Kisah Semangkok Indomie di Malam Jumat

Kisah Semangkok Indomie di Malam Jumat

 

wirausahanesia.comMasih jelas di ingatan saya peristiwa dalam cerita ini terjadi pada tahun 2009-2010, kami adalah sekumpulan mahasiswa yang tinggal di asrama tanpa tv yang kalau mau nonton bola harus ke warung burjo terdekat. 

Selain pertandingan bola, agenda rutin kami adalah nonton bersama acara tv di stasiun Trans 7 yaitu Dunia Lain dan Dua Dunia, keduanya menghadirkan tayangan seputar mistis dan uji nyali. 

Disamping jadi basecamp tempat nobar, warung burjo adalah tempat kami "pesta" dan "penyelamat tanggal tua". 

Hingga hari ini warung burjo bernama Doa Ibu atau "DOI" masih ada di belakang kantor POS gang Iwenisari Banjarsari Tembalang Semarang, pemiliknya pria 40 tahunan asal Kuningan bernama bang Herman. 

Beliau akrab dan hafal nama serta tabiat kami, sampai sekarang jika bertemu dan ngobrol bareng bapak satu anak ini masih bertanya tentang teman-teman saya yang biasa nongkrong bareng. 

Kembali ke istilah tempat "pesta" di atas, istilah ini menggambarkan kondisi di awal bulan saat uang saku baru saja turun, biasanya kami pesan menu komplit nasi putih, mie rebus atau goreng lengkap degan telur, minumannya bisa marimas, coffemix hingga susu soda gembira, di tambah krupuk blek atau gorengan tempe. Mewah untuk ukuran standart mahasiswa kalangan bawah seperti kami. 

Tanggal berganti, bang Herman biasanya paham makin menuju akhir bulan pesanan pasti semakin berkurang, dari menu komplit paling hanya tinggal mie instan dan air putih. 

Hal paling parah yang kami pernah lakukan adalah bawa mie dan telur sendiri, ke warung burjo hanya minta dimasakin dan pesan es teh. Namun demikian tak membuat bang Herman Kapok. 

Jujur beberapa kali saya hutang karena uang saku belum turun atau gaji kerja partime belum cair, sekali lagi bang Herman tetap melayani sepenuh hati karena tahu kondisi kami. 

Nyaris 12 tahun berlalu, teman-teman nongkrong di burjo saya sudah jadi orang semua. 

Pak Perdana Gutomo Putra dan Muhammad Ali Syifa jadi bos Astra, kang Muhamad Wahidun jadi Abdi Negara, pak Puji Norbawa jadi bos pakan udang, mas Sutarno Mantap jadi bos solopeduli, mas Ridho Santoso wirausaha dapur umma, icon kami mbah cahyo Magister Pengelana jadi blogger dan konsultan tugas akhir dan teman2 lain yg belum ke mention satu persatu cc pak Agus Sugito mas Pariman Siregar Ekoty Triyanto Muhammad Bahruddin

Saya? Masih setia di Tembalang menyaksikan perubahan yang signifikan, mahasiswa pergi dan datang. 

Kadang kangen suasana bercanda dan ngobrolin hal mistis di malam kamis selepas tayangan dua dunia dan dunia lain sambil ngopi dan menikmati indomie telur seperti sedulur. 

Berangkat dari kenangan manis di atas, saya pikkir sebuah kebaikan perlu terus dirawat dan diwariskan salah satunya lewat warung burjo. 

Monggo yang mau nostalgia sesekali menikmati indomie goreng dengan telur dan segelas kopi, mampir ke warung burjo kami, namanya masih Burjo DOI tapi ini cabangnya ada Srondol depan Bank BCA dekat pertigaan LPMP.

Terima kasih sudah membaca semoga kita sehat walfiat semuanya amin, dari pada galao mending maka burjo :)



Penulis
Achmad Munandar
Analisis Usaha Burjo Warmindo Tahun 2022 apakah masih Prospektif?

