Membedah 8 Sumber Penghasilan Para Konten Kreator

Membedah 8 Sumber Penghasilan Para Konten Kreator

 



wirausahanesia.com - Jika jaman dahulu orang masuk kategori kaya jika punya rumah bagus, banyak sawang atau ladang dan punya banyak hewan ternak. Agaknya definisi tersebut kini sudah bergeser, orang bisa disebut kaya jika punya banyak followers di sosial media seperti TikTok, Instagram, X atau subscriber di Youtube.

Maka wajar jika generasi sekarang kalau ditanya cita-citanya mau jadi apa, bukan lagi profesi seperti dokter, pilot atau guru jawabannya, namun sudah bergeser ingin jadi TikToker atau Youtuber.

Tidak heran karena mereka terinfluence dengan apa yang bisa dicapai para TikToker, Selebgram hingga Youtuber yang sukses mendapatkan pundi-pundi sehingga taraf kehidupannya menjadi lebih baik. Walau yang perlu dicatat proses mencapai semua itu tidaklah mudah dan bisa digapai dengan cara instan.

Nah seperti judul di atas, lewat postingan kami kali ini yuk coba kita bedah dari mana saja para Konten Kreator ini bisa mendapatkan penghasilan dan bagaimana caranya, yuk langsung saja ini dia pembahasannya.



1. Adsense
Adsense adalah hal umum yang menjadi penghasilan para content creator khusus di platform Youtube. Video yang ditayangkan bisa domenetasi dan ditayangkan iklan oleh youtube, hasilnya akan dibagi antara pemilik channel dan google. Namun sebuah channel baru bisa dimonetise jika sudah mencapai batas tertentu yaitu minimal 1000 subcriber dan 4000 jam tayang.



2. Endorse
Para konten kreator bisa mendapat penghasilan dari endorse, yaitu pihak yang membayarkan sejumlah uang agar produk atau usaha jasanya dipromosikan di sosial media konten kreator tersebut. Nilainya sangat variatif dari ratusan ribu hingga puluhan juta tergantung seberapa banyak followers, engadgement, eksposur dan matrik-matrik lain yang jadi indikator penilaian.



3. Undangan pembicara
Selain dua sumber di atas, dengan popularitas yang didapat di sosial media memungkinkan konten kretaor mendapatkan undangan dari acara seminar, garthering, promosi dan lain sebagainya dan akan mendapatkan bayaran.



4. Brand Ambasador
Brand Ambasador atau BA juga biasanya jadi salah satu sumber penghasilan konten kreator, misal TikToker dengan konten beauty bisa jadi BA produk skin care dan lain sebagainya.



5. Menjual Produk dan Merchandise
Selain memprosikan dan menjualkan produk orang lain, banyak juga para konten kreator yang akhirnya membuat produk dengan brand sendiri dan menjualnya. Produk yang sering dijual misalnya skin care, fashion atau merchandise.



6. Membuat bisnis kuliner
Bisnis kuliner juga sangat sering jadi pilihan para konten kreator, hasil dari adsense atau endorse mereka gunakan sebagai modal usaha yang justru memang berbeda dari keahlihan mereka, ibarat kata pepatah menaruh telur dikeranjang yang berbeda.



7. Subscription
Subcription atau berlangganan disebut-sebut bakal menjadi masa depan sumber pengasilan konten kreator, pemilik media dan sosial media.

Hal ini sudah lebih dulu dilakukan dalam industri palrform streaming seperti Netflix dan media berita di luar negeri seperti The New York Times hingga sosial media seperti Yootube dan Spotify. 

Pengguna gratisan akan mendapatkan iklan dan untuk mendapatkan pengalaman tanpa iklan pengguna harus berlangganan dengan sejumlah uang. 

Penerapan konsep subcription di channel youtube memungkinkan subcriber mendapatkan konten eksklusif atau duluan bisa menikmati konten baru.



8. Donasi gift
Selain tujuh sumber penghasilan di atas, para konten kretor juga bisa mendapatkan penghasilan dari donasi para penikmat karya mereka. Saat ini sudah banyak cara mendapatkan dukungan misalnya lewat aplikasi Saweria, KaryaKarsa, Patreon dan masih banyak lagi yang lainnya.




Baik demikian tadi sobat wirausahanesia, postingan kita kali ini tentang Membedah 8 Sumber Penghasilan Para Konten Kreator, semoga bermanfaat untuk sobat yang mau jadi konten kreator, ingat jika sudah berhasil mendapatkan penghasilan gunanakan uangnya dengan bijak ya, sampai jumpa.




