Peluang Usaha Jual Sembako Keliling Dengan Pickup Potensinya Bikin Merinding

Peluang Usaha Jual Sembako Keliling Dengan Pickup Potensinya Bikin Merinding

 



wirausahanesia.com - Jika sebelumnya jualan keliling identik dengan saur mayur, jajanan seperti bakso, mie ayam, pentol ojek, perabotan rumah tangga dll kini apapun nyaris bisa dijual dengan cara keliling, termasuk sembako.

Umumnya sembako dari beras, minyak, gula, bumbu dapur, detergen, sabun, pasta gigi, pewangi dll dijual oleh toko sembako terdekat kini pada hari-hari tertentu sudah ada penjual berkeliling menawarkan kebutuhan tersebut.

Penjual keliling ini berani menawarkan harga yang kompetitif, sedikit lebih murah dari harga toko kelontong atau sama dengan harga di pasar kecamatan karena mereka memperoleh produk sembako langsung dari distributor dengan harga grosir, bahkan untuk jenis beras misalnya pemilik penggilingan yang berjualan keliling sehingga harga mampu bersaing.

Penjual kebutuhan sehari-hari ini berkeliling pada hari tertentu dan dijuluki sesuai hari berjualannya, misal "Bakul Beras Minggu" datang setiap hari minggu berkeliling menjual beras dengan mobil pickup, "Bakul Seloso" berjualan pada hari Selasa menjual aneka kebutuhan dapur dari bumbu, sabun, detergen, shampo, pasta gigi, pewangi dll. Biasanya mumpung ada penjual datang masyarakat membeli dalam jumlah banyak, sebut saja shampo dan pewangi sachet kalau biasanya beli satu-dua saja kini beli langsung satu renteng untuk kebutuhan seminggu kedepan.

Fenomena ini sedikit banyak sebenarnya mengurangi penjualan toko kelontong, namun di sisi yang lain juga bisa dimanfaatkan oleh penjual setempat untuk jadi kesempatan kulakan harga grosir, mungkin sedikit lebih mahal dari distributor langganan tapi setidaknya hemat biaya transport untuk ke pasar.

Selain itu karena penjual keliling ini datang seminggu sekali, jeda antar waktunya juga masih menjadi milik toko kelontong setempat sehingga tidak saling merugikan.

Jadi untuk sobat yang sekarang sedang mencari ide usaha, jualan sembako dengan cara berkeliling dengan mobil pickup bisa jadi sebuah alternatif untuk dicoba. 

Kunci keberhasilan usaha ini adalah mendapatkan produk langsung dari istributor, grosir atau rajin mencari promo di media online sehingga bisa dijual kembali dengan harga grosir namun masih untung. Tentu saja marginya akan sangat kecil mungkin tidak hanya ribuan tapi juga beberapa ratus rupiah saja, tipsnya adalah tingkatkan volume penjualan sehingga hasil akhirnya akan tetap banyak.

Tips berikutnya berjualanlah di daerah yang jauh dari pasar kecamatan, makin pelosok makin besar peluangnya mendapatkan banyak pembeli karena akses ke penjual grosir jauh dari rumah warga.

Kami sarankan juga untuk mau dan berani menerima pesanan, biasanya di desa warga sering punya hajatan dan banyak sekali kebutuhan sembako baik bagi yang punya hajatan atau warga yang mau menyumbang. Bulan-bulan seperti Syawal, Dzulhijah atau Besar akan banyak warga yang menggelar hajatan dari pernikahan hingga sunatan jadikan ini sebagai salah satu kesempatan untuk mendapatkan penjualan yang besar.

Baik sobat pembaca, demikian tadi postingan kita kali ini tentang Peluang Usaha Jual Sembako Keliling Dengan Pickup Potensinya Bikin Merinding semoga bermanfaat sampai jumpa.


