NusaQu Buka Peluang Jadi Peternak Digital: Investasi Cerdas di Dunia Peternakan Modern

NusaQu Buka Peluang Jadi Peternak Digital: Investasi Cerdas di Dunia Peternakan Modern

 



wirausahanesia.com -  Bogor, Indonesia - Menjadi peternak kini tak lagi harus punya lahan luas atau kandang sendiri. Di era digital, siapa pun bisa ikut mengembangkan dunia peternakan — dari mana saja. Inilah semangat baru yang dibawa oleh PT Nusa Sentosa Indonesia, atau dikenal dengan NusaQu, startup agritech yang tengah mengubah wajah industri peternakan di Indonesia.

Dipimpin oleh Nanang Sugiarto, NusaQu menghadirkan program Kemitraan Ternak, sebuah inovasi investasi modern yang memungkinkan masyarakat menjadi peternak digital hanya dengan berpartisipasi melalui sistem titip sapi. Program ini bukan sekadar peluang bisnis, tapi juga bentuk kolaborasi antara teknologi, peternakan, dan pemberdayaan masyarakat.


Dari Kandang ke Cloud: Lahirlah Era Peternak Digital

Selama ini, banyak orang ingin terjun ke dunia peternakan tapi terhambat oleh modal, lahan, atau pengalaman teknis. Melalui Kemitraan Ternak NusaQu, semua kendala itu bisa diatasi. Calon mitra cukup memilih paket investasi, lalu NusaQu akan mengelola seluruh proses peternakan — mulai dari pembelian sapi, perawatan, pemberian pakan, hingga penjualan hasil ternak.

Semua aktivitas ternak dipantau secara digital dan transparan melalui sistem berbasis data. Mitra bisa melihat perkembangan sapinya, laporan keuangan, hingga potensi bagi hasil secara langsung dari gawai mereka.

“Konsepnya sederhana: siapa pun bisa jadi peternak, tanpa harus turun langsung ke kandang,” ujar Nanang Sugiarto, Pimpinan NusaQu. “Kami ingin menghubungkan masyarakat urban dengan dunia peternakan secara aman, efisien, dan menguntungkan.”

 


Ekosistem Peternakan yang Terintegrasi

Keseriusan NusaQu terlihat dari ekosistem yang mereka bangun. NusaQu memiliki sejumlah unit usaha pendukung seperti Nusa Farm (pengelolaan peternakan sapi, kambing, dan domba), Nusa Feed (produksi pakan berkualitas tinggi), Nusa Meat (pengolahan dan distribusi hasil ternak), Nusa Waste (pengelolaan limbah ramah lingkungan), serta Nusa Research dan Nusa Academy (pusat riset dan pelatihan peternakan modern).

Sebagai pelengkap agritech pengembangan industri peternakan, NusaQu juga memiliki produk inovatif seperti VermiQu (pupuk organik), Biourine (pupuk cair organic), Kapsul Cacing (suplemen herbal alami), Konsentrat NusaFeed (pakan ternak berkualitas tinggi), dan ProbioQu (suplemen nutrisi ternak).

Dengan kandang utama di Tajurhalang, Kabupaten Bogor, serta enam kandang cabang di Jabodetabek, Bandung, Klaten, Jember dan Bali, NusaQu membangun sistem peternakan yang efisien, terukur, dan berstandar tinggi. Setiap kandang menjadi bagian dari jaringan kemitraan yang dikelola dengan sistem manajemen digital.


Investasi yang Bukan Sekadar Keuntungan

Lebih dari sekadar investasi, program ini menjadi sarana pemberdayaan peternak lokal. Melalui dana kemitraan, NusaQu mampu membuka lapangan kerja, meningkatkan kapasitas peternak, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

“Setiap sapi yang dititipkan bukan hanya menghasilkan keuntungan bagi mitra, tapi juga menjadi sumber rezeki bagi peternak di lapangan,” jelas Nanang. “Kami ingin membangun ekonomi yang berputar — dari mitra ke peternak, dari peternak kembali ke masyarakat.”

Dengan konsep ini, NusaQu menghadirkan model bisnis yang tak hanya menguntungkan secara finansial, tapi juga berdampak sosial dan berkelanjutan.


Peternakan Masa Depan Dimulai dari Sekarang

Melalui Kemitraan Ternak, NusaQu ingin menegaskan bahwa dunia peternakan bukan lagi sektor konvensional. Dengan kombinasi antara inovasi teknologi, transparansi data, dan nilai gotong royong, NusaQu membuka jalan menuju masa depan peternakan yang lebih modern, inklusif, dan terukur.

“Menjadi peternak kini cukup dengan satu klik,” tutup Nanang. “Kami percaya, masa depan agrikultur Indonesia akan lebih cerah jika semua orang punya kesempatan yang sama untuk berkontribusi.”



Editor:
Achmad Munandar