Penulis
Nandar
Bangkitkan Potensi UMKM ! Mahasiswa KKN Undip Wujudkan UMKM Go Digital

Bangkitkan Potensi UMKM ! Mahasiswa KKN Undip Wujudkan UMKM Go Digital




wirausahanesia.comKabupaten Batang -  25 Juli hingga 27 Juli 2024 mahasiswa KKN Undip mengadakan program pelatihan serta pendampingan pendaftaran E-commerce bagi UMKM guna mendorong pelaku usaha melek teknologi untuk dapat meningkatkan layanan secara inovatif melalui teknologi digital. UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang memenuhi kriteria usaha mikro. Desa Wonokerto, Kecamatan Bandar merupakan salah satu desa yang mempunyai potensi berbasis ekonomi yang kuat. 

Ana Nur Laili Ari Antika mahasiswa program studi Administrasi Publik mengungkapkan bahwa “mayoritas pelaku UMKM di Desa Wonokerto memasarkan produk jualannya secara konvensional belum mengenal teknologi dan masih kesulitan untuk menjangkau target pasar”. Begitu juga berdasarkan wawancara dengan Kepala Desa Wonokerto, Bapak Juono mengatakan bahwa “masyarakat wonokerto belum begitu mengenal teknologi dan produk-produk UMKM masih dipasarkan secara langsung atau biasanya dititipkan di pasar” jelasnya. 

Oleh karena itu, Ana menginisiasikan program kerja yang berjudul “Mewujudkan UMKM Go Digital” yang dilakukan secara door to door pada setiap pelaku UMKM dengan membagikan booklet. Program kerja tersebut dilakukan dengan penjelasan terkait :

1. Definisi digital marketing

2. Manfaat serta kelebihan digital marketing 

3. Strategi Go Digital UMKM

4. Pengenalan aplikasi E-commerce serta alur pendaftarannya

5. Tips berjualan online dengan menekankan pada pelayanan pelanggan 

Dalam program tersebut, ternyata mampu mengubah cara pandang pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi terhadap strategi pemasaran sehingga dapat menjangkau konsumen secara luas, tidak hanya di satu desa saja melainkan di luar kota. Dibuktikan dengan beberapa pelaku UMKM tertarik untuk dibuatkan akun e-commerce

Dalam proses pelatihan serta pendampingan digital marketing, Ana membantu untuk pembuatan Maps untuk UMKM terlebih dahulu sehingga publik mengetahui lokasi usaha yang diinginkan, setelah itu pendampingan pendaftaran pada akun E-Commerce. Pada sesi terakhir, Ana juga memberikan pengarahan kepada pelaku UMKM untuk lebih menekankan pada pelayanan pelanggan. Karena pelayanan yang berkualitas akan mempengaruhi kepuasan pelanggan sehingga dapat meningkatkan produktivitas usahanya. 



Penulis :
Ana Nur Laili Ari Antika / Administrasi Publik

Editor :
Achmad Munandar
Teruskan kemajuan UMKM, Mahasiswa KKN UNDIP Optimalkan Pemasaran Online melalui TikTok Shop

Teruskan kemajuan UMKM, Mahasiswa KKN UNDIP Optimalkan Pemasaran Online melalui TikTok Shop



wirausahanesia.com - Pegundan, Pemalang (24/07/2024) - Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia adalah salah satu komitmen Pemerintah dalam memperkuat perekonomian daerah. UMKM memegang peranan penting sebagai Pondasi Perekonomian Nasional. Dalam membantu perekonomian daerah, Universitas Diponegoro menyongsong tema Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Tahun 2023/2024 adalah Pemberdayaan Masyarakat secara Inklusif Melalui Potensi Unggulan. 

Di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang beberapa UMKM masih kurang memperluas media sosial sebagai platform untuk jual beli, salah satunya adalah UMKM TBM Sari Husada – Jahe Merah. Dari hal tersebut Fanny Nurrachmi Hazani, mahasiswa jurusan Akuntansi Perpajakan TIM II KKN UNDIP Tahun 2023/2024 melaksanakan program kerja monodisiplin yakni “Optimalisasi Branding Pemasaran UMKM secara Online” yang telah berhasil dilaksanakan. Bukan tanpa alasan, adanya program kerja monodisiplin tersebut dilaksanakan karena melihat era digitalisasi yang semakin pesat. 

Program ini menggunakan metode pelatihan dan praktik secara langsung yang diawali dengan penyampaian materi tentang pemasaran online, dilanjutkan dengan memberikan booklet yang berisikan tentang panduan tata cara pendaftaran TikTok Shop dan bagaimana cara menggunakannya bersamaan dengan praktiknya.

Dengan program kerja pemasaran online ini, UMKM dapat memperoleh laba penjualan yang lebih melalui media sosial. Tentunya, upaya branding usaha dan pemasaran online ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian di Indonesia.