Penulis
Nandar
Mahasiswa KKN UNDIP Ajari Ibu-Ibu KWT Ubah Limbah Lele Menjadi POC (Pupuk Organik Cair)

Mahasiswa KKN UNDIP Ajari Ibu-Ibu KWT Ubah Limbah Lele Menjadi POC (Pupuk Organik Cair)

 

Gambar 1. Hasil Pupuk Organik Cair 
dari Limbah Air Kolam Lele


wirausahanesia.comDesa Sidorejo, 4 Agustus 2024] Pada hari minggu di Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, dilakukan Program Monodisiplin yang dilaksanakan oleh Dewi Titis Sri Mukti mahasiswa program studi Akuakultur angkatan 2021. Program Monodisiplin yang dilaksanakan ialah Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Air Limbah Kolam Lele. Memanfaatkan limbah air budidaya lele menjadi Pupuk Organik Cair untuk mengatasi pencemaran lingkungan. 

POC Air Limbah Lele (Pupuk Organik Cair Air Limbah Lele) adalah pupuk yang berbentuk cair yang dibuat secara alami melalui proses fermentasi yang dihasilkan dari larutan hasil kotoran limbah lele. Pertama-tama, air limbah lele dicampur dengan gula merah dan juga EM4. EM4 berfungsi sebagai dekomposer pupuk serta gula merah sebagai makanan dari bakteri yang terdapat pada EM4. Campuran di atas, kemudian dicampur ke dalam air dengan perbandingan 1:10 . Pupuk organik cair dari limbah air kolam lele langsung dapat digunakan.




Gambar 2. Proses Pembuatan Pupuk Organik Cair 
Limbah Air Kolam Lele dan Penyerahan Kepada Ibu KWT 



Gambar 3. 
Leaflet Penjelasan Cara Membuat Pupuk Organik Cair 
dari Limbah Air Kolam Lele

Ibu-ibu sangat antusiasme selama kegiatan berlangsung. Mereka aktif bertanya untuk lebih dalam mengetahui membuat POC langsung. Dengan terlaksananya program kerja ini, pelatihan dan sosialisasi diharapkan dapat memotivasi masyarakat di Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan ruang terbatas. Kegiatan ini bertujuan untuk dapat memanfaatkan limbah budidaya lele menjadi pupuk organik cair yang lebih bernilai ekonomis dan tidak dibuang mencemari lingkungan sekitar lokasi budidaya. Dapat memberikan efek terbaik untuk lingkungan KWT di sekitar Desa Sidorejo.  



Penulis : 
Dewi Titis Sri Mukti

DPL
Dr. Khabibi, S.Si, M.Si

Editor:
Achmad Munandar 

#KKNUndipTim2
#LPPMUndip
#p2kknundip
#Undip

Mahasiswa KKN UNDIP Melaksanakan Pelatihan dan Sosialisasikan Budidaya Ikan Dalam Galon Untuk Optimalisasi Barang Bekas

Mahasiswa KKN UNDIP Melaksanakan Pelatihan dan Sosialisasikan Budidaya Ikan Dalam Galon Untuk Optimalisasi Barang Bekas

 


Melaksanakan pelatihan cara budidayanya 
kepada ibu KWT dan penyerahan hasil dari budikdalon
 

wirausahanesia.com - Desa Sidorejo, 4 Agustus 2024. Menanggapi tantangan keterbatasan lahan dalam budidaya dan mengoptimalkan penggunaan barang bekas, mahasiswa KKN UNDIP di Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo berhasil melaksanakan pelatihan dan sosialisasi budidaya ikan lele dalam galon bekas (le mineral). Kegiatan ini mengedukasi ibu-ibu, khususnya ibu-ibu KWT, mengenai pemanfaatan galon bekas sebagai wadah budidaya ikan lele dan melatih keterampilan budidaya ikan lele secara sederhana di ruang terbatas.

Pelaksanaan ini dihadiri oleh 30 ibu-ibu warga Desa Sidorejo dan termasuk ibu-ibu KWT. Dewi Titis Sri Mukti mahasiswa KKN Universitas Diponegoro jurusan Akuakultur menjelaskan secara rinci teknik budidaya ikan lele dalam galon bekas, mulai dari pengolahan galon, pemilihan bibit, persiapan media, pemberian pakan, hingga perawatan ikan lele dalam galon. 



Budidaya ikan lele dalam galon bekas adalah solusi praktis dan ekonomis bagi warga yang memiliki keterbatasan lahan, dan langkah budidaya yang dapat dilakukan yaitu pertama masukan bibit lele kedalam media, beri pakan ikan lele dengan pelet yang sudah disediakan diwaktu pagi dan sore hari, dan penggantian air setiap 2 hari sekali. Manfaatnya budidaya ikan dengan galon bekas (le mineral) biaya murah, fleksibilitas, skala kecil, kontrol kualitas air, pengelolaan nutrisi yang mudah.


