Guna Atasi Kekeringan, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Lakukan Pemanenan Air Hujan Menggunakan Filter Air Konvensional

Guna Atasi Kekeringan, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Lakukan Pemanenan Air Hujan Menggunakan Filter Air Konvensional

 


wirausahanesia.com - Jetis, Kab. Temanggung (30/01/2024) - Curah hujan yang tinggi di beberapa daerah pedesaan kebanyakan terbuang mengalir begitu saja ke sungai. Dalam rangka penyediaan air bersih di pedesaan yang memiliki curah hujan yang tinggi, dapat dikembangkan Sistem Pemanfaatan Air Hujan yang layak dikonsumsi oleh masyarakat desa. 

Setelah dilakukan survei dan observasi di sekitar wilayah Desa Jetis, diketahui bahwa Desa ini mengalami kekeringan yang disebabkan tidak adanya penjaringan air ke rumah-rumah warga. Setiap warga harus mengambil air pada sumber mata air terlebih dahulu yang jaraknya lumayan jauh dari Desa untuk mendapatkan air bersih. Oleh karena itu, Mahasiswa KKN Undip merencanakan program  pemanfaatan atau pemanenan air hujan menggunakan filter konvensional.


Program kerja ini dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN Undip di Kantor Balai Desa Jetis guna mengedukasi warga dalam pengaplikasian pemanfaatan air hujan yang layak dikonsumsi oleh masyarakat desa. Sistem pemanfaatan air hujan ini dapat memberikan tambahan sumber air untuk kehidupan sehari-hari serta untuk keperluan bersuci (beribadah). Bentuk pemanfaatan air hujan tidak dapat langsung dimanfaatkan, namun air hujan dapat disaring terlebih dahulu untuk menghindari kontaminasi kotoran yang ada pada atap rumah.

Pembuatan unit filtrasi ini memerlukan pipa sebagai delivery system yang menyalurkan air hujan dari atap ke tempat penampungan melalui talang. Di dalam pipa ini nantinya akan diberikan unit filtrasi sebelum air disimpan ke storage reservoir (tempat penyimpanan air hujan) yang dapat berupa tong, bak, atau kolam. Unit filtrasi yang digunakan cukup mudah dicari, yaitu berupa ijuk (serat alami) sebagai penyaring partikel yang lolos, kerikil (batuan alam) sebagai penetral pH air, karbon aktif (arang) sebagai penyerap zat-zat berbahaya, serta spons filter sebagai absorben dengan pori-pori halus.

Setelah dilakukannya program kerja ini, diharapkan ilmu ini dapat berlanjut dan bermanfaat untuk warga desa sehingga bisa dengan mudah mendapatkan air bersih melalui pemanfaatan air hujan.



Penulis:
Firda Rahma Putri Purwanda
(Teknik Sipil - Fakultas Teknik Univeristas Diponegoro)


Editor:
Achmad Munandar