Analisis Usaha Burjo Warmindo Tahun 2022 apakah masih Prospektif?

 


wirausahanesia.com - Apakah Usaha Burjo Warmindo Tahun 2022 apakah masih Prospektif? Achmad Munandar akan membahasnya secara mendalam dalam video podcast berdurasi 20 menit.

Membahas menjamurnya usaha warung burjo dan warmindo dari warung kecil yang identik dengan aa' dari kuningan jawa barat kini berubah jadi gaya hidup, tempat nongky, nugas dan healing.

Langsung saja ini videonya.


***
Ingin apresiasi langsung ke kreator? 
bisa lewat QRIS lho, yuk support dengan saweran 
melalui scan kode QRIS di bawah ini 
(Mobile Banking dan E-Wallet)


 
Bunda Hobi Masak? Bisa loh Buka Usaha Catering Menu Rumahan Potensi Cuan

Bunda Hobi Masak? Bisa loh Buka Usaha Catering Menu Rumahan Potensi Cuan

 




Wirausahanesia.com - Sebagian Orang memilih makan di warung karena merasa menu masakan di rumah itu-itu saja. 

Tapi belakangan juga berkembang sekelompok orang yang justru ingin makan menu rumahan karena makan di warung menunya itu lagi itu lagi. 

Nah lho..sudah kayak paradoks saja. 

Ngomong-ngomong menu rumahan memang kadang ngangenin, untuk perantauan atau karyawan kantoran menikmati hidangan ala rumahan jadi nostalgia makan bersama keluarga. 

Menu rumahan juga identik dengan makanan sehat, setidaknya dari sisi bahan, komposisi bumbu dan variasi olahanya. 

Bagi bunda yang hobi masak, tren menu rumahan bisa jadi alternatif cara mwnghasilkan cuan tambahan. 

Caranya dengan membuka catering menu rumahan, masak saat ada pesanan gak usah repot bikin menu yang aneh-aneh cukup tawarkan jenis masakan yang selama ini permah dibuat untuk makan bersama keluarga. 

Buat anak kos atau keluarga yang sibuk bekerja, memu catering rumahan bisa jadi pilihan yang sepadan tetap bisa menikmati masakan rumahan tanpa ribet harus memgolahn sendiri bahan-bahan. 

Secara rasa dan kesehatan, Catering Menu Rumahan juga lebih baik jika dibanding makanan cepat saji. 

Itu tadi bunda, artikel kita tentang peluang dapat tambahan cuam dari jasa catering menu rumahan, semoga nermanfaat.


Penulis
Achmad Munandar
Kisah Sukses mas Kunari Owner Pakun Aqiqah dan Catering

Kisah Sukses mas Kunari Owner Pakun Aqiqah dan Catering

 


Wirausahanesia.com - Kesadaran dalam beribadah dibarengi kenaikan kesejahteraan masyarakat Indonesia membuat beberapa bsinsi penunjang ibadah meningkat beberapa tahun belakangan.

Sebut saja minat dan kemampuan masyarakat dalam melaksanakan ibadah haji hingga rela antre tahunan, antrean panjang membuat bisnis umroh laris manis.

Demikian halnya tentang kesadarand an kemampuan akan Aqiqah menghasilkan peluang bisnis yang ternyata sangat potensial.

Salah satu yang melihat dan mengambil peluang ini adalah mas Kunari, pria kelahiran Pati alumni Fakultas EKonomi Undip 2005 yang sudah beberapa tahun menggeluti usaha Aqiqah dan catering.

Pasca lulus kuliah, sempat bekerja kantoran sebagai akuntan di Jakarta sebelum akhirnya memutuskan pulang kampung ke Banjarnegara, sempat usaha komoditas rempah dan ternak sapi hingga suatu hari sapinya dibawa lari pembeli dan uangnya hangus begitu saja.