Penulis : 
Fanny Nurrachmi Hazani 
(Akuntansi Perpajakan, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro)

Dosen Pembimbing :  
Faradhina Azzahra, S.T., M.Sc.
Muhammad Arief Zuliyan S.IP., LL.M
Dr. Drs. Mashudi, SE., MM.
Lokasi KKN:
Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang

Editor:
Achmad Munandar
KKN UNDIP Tingkatkan Visibilitas UMKM Desa Candimulyo dengan Dukungan Digital Marketing untuk Perluasan Pasar Secara Online

KKN UNDIP Tingkatkan Visibilitas UMKM Desa Candimulyo dengan Dukungan Digital Marketing untuk Perluasan Pasar Secara Online

 

wirausahanesia.com - Candimulyo, 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan program branding usaha bagi tiga UMKM yang berada di Desa Candimulyo. Program ini berfokus pada tantangan dalam promosi dan perluasan pasar bagi UMKM yang menghadapi kendala dalam memasarkan produk mereka. Tiga UMKM yang terlibat dalam program ini adalah UMKM Sirup Jahe di Dusun Ngijingan, Kerupuk Tengiri Mas di Dusun Nglarangan, dan UMKM Kerajinan Tangan GnC Craft di Perumahan Candi Asri. Program ini mengintegrasikan konsep-konsep digital marketing yang dipelajari dalam ilmu akuntansi perpajakan, dengan fokus pada pengembangan strategi pemasaran yang efektif.

Program ini dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama, yang berlangsung pada 16 dan 18 Juli 2024, melibatkan edukasi mengenai kekuatan media sosial sebagai alat branding dan promosi. Para pemilik UMKM dibimbing dalam pembuatan akun e-commerce dan media sosial untuk memaksimalkan potensi promosi online mereka.

Tahap kedua, yang dilaksanakan pada 21 Juli 2024, berfokus pada teknik pengambilan foto produk dan pembuatan deskripsi produk yang menarik. Mahasiswa


KKN memberikan panduan tentang pencahayaan, sudut pengambilan gambar, dan penyusunan deskripsi produk yang efektif, dengan tujuan menarik perhatian calon pelanggan dan meningkatkan daya tarik produk di platform digital.



Tahap finalisasi, yang diadakan pada 22 Juli dan 8 Agustus 2024, melibatkan bimbingan tentang cara mengunggah produk ke platform e-commerce dan media sosial. Para pemilik UMKM diajari cara mengunggah foto produk, membuat variasi produk, menetapkan harga yang kompetitif, serta mengelola akun mereka secara profesional.

Dengan penerapan strategi digital marketing yang tepat, termasuk penggunaan media sosial, content marketing, dan iklan berbayar, diharapkan UMKM seperti Sirup Jahe, Kerupuk Tengiri Mas, dan GnC Craft dapat memperluas jangkauan pasar mereka dan meningkatkan penjualan. Program ini bertujuan untuk membantu UMKM di Desa Candimulyo mengatasi kendala promosi dan mendorong pertumbuhan bisnis yang lebih pesat.



Penulis :
Ailsa Fatika Kirani
Akuntansi Perpajakan

Editor:
Achmad Munandar
Dari Desa ke Dunia: UMKM Desa Bandungan Go Digital di Shopee lengkap dengan Optimalisasi Foto Produk, Didampingi Mahasiswa KKN Undip

Dari Desa ke Dunia: UMKM Desa Bandungan Go Digital di Shopee lengkap dengan Optimalisasi Foto Produk, Didampingi Mahasiswa KKN Undip

  

wirausahanesia.com -  Desa Bandungan, 10 Agustus 2024– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Reguler dari Universitas Diponegoro sukses memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa  dengan membuka toko online di platform Shopee. Kegiatan yang dilakukan secara door to door ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar produk UMKM lokal dan meningkatkan pendapatan para pelaku usaha. Selain itu, mahasiswa KKN juga berhasil menyusun booklet panduan yang berisi langkah-langkah lengkap untuk membuat toko online di Shopee dan mengoptimalkan foto produk. Booklet ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi UMKM lainnya yang ingin mengembangkan bisnisnya secara online.

Tahap awal program ini adalah melakukan pemetaan UMKM yang ada di Desa Bandungan. Setelah itu, mahasiswa KKN melakukan kunjungan langsung ke setiap UMKM untuk memberikan sosialisasi mengenai pentingnya berjualan online. 

Dalam program KKN ini, mahasiswa tidak hanya membantu UMKM mendaftar akun Shopee, tetapi juga memberikan pelatihan mengenai cara mengunggah produk, mengoptimalkan foto produk, serta strategi pemasaran di platform e-commerce. Pelatihan ini dilakukan secara langsung di tempat usaha masing-masing pelaku UMKM agar lebih mudah dipahami dan dipraktikkan. 

