Dari Branding Jadi Trending! Undip Ajak Masyarakat Dusun Sironjang Promosikan Produk Pasar Krempyeng Secara Digital Melalui Program Iptek Desa Binaan Undip (IDBU)

Dari Branding Jadi Trending! Undip Ajak Masyarakat Dusun Sironjang Promosikan Produk Pasar Krempyeng Secara Digital Melalui Program Iptek Desa Binaan Undip (IDBU)

 




wirausahanesia.com -  Branding merupakan kunci utama dari penjualan produk adalah dari segi promosinya. Produk yang memiliki branding akan lebih laku di pasaran. Tidak terkecuali Pasar Krempyeng, Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang. Pasar Krempyeng merupakan salah satu ciri khas yang unik dari Dusun Sironjang, karena hanya diadakan dua minggu sekali, yaitu pada Minggu Legi dan Minggu Kliwon. Hal ini selaras dengan motto Pasar Krempyeng, yaitu “Gule Miwon” yang merupakan singkatan dari mingGU Legi MInggu kliWON.




Produk yang dijual di Pasar Krempyeng sangat beragam, mulai dari pakaian, makanan tradisional, makanan kekinian, hingga alat-alat pertanian. Pasar Krempyeng merupakan salah satu penggerak perekonomian dan kesejahteraan UMKM yang berada di Dusun Sironjang. Oleh sebab itu, promosi produk-produk yang dijual sangat menentukan keberlangsungan Pasar Krempyeng.  

Berangkat dari permasalahan tersebut, pada bulan Agustus 2023, program Iptek Desa Binaan Undip (IDBU) melakukan Sosialisasi Bersama KKN-T Universitas Diponegoro “Belajar Langkah-langkah Edit dan Foto Branding Produk Pasar Krempyeng Menggunakan Aplikasi Capcut” sebagai pembelajaran pembuatan sarana branding digital. Program ini merupakan bagian dari program Iptek Desa Binaan Undip (IDBU) yang bertema “Pengembangan Desa Wisata Agroekokultural sebagai Kawasan Eduwisata Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang”, dan Pasar Krempyeng Sironjang menjadi salah satu icon Desa Wisata Agroekokultural. 

Acara sosialisasi ini dihadiri oleh Perangkat Dusun Sironjang dan masyarakat yang berprofesi menjadi pedagang di Pasar Krempyeng. Dalam kegiatan sosialisasi, Natasha Rachmanika Khadiva Aisha sebagai salah satu anggota tim pelaksana program Iptek Desa Binaan Undip (IDBU) melakukan edukasi kepada warga yang menjadi pedagang di Pasar Krempyeng mengenai pentingnya branding produk serta langkah-langkah edit video dan foto produk menggunakan aplikasi Capcut. Alasan pemilihan aplikasi Capcut karena aplikasi tersebut mudah diunduh dan digunakan kapan saja, di mana saja, dan oleh siapa saja secara gratis, sehingga dapat digunakan secara mudah oleh pedagang, khususnya di Pasar Krempyeng. 



Branding produk secara digital diharapkan dapat diaplikasikan dalam proses penjualan produk-produk Pasar Krempyeng. Branding produk penting untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan bagi pedagang, serta sebagai sarana mempertahankan usaha pedagang tersebut, karena pada dasarnya jaman akan terus berkembang dan bertransformasi, dari sistem tradisional menjadi digital. Oleh sebab itu, pelaku usaha jaman now harus senantiasa peka terhadap perkembangan teknologi agar usahanya dapat bertahan di era digitalisasi. 

Melalui sosialisasi dari program Iptek Desa Binaan Undip (IDBU), diharapkan pedangang Pasar Krempyeng, Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat ke dalam proses penjualan produk dalam bentuk branding digital melalui media video dan foto untuk mendukung keberlangsungan dan keberhasilan Pasar Krempyeng sebagai salah satu penggerak perekonomian Dusun Sironjang dan Kelurahan Pakintelan. 

Dusun Sironjang? Oke Oye! Pasar Krempyeng? Gule Miwon!


Oleh: 
Natasha Rachmanika Khadiva Aisha


Sironjang Bebas Bencana Tanah Longsor: Undip Petakan Landslide Potential Index

Sironjang Bebas Bencana Tanah Longsor: Undip Petakan Landslide Potential Index

  



wirausahanesia.com - Dusun Sironjang RW 01 merupakan salah satu wilayah yang terletak di Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungapati, Kota Semarang yang memiliki topografi wilayah cukup curam seperti berada terletak pada barisan bukit. Kombinasi antara kondisi fisik wilayah yang rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar tentu akan meningkatkan risiko terjadinya bencana dan keterpaparan manusia terhadap bencana di Dusun Sironjang. 