Menoba bangkit dengan membuka usaha Aqiqah dengan nama Pakun Aqiqah siapa sangka bakal berkembang pesat seperti sekarang.

Selain pelayanan, menu yang rasanya enak harga juga jadi pertimbangan pembeli, Pakun Aqiqah menyediakan paket mulai harga 1,5-2,7 juta.

Kami kutip dari laman resminya di Google Business Site, Pakun Aqiqah & Catering adalah layanan aqiqah siap saji, mudah dan praktis. Mereka hadir sebagai solusi kebutuhan aqiqah masyarakat. 

Pakun Aqiqah memiliki beberapa kantor perwakilan di beberapa kabupaten dan kota agar  bisa menjangkau area yang lebih luas untuk area layanan.

Untuk melihat semua dokumentasi dan aktivitas mereka sobat bisa cek di Facebook dan Instagram, saat ini sudah hadir di beberapa kota, diantaranya:

1. Pakun Aqiqah Wonosobo
2. Pakun Aqiqah Banjarnegara
3. Pakun Aqiqah Purbalingga
4. Pakun Aqiqah Purwokerto
5. Pakun Aqiqah Banyumas
6. Pakun Aqiqah Semarang

Bagi sobat yang mungkin sedang butuh jasa Aqiqah, bisa menghubungi Pakun Aqiqah & Catering lewat nomer telepon 0815-7981-426 atau datang ke alamat kantor pusatnya di Desa Karangsari RT 02 RW 01 Kecamatan Punggelan, Banjarnegara Jawa Tengah 53462.

Itu tadi sobat wirausahanesia artikel tentang 
Jangan Remehkan Jualan Pop Ice dan Sosis Bakar di Rumah, Potensi Hasilkan Banyak Cuan

Jangan Remehkan Jualan Pop Ice dan Sosis Bakar di Rumah, Potensi Hasilkan Banyak Cuan

 


Wirausahanesia.com - Banyak yang nyinyir kepada mereka yang setelah nikah muda lalu jualan pop ice dan sosis bakar di teras rumah.

Semua orang yang nyinyir lalu menghubungkan dengan dampak negatif nikah muda dan kesiapan finansial pasangan millenial terhadap masa depan.

Penulis tegas tidak setuju dengan pendapat di atas, bagaimanapun nikah yang dilakukan atas kesadaran dua pasangan yang berkomitmen adalah baik.

Nikah di usia yang tepat akan memberi kesempatan untuk membangun bahtera rumah tangga bersama, punya kesempatan saling memahami dan bekerjasama dan hal baik lainnya.

Terkait jualan pasca nikah ya gak apa-apa, tidak ada salahnya membuat usaha di rumah sembari melakukan aktifitas dan membantu ekonomi keluarga, setidaknya untuk kebutuhan bunda.

Ngomong-ngomong soal jualan minuman instan dan aneka sosis bakar atau goreng potesi hasilnya lumayan lho.

Dari biaya modal bisa mengambil margin hingga 100% misal sosil dengan harga 500-1.000 rupiah bisa dijual dengan harga 1.000-2.000 per pcs.

Demikia juga dengan minuman instan, sebut saja coffeemix harga 1.500 per sachet bisa dijual 3.500-4.000 dengan tambahan air dan es, belum lagi pop ice dan merk minuman instan lainnya.

Sebagai usaha sambilan gak ada salahnya mencoba usaha ini di rumah, apalagi di masa pandemi, anak-anak usia sekolah yang jadi segmen utama produk jajanan ini ada di rumah karena sekolah online.

Gak perlu malu, gak usah dengerin orang-orang yang nyinyir, daripada ghibah mending usaha di rumah.

