak hanya merangsang kesadaran lingkungan, tetapi juga menciptakan solusi konkret untuk mengelola sampah dan meminimalkan dampak negatifnya terhadap lingkungan.

Ecobrick adalah salah satu inovasi yang menjadi fokus proyek ini, Tim 1 KKN Desa Kacepit memanfaatkan sampah plastik yang umumnya sulit terurai dan cenderung mencemari lingkungan, seperti kantong plastik, botol minuman, dan wadah plastik lainnya. Sampah plastik ini kemudian dikompresi menjadi bata yang kokoh dan dapat digunakan sebagai bahan bangunan alternatif. Dengan demikian, proyek ini tidak hanya mengurangi jumlah sampah di lingkungan, tetapi juga membantu mengurangi penggunaan material bangunan konvensional yang sering kali mnenyebabkan polusi lingkungan.

Selain ecobrick, proyek ini juga mencakup pembuatan biopori. Biopori adalah lubang kecil yang digali secara vertical ke dalam tanah untuk meningkatkan peresapan air hujan, Tim I KKN Desa Kacepit menyadari bahwa masalah banjir sering kali disebabkan oleh kurangnya daya serap tanah terhadap air hujan. Dengan membuat biopori, air hujan dapat lebih mudah meresap ke dalam tanah, mengurangi genangan air dan risiko banjir. Selain itu, biopori juga meningkatkan sirkulasi udara dan nutrisi tanah, mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat, serta memperbaiki kualitas tanah secara keseluruhan.


Pupuk ecoenzyme adalah produk lain dari proyek ini. Tim KKN 1 Desa Kacepit memanfaatkan sampah organic seperti sisa-sisa makanan dan dedaunan untuk membuat pupuk ramah lingkungan yang kaya akan nutrisi. Dengan menggunakan metode fermentasi yang sederhana, sampah organik ini diubah menjadi pupuk yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Selain mengurangi jumlah sampah organic yang masuk ke tempat pembuangan akhir, penggunaan pupuk ecoenzyyme juga membantu menciptakan system pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.


Meskipun proyak ini menjanjikan banyak manfaat, tidak ada perubahan besar yang terjadi tanpa tantangan, Tim I KKN Desa Kacepit menghadapi berbagai rintangan dalam pelaksanaan proyek ini, mulai dari keterbatasan sumber daya hingga resistensi dari masyarakat setempat yang belum terbiasa dengan konsep-konsep baru ini. Namun, melalui pendekatan kolaboratif dan edukasi yang berkelanjutan, tim berhasil mengatasi hambatan tersebut dan mendorong adopsi proyek oleh masyarakat setempat.



Editor:
Achmad Munandar