Quinn Dib Florenza, mahasiswa jurusan  Administrasi Bisnis, selaku penanggung jawab dari program kerja ini, menjelaskan, “Saya memilih Shopee karena platform ini sangat populer di Indonesia dan memiliki banyak fitur yang memudahkan penjual pemula. Selain itu, Shopee juga sering mengadakan berbagai macam promo yang bisa dimanfaatkan oleh para UMKM.”

Salah satu fokus utama pelatihan adalah optimasi foto produk. Mahasiswa KKN mengajarkan teknik pengambilan foto produk yang menarik, penggunaan lighting yang baik, dan pemilihan angle yang tepat. Foto produk yang berkualitas tinggi sangat penting untuk menarik minat pembeli. Quinn menambahkan “Foto produk yang bagus adalah investasi yang sangat penting. Foto yang menarik bisa membuat produk kita terlihat lebih menarik dan meningkatkan kepercayaan pembeli.”

Program ini berhasil membantu enam UMKM di Desa Bandungan untuk memiliki toko online di Shopee. Para pelaku UMKM merasa sangat terbantu dengan adanya program ini. Para pelaku UMKM yang dikunjungi yaitu di antaranya Kelontong Nisa (18/07/2024), Tricell Trifashion Store (20/07/2024), UD. Kacang Kulit Semeru (22/07/2024), Ziboy Hamster (22/07/2024), Majenk Snack (22/07/2024), dan Babang Durian (23/07/2024). Setelah mengikuti pelatihan, banyak UMKM yang sudah mulai aktif berjualan Shopee dan kini semakin mudah ditemukan dan dibeli oleh konsumen.

Ibu Nyemuk pemilik UMKM Majenk Snack, mengungkapkan, “Saya sangat senang dengan adanya program ini. Semoga dengan adanya toko online dari usaha saya di Shopee, produk saya bisa dijangkau oleh banyak orang dan mengembangkan usaha saya di masa mendatang”

Mahasiswa KKN Tim II Reguler Undip berharap program ini dapat menjadi langkah awal bagi UMKM Desa Bandungan untuk memulai digitalisasi bisnis dan bersaing di pasar yang lebih luas. Ke depan, mereka berencana untuk melakukan pendampingan lanjutan dan membantu UMKM dalam mengembangkan bisnisnya.




Editor:
Achmad Munandar
 Menarik! Mahasiswa UNDIP Bantu Branding Desa Girirejo Melalui Instagram

Menarik! Mahasiswa UNDIP Bantu Branding Desa Girirejo Melalui Instagram


Gambar 1. Dokumentasi Penyerahan 
Akun Media Sosial Instagram Desa Girirejo


wirausahanesia.com - WONOGIRI (10/08/2024) - Di era digital yang semakin maju ini, pemanfaatan media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Media sosial tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi dan interaksi, tetapi juga menjadi alat yang efektif untuk membangun citra atau branding. Potensi besar media sosial ini juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan visibilitas dan daya tarik suatu desa.

Pemanfaatan media sosial merupakan salah satu langkah strategis dalam pengembangan desa. Informasi mengenai potensi usaha dan kekayaan lokal yang disajikan melalui media sosial dapat menjadi nilai tambah yang signifikan bagi suatu desa. Dengan menampilkan beragam potensi usaha dan kekayaan lokal, desa dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, menarik minat wisatawan, serta memperkuat citra positif di mata masyarakat luas.

Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2023/2024 dari Program Studi Manajemen mengambil inisiatif untuk memajukan desa dengan memanfaatkan media sosial Instagram sebagai sarana branding. Sebagai langkah awal, Sefira melakukan survei desa, termasuk usaha-usaha dan potensi yang ada di dalamnya, untuk menyusun konten yang relevan. Potensi yang ditemukan sangat beragam dan memiliki nilai yang besar untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas.

Konten yang disajikan di akun Instagram Desa Girirejo sangat beragam, mulai dari foto-foto keindahan alam, produk UMKM lokal, hingga kegiatan masyarakat. Dengan sentuhan kreatif, setiap unggahan berhasil menarik perhatian pengguna Instagram. Hal ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga masyarakat terhadap desa serta mendorong minat untuk berkunjung dan berbelanja produk lokal.

 Gambar 2. Feeds Instagram Desa Girirejo

Penyerahan akun Instagram dilakukan pada Kamis (08/08/24), kepada Kepala Urusan Desa Girirejo, Pak Dariswan. Dengan terlaksananya program ini, diharapkan branding desa akan semakin kuat dan informasi mengenai Desa Girirejo dapat terus disebarluaskan secara berkelanjutan. Selanjutnya, akun tersebut akan dikelola oleh Tata Usaha Desa Girirejo, sehingga dapat menjadi media yang efektif dalam memperkenalkan potensi desa kepada masyarakat luas.