Itu tadi sobat wirausahanesia, demikian artikel kita tentang Jangan Remehkan Jualan Pop Ice dan Sosis Bakar di Rumah, Potensi Hasilkan Banyak Cuan, semoga bermanfaat sampai jumpa.



penulis:
Achmad Munandar


Kisah Sukses Pasangan Millenial Ridho dan Astri Owner Dapur Umma Semarang

Kisah Sukses Pasangan Millenial Ridho dan Astri Owner Dapur Umma Semarang

 


Wirausahanesia.com - Nekat identik dengan jiwa muda yang masih bergelora dan penuh ide cemerlang pada masanya. Mungkin itu kalimat yang tepat mengganbarkan apa yang dilkukan pasangan muda Ridho dan Astri.

Keduanya berjumpa sebagai mahasiswa Petertnakan dan FKM Undip angkatan 2010 dan memutuskan untuk menikah, Ridho yang awalnya bekerja sebagai Trainer di sebuah lembaga pelatihan dan pengembangan diri memutuskan resign dan memulai usaha.

Mereka memberi nama usahanya Dapur Umma, dengan produk pertama berupa sambel dalam kemasan dengan beragam varian seperti bawah, lombok ijo, cumi, teri dll.

Pandemi yang bagi sebagian usaha membuat sepi pelanggan tidak demikian dengan kisah Dapur Umma, mereka kebanjiran pesanan sambel dalam kemasan.

Selain rasa yang tentu saja enak dan khas, sambel produksi Dapur Umma juga terbilang terjangkau jika dibandingkan produk sejenis.

Memanfaatkan jaringan penjual reseller, toko online dan aplikasi pesan makanan seperti gofood kini tidak hanya produk sambel yang dijual, ada pula produk Lumpia Mercon makanan khas semarang dengan isian jamur dan rebung dan rasa pedas yang nikmat.

Ada pula makanan seperti ayam katsu yang bisa dipesan lewat Gojek dan aneka makanan siap olah dalam bentuk frozen food.

Inspiratif ya sobat Wirausahanesia, itu tadi Kisah Sukses Pasangan Muda Ridho dan Astri Owner Dapur Umma Semarang, semoga bermanfaat.


penulis: Nandar
Viral Curhat Viral Penjual Frozen Food Terancam Denda Rp4 M dan Penjara, Tidak Semua Frozen Food Perlu Izin Edar BPOM

Viral Curhat Viral Penjual Frozen Food Terancam Denda Rp4 M dan Penjara, Tidak Semua Frozen Food Perlu Izin Edar BPOM

 



Wirausahanesia.com - Seorang penjual makanan beku atau frozen food viral di media sosial karena dituntut denda sebesar Rp4 miliar. Ia dikenai sanksi lantaran produknya belum memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Peristiwa itu dibagikan oleh seorang pengguna Twitter bernama @a****. Lewat cuitannya, ia membagikan cerita seorang temannya yang menjalankan bisnis makanan beku. Ia membuat thread berisi kronologi kejadian yang menimpa temannya.

"Di share sama temen gw karena gw jualan, buat temen2 UMKM yang jualan frozen food ada yang ngalamin gini juga?" tulisnya.

Dalam thread tersebut, ia mengunggah deretan tangkapan layar berisi tulisan Instagram Story temannya. Kasus itu menimpa temannya sekitar minggu lalu. Teman @a**** bercerita, restorannya disambangi oleh polisi karena menjual suatu produk frozen food.

"Resto dapat undangan klarifikasi dari polisi untuk produk frozen food yang dijual di Grabfood. Padahal frozen food bukan kita jual ke supermarket, cuma jual karena kemarin PPKM dan memang kan resto biasa jual versi bekunya untuk customer masak sendiri di rumah," tulisnya dalam unggahan itu.

Meski hanya menjualnya di restoran pribadi, tindakan mereka tetap menjadi masalah. Kegiatan jual beli makanan beku tetap harus memiliki izin edar, Bunda.

"Tetap harus ada izin edar PIRT atau BPOP walaupun kita sudah berbadan PT dan barang resto sendiri. Intinya semua yang punya masa simpan lebih dari 1 minggu harus diurus perizinannya," tuturnya.