Antusiasme ibu-ibu sangat terlihat selama kegiatan berlangsung. Mereka aktif bertanya untuk lebih mengetahui tentang budikdalon, karena ibu-ibu memiliki banyak galon bekas yang tidak termanfaatkan dan untuk mengisi waktu luangnya. 

Dengan terlaksananya program kerja ini, pelatihan dan sosialisasi diharapkan dapat memotivasi masyarakat di Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan ruang terbatas. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran akan potensi barang bekas dan mendorong inovasi dalam pemanfaatan lahan yang sempit, sehingga dapat menginspirasi solusi kreatif dan berkelanjutan untuk tantangan ruang di lingkungan mereka.



Penulis : 
Dewi Titis Sri Mukti

DPL
Dr. Khabibi, S.Si, M.Si

Editor:
Achmad Munandar

#KKNUndipTim2
#LPPMUndip
#p2kknundip
#Undip
Mahasiswa Universitas Diponegoro Gelar Program Kreatif di Desa Kedungjeruk

Mahasiswa Universitas Diponegoro Gelar Program Kreatif di Desa Kedungjeruk

 

wirausahanesia.com - Desa Kedungjeruk, 11 Agustus 2024 – Dalam upaya mendukung pengembangan kewirausahaan di komunitas lokal, mahasiswa Universitas Diponegoro yang tengah menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Kedungjeruk, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, telah meluncurkan sebuah program yang bertajuk "Generasi Muda Kreatif: Membangun Jiwa Berwirausaha Sejak Bangku Sekolah." Program ini, yang dipimpin oleh Albirra Nurul Humaira, berfokus pada pembekalan keterampilan kewirausahaan bagi remaja putri di desa tersebut.
 
Program ini menghadirkan berbagai inisiatif untuk memfasilitasi pemahaman dan keterampilan kewirausahaan di kalangan remaja. Salah satu aspek utama dari program ini adalah pengenalan Shopee, platform e-commerce yang dapat mempermudah proses penjualan barang. Dengan memanfaatkan platform ini, peserta diharapkan dapat menjual produk-produk lokal secara lebih efisien dan luas. 
 
Selain itu, Albirra dan timnya juga mengadakan workshop praktis yang berfokus pada pembuatan gelang dari beads. Workshop ini bertujuan untuk memberikan contoh konkret mengenai produk yang dapat dihasilkan dan dijual. Dengan mempertimbangkan tren pasar saat ini, pembuatan gelang beads dianggap sebagai pilihan produk yang berpotensi menguntungkan. 


Kegiatan ini dirancang untuk melibatkan remaja putri dari seluruh desa Kedungjeruk, mengingat pentingnya peran mereka dalam masa depan ekonomi lokal. Para peserta workshop tidak hanya belajar teknik dasar pembuatan gelang, tetapi juga bagaimana cara memasarkan produk mereka melalui Shopee. Harapan dari program ini adalah agar remaja putri dapat menerapkan keterampilan yang diperoleh untuk membuka peluang usaha mereka sendiri, mengembangkan kreativitas, dan meningkatkan kemandirian ekonomi.
 
Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari warga desa, yang melihatnya sebagai langkah konkret dalam meningkatkan keterampilan dan potensi ekonomi komunitas lokal. Dengan program ini, mahasiswa Universitas Diponegoro berharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan kewirausahaan dan memotivasi generasi muda untuk lebih berani dalam memulai usaha mereka sendiri.



Editor:
Achmad Munandar
Tim II KKN UNDIP Mengajak Warga Desa Parunggalih Memanfaatkan Kayu Manis Untuk Sabun Organik

Tim II KKN UNDIP Mengajak Warga Desa Parunggalih Memanfaatkan Kayu Manis Untuk Sabun Organik


wirausahanesia.com - (24/07/2024) TIM II KKN UNDIP 2024 di Desa Parunggalih, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang, telah menjalankan Program Monodisiplin Pelatihan Pembuatan Sabun Organik dari Kayu Manis. Kegiatannya dilaksanakan di Balai Desa Parunggalih berupa pelatihan pembuatan sabun organik dari kayu manis lalu pembagian lembar prosedur serta produk sabun kepada ibu-ibu Desa Parunggalih.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Azka Putri Kamilah mahasiswi Jurusan Kimia angkatan 2021, Fakultas Sains dan Matematika. 