Penulis: 
Sefira Nindiany 
Mahasiswa Juruan Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis 
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar
Optimalisasi Media Sosial sebagai Strategi Branding Efektif untuk Produk UMKM

Optimalisasi Media Sosial sebagai Strategi Branding Efektif untuk Produk UMKM





wirausahanesia.com - Sragen (25/07/2024) - Dengan kemajuan teknologi, media sosial telah menjadi bagian integral dari strategi pemasaran dan branding, terutama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Media sosial menawarkan peluang besar bagi UMKM untuk menjangkau audiens yang lebih luas, membangun citra merek yang kuat, dan berinteraksi secara langsung dengan pelanggan tanpa memerlukan biaya yang besar. 

Digital marketing dikenal sebagai strategi untuk memperluas jangkauan pasar, dengan harapan dapat meningkatkan penjualan. Potensi besar ini mendorong banyak pelaku UMKM untuk bersaing dalam memanfaatkan media sosial dan platform online dalam mempromosikan produk atau layanan mereka. UMKM sendiri merupakan sektor yang dapat memberikan banyak peluang dan pertumbuhan bagi dunia bisnis. Untuk mengoptimalkan keuntungan, diperlukan strategi pemasaran yang tepat. Salah satu metode yang saat ini populer untuk menarik minat pelanggan adalah digital marketing, yakni pemasaran menggunakan platform digital berbasis online, seperti media sosial.

Namun, banyak pelaku UMKM belum menyadari betapa pentingnya media sosial dan bagaimana cara memanfaatkannya dengan baik. Banyak dari mereka belum mengelola akun media sosial secara maksimal, sehingga kesempatan untuk memperkuat merek dan meningkatkan penjualan tidak sepenuhnya dimanfaatkan, khususnya pada platform Instagram dan TikTok yang saat ini banyak digunakan. 

Oleh karena itu, mahasiswi dari Tim KKN II UNDIP Jurusan Manajemen, Cindy Meilani Margaretha, menjalankan program KKN yang berfokus pada edukasi digital marketing, dengan penekanan pada optimalisasi media sosial untuk branding produk UMKM. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi pemasaran produk UMKM di Desa Ngandul, Kecamatan Sumberlawang, agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Program ini ditujukan untuk UMKM yang baru berdiri atau sedang berkembang, namun belum memanfaatkan digital marketing

Melihat potensi yang dimiliki oleh UMKM di wilayah tersebut, Cindy Meilani Margaretha, menyelenggarakan program pelatihan dan pendampingan bertema “Optimalisasi Media Sosial untuk Branding Produk UMKM”. Program ini dilaksanakan pada hari Jumat (25/07/2024) di rumah salah satu warga yang merupakan pemilik UMKM Jamu Tradisional Kunyit Asam.

Program edukasi digital marketing dilakukan untuk pelaku UMKM di Desa Ngandul, Kecamatan Sumberlawang, yaitu kepada Ibu Indar, pemilik UMKM Jamu Tradisional Kunyit Asam. Sebelumnya, Ibu Indar hanya menjual produknya berdasarkan pesanan dan melakukan pemasarannya hanya dari mulut ke mulut saja. Oleh karena itu, diberikan edukasi digital marketing kepada UMKM Jamu Tradisional tersebut. Edukasi ini dilakukan secara door to door dengan memberikan materi secara langsung menggunakan poster kepada pelaku UMKM. Materi yang disampaikan mencakup pemahaman tentang apa itu digital marketing, tujuan dan manfaatnya, jenis-jenis media sosial yang dapat digunakan untuk pemasaran online, tips sukses dalam pemasaran melalui media sosial, serta strategi pembuatan konten kreatif. 

Selain memberikan edukasi, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP juga melaksanakan pendampingan pembuatan akun media sosial yaitu Instagram, TikTok, dan Linktree, serta dilakukan pembuatan logo untuk rebranding dari logo yang lama.  Dengan adanya program kerja ini diharapkan dapat membantu menambah pemahaman UMKM mengenai digital marketing dan dapat memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk mereka sehingga mereka dapat menjangkau konsumen yang lebih luas dan tentunya dapat meningkatkan profit penjualan UMKM. 



Editor:
Achmad Munandar
Ngomongin Platform Pasardesaku.com Coba Angkat UMKM di Desa Tegalharjo Trangkil Pati

Ngomongin Platform Pasardesaku.com Coba Angkat UMKM di Desa Tegalharjo Trangkil Pati

 


wirausahanesia.com - Di tengah perang besar pasa toko online yang modalnya tak berseri ala Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, Bukalapak, BliBli dan Lazada, kami yakin justru yang akan berkembang dan bertahan adalah toko online yang punya niche market atau pasar spesifik.