Hal tersebut membuat Dusun Sironjang sangat berpotensi mengalami bencana tanah longsor mengingat topografi wilayah Dusun Sironjang yang cukup curam tersebut. Bencana merupakan suatu rangkaian peristiwa yang terjadi secara mendadak dan tidak terduga, sehingga seringkali menimbulkan kerugian material, fisik, psikologis ataupun jiwa manusia. 

Seiring dengan meningkatnya populasi global, kemungkinan manusia untuk terpapar bencana juga turut meningkat. Sebagai salah satu negara dengan tatanan geologi dan topografi yang kompleks, Indonesia selalu dibayangi oleh berbagaipotensi bencana alam, hal ini turut diperparah oleh fakta bahwa Indonesia di huni oleh 270 jutajiwa penduduk yang menjadikannya negara dengan populasi manusia terbesar ke-4 di dunia (BPS, 2021) hal tersebut tentunya juga berdampak pada tatanan geologi dan topografi Dusun Sironjang yang kompleks juga. 

Bencana tanah longsor merupakan salah satu bentuk bencana yang endemik terjadi di kawasan pegunungan dan seiring dengan perluasan ruang untuk pembangunan di berbagai wilayah. Salah satu wilayah yang rawan dilanda bencana tanah longsor adalah wilayah yang memiliki topografi seperti di pegunungan termasuk Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati. Selain karena lintasan yang meniti secara tegak lurus Gunungpati, jalan Dusun Sironjang ini juga ramai dilewati oleh berbagai kendaraan sehingga rawan terjadi bencana tanah longsor di sepanjang jalan lintas tersebut. Mengingat fungsinya sebagai tempat tinggal penduduk sekitar dan juga sebagai mobilitas, penduduk maka penting dilakukan penilaian wilayah atau segmen jalan yang rentan dan berpotensi untuk terjadinya bencana tanah

longsor agar dapat dilakukan tindakan mitigasi bencana yang tepat. Oleh karena itu, melalui program IDBU, dibutatlah peta mitigasi Landslide Potential Index wilayah Dusun Sironjang dan juga alur mitigasi penanganan bencana tanah longsor secara dini.
 

 

Salah satu langkah awal dalam mengkarakterisasi dampak potensial dari tanah longsor adalah dengan mengidentifikasi wilayah kerawanan tanah longsor dan dimana peristiwa tersebut telah terjadi sebelumnya. Oleh karena itu, dilakukanlan analisis kerawanan tanah longsor wilayah Dusun Sironjang agar dapat diketahui wilayah mana saja yang memiliki kerawanan bencana tanah longsor yang rendah, sedang, maupun tinggi berdasarkan permasalahan yang kemungkinana akan terjadi di Dusun Sironjang dan dengan adanya peluang untuk mengaplikasikan dan mengoptimalkan kemampuan teknologi geospasial dalam mengidentifikasi wilayah rawan longsor.

Hasil perhitungan variabel pendukung penyebab bencana tanah longsor, yaitu Kelerengan, Land Use, Jarak terhadap Sungai, Curah Hujan, dan Struktur Geologi, didapatkan peta Landslide Potential Index yang menunjukkan, wilayah Dusun Sironjang memiliki kerawanan terhadap bencana tanah longsor.

Tim pelaksana berharap, dengan adanya peta tersebut dapat membantu segenap tokoh masyarakat dan masyarakat Dusun Sironjang agar lebih waspada terhadap bencana tanah longsor yang akan kemungkinan besar akan terjadi di wilayah Dusun Sironjang tersebut serta para stakeholder dalam merencanakan pengembangan kewilayahan yang lebih terarah.

Peta Landslide Potential Index memberikan informasi penting bagi pengelola kewilayahan Dusun Sironjang secara continue guna kesejahteraan masyarakat lokal, serta keberlanjutan ekonomi wilayah Dusun Sironjang, sehingga dapat memenuhi tujuannya menjadi Desa Wisata Agroekokultural yang aman terhadap bencana.




Penulis :
Farah Nur Amalina, Mahasiswi Teknik Geodesi, Program IDBU (Iptek Desa Binaan Undip) Universitas Diponegoro, Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang


Dosen Pembimbing :
Ir. Bambang Sulistiyanto, M.Agr.Sc., Ph.D., IPU.
Temukan Potensi Desa Melalui Peta SIG, Undip Lakukan Pemetaan Ternak di Dusun Sironjang

Temukan Potensi Desa Melalui Peta SIG, Undip Lakukan Pemetaan Ternak di Dusun Sironjang

  
Exploring Dusun Sironjang: Peta zonasi peternakan 
dorong Desa Wisata Agroekokultural yang inovatif dan berkelanjutan.



wirausahanesia.com - Peta zonasi peternakan di Dusun Sironjang yang terletak pada wilayah Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang dibuat sebagai bentuk respons terhadap potensi yang dimiliki oleh wilayah tersebut dalam bidang peternakan. Para mahasiswa yang diterjunkan di lapangan guna keberjalanan program IPTEK Desa Binaan UNDIP (IDBU), Ratih Puji (21), beserta tim pelaksana program bahu-membahu menggali potensi di Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan untuk membentuk Desa Wisata Agroekokultural. Potensi ini dinilai dapat membantu Dusun Sironjang dalam pengembangan desa wisata agroekokultural sebagai kawasan eduwisata.
 