Desa Parunggalih sebagian besar masyarakat menggunakan sabun kimia untuk mandi dan mencuci tangan, sabun kimia mengandung bahan kimia yang lebih tinggi dibandingkan dengan sabun organik 20% bahan kimia 80% bahan alami. 

Sabun organik dapat dibuat dari kayu manis yang mengandung cinnamaldehyde berfungsi sebagai anti bakteri, eugenol membantu mengurangi peradangan dan kemerahan pada kulit (pada kulit sensitif), dan antioksidan yang membantu menjaga kulit agar tetap sehat. Serta produksi sabun organik dari kayu manis dapat memberikan nilai tambah ekonomi dan memberikan peluang usaha bagi UMKM masyarakat Desa Parunggalih. 
 

Pembuatan sabun organik dari kayu manis ini dapat dilakukan dirumah atau dalam skala kecil karena bahan-bahan yang digunakan mudah ditemukan. Bahannya yaitu air, minyak kelapa, soda api, dan bubuk kayu manis. 

Cara pembuatannya yaitu menuangkan air (41 mL) ke dalam mangkok. Setelah itu masukkan soda api (19 gr) secara perlahan ke dalam mangkok berisi air dengan menggunakan sendok. Lalu aduk soda api sampai larut. Setelah soda api larut, diamkan larutan selama 10-15 menit hingga larutan dingin/mencapai suhu ruang. Selagi menunggu larutan NaOH dingin, masukkan essential oil ke dalam minyak kelapa secukupnya dan bubuk kayu manis. Lalu aduk menggunakan sendok secara merata. Setelah larutan soda api dingin/mencapai suhu ruangan, campurkan minyak kelapa dan larutan soda api dengan menggunakan sendok. Lalu aduk hingga larutan mengental dan tuang larutan tersebut ke dalam cetakan sabun. Tunggu sabun mengeras selama 2 hari. Dan sabun organik dari kayu manis siap untuk digunakan. 

Pelatihan ini memberikan wawasan kepada ibu-ibu mengenai perbedaan serta dampak penggunaan dari sabun organik dan sabun kimia yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, kayu manis tidak hanya digunakan sebagai bahan untuk masakan namun juga dapat digunakan dalam pembuatan sabun organik . Kemudian dilakukan demonstrasi pembuatan sabun organik, perwakilan dari ibu-ibu maju untuk melakukan demonstrasi pembuatan sabun organik dari kayu manis agar lebih memahami prosedur dalam pembuatan sabun organik dari kayu manis. 

Selama proses demonstrasi pembuatan sabun, ibu-ibu terlihat antusias karena kali pertama ibu-ibu melihat secara langsung proses pembuatan sabun organik dari kayu manis. Sabun organik dari kayu manis dapat menjadi sabun alternatif yang lebih sehat dan ramah lingkungan, serta dapat meningkatkan kreativitas dan perekonomian masyarakat Desa Parunggalih. 

Diharapkan dengan adanya pelatihan ini dapat mendorong warga untuk memulai usaha mandiri dalam produksi sabun organik, memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia, dan mengurangi ketergantungan pada produk-produk berbahan kimia yang tidak ramah lingkungan. Dengan demikian, kegiatan ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat Desa Parunggalih.



Penulis : 
Azka Putri Kamilah
Mahasiswi Fakultas Sains dan Matematika - Kimia

Dosen Pembimbing Lapangan : 
Aulia Vidya Almadana, S.E., M.M.

Editor :
Achmad Munandar
Pembuatan Briket Dari Sekam Padi Sebagai Langkah Pemanfaatan Limbah Pertanian Di Desa Sumub Lor

Pembuatan Briket Dari Sekam Padi Sebagai Langkah Pemanfaatan Limbah Pertanian Di Desa Sumub Lor

 


wirausahanesia.com - Sumub Lor, Pekalongan (26 Juli 2024) - Desa Sumub Lor, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, dikenal sebagai daerah dengan lahan pertanian yang subur dan mayoritas penduduknya mengandalkan pertanian padi. Namun, seiring dengan melimpahnya hasil panen, limbah padi, terutama sekam padi, juga menjadi masalah yang belum terselesaikan. Limbah ini sering kali hanya dibuang begitu saja, tanpa pengelolaan yang efektif.