Mungkin transaksi harian dan untungnya tak sebesar platform ecommerce di atas, namun dalam hal daya tahan yang punya market spesifik ini akan bernafas lebih panjang. 

Sebuah kabar gembira dari salah satu kolega kami yang mencoba mempraktekan hopitesis di atas dengan membuat sebuah platform listing UMKM di desanya bernama Pasardesaku.com. Berawal saat pandemi dan harus pulang kampung karena usaha di perantauan sepi, Nandar seorang warga Pati membuat platform berbasis website sederhana untuk mendata dan menampilkan usaha jasa di desanya yang bernama Tegalharjo.

Platform ini berisi daftar usaha dan jasa di berbagai bidang dari empat dukuh dalam Desa Tegalharjo dan dilengkapi dengan nama usaha, produk dan jasa yang ditawarkan serta alamat usahanya.

Tujuannya agar usaha dan jasa UMKM di desanya juga diketahui oleh masyarakat luas sehingga memperbesar peluang mendatangkan pembeli dari luar desa. 

Selain itu platform sederhana tersebut juga dilengkap dengan info lowongan kerja, info umum yang bermanfaat, artikel, video dan podcast audio seputar tips serta usaha di desa yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menambah referensi meningkatkan usahanya.

Bagi sobat yang ingin melihat langsung dan mencoba platform listing UMKM tersebut bisa langsung kunjungi alamat website berikut ini: Pasardesaku.com

Demikian tadi postingan kita kali ini tentang platform Pasardesaku.com yang mencoba mengangkat produk dan jasa UMKM di Desa Tegalharjo Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati, semoga bermanfaat sampai jumpa.



Penulis
Simon
Peluang Bisnis Jaringan Internet Wifi di Kampung dan Desa

Peluang Bisnis Jaringan Internet Wifi di Kampung dan Desa





wirausahanesia.com - Kebutuhan akan akses internet semakin meningkat. Hampir semua kegiatan membutuhkan akses internet.

Hal ini bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan bagi sobat. Bukan hanya yang berdomisili di perkotaan saja, tetapi juga yang tinggal di kampung.

Karena kebutuhan internet tidak hanya untuk masyarakat kota, tetapi sudah merambah hingga pelosok desa.

Usaha WiFi di kampung, memiliki prospek cerah untuk kedepannya. Selain persaingan yang belum ketat, keuntungan yang diperoleh pun cukup besar.

Dengan membuat usaha ini di wilayah kampung, sobat juga berkontribusi pada pemerataan akses internet hingga ke wilayah pelosok.

Kebutuhan akan akses internat hari ini sangatlag penting. Bagi warga yang tinggal di perkotaan, akses internet lewat wifi bisa dibilang sudah sangat merata dan harganya sangat terjangkau, misalnya salah dengan kecepatan up to 10 mbs cukup membayar biaya langganan 200.000 rupiah saja dengan pemasangan gratis.


Hal ini kontras dengan kondisi di desa yang untuk akses internet harus beli kuota dahulu, beberapa promo memang murah namun karena kuotanya terbatas jadi harus sering beli dan jatuhnya banyak pengeluaran.

Di sisi lain jaringan wifi dan internet kabel belum masuk desa-desa yang juga sangat membutuhkan. Peluang ini diambil oleh pengusaha lokal dengan manjajakan wifi walau kecepatannya masih rendah yaitu berkisar 2 mbs.

Mengambil contoh di sebuah desa di Kabupaten Pati, pada tahun 2020 pemasangan jaringan wifi lokal warga harus membyara biaya hingga satu juta di awal dan biaya langganan berkisar 300.000 rupiah, sekarang sudah mulai saling bersaing soal harga karena pemainnya lebih dari satu, salah satunya membuat promo biaya per bulan hanya 100.000 rupiah dan biaya pemasangan gratis.

Jaringan wifi di desa ini dimiliki oleh usaha warga lokal, saya kurang paham apa nama perusahaannya dan dari jaringan besar mana. Berbeda dengan di kota yang jelas providernya misalnya Indihome, MNC Play, Biznet, My Republik dan lainnya.


Nah, jika Sobat tertarik memulai usaha ini bisa menyimak cara usaha WiFi di kampung yang akan kami berikan.

Ini 7 Langkah atau Cara Mudah Memulai Usaha WiFi di Kampung kami kutip dari laman myorbit.id.

Langkah-langkah memulai usaha WiFi di kampung cukup mudah. Berikut ini beberapa cara usaha WiFi di kampung yang dapat Sobat ikuti saat akan memulai usaha tersebut.

1. Cek Jaringan Internet yang Tersedia
Langkah pertama ini penting untuk dilakukan, karena akan memengaruhi kualitas layanan Sobat dalam memberikan koneksi WiFi pada pelanggan.