Poster (sumber: pengolahan pribadi)
 
Berdasarkan hasil akuisisi, terlihat bahwa Dusun Sironjang memiliki faktor yang mendukung pengembangan peternakan, salah satunya karena banyaknya hewan ternak yang dikembangbiakkan, seperti sapi potong, sapi perah, kambing, domba, lebah, hingga kandang ayam closed house. Ratih Puji (21) mengemukakan alasan yang melatarbelakangi pembuatan peta zonasi ini “Karena saya menyadari adanya potensi sumber daya ternak. Sehingga dapat dilakukan diversifikasi ternak, yang akan mendorong ekonomi lokal, dan dapat meminimkan adanya sebaran penyakit.” Pembuatan peta berbasis SIG (Sistem Informasi Geografis) dinilai mampu mengembangkan Dusun Sironjang sehingga dapat berkembang menjadi kawasan eduwisata. UNDIP memiliki tujuan untuk mengembangkan desa binaannya berbasis IPTEK dengan 17 goals dari program SDGs beserta tagline-nya “UNDIP Initiatives for Sustainability”.

Peta ini terdiri atas beberapa layers pendukung, seperti basemap citra satelit, Hasil titik peternakan GPS tracking, data administrasi desa dan batas RW. Karena fokus pengembangan desa berada di Dusun Sironjang, data digitasi jalan yang ada hanya khusus untuk wilayah Sironjang. Terdapat 2 data perhubungan pada peta tersebut, yaitu jalan dan sungai.

Peta zonasi peternakan berisi sebaran ternak yang ada di wilayah Dusun Sironjang. Pertama, ada ternak sapi potong berjumlah 6 kandang yang disimbolkan dengan bulat hijau. Kemudian sapi perah yang disimbolkan dengan warna biru muda sejumlah 2 kandang. Uniknya, disini terdapat peternakan lebah sejumlah 2 buah yang ditampilkan dengan warna merah. Peternakan lebah ini terletak di perbatasan RW 01 dan RW 06 karena posisinya berada di ujung wilayah RW 01. 

Di sebelah ternak lebah, terdapat satu kandang ayam closed house yang digambarkan dengan warna hitam. Terdapat 2 kandang yang memiliki peternakan kuda, namun hanya ada satu yang khusus kuda yaitu daerah yang disimbolkan dengan warna ungu. Masyarakat yang memiliki peternakan domba sejumlah 2 orang yang ditampilkan dengan warna biru muda. Peternakan kambing mengungguli semua jenis peternakan yang ada dengan jumlah 8 kandang yang disimbolkan dengan warna kuning.

Harapannya, dengan adanya peta tersebut dapat membantu para peternak dan stakeholder dalam merencanakan pengembangan ternak yang lebih terarah. Dengan begitu, dapat membantu dalam menentukan penggunaan lahan yang paling cocok untuk masing-masing jenis ternak sehingga terjadi optimalisasi pemanfaatan lahan. Peta zonasi memungkinkan peternak untuk melihat sebaran jenis ternak dengan jelas. Hal ini dapat mendorong diversifikasi ternak yang lebih efektif, seperti mengidentifikasi peluang untuk mengembangkan jenis ternak yang kurang umum tetapi berpotensi menguntungkan, seperti lebah dan kuda. Terakhir, dengan memetakan peternakan yang ada di Dusun Sironjang, dapat membantu pengendalian dan pencegahan penyebaran penyakit hewan, karena peternakan yang terinfeksi dapat diidentifikasi dengan lebih baik.



Penulis
Ratih Puji Purwaningsih
Mahasiswi Teknik Geodesi, Universitas Diponegoro
Program IDBU Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan
Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang

Dosen Pembimbing
Ir. Bambang Sulistiyanto, M.Agr.Sc., Ph.D., IPU.