Hal itu membuat teman si pemilik akun terkena tindak pidana berupa ancaman penjara atau denda Rp4 miliar hanya karena menjual makanan beku.

Mereka pun menuruti panggilan polisi dan mendatangi kantor aparat setempat. Sesampainya di sana, ternyata teman @a*** juga menemukan beberapa orang yang 'keciduk' akibat kasus serupa.

Sementara itu Kemenkop: Pemanggilan Pelaku UMKM "Frozen Food" oleh Polisi Timbulkan Keresahan


Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menilai pemanggilan sejumlah pelaku UMKM frozen food oleh aparat kepolisian telah menimbulkan keresahan. 

Hal itu disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam unggahan di akun Instagram resminya @tetenmasduki_, Selasa (19/10/2021). 

Unggahan tersebut merupakan unggahan ulang dari akun Instagram resmi Kemenkop UKM, @kemenkopukm. "Pemanggilan sejumlah pelaku UMKM produsen frozen food oleh aparat kepolisian di Jakarta Barat beberapa hari ini telah menimbulkan keresahan," isi unggahan Menkop tersebut.

Kemenkop UKM mengaku sudah mengambil langkah-langkah dan solusi cepat agar kejadian tersebut tidak mengganggu iklim usaha dan pemulihan ekonomi nasional yang sedang berangsur pulih. 

Langkah tersebut berupa koordinasi dengan pihak kepolisian dan ditindaklanjuti dengan nota kesepahaman. Hal itu dilakukan untuk memastikan agar aparat berwenang mengutamakan pembinaan, bukan penindakan kepada pelaku usaha mikro serta kecil yang masih belum memenuhi perizinan usaha yang dibutuhkan.

Oleh karena itu, Kemenkop UKM meminta agar pelaku UMKM frozen food tidak perlu resah lagi.

agi pelaku UMKM yang ingin mendapatkan informasi atau melakukan pengaduan dapat menghubungi call center pengaduan di 1500 587 atau melalui lapor.go.id

Selain itu, pengaduan juga bisa dilakukan melalui WhatsApp ke nomor 08111451587. Sementara itu, Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, tidak semua produk frozen food harus memiliki izin BPOM. 

Tidak Semua "Frozen Food" Perlu Izin Edar BPOM


"Jika dikaitkan dengan berapa lama produk bisa bertahan disimpan, frozen food yang bertahan lebih dari 7 hari yang harus mendapatkan izin BPOM," ujarnya dalam sambutan acara World Food Day Our Actions are Our Future yang ditayangkan secara virtual, Selasa (19/10/2021). 

"Sementara kalau kurang dari 7 hari bisa tanpa izin BPOM, bisa (cukup) dengan izin edar dari dinas kesehatan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga)," sambung Penny. 

Pelaku UMKM frozen food yang menerima pesanan dan langsung mengirimkan produknya ke pemesan, juga tak perlu memerlukan izin edar BPOM. 

Sebelumnya, media sosial Twitter dihebohkan dengan unggahan salah satu akun. Akun tersebut membagikan cerita seorang pelaku UMKM frozen food yang dipanggil polisi dan terancam dipenjara hingga didenda Rp 4 miliar lantaran tidak memiliki izin edar, PIRT atau BPOM.


sumber: 
kompas.com
haibunda.com
Kisah Sukses Millenial yang Jualan Jajanan Sempolan

Kisah Sukses Millenial yang Jualan Jajanan Sempolan

 



Wirausahanesia.com - Kemarin sore sepulang mencari peralatan listrik di daerah Wedarijaksa Pati, kami menyempatkan diri mampir di sebuah pedagang jajanan Sempolan yang terletak di pinggir jalan Kajar arah pabrik gula Trangkil.
 
Gerobaknya sederhana bertuliskan "Sempolan dan Batagor Capcus" namun pembelinya sudah antre ketika kami tiba padahal baru mulai jam empat sore atau tepatnya satu jam saat kami tiba.

