Tempat Budidaya Ikan Terbengkalai Bisa Jadi Tempat Rekreasi Baru di Desa Gambasan

Tempat Budidaya Ikan Terbengkalai Bisa Jadi Tempat Rekreasi Baru di Desa Gambasan

 



wirausahanesia.comGambasan (31/1/2024) Pariwisata menjadi aspek yang belum tersentuh perkembangannya di Desa Gambasan. Hal ini menjadi potensi besar yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam perkembangan Desa Gambasan. Di daerah tersebut terdapat suatu kolam budidaya ikan yang terbengkalai dan melalui diskusi berbagai pihak masyarakat, mereka sepakat untuk mengelola kembali tempat tersebut menjadi suatu tempat wisata keluarga yang dinamakan Skualy. 

Program "Pendampingan Masyarakat dalam Persiapan Pembukaan Wisata Skualy sebagai Wisata Unggulan Desa Gambasan" merupakan inisiatif yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN tim 1 Universitas Diponegoro sebagai langkah untuk mengembangkan potensi pariwisata lokal. Latar belakang kegiatan ini didasari oleh upaya untuk membantu persiapan pembangunan wisata Skualy yang akan dibuka pada lebaran tahun ini.

Maksud dan tujuan dari program ini adalah untuk melibatkan masyarakat secara langsung dalam persiapan dan pengembangan wisata Skualy. Melalui pendampingan dan pelatihan yang intensif, diharapkan masyarakat dapat memahami potensi wisata yang dimiliki serta mempersiapkan segala aspek yang diperlukan untuk menjadikan Skualy sebagai daya tarik utama Desa Gambasan. 

Tujuan jangka panjangnya adalah menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat Desa Gambasan. Peserta yang ikut dalam kegiatan ini melibatkan seluruh komponen masyarakat Desa Gambasan, mulai dari karang taruna, PKK, perangkat desa, hingga pelaku usaha lokal yang terkait dengan sektor pariwisata. Melalui partisipasi aktif mereka, diharapkan tercipta kesepahaman dan sinergi yang kuat dalam mengembangkan potensi pariwisata Desa Gambasan.

Program ini dimulai dengan survei potensi dan kebutuhan untuk menentukan langkah-langkah yang perlu diambil dalam persiapan pembukaan wisata Skualy. Proses pendampingan dilakukan melalui serangkaian pelatihan mengenai praktik pelestarian lingkungan dan pengembangan kemampuan yang terkait dalam pengoperasian wisata nantinya.  

Selama proses ini, terjadi kolaborasi antara masyarakat, pemerintah desa, dan pihak terkait lainnya. Terakhir, mahasiswa KKN tim 1 Universitas Diponegoro membantu membuatkan konsep rencana sumber air alternatif melalui sumur resapan dan beberapa konsep rencana bisnis Skualy seperti media pemasaran, proposal bisnis, dan business model canvas usaha tersebut. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Gambasan dapat mempersiapkan pembukaan wisata Skualy lebih baik dan menjadikan Skualy sebagai wisata keluarga yang ikut memberdayakan masyarakat sekitar.



Editor:
Achmad Munandar