Melihat permasalahan tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP) 2024 hadir dengan solusi inovatif untuk memanfaatkan limbah sekam padi. Mereka merancang program kerja yang berfokus pada pengolahan sekam padi menjadi briket siap pakai, yang dapat memberikan nilai ekonomis dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Pada tanggal 26 Juli 2024, program ini dilaksanakan di Rice Mill Desa Sumub Lor. Pemaparan dan demonstrasi pembuatan briket disambut dengan baik dan antusias oleh warga. Mereka diajarkan secara langsung tentang cara membuat briket sekam padi mulai dari pembakaran hingga penjemuran. Tahapan pembuatan briket sekam padi meliputi:

1. Pembakaran Sekam Padi: Sekam padi dibakar menggunakan corong pembakaran sehingga terbentuk sekam bakar.

2. Penghalusan Sekam Padi: Sekam bakar kemudian dihaluskan dengan cara ditumbuk.

3. Penyaringan Sekam Padi: Sekam yang sudah ditumbuk disaring untuk menghilangkan kotoran dan memperluas luas permukaan reaksi pembakaran.

4. Pembuatan Perekat: Perekat dibuat dengan mencampurkan tepung tapioka dan air yang dipanaskan.

5. Pencampuran: Hasil penyaringan sekam dicampur dengan perekat.

6. Pencetakan dan Penjemuran: Campuran sekam dan perekat dicetak sesuai bentuk yang diinginkan dan dijemur selama 2-3 hari hingga kering.

Mahasiswa KKN UNDIP juga menjelaskan potensi pasar dari briket sekam padi ini, baik untuk pasar lokal maupun internasional. Produk ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi warga desa.

"Pembuatan briket ini sangat menarik dan dengan adanya demonstrasi ini, warga menjadi lebih sadar potensi pemanfaatan limbah padi sebagai sumber pendapatan tambahan," ujar salah satu warga dengan antusias.

Diharapkan, melalui sosialisasi dan pelatihan ini, masyarakat Desa Sumub Lor dapat memanfaatkan limbah padi menjadi produk bernilai ekonomis, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Program ini juga menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan pengetahuan, limbah dapat diubah menjadi sumber daya yang bermanfaat.



Editor:
Achmad Munandar



Mahasiswa KKN UNDIP Memperkenalkan “Pengawetan Ikan Menggunakan Asap Cair” Di Desa Purwosari Kecamatan Purwosari

Mahasiswa KKN UNDIP Memperkenalkan “Pengawetan Ikan Menggunakan Asap Cair” Di Desa Purwosari Kecamatan Purwosari

 


wirausahanesia.com - Pada tanggal 2 Agustus 2024, Mahasiswa dari Universitas Diponegoro yang bernama Shindu Panji Wicaksono 26050121140115 melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Purwosari, Kecamatan Comal. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan metode pengawetan ikan menggunakan asap cair kepada Ibu PKK Desa Purwosari. Kegiatan ini diadakan di Aula Balai Desa Purwosari, dengan partisipasi aktif dari anggota PKK setempat.

Sesi pertama kegiatan adalah pengenalan konsep dasar mengenai asap cair. Mahasiswa KKN Undip Shindu Panji Wicaksono, menjelaskan bahwa asap cair adalah hasil dari proses distilasi asap yang dihasilkan dari pembakaran kayu. Cairan ini mengandung senyawa antimikroba dan antioksidan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme penyebab pembusukan, sehingga dapat digunakan untuk mengawetkan ikan.

Manfaat Pengawetan Ikan dengan Asap Cair yaitu : asap cair membantu mencegah pembusukan ikan dan memperpanjang masa simpannya. Selain itu, memberikan aroma khas yang menambah nilai rasa pada ikan dan memudahkan proses pengawetan tanpa memerlukan peralatan khusus yang rumit.
 