Walau mengenakan masker, tapi dari postur dan komunikasinya sang penjual masih muda, ramah dan cekatan meladeni setiap pesanan pelanggan yang datang.

Untuk satu tusuk Sempolan yang merupakan tepung berbumbu dibalut pada sebatang bambu kecil dibandrol dengan harga 500 perak, kami sendiri pesan dengan porsi 5.000 artinya dapat 10 tusuk dengan pilihan bumbu kacang atau saos kecap.
 

Pemuda yang ramah ini berkisah setiap hari buka dari jam empat hingga sembilan malam, kadang jika rame jam delapan sudah tutup karena stok sempolan telah ludes. Libur hari kamis malam dan ketika badan dirasa capek.

Dalam sehari tidak kurang dari 700 tusuk bisa ia habiskan bahkan jika sedang bagus-bagusnya ia mampu menjual hingga 1.000 tusuk hanya dalam waktu kurang lebih lima jam kerja.
 
Sempolan merupakan jajanan yang umum ditemui di berbagai sudut kota pati hingga pelosok desa, identik juga dengan cemilan pedagang depan SD yang membuat Sempolan Capcus tidak biasa ternyata penjualnya masih muda.

Untuk pembaca yang berfikir ini bisnis sepele dan kurang prestise, coba saja hitung estimasi omset bulanannya jika sehari mampu menjual 700 tusuk saja maka Rp 500,- x 700 pcs sudah dapat Rp 350.000,- dengan 5 jam kerja, coba hitung jika dalam sebulan ia buka 26 hari sebulan bisa mengantongi omset Rp 9.100.000,- sebut saja marginya 50% kebayang keuntungannya.

Belum lagi tambahan menu lain yang juga ia jual yaitu batagor dan es buah 1000-an sebagai komplementer, belum lagi gerobak di Kajar ini merupakan cabang dari Jetak setidaknya sudah ada dua lokasi yang kita ketahui.

Menurut rekan kuliner saya yang merekomendasikan tempat ini, kelebihan sempolan capcus kajar diantaranya rasa yang lebih enak dari lainnya, pelayanan yang ramah dan cekatan walau antrian panjang serta harga terjangkau.

Ketika ditanya apakah penerpan PPKM Darurat kemarin berdampak pada bisnis Sempolan miliknya, Millenial yang saya kira usianya baru 20 tahunan ini bertutur tentu saja terkena dampaknya.
 
"kalau terdampak, saya yakin semua usaha terdampak ya mas, tapi ya masih alhamdulillah lah mas" jelasnya sambil terus sibuk mencelupkan sempolan dalam adonan telur dan menceburkan ke wajan berisi minyak mendidih.
 

Penulis: Nandar

Kisah Sukses Driver Ojol Buka Warung Nasi Uduk di Tembalang Semarang

Kisah Sukses Driver Ojol Buka Warung Nasi Uduk di Tembalang Semarang

 



Wirausahanesia.comKisah inspiratif bisa datang dari mana saja, kita bisa mencari sisi positif dari peristiwa-peristiwa di sekitar kita untuk dipetik pembelajaran, hikmah dan ilmunya.

Kali ini, kisah itu datang dari seorang pemuda bernama Muchsin, setelah menamatkan kuliah di jurusan manajemen sebuah kampus swasta di Semarang ia memutuskan melamar pekerjaan layaknya rekan-rekan sebayanya. 

Ia diterima di Gramedia sebagai karyawan kontrak selama 6 bulan, saat wawancara dengan redaksi Campusnesia, pemuda berbadan gempal ini bercerita salary yang ia dapat selama bekerja bisa dibilang lumayan untuk ukuran wilayah penempatan semarang, sayang kontraknya hanya 6 bulan.

Selepas dari pekerjaan lama, ia mencoba hal yang baru, bersamaan mulai gencarnya ekspansi ojek online di kota Semarang dan Tembalang khususnya, Muchsin mencoba peruntungannya degan mendaftar sebagai mitra driver Gojek.