Tingkatkan Penjualan, Mahasiswa KKN UNDIP Kembangkan Strategi Marketing 4P

Tingkatkan Penjualan, Mahasiswa KKN UNDIP Kembangkan Strategi Marketing 4P


Kegiatan Sosialisasi Pengembangan Strategi Marketing 
Melalui E-Commerce Kepada UMKM Sale Pisang


wirausahanesia.comBanjarsari (21/07/2023) – Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat pesat. Pemanfaatan teknologi yang semakin canggih salah satunya bisa dimanfaatkan untuk media berjualan secara online. UMKM Sale Pisang Risky merupakan salah satu UMKM yang berada di Desa Banjarsari yang memproduksi sale pisang, rengginang, dan terkadang juga memproduksi basreng. 

Namun sejauh ini, UMKM tersebut hanya memasarkan produknya melalui konsinyasi dan menerima pesanan melalui nomer handphone yang tertera pada label kemasan produk. Pemasaran produk juga hanya beredar di sekeliling Kecamatan Talun dan Kecamatan Doro atau masih berada dalam lingkup yang kecil.

Melihat permasalahan tersebut, maka mahasiswa KKN UNDIP menginisiasi program kerja terkait dengan pengembangan strategi marketing menggunakan metode 4P (product, price, place, promotion). Strategi pemasaran 4P atau disebut juga marketing mix 4P terdiri dari 4 bagian yaitu product, price, place, dan promotion. Tujuan melakukan pemasaran adalah membuat pelanggan menyadari kehadiran dari suatu produk sehingga mereka tertarik untuk membelinya. Strategi pemasaran tidak hanya digunakan untuk usaha berskala besar saja, melainkan juga dapat diterapkan untuk UMKM.

Program kerja “Pengembangan Teknik Pemasaran UMKM Menggunakan Metode 4P” ini dilaksanakan secara bertahap karena bentuk kegiatannya berupa pelatihan. Tahapan pertama dari program kerja ini yaitu melakukan sosialisasi mengenai strategi 4P dengan menggunakan bantuan poster “Menggali Peluang Bisnis Melalui Digital Marketing” yang dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2023. Strategi product yaitu terkait pengubahan packaging produk menggunakan kemasan standing pouch zipper lock yang diberi sticker

Strategi place yaitu menggunakan e-commerce Shopee sebagai media berjualan. Strategi promotion terkait dengan cara promosi produk yaitu menggunakan sosial media berupa Instagram, Facebook, dan Whatsapp. Strategi price terkait dengan harga produk yaitu peninjauan ulang harga produk dengan pesaing di pasar offline dan online agar produk dapat tetap bersaing dengan harga yang terjangkau. 

Pada tahap-tahap selanjutnya dilaksanakan kegiatan pelatihan cara berjualan di Shopee, mulai dari pembuatan akun Shopee, promosi di Shopee, hingga sampai dengan trial order di Shopee. Mahasiswa melakukan transfer knowledge kepada pelaku UMKM dengan memberikan modul cara berjualan di Shopee yang didalamnya berisi langkah-langkah mulai dari pembuatan akun, sampai dengan penarikan uang. Bahkan program-program promosi di Shopee juga dijelaskan dalam modul tersebut.

Setelah program kerja pengembangan strategi pemasaran ini terlaksana, pelaku UMKM memberikan feedback positif dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, terutama berkaitan dengan cara berjualan di Shopee. Pelaku UMKM juga mengaku merasa senang karena mendapat ilmu baru dan antusias untuk terus berjualan secara online

Setelah adanya kegiatan ini, diharapkan UMKM Sale Pisang Risky dapat memasarkan produknya ke seluruh Indonesia sehingga UMKM ini berkembang lebih besar. Lebih jauh lagi, adanya pengembangan strategi pemasaran ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dengan memberdayakan masyarakat menjadi tenaga kerja dalam UMKM tersebut.



Penulis: 
Endah Anggini Putri
Teknik Industri
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro 

DPL: 
Muhammad Iqbal Fauzan S.P., M.Si.

Lokasi: 
Rumah Ibu Tri (Pemilik UMKM Sale Pisang Risky)
Desa Banjarsari, Kec. Talun, Kab. Pekalongan

Tingkatkan Produktivitas Kerja, Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Budaya Kerja 5S

Tingkatkan Produktivitas Kerja, Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Budaya Kerja 5S

 Kegiatan Sosialisasi Pengenalan Budaya Kerja 5S di UMKM Sale Pisang


wirausahanesia.com - Banjarsari (21/07/2023) – Salah satu usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang berada di Desa Banjarsari, Kecamatan Talun adalah UMKM sale pisang milik Ibu Tri yang masih bersifat home industry. Produk yang dihasilkan oleh UMKM tersebut yaitu sale pisang, rengginang, dan terkadang memproduksi basreng. 

Meskipun sudah memiliki peluang bisnis yang menguntungkan, namun UMKM ini masih kurang memperhatikan aspek-aspek keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan saat bekerja. Minimnya pemahaman dari pelaku UMKM mengenai manfaat dan cara menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan nyaman, mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap kebersihan lingkungan kerja. 