Setelah sesi teori, kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi praktik langsung. Mahasiswa KKN Undip memandu peserta melalui langkah-langkah berikut:

1. Persiapan Ikan: Membersihkan ikan dan memotongnya sesuai ukuran yang diinginkan.

2. Penerapan Asap Cair: Melakukan proses pengawetan dengan merendam ikan dalam asap cair. Peserta diajarkan cara mengukur takaran asap cair yang tepat agar ikan dapat diawetkan secara efektif.

3. Pengeringan: Setelah direndam, ikan dikeringkan menggunakan alat pengering sederhana untuk mengurangi kadar air yang dapat menyebabkan pembusukan.

4. Penyimpanan: Teknik penyimpanan ikan yang telah diawetkan untuk menjaga kualitas dan keamanannya.

Peserta dibagi dalam kelompok kecil dan diberi kesempatan untuk mencoba sendiri teknik pengawetan ikan dengan asap cair. Setiap kelompok bekerja dengan mahasiswa KKN untuk memastikan bahwa proses dilakukan dengan benar. Di akhir sesi praktik, mahasiswa kkn undip membuka kesempatan untuk tanya jawab. 

Ibu-ibu PKK mengajukan berbagai pertanyaan terkait pengawetan ikan, termasuk masalah-masalah praktis yang mungkin mereka hadapi di rumah. Mahasiswa KKN Undip memberikan penjelasan yang detail dan solusi praktis untuk mengatasi tantangan yang mungkin timbul.

Sebagai bagian dari penutupan kegiatan, dilakukan evaluasi untuk mengumpulkan umpan balik dari peserta mengenai pelaksanaan kegiatan. Ibu-ibu PKK menyatakan kepuasan mereka terhadap kegiatan ini dan menyebutkan bahwa teknik pengawetan ikan dengan asap cair sangat bermanfaat dan mudah diterapkan di rumah. 

Mereka juga mengapresiasi informasi tambahan yang diberikan, yang dianggap membantu dalam mengelola stok ikan dengan lebih efisien. Kegiatan KKN ini berhasil mencapai tujuannya dalam memberikan pengetahuan dan keterampilan baru mengenai pengawetan ikan menggunakan asap cair. Ibu-ibu PKK Desa Purwosari kini memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara mengawetkan ikan dengan metode yang praktis dan efektif.
 

Demikian reportase ini disusun sebagai dokumentasi kegiatan yang telah dilaksanakan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam keberhasilan kegiatan ini.


Penulis : 
Shindu Panji Wicaksono 

Program Studi : 
Oseanografi 

Dosen pembimbing Lapangan : 
M. Indra Hadi Wijaya, S.T, M.PWK.
NIP H.7.198812042019091001

Editor :
Achmad Munandar

#P2KKNUNDIP
#KKNUndipTim2
#LPPMUndip
#Undip


4 Ide Jualan Produk dari Bahan Akrilik dan Mesin CNC Laser

4 Ide Jualan Produk dari Bahan Akrilik dan Mesin CNC Laser

 



wirausahanesia.com - Saat ini selain plastik sudah ditemukan sebuah bahan material multiguna bernama Akrilik. Akrilik adalah Polimetil metakrilat atau poli adalah polimer sintetis dari metil metakrilat. Bahan yang bersifat thermoplastis dan transparan ini dijual dengan merek dagang Plexiglas, Vitroflex, Perspex, Limacryl, Acrylite, Acrylplast, Altuglas, dan Lucite serta pada umumnya disebut dengan 'kaca akrilik' atau sekadar 'akrilik'.

Bahan ini bisa dijadikan banyak hal dan bisa menghasilkan uang dari ukuran yang besar hingga terkecil sekalipun. Lewat postingan kali ini berikut kami hadirkan Ide Jualan Produk dari Bahan Akrilik, apa saja? ini daftarnya:


1. Neon Box Akrilik
Jika sebelumnya sebuah neon box dibuat dengan literallay neon yang dibengkokkan, kemudia bergeser berbahan spanduk blacklight, kini juga bisa dibuat dengan memanfaatkan bahan akrilik.

Akrilik mudah dipoting dan dibentuk, bisa diaplikasikan dengan warna atau transparan dan ketika dipasang lampu akan kelihatan lebih cantik. 