Lebih kurang 2 tahun menjalani profesi sebagai mitra gojek, ia bersyukur bisa membeli motor matic vario secara chas. Tak ingin sukses sendirian, beberapa teman satu daerahnyapun diajak dengan harapan bisa meraih hal yang sama.

Di awal tahun 2020 ini, ia memutuskan menggunakan sebagai tabungan dari hasil menjadi mitra gojek untuk membuat warung nasi uduk. Bukan tanpa pertimbanggan, muchsin menuturkan alasanya kepada tim Campusnesia, "karena sehari-hari kita sering melayani pesanan GoFod jadi kita tahu trennya mas, perkembangan customer dan bisnis makanan yang menggunakan layanan GoFood naik signifikan, melihat peluang ini, saya optimis untuk membuka warung nasi uduk ini".

Selain alasan di atas, ia juga berkisah tujuan membuka warung adalah ibarat prinsip investasi yaitu menaruh telur di keranjang yang berbeda, profesi sebagai mitra driver tetap jalan sembari mengelola warung.

Oh ya, nama tempatnya Warung Nasi Uduk bu Tarni, meyediakan menu sarapan berupa nasi uduk dengan varian aneka lauk-pauk dan sayur. Buka dari pagi hingga sore, bisa dipesan melalui aplikasi GoFood dan Grab Food. Atau sobat pembaca bisa datang langsung ke warungnya yang beralamat di belakang kantpr POS banjarsari, gang Iwenisari no. 29, persis samping oulet Loetju.com.

Dalam mengelola usahanya, muchsin dibantu oleh seorang teman dan sang Ibu yang jadi inspirasi nama warungnya. 

Sebelum mengakhiri obrolan, muchsin juga berpesan bahwa menjadi mitra driver ojek online tidak selalu seindah yang dibayangkan, namanya sistem kadang dapat banyak order atau sepi, belum lagi melayani aneka macam tipe customer. Dan karena hubungan kerja sebatas Mitra, sewaktu-waktu bisa kena suspend atau pemutusan hubungan kemitraan. Disiplin, rajin dan kerja keras jadi kunci utama, begitu pesannya.

Wah inspiratif sekali ya sobat Campusnesia, bagaimana menurutmu? Jika artikel ini bermanfaat dan inspiratif jangan lupa tingalkan jejak di kolom komentar dan share ke teman-temanmu. Sampai jumpa.

Penulis: Nandar
Editor: Mumun


Kisah Sukses Burjo DOI "DOI" Tembalang Semarang, Cocok jadi Inspirasi Millenial

Kisah Sukses Burjo DOI "DOI" Tembalang Semarang, Cocok jadi Inspirasi Millenial

 



Wirausahanesia.com - Burjo bang herman, begitu kami lebih suka menyebutnya, mengacu pada nama pemiliknya bang Herman. 

Walau nama sebenarnya adalah warung burjo Doa Ibu. Saya kenal pertama tahun 2008 ketika kali pertama pindah ke Jl. Iwenisari tembalang. Warung burjo jadi salah satu warung favorit selain kucingan karena menu yang sederhana dan terjangkau dari sisi kantong mahasiswa. 

Tempat Hutang Akhir Bulan
Keakraban terbangun karena seringnya makan di warung burjo bang Herman. Selain itu beliau juga pengertian di masa-masa perjuangan saat masih mahasiswa burjo jadi andalan di akhir bulan karena boleh hutang he he jangan ditiru. 

Tempat Nongkrong Favorit 
Pesenya cuma teh tawar tapi nongkrongnya berjam-jam. Ini juga jadi salah satu hal yang membuat kami memiliki kenangan tersendiri ketika tak lagi di tembalang. 