Pastikan tempat Sobat membuka usaha terjangkau oleh jaringan internet. Akan jauh lebih baik jika terdapat jaringan dari beberapa provider.

Dengan begitu Sobat bisa membandingkan performa sinyal sekaligus harga yang ditawarkan, sebelum memutuskan untuk pasang WiFi.

Provider dengan jaringan paling stabil harus menjadi prioritas. Hal ini dikarenakan akan membuat pelanggan nyaman dan tidak kecewa dengan koneksi WiFi yang ada.

2. Tentukan Lokasi Usaha yang Tepat
Setelah memastikan jika wilayah usaha Sobat terjangkau oleh jaringan internet, selanjutnya tentukan lokasi usaha yang strategis.

Cara usaha WiFi di kampung yang kedua ini juga tidak boleh Sobat abaikan karena membantu mempermudah mendapatkan pelanggan.

Sobat bisa memilih lokasi di pinggir jalan yang mudah dijangkau pelanggan, atau wilayah padat tetapi sedikit masuk untuk menghindari pesaing usaha.


3. Memahami Kebutuhan Pasar
Ketika menentukan lokasi usaha, tentu di saat yang sama Sobat juga sudah menentukan target pasar dari usaha ini.

Artinya, Sobat juga sudah memahami kebutuhan pasar atas koneksi internet yang akan Sobat sediakan nantinya.

Dengan mengetahui kebutuhan pelanggan seperti bermain game online, streaming, atau sekadar nongkrong, memudahkan Sobat menentukan jumlah koneksi dan peralatannya.

Sobat juga bisa menyesuaikan provider atau penyedia layanan internet yang akan digunakan agar bisa memenuhi kebutuhan pelanggan dengan optimal.


4. Kuasai Pengetahuan Tentang WiFi
Menjalankan usaha tanpa menguasai bidang tersebut, berisiko mengalami banyak kendala yang bisa saja membuat usaha gulung tikar.

Cara usaha WiFi di kampung agar bisa bertahan di tengah persaingan, salah satunya dengan menguasai atau memahami perihal kinerja dan kemungkinan kendala WiFi.

Dengan begitu Sobat tidak akan kesulitan dalam mengoptimalkan kinerja WiFi untuk memuaskan pelanggan, sekaligus mengatasi kendalanya.

Sebut saja seperti pengamanan jaringan WiFi, mempersiapkan segala peralatan yang dibutuhkan, juga mengatasi error maupun trouble pada jaringan WiFi.

Jadi, sebelum memulai usaha pastikan Sobat sudah memahami segala seluk beluk tentang bidang tersebut.


5. Persiapkan Peralatan yang Dibutuhkan
Dengan pemahaman yang baik perihal WiFi juga internet, Sobat tidak akan kesulitan dalam mempersiapkan segala peralatan yang dibutuhkan.

Sobat tentu pernah berada di cafe ataupun ruang publik lain yang menyediakan WiFi tetapi kerap terjadi error atau koneksi terlampau lambat.

Hal itu tentu membuat Sobat tidak nyaman, bukan? Nah, kondisi tersebut dapat Sobat jadikan acuan agar bisa memberikan pelayanan terbaik pada usaha WiFi Sobat.

Salah satu cara usaha WiFi di kampung agar bisa memberikan pelayanan optimal bagi pelanggan yaitu dengan melengkapi peralatannya.

Pastikan juga peralatan yang Sobat gunakan berkualitas, jangan tergiur harga murah tetapi kualitasnya meragukan. Adapun peralatan yang dibutuhkan biasanya adalah:

- Router dan juga colokan untuk memperluas persebaran koneksi WiFi

- WiFi AP atau antena WiFi khusus outdoor

- Tiang untuk WiFi AP, di mana semakin tinggi tiang maka akan lebih bagus juga sinyal WiFi yang bisa didapatkan

- Kawat untuk mengikat WiFi AP dengan tiangnya

- Laptop, smartphone untuk mengontrol status, keamanan dan juga kinerja WiFi

- Berbagai jenis dan juga ukuran kabel yang berbeda untuk instalasi, dan masih banyak lagi perlengkapan atau peralatan pendukung lainnya.

- Akan lebih baik jika Sobat menggunakan jasa profesional terkait instalasi WiFi ini. Selain memperkecil risiko kesalahan, juga lebih optimal hasilnya.

Para profesional tentu lebih paham mengenai penempatan peralatan agar jangkauan WiFi bisa maksimal.

Mereka akan lebih paham area yang termasuk dalam clear line of sight. Di mana area tersebut dapat memastikan sinyal WiFi sampai ke pengguna dengan cepat dan kuat.

6. Fasilitas Tambahan
Sebagai pelengkap kenyamanan bagi pelanggan selain menyediakan WiFi sebagai usaha utama, Sobat juga bisa memberikan fasilitas tambahan.

