Tingkatkan Awareness! Mahasiswa KKN Beri Edukasi Dampak Stunting Terhadap Psikologis Anak

Tingkatkan Awareness! Mahasiswa KKN Beri Edukasi Dampak Stunting Terhadap Psikologis Anak

 
Sosialisasi Door to Door terhadap Ibu Hamil, Ibu yang Memiliki Anak Balita, 
dan Ibu yang Tengah Berada pada Fase Nifas di Desa Sendangrejo


wirausahanesia.com - Indonesia memiliki potensi besar baik dari segi Sumber Daya Alam (SDA) maupun Sumber Daya Manusia (SDM), namun tantangan stunting masih menjadi masalah serius. Pemerintah Indonesia saat ini giat berupaya menurunkan prevalensi stunting pada balita melalui program "Positive Parenting". 

Meskipun prevalensi stunting masih tinggi, yaitu 21,6 persen pada tahun 2022 berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), namun langkah-langkah positif telah diambil. Pemerintah kini tengah berusaha melibatkan perempuan, khususnya remaja, dalam upaya pencegahan stunting yang disebabkan oleh masalah gizi yang kurang.

Mengingat pentingnya pengetahuan terkait pencegahan stunting, pada Rabu (19/07) dan Selasa (01/08), Tim Kesehatan Masyarakat KKN TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP) bersama seluruh pegawai Posyandu meluncurkan kampanye penyuluhan pintu ke pintu di Desa Sendangrejo yang ditujukan kepada ibu hamil, ibu yang memiliki anak balita, dan ibu yang sedang dalam fase nifas atau baru saja melahirkan. 

Tim KKN UNDIP dan seluruh pegawai Posyandu tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga mengajak ibu hamil, ibu yang memiliki anak balita, dan ibu yang sedang dalam fase nifas atau baru saja melahirkan memahami pentingnya dan bahaya dari masalah stunting sehingga memunculkan rasa kepedulian baik bagi anggota keluarga atau tetangga sekitar sehingga gerakan ini tidak akan hanya berhenti pada mereka.

Sosialisasi kepada Ibu PKK di Posyandu Desa Sendangrejo


Tim Kesehatan Masyarakat KKN TIM II UNDIP juga melakukan penyuluhan secara masif pada Sabtu (29/07), di mana Ibu PKK menjadi target sosialisasi. Tim Kesehatan Masyarakat KKN TIM II UNDIP menjelaskan secara detail bagaimana dampak jangka pendek dan panjang dari stunting. 

Salah satu dampak yang ditekankan oleh KKN TIM II UNDIP adalah dampak terhadap psikologis anak karena anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan daya tangkap, rentan terhadap kecemasan, dan bahkan dapat menyebabkan depresi. Terlebih lagi, masa emas perkembangan mereka ternyata terisi dengan tekanan psikologis yang berpotensi mengganggu, dampaknya bisa berlanjut hingga mereka dewasa.

Penting untuk memahami bahwa stunting bukan hanya soal tinggi badan yang kurang. Tapi juga, ternyata berdampak pada aspek kognitif dan psikologis. Anak-anak yang mengalami stunting rentan terhadap berbagai risiko, termasuk masalah kesehatan seperti mudah sakit dan kejang-kejang. Di samping itu, kesulitan dalam fokus saat belajar juga menjadi kendala yang umum. Mereka juga lebih cenderung merasa cemas atau bahkan sedih secara berkelanjutan.

Program Positive Parenting ini mengajak semua perempuan Indonesia untuk menjadi agen perubahan. Ini adalah langkah baru untuk membangun generasi yang lebih baik di masa depan, dengan mengurangi masalah stunting di Indonesia. Melalui upaya ini, Tim Kesehatan Masyarakat UNDIP dan Posyandu berharap masyarakat Desa Sendangrejo akan terhindar dari stunting dan mencapai kesejahteraan yang lebih baik.



Penulis: 
Syafira Saqdiah Hasiani Harahap