Selain acara bola, tayangan yang jadi ajang nobar adalah film hollywood dan dunia lain, bang herman cukup personal hingga kini tiap kali ngobrol beliau selau absen temen-teman lawas yang biasa nongkrong "si perdana, purnama, cahyo, eko sekarang pada kerja di mana ndar?"
Kita masuk pada hal-hal yang menurut penulis inspiratif dalam hal entrepreneurship dari warung doa ibu:

Friendly
Ramah jadi hal mendasar dalam hal pelayanan, customer akan lebih nyaman serta sedikit banyak tahu tentang informasi individu jadi semakin menambah kedekatan. 

Teori ini sepertinya dipraktekan bang herman dan tentu saja logat sunda sangat membantu, terdengar lembut dan ramah. enak kali ya punya istri orang sunda #eh..

Menu yang menyesuaikan perkembangan
Namanya saja burjo, dari kata bubur kacang hijau, pada awal buka warung ini hanya mnyediakan menu bubur, mie instan dan gorengan. 

Kini kamu bakal susah bedain ini warung burjo, penyet atau warteg? karena menunya bertambah banyak. Kata teman saya "Its just a Business jangan terlalu sentimentil dengan idealisme" maksudnya ya kalau ada peluang menu lain yang lebih laris dan menguntungkan ya diambil saja. 

Nyaman
Tempat yang nyaman akan membuat pelanggan betah berlama-lama. Logikanya makin lama nongkrong makin banyak uang dikeluarkan. Sekarang Burjonya bahkan sudah ada fasilitas internet gratis dengan wifi. Kamu tidak hanya bisa makan minum, main game sampai ngerjain tugas di warung burjo juga bisa.

24 Jam
Ibarat menjaring ikan, kalau mau mendapat ikan yang lebih banyak cobalah menjaring dengan lebih dari jaring. Atau menjaring kalau hanya punya satu jaring coba jaring lebih lama. 

Teori ini yang dipraktekan bang Herman, dengan 2 shift pegawai memungkinkan buka 24 jam dan artinya makin banyak pelanggan yang bisa dilayani.

Tabungan Harian
Ini inspirasi sekaligus solusi bagi banyak entrepreneur pemula yang kadang membuat kesalahan terhdap manajemen keuangan. 

Bang Herman berbagi kesuksesan manajemen keuangan sederhananya yaitu tabungan harian. Setiap hari nabung untuk gaji pegawai, bayar listrik, kontrakan dll. Uang disiihkan dari keuntungan harian, jadi tidak terasa berat. 

Contoh sewa tepat 12 juta per tahun, artinya tiap bulan harus nabung 1 juta dan satu hari sekitar 30 ribu jadi ringan kan?.

Ulet dan Telaten
Tips general untuk apapun dan siapapun, pepatah jawa mengatakan "teteken kanti tekun mesti bakal tekan". Artinya kurang lebih siapa yang ingin sukses harus berpegang pada ketekunan dalam mejalani suatu hal. 

Untuk sukses kadang butuh waktu yang tidak sebentar di sana keuletan seseorang di uji. kadang kita hanya melihat saat suksesnya saja tapi lupa bertanya perjuangan dan pengorbanan apa yang telah orang-orang sukses itu lakukan.

Lapangan Pekerjaan
Pegawai bang herman adalah, tetangga dan saudara dari kuningan. Kata beliau anak-anak dan remaja di daerahnya kurang begitu peduli dengan pendidikan jadi banyak yang sudah bekerja diusia sekolah. 

Dengan usahanya di semarang beliau mencoba membantu membuka lapangan pekerjaan. Mulia sekali, ini manfaat kalau kamu punya usaha bisa membantu orang lain dalam mencari pekerjaan. kini warung Doa Ibu ada 3 cabang di Tembalang Semarang.


Nah sobat Campusnesia, ini dia artikel inspirasi kita kali ini Belajar Entrepreneurship dari Burjo Bang Herman, bagaimana menurut pendapat kalian apakah ada yang menginspirasi? tinggalkan komentar di bawah ya. Sampai jumpa dan salam prestatif.


penulis: Nandar
foto      : Nandar