Kecenderungan pelaku UMKM yang tidak segera membersihkan dan merapihkan area kerja setelah selesai melakukan kegiatan produksi membuat area produksi tampak kotor akibat banyak barang yang berserakan dan tidak ditempatkan sesuai tempatnya.

Oleh karena itu, mahasiswa KKN UNDIP mengadakan program kerja terkait bagaimana cara menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman menggunakan prinsip budaya kerja Jepang yaitu 5S. Konsep 5S dalam Bahasa Indonesia juga dikenal sebagai 5R. Konsep 5S terdiri atas Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), dan Shitsuke (Rajin). Penerapan 5S bagi UMKM bermanfaat untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan kerja, meningkatkan kualitas, menekan pemborosan waktu, menekan biaya produksi, serta meningkatkan produktivitas.

Pelaksanaan program kerja ini dilakukan dengan metode sosialisasi yang terdiri atas pemaparan materi kepada pelaku UMKM menggunakan poster berjudul “Budayakan Selalu 5S di Tempat Kerja” dan dilanjutkan dengan demonstrasi penerapan 5S. Pada kegiatan pemaparan materi, mahasiswa KKN menjelaskan mengenai pengertian konsep budaya kerja 5S, penjelasan masing-masing poin 5S, pentingnya implementasi 5S, dan contoh-contoh penerapan 5S di tempat kerja. 

Setelah itu, dilakukan demonstrasi penerapan 5S yaitu dengan memberi label pada tempat-tempat penyimpanan produk jadi sale pisang dan rengginang, lalu menempatkannya dengan rapi pada rak yang tersedia. Poster “Budayakan Selalu 5S di Tempat Kerja” juga ditempelkan di area kerja yaitu di dapur, sebagai pengingat agar para pekerja senantiasa menerapkan 5S saat bekerja. Tujuan dilakukannya demonstrasi ini yaitu agar pelaku UMKM paham betul cara mengimplementasikan 5S dan mengerti bahwa budaya kerja ini sangat mudah untuk dilakukan. 

Setelah program kerja pengenalan budaya kerja 5S ini terlaksana, pelaku UMKM memberikan feedback positif dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan penerapan 5S. Pelaku UMKM mengaku merasa senang karena mendapat ilmu baru mengenai budaya kerja Jepang 5S yang berguna untuk meningkatkan produktivitas dan kenyamanan saat bekerja. 

Setelah adanya kegiatan ini, diharapkan pelaku UMKM dapat lebih peduli dengan kondisi lingkungan kerjanya. Lebih jauh lagi, pengenalan budaya kerja 5S ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat sekitar untuk senantiasa disiplin dalam menjaga kebersihan ketika bekerja agar tercipta lingkungan kerja yang nyaman dan produktif. 



Penulis: 
Endah Anggini Putri
Teknik Industri
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro 

DPL: 
Muhammad Iqbal Fauzan S.P., M.Si.

Lokasi: 
Rumah Ibu Tri (Pemilik UMKM Sale Pisang Risky)
Desa Banjarsari, Kec. Talun, Kab. Pekalongan

Digitalisasi UMKM JT Farm Desa Penggarit Menggunakan Bio Link

Digitalisasi UMKM JT Farm Desa Penggarit Menggunakan Bio Link

 


Wirausahanesia.com Dalam era digitalisasi yang semakin berkembang, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) semakin menyadari pentingnya hadir dalam platform online untuk meningkatkan visibilitas dan aksesibilitas produk mereka. Salah satu contoh nyata adalah JT Farm, sebuah UMKM yang bergerak di bidang pertanian organik. Melalui digitalisasi bio link, JT Farm berhasil mengoptimalkan kehadirannya di dunia maya dan meningkatkan interaksi dengan pelanggan.

JT Farm adalah sebuah UMKM yang berkomitmen untuk menyediakan produk pertanian organik berkualitas tinggi. Namun, seperti banyak UMKM lainnya, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana menghadirkan produk-produk mereka secara efektif di dunia digital. Dalam upaya untuk mengatasi tantangan tersebut, JT Farm memutuskan untuk merancang dan mengimplementasikan sebuah bio link digital yang akan menjadi titik akses utama bagi pelanggan mereka untuk mengetahui lebih lanjut tentang produk-produk dan aktivitas UMKM ini.

Dengan bantuan Tim II KKN Undip, JT Farm merancang sebuah halaman web khusus yang berfungsi sebagai "bio link" mereka. Bio link ini menjadi semacam pusat informasi yang menghubungkan pelanggan langsung ke berbagai konten dan informasi terkait JT Farm. Halaman tersebut dirancang dengan estetika yang sesuai dengan identitas merek JT Farm, menggunakan warna-warna alami yang mencerminkan nilai-nilai organik yang mereka anut.