Mayoritas neon box dan tulisan sign perkantoran, gedung instansi, hingga rumah sakit kini sudah menggunakan bahan akrilik.



2. Aneka rak dan box
Bahan akrilik bisa dimanfaatkan untuk membuat aneka wadah, dari bo, rak hingga tempat brosur.



3. Aneka plakat
Di bidang kerajinan plakat kini sudah sudah banyak yang menggunakan bahan akrilik karena lebih mudah dibentuk dan dipotong dengan mesin cnc laser sehingga bisa custome hingga pesanan dalam jumlah satuan.



4. Aneka gantungan kunci dan pin
Bahkan akrilik bisa digunkan untuk membuat pin dan gantungan kunci yang ukurannya kecil sehingga nyaris tidak ada bagian yang terbuang.


Demikian tadi sobat wirausahanesia postingan kita kali ini tentang 4 Ide Jualan Produk dari Bahan Akrilik, semoga bermanfaat sampai jumpa.




Penulis
Nandar
7 Peluang Usaha dan Ide Proposal PKM-K untuk Mahasiswa

7 Peluang Usaha dan Ide Proposal PKM-K untuk Mahasiswa



wirausahanesia.com - Bagi sobat mahasiswa yang bingung memulai usaha dengan alasan tidak punya modal, bisa memanfaatkan kompetisi bisnis yang rutin di adakan di perguruan tinggi misalnya Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan atau biasa disebut dengan PKM-K.

Biasanya satu kelompok terdiri dari beberapa mahasiswa dan mengajukan proposal bisnis yang masuk akal serta berpotensi balik modal dan untung dalam waktu kurang dari satu tahun, mengingat program ini akan ada pendanaan, monitoring dan evaluasi selama kurang lebih satu tahun. Puncaknya ide-ide bisnis yang didanai akan diperlombakan hingga tingkat nasional lewat ajang PIMNAS bersama dengan katagori PKM lainnya.

Pertanyaannya ide bisnis apa saja yang sekiranya anti-mainstream naun tetap masuk akal, profitable dan bisa dijalani sembari beraktifitas sebagai mahasiswa di perkualiahan? lewat postingan kali ini wirausahanesia.com punya beberapa rekomendasi jenis usaha yang bisa jadi inspirasi, ini daftarnya:


1. Usaha Jasa Anjem
Anjem yang merupakan kepanjangan dari antar jemput merupakan fenomena yang sedang ramai di kalangan mahasiswa. Jasa ini disediakan oleh mahasiswa juga yang sedang mencari tambahan uang saku atau lagi gabut saja.

Konsepnya seperti jasa ojek konvensional, pemilik jasa menawarkan jasanya biasanya lewat aplikasi twitter atau Xm instagram dan story whatsapp. Mahasiswa lain yang butuh bepergian misal ke kampus, terminal, stasiun atau minta di jemput akan menghubungi, menanyakan tarif dan janjian waktunya. Setelah deal layaknya ojek konvensional penyedia jasa anjem akan mengantarkan atau menjemput customernya.

Mengapa jasa Anjem ramai? karena murah dari sisi tarif, umumnya lebih rendah daripada di aplikasi ojek online bahkan ojek konvensional. Untuk pemesanan juga tidak harus install aplikasi dulu.

Sobat bisa menjadikan fenomena ini jadi ide proposal PKM-K dengan membuat sistem yang lebih efisien misalnya membuat aplikasi berbasis webiste atau mobile yang mempertemukan antara mahasiswa yang butuh anjem dan mahasiswa yang mau dapat uang saku tambahan.

Atau kalau membuat aplikasi terlalu ribet, buat saja kontak whatsapp khusus yang melayani anjem, sobat bisa menawarkan penyedia jasa anjem jad anggota, ketika ada pesanan bisa di lempar ke grup siapa yang mau ambil. 

Model bisnisnya bisa dengan menambah biaya admin atau layanan, tidak perlu besar karena pada dasarnya sobat hanya perantara antara yang butuh anjem dan penyedia jasa anjem.



2. Usaha Jastip
Jastip atau jasa titip juga sedang viral di kalangan mahasiswa seperti layaknya anjem, bedanya jika anjem mengantar orang, untuk jastip penyedia jasa menerima orderan untuk membelikan sesuatu bisa makanan, minuman atau keperluan lain dari toko ke alamat mahasiswa yang pesan.