Sobat bisa menyediakan berbagai minuman dan juga camilan untuk menemani pelanggan yang tengah memanfaatkan layanan WiFi.

Selain itu, pertimbangkan juga lahan parkir yang tersedia. Dengan lahan parkir yang cukup luas, Sobat bisa menerima banyak pelanggan dengan lebih aman dan nyaman.

Ini juga bisa menjadi salah satu cara usaha WiFi di kampung agar bisa bertahan dan berkembang di tengah persaingan bisnis serupa.

Bagaimanapun juga, usaha yang mulai berkembang tentu akan menarik beberapa pesaing untuk memulai bisnis serupa.

Jadi Sobat harus pintar melihat kebutuhan pasar dan menawarkan fasilitas atau kelebih lain dibandingkan pesaing bisnis Sobat.

Dengan begitu, usaha bisa terus bertahan bahkan berkembang karena pelanggan tidak kecewa dengan pelayanan Sobat.


7. Tarif yang terjangkau
Tujuan memulai usaha tentu saja untuk memperoleh keuntungan dari usaha tersebut. Namun bukan berarti Sobat harus mematok tarif tinggi untuk keuntungan maksimal.

Usaha WiFi sendiri sudah berpotensi memberikan keuntungan yang cukup besar, Sobat bisa mengenakan tarif pada pengguna WiFi sesuai pasaran.

Pada umumnya, para penyedia WiFi mematok harga tiga ribu hingga lima ribu rupiah per jam. Ini sudah termasuk tarif normal yang terjangkau pelanggan dan menguntungkan.

Apabila Sobat tertarik untuk memulai usaha WiFi ini, maka ada baiknya menjadikan beberapa cara sudah diulas sebagai acuan atau referensi.

Selain memudahkan dalam mempersiapkan usaha Sobat, juga akan lebih mudah dalam mempertahankan dan mengembangkannya.

Usahakan pada saat memulai usaha, Sobat juga melakukan promosi untuk menggaet pelanggan. Bisa berupa banner, selebaran, atau jasa promosi dari mulut ke mulut.

Untuk cara promosi terakhir, biasanya cukup efektif karena pelanggan mendapat rekomendasi dari orang yang memang sudah mendatangi tempat usaha Sobat.

Jadi, sebagai langkah awal Sobat bisa mengundang sahabat, kerabat atau komunitas.

Sebagai pelanggan pertama, mereka yang akan memberi review juga rekomendasi ke calon pelanggan lainnya.
Inovasi Digital: Mahasiswa KKN UNDIP Dukung Implementasi IKD di Desa Kacepit

Inovasi Digital: Mahasiswa KKN UNDIP Dukung Implementasi IKD di Desa Kacepit

 



wirausahanesia.comPada tanggal 1 Januari 2024, Kemendagri mengklarifikasi isu seputar perubahan dari fotokopi KTP elektronik (KTP-el) menjadi aplikasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Dirjen Dukcapil Kemendagri, Teguh Setyabudi, menjelaskan bahwa IKD merupakan evolusi dari KTP-el, dengan menawarkan fitur yang lebih lengkap serta kemudahan akses layanan publik.

Menanggapi hal ini, tim mahasiswa KKN I 2023/2024 dari Universitas Diponegoro (UNDIP) yang bertugas di Desa Kacepit, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung turut berperan dalam mendukung implementasi IKD. Sebagai bagian dari program multidisiplin KKN, tim mahasiswa KKN I 2023/2304 Desa Kacepit mendampingi perangkat desa dalam proses registrasi warga serta memberikan edukasi mengenai aplikasi IKD.

Dalam periode 16-25 Januari 2024, tim KKN UNDIP Desa Kacepit berhasil membantu registrasi sebanyak 93 warga. Melalui pendekatan yang inklusif dan edukatif, warga Desa Kacepit menerima program ini dengan antusiasme yang tinggi. Dukungan positif ini mencerminkan kesadaran akan pentingnya adaptasi terhadap teknologi digital dalam upaya memperbarui sistem kependudukan.

Program yang diinisiasi oleh tim KKN UNDIP tersebut telah memberikan kontribusi signifikan dalam mencapai target 25% dari arahan Dukcapil. Melalui upaya kolaboratif antara mahasiswa, perangkat desa, dan warga, implementasi IKD di Desa Kacepit menjadi langkah awal yang sukses dalam menghadirkan inovasi digital ke tingkat lokal.

Dengan antusiasme yang tinggi dari warga Desa Kacepit, diharapkan program ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat desa serta menjadi inspirasi bagi upaya serupa di tempat lain. Langkah-langkah progresif seperti ini menegaskan komitmen Indonesia dalam menghadapi tantangan era digital dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal secara optimal.



Editor:
Achmad Munandar