1. Tentang Kami: Bagian ini memberikan latar belakang dan cerita singkat tentang JT Farm. Pelanggan dapat mengetahui lebih lanjut tentang visi, misi, dan nilai-nilai yang dijunjung oleh UMKM ini.

2. Produk Kami: JT Farm menyajikan daftar produk pertanian organik mereka beserta deskripsi dan gambar. Pelanggan dapat menjelajahi berbagai produk yang ditawarkan dan memperoleh informasi detail mengenai setiap produk.

3. Sosial Media Link: JT Farm menghubungkan halaman bio link mereka dengan akun media sosial mereka, memungkinkan pelanggan untuk mengikuti perkembangan terbaru dan mendapatkan pembaruan langsung.

5. Kontak dan Pemesanan: Bagian ini menyediakan informasi kontak yang dapat dihubungi oleh pelanggan yang ingin melakukan pemesanan atau mengajukan pertanyaan lebih lanjut.

6. Kebun Anggur JT Farm: Berisi tentang apa saja yang ada dan apa yang bisa dilakukan di dalam kebun tersebut. Ada juga macam-macam varietas anggur yang disajikan dalam artikel berbahasa Inggris dan Indonesia


Melalui bio link digital ini, JT Farm telah berhasil mengoptimalkan kehadiran online mereka dengan beberapa manfaat yang signifikan:

- Peningkatan Visibilitas: Dengan memiliki satu titik akses yang komprehensif, pelanggan dapat dengan mudah menemukan informasi mengenai JT Farm, meningkatkan visibilitas UMKM ini di dunia maya.

Peningkatan Keterlibatan Pelanggan: Bio link menyediakan berbagai konten menarik yang mendorong interaksi antara pelanggan dan UMKM. Galeri gambar dan informasi produk membantu dalam membangun keterlibatan yang lebih dalam.

- Pemesanan yang Mudah: Pelanggan dapat dengan cepat menghubungi JT Farm untuk melakukan pemesanan atau pertanyaan melalui informasi kontak yang disediakan.

Digitalisasi bio link telah membantu JT Farm dalam mengatasi tantangan dalam membangun kehadiran online yang kuat. Dengan bio link yang dirancang secara baik, JT Farm telah berhasil memberikan pengalaman berharga kepada pelanggan, memperluas jangkauan pasar, dan memperkuat citra merek mereka dalam dunia maya. Keberhasilan UMKM ini memberikan contoh inspiratif bagi UMKM lainnya untuk mengadopsi strategi serupa dalam menghadapi era digitalisasi yang terus berkembang.

Pemasaran Masih Dengan Keliling? Mahasiswa KKN Undip Memberikan Pelatihan Digitalisasi Pemasaran UMKM Sale Pisang

Pemasaran Masih Dengan Keliling? Mahasiswa KKN Undip Memberikan Pelatihan Digitalisasi Pemasaran UMKM Sale Pisang

 


wirausahanesia.comBanjarsari, Pekalongan (21/07/2023)  –  Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara. Dalam era digital yang semakin berkembang, penting bagi suatu UMKM untuk mengikuti perkembangan teknologi, terutama dalam hal pemasaran. Dengan perubahan perilaku konsumen yang semakin cenderung berbelanja dan mencari informasi secara daring, maka UMKM perlu menyesuaikan diri dengan tren tersebut untuk tetap kompetitif. Namun, UMKM sering menghadapi tantangan dalam mengakses pasar yang lebih luas dan menjalankan strategi pemasaran yang efektif.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Okky Kusuma Wibowo (20), mahasiswa jurusan Ekonomi Undip yang tergabung dalam KKN Tim II Universitas Diponegoro 2022/2023 melaksanakan program pelatihan Pengembangan Teknik Digitalisasi Pemasaran UMKM kepada Ibu Tri selaku penggiat UMKM Sale Pisang di Dukuh Dilem Kulon, Desa Banjarsari, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan.

Program ini dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2023 pukul 15.00-17.00 WIB di rumah Ibu Tri yang berada di Dukuh Dilem Kulon, Desa Banjarsari. Pada program ini, mahasiswa secara langsung memberikan pelatihan, mulai dari pembuatan akun e-commerce yaitu Shopee, menginput nama toko beserta lokasi, mengajarkan bagaimana meng-upload produk di Shopee serta membuatkan logo kekinian untuk UMKM Sale Pisang milik Ibu Tri. Adapun output dari program ini adalah modul pelatihan dan akun e-commerce Shopee.