Hal ini bisa jadi ide untuk proposal PKM-K dengan mengadopsi sistem anjem di atas juga, selamat mencoba.



3. Pusat oleh-oleh merchandise khas kampus
Sekarang Undip sudah punya toko oleh-oleh merchandisenya sendiri dimana mahasiswa dan masyarakat umum bisa datang dan beli oleh-oleh dari stiker, gantungan kunci, tumbler, botol minum, kaos, topi, jaket varsity dan masih banyak lagi yang lainnya.

Bagi sobat yang kampusnya belum punya pusat oleh-oleh merchandise official bisa jadi ide untuk proposal PKM-K dengan memproduksi pernak pernik di atas. Jika modal untuk sewa tempat dan memproduksi souvenir di awal terlalu besar, sobat bisa memanfaatkan sosial media dan toko online serta sistem Pre Order sehingga meminimalisir pengeluaran di awal.

Hal ini juga bisa dikembangkan dengan membuat tema daerah sehingga bisa menjadi oleh-oleh souvenir daerah ala Dagadu Djogja dan Joger di Bali.



4. Booth minuman kopi dan teh di dalam kampus
Maraknya booth-booth kopi kekinian dan es teh cup jumbo 3.000 di jalanan bisa jadi ide usaha lho. Buat saja booth serupa di dalam kampus misalnya dengan menyewa di area kantim pasti karis manis.

Habis pusing kuliah dan praktikum bisa nongky-nongky cantik sambil minum kopi susu atau es teh cup jumbo 3.000. Sobat bisa memadukan minuman ini dengan aneka camilan misalnya sosis, kentang, jamur crispy dan lainnya untuk meningkatkan penjualan.

Bedanya ini di dalam kampus sehingga punya segmen yang niche banget dan menarik jadi ide proposal PKM-K, kalau ditanya cara scaleupnya jelaskan saja akan menambah cabang di jurusan dan fakultas lain hingga seluruh gedung perkuliahan ada produk kalian, keren kan?.



5. Warung kelontong kekinian
Sudah tahu ada pesaing yang bikin indomaret dan alfamaret sempat gentar? yup warung sembako madura. Hal ini bisa sobat adopsi untuk jadi proposal ide usaha PKM-K dengan membuat warung kelontong kekinian.

Tak perlu ribet bisa kulakan di pasar dan grosir, ambil margin sedikit saja tidak apa yang penting semua ada dan lebih murah dari minimarket merah dan biru.

Tempatnya juga yang kecil-kecil saja yang penting barang ditata dengan rapi, lengkapi dengan metode pembayaran scan qris sehingga memudahkan calon pembeli.



6. Jual beli barang preloved
Jika thrifting adalah beli baju bekas layak pakai, aktifitas menjualnya biasa disebut dengan preloved. Menjual barang yang sekiranya sudah tidak diperlukan misalnya perabot anak kos yang sudah mau lulus dan pindah.

Sobat bisa menjadikan hal ini ide bisnis proposal PKM-K dengan menerima barang-barang preloved dan menjualnya kembali.

Bagi anak kos lain, membeli barang preloved bisa jadi cara berhemat selama kualitasnya barangnya masih bagus dan berguna daripada harus beli yang baru dengan harga lebih mahal.

Saran dari kami ketika menjalankan usaha ini pastikan asal usul barangnya legal, bersihkan dahulu atau restorasi sebelum dijual sehingga nilai ekonominya bakal bisa dinaikkan sehingga menghasilkan margin yang lumayan.



7. Membuat homeless media
Di era sosial media sobat bisa membuat media sendiri, tak perlu harus mencetak sebagai majalan, buletin atau membuat website. Semua bisa dimulai dengan sosial media seperti Instagram, twitter, TikTok dan Youtube misalnya. namanya Homeless Media.

Kontennya bisa seputar dunia kampus dan sekitarnya agar niche banget. Kalau followersnya sudah besar akan bisa dimonetise dengan menerima endorse dan paid promote.



Demikian tadi sobat wirausahanesia postingan kita kali ini tentang 7 Peluang Usaha dan Ide Proposal PKM-K untuk Mahasiswa, semoga bermanfaat sampai jumpa.



Penulis
Nandar