Tim 36 KKN UNDIP Sosialisasikan dan Praktikkan BUDIKDAMBER untuk Perkuat Ketahanan Pangan Bersama Ibu-Ibu KWT Desa Kebondowo

Tim 36 KKN UNDIP Sosialisasikan dan Praktikkan BUDIKDAMBER untuk Perkuat Ketahanan Pangan Bersama Ibu-Ibu KWT Desa Kebondowo



Wirausahanesia.comBanyubiru, 26-27 Juli 2025 – Dalam rangka mendukung ketahanan pangan masyarakat desa, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 36 Universitas Diponegoro mengadakan kegiatan sosialisasi dan praktik Budidaya Ikan Dan Sayuran Dalam Ember atau Budikdamber yang difokuskan bagi ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Program ini menjadi salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang memadukan pendekatan edukasi dan praktik langsung, sehingga peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkannya secara mandiri di rumah.

Kegiatan berlangsung selama dua hari, yaitu pada 26 dan 27 Juli 2025. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi terlebih dahulu sebelum masuk ke tahap praktik secara langsung. Dalam tahap sosialisasi, tim KKN memperkenalkan konsep Budidaya Ikan dan Sayuran dalam Ember (Budikdamber) sebagai teknik sederhana, tetapi efektif untuk memanfaatkan lahan sempit menjadi sumber pangan bergizi. Penjelasan meliputi latar belakang perlunya budikdamber, keunggulan metode ini, serta sistematika pelaksanaannya. Ibu-ibu KWT diajak untuk memahami bahwa metode ini mampu menghasilkan ikan lele dan sayuran seperti kangkung secara bersamaan, dengan perawatan yang relatif mudah dan biaya yang terjangkau.

Anggota Tim 36 juga memaparkan manfaat dari budikdamber. Dari sisi ketahanan pangan, metode ini memastikan ketersediaan sumber protein dan vitamin di tingkat rumah tangga. Dari sisi ekonomi, hasil panen dapat dikonsumsi sendiri maupun dijual, sehingga berpotensi menambah pendapatan keluarga. Selain itu, sistem ini ramah lingkungan karena memanfaatkan siklus alami antara ikan dan tanaman, di mana limbah ikan menjadi nutrisi bagi tanaman, sementara tanaman membantu menjaga kualitas air bagi ikan.

Kegiatan berlanjut dengan praktik langsung yang diikuti secara antusias oleh ibu-ibu KWT. Tim KKN memandu tahap demi tahap pembuatan budikdamber, mulai dari persiapan wadah, pengisian air, pemberian garam untuk menstabilkan pH air, pemberian EM4 untuk menjaga kualitas air, penempatan bibit lele, hingga penataan media tanam kangkung menggunakan rockwool dan cup plastik. Seluruh proses dilakukan menggunakan peralatan yang telah disiapkan, yakni ember berkapasitas 80 liter, bibit lele sehat, EM4, air bersih, kangkung, rockwool, cup plastik, dan garam ikan untuk menjaga kesehatan ikan.

Suasana kegiatan berlangsung hangat. Banyak ibu-ibu KWT yang aktif bertanya, terutama terkait cara pemberian pakan, waktu panen, dan cara menjaga agar ikan tetap sehat. Beberapa ibu-ibu KWT bahkan mencatat langkah-langkah yang dijelaskan, dengan harapan bisa langsung mempraktikkan di rumah masing-masing. 

Tim 36 KKN UNDIP berharap kegiatan ini tidak berhenti pada pelatihan saja, tetapi juga dapat memicu inisiatif lanjutan di kalangan warga. Budikdamber diharapkan dapat menjadi salah satu program unggulan KWT dalam memberdayakan anggotanya, sekaligus menjadi langkah konkret dalam mewujudkan desa yang lebih mandiri pangan.

Melalui kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, kegiatan ini membuktikan bahwa inovasi sederhana seperti budikdamber mampu memberikan dampak positif yang nyata. Bukan hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga membuka peluang ekonomi, memperkuat rasa kebersamaan, dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya mengelola sumber daya secara berkelanjutan. Dengan semangat gotong royong dan komitmen bersama, Desa Kebondowo diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengembangkan ketahanan pangan berbasis potensi lokal.



Editor:
Achmad Munandar