 
Dengan dilaksanakannya program pelatihan ini, diharapkan UMKM Sale Pisang tersebut dapat mengembangkan pemasaran produk Sale Pisang ke pasar yang lebih luas sehingga mampu meraih keuntungan yang lebih besar.



Penulis: Okky Kusuma Wibowo
Dosen Pembimbing: Muhammad Iqbal Fauzan, SP., M.Si
Lokasi: Rumah Ibu Tri, Penggiat UMKM Sale Pisang, Dukuh Dilem Kulon, Desa Banjarsari, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan

Lenyapkan Kasus Stunting! Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Ajak Masyarakat Desa Rangimulya Gemar Makan Ikan

Lenyapkan Kasus Stunting! Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Ajak Masyarakat Desa Rangimulya Gemar Makan Ikan

 


wirausahanesia.comTegal (02/08/2023) - Kabupaten Tegal menjadi salah satu kabupaten dengan angka stunting yang cukup tinggi. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting Kabupaten Tegal pada tahun 2022 mencapai 16,8% dan masuk peringkat ke-14 se Jawa Tengah. 

Angka tersebut turun dari tahun 2021 sebesar 28,1% dengan peringkat kedua terbesar se Jawa Tengah. Tingginya angka stunting pada Kabupaten Tegal menjadikan stunting aspek prioritas yang diperhatikan dan terus diupayakan penurunannya oleh Pemerintah Kabupaten Tegal. Desa Rangimulya menjadi salah satu desa yang terdampak stunting dengan jumlah yang tidak terlalu tinggi. Meski begitu, upaya pencegahan stunting tetap diperlukan guna mencegah potensi peningkatan angka stunting di Kabupaten Tegal. 

Oleh karena itu, hal tersebut mendorong mahasiswa KKN Tim II Undip Desa Rangimulya untuk berpartisipasi dalam mendukung program pemerintah terkait stunting dengan melakukan program “Pemberdayaan Masyarakat melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) sebagai Upaya Pencegahan Stunting dengan Produk Olahan Nugget Lele”.

Program multidisiplin dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2023 pukul 10.30 – 12.00 WIB di Balai Desa Rangimulya dengan jumlah peserta 22 orang terdiri dari ibu hamil dan balita. Pelaksanaan program multidisiplin dimulai dengan penyampaian materi terkait stunting dan pemetaan kondisi stunting di Desa Rangimulya yang dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) sebagai upaya pencegahan stunting dengan produk olahan nugget lele serta demonstrasi pembuatan nugget ikan lele. Program multidisiplin dilaksanakan dengan didampingi oleh Ibu Intan selaku pendamping PKH Desa Rangimulya.

 

 

Kegiatan program multidisiplin mendapat respon yang sangat positif, terlihat dari antusias ibu-ibu ketika demontrasi pembuatan nugget ikan lele berlangsung. Adanya program ini diharapkan dapat membantu Pemerintah Kabupaten Tegal dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Tegal, maupun menjadi opsi lain bagi orang tua dalam menyediakan makanan sehat dan bergizi.



Penulis: KKN Tim II Undip Desa Rangimulya

DPL: Dr. Ir. Wiludjeng Roessali, M.Si.

Lokasi: Desa Rangimulya, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah




Bank Sampah Sebagai Inovasi Tepat Kelola Sampah! KKN TIM II UNDIP Ajak Masayarat Desa Rangimulya Kab. Tegal  Kelola Sampah Dengan Bijak

Bank Sampah Sebagai Inovasi Tepat Kelola Sampah! KKN TIM II UNDIP Ajak Masayarat Desa Rangimulya Kab. Tegal Kelola Sampah Dengan Bijak

 


wirausahanesisa.comDesa Rangimulya, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal (09/08/2023). Pada tanggal [09/08/2023], di Desa Rangimulya, telah dilaksanakan sosialisasi dan penyuluhan mengenai program bank sampah sebagai langkah menuju desa mandiri, sehat, dan sejahtera yang dilakukan di Kantor Kepala Desa Rangimulya. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Multidisiplin yang beranggotakan Mone Rizki Desandry (FISIP),  Annisa Rizky Ayuningtyas (FV), Amanda Silvi Pramudya (FH), Annisa Rezeki Amalia (FISIP) sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Acara sosialisasi ini didampingi oleh Bapak Supriyanto sebagai pembicara dari Dinas Lingkungan Hidup Kab. Tegal serta dihadiri warga desa, perwakilan pemerintah desa, dan tokoh masyarakat. Dalam acara tersebut, dijelaskan mengenai konsep bank sampah sebagai solusi untuk dapat mengurangi jumlah sampah dan memanfaatkan limbah tersebut secara ekonomis. Melalui penyuluhan ini, masyarakat diajak untuk ikut berperan aktif dalam pengumpulan, pemilahan, dan pemanfaatan sampah.
 

Pihak Dinas Lingkungan Hidup juga memberikan informasi mengenai manfaat ekonomi dari program bank sampah, seperti peluang untuk bisa mendapatkan penghasilan tambahan melalui penjualan sampah yang telah terpisah dan didaur ulang. Selain itu, dijelaskan juga bagaimana program ini dapat memberikan dampak positif terhadap kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Dalam penyuluhan ini, metode interaktif digunakan, termasuk tanya jawab dan pembentukan struktur Kelompok Swada Masyarakat (KSM). Masyarakat diberikan panduan praktis mengenai cara memilah dan menyimpan sampah sesuai dengan kategorinya, seperti plastik, kertas, dan logam. 

Materi edukatif dan PPT mengenai langkah-langkah praktis ini juga dibagikan kepada peserta. Diharapkan bahwa melalui sosialisasi ini, masyarakat desa dapat lebih memahami dan berpartisipasi aktif dalam program bank sampah. Langkah ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi lingkungan, kesehatan, dan ekonomi desa secara keseluruhan.


Penulis: Kelompok KKN TIM II UNDIP Desa Rangimulya
DPL: Dr. Ir. Wiludjeng Roessali, M.Si.
Waspada Bahaya Pupuk Kimia! Mahasiswa Tim II KKN Undip Tawarkan Solusi Ubah Limbah Cucian Beras Menjadi Pupuk dan Cuan

Waspada Bahaya Pupuk Kimia! Mahasiswa Tim II KKN Undip Tawarkan Solusi Ubah Limbah Cucian Beras Menjadi Pupuk dan Cuan

 


wirausahanesia.com - Kendayakan, Tegal (21/07/2023) – Desa Kendayakan merupakan desa dengan pertanian sebagai mata pencaharian terbesar. Sebagian lahan pertanian dikembangkan dengan memanfaatkan penggunaan pupuk kimia komersial berupa pupuk urea sebagai penyokong nutrisi tanaman. 

Pupuk urea menyediakan kemudahan dan hasil yang cepat bagi para petani, namun penggunaan pupuk urea ini dapat berdampak bagi lingkungan hidup khususnya keberlangsungan hidup tanah. Permasalahan penggunaan pupuk urea ini diketahui diakibatkan oleh hidrolisis cepat urea menjadi amonia dan karbon dioksida oleh urase tanah yang diikuti dengan peningkatan pH dan akumulasi amonium dalam tanah.

Mengingat bahaya penggunaan pupuk kimia ini secara terus menerus, mahasiswa Tim II KKN Undip membawakan solusi inovatif dengan memanfaatkan limbah rumah tangga berupa air cucian beras dan peranan mikroorganisme dalam cairan EM4 (Effective Microorganism-4) sebagai katalisator, menjadi pupuk organik cair yang efektif dan ramah lingkungan. 

Air cucian beras mengandung berbagai vitamin, unsur N, P, K, C, B1, B3, B6, mangan, fosfor, dan zat besi. Senyawa ini, terutamanya unsur N, P dan K merupakan faktor penting dalam pertumbuhan tanaman. Penggunaan air cucian beras sebagai pupuk telah diteliti dan diketahui mampu meningkatkan proses pertumbuhan tanaman dan hasil tanam. 

Sedangkan Effective Microorganism (EM) merupakan campuran yang terdiri atas kultur hidup mikroorganisme yang diisolasi dari tanah subur alami yang berguna bagi produksi ladang. Prinsip kerja EM ini melibatkan peningkatan biodiversitas dari mikroflora tanah untuk mempercepat pembusukan dan fermentasi material organik. Kombinasi kedua bahan ini ditambah dengan larutan gula merah sebagai penyokong hidup bakteri EM4, menjadi alternatif pengganti pupuk kimia komersial. 
 
Penawaran inovatif ini diberikan kepada Ibu-ibu yang ada di Desa Kendayakan melalui sosialisasi bahaya penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang dan demonstrasi pembuatan pupuk organik cair (POC) pada Jumat (21/7). 

Selain itu dalam sosialisasi ini, turut dijabarkan prospek pengembangan, cara serta dosis penggunaan pupuk organik cair ini bagi tanaman. Melalui serangkaian acara ini, diharapkan masyarakat desa terutamanya ibu-ibu mampu memberdayakan limbah rumah tangga sehari-hari menjadi pupuk alternatif ramah lingkungan yang memiliki nilai jual tinggi. 



Penulis: 
Komang Diamantiarani Karyasa
Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Naintina Lisnawati S.KM., M.Gizi. 

Lokasi KKN: 
Desa Kendayakan, Kec. Warureja, Kab. Tegal