Kumpulan Podcast Wirausahanesia,com Bahas All About Entrepreneur with Achmad Munandar

Kumpulan Podcast Wirausahanesia,com Bahas All About Entrepreneur with Achmad Munandar

 


Wirausahanesia.com - Kami hadir dalam bentuk Podcast membahas banyak hal seputar dunia Wirausaha dipandu Achmad Munandar semoga bermanfaat selamat menyimak.


1. Siaran Radio Campus Episode 1: Kerja vs Usaha?

Sinopsis: Membahas kontrovesi dan dilema yang sering ada di masyarakat, baik mana antara Kerja dibanding Buka Usaha dan sebaliknya, Nandar akan memberi jawaban yang tak terduga, langsung play saja videonya.



2. Siaran Radio Campus Episode 2: Agar PMW dan PKM-K Sukses


Sinopsis: Nandar berbagi tips bagaimana agar proposal PMW dan PKM-K bisa lolos, kemudian bagaimana agar usahanya bisa jalan dan berkembang karena angka keberhasilan bisnis dari PKM-K dan PMW di bawah 10%.



3. Siaran Radio Campus Episode 4: Sukses Story Loetju


Sinopsis: Podcast ini merupakan rekaman saat Loetju diundang untuk siaran di Radio Pas FM Semarang. Membahas tentang Loetju, peluang dan tantangan bisnis percetakan di masa akan datang. Seru deh.


4. Siaran Radio Campus Episode 5: Ide Bisnis dari Dunia Tulis Menulis


Sinopsis: Hobi menulis juga bisa mengasilkan pundi-pundi, dalam podcast ini Nandar berbagi setidaknya 8 ide dan peluang bisnis dari dunia tulis menulis, apa saja? simak videonya.



5. Siaran Radio Campus Episode 7: Kerja tidak Sesuai Jurusan?




Semoga Bermanfaat, jangan lupa Like, Komen, Share dan Subscribe.


***
Ingin apresiasi langsung ke kreator? 
bisa lewat QRIS lho, yuk support dengan saweran 
melalui scan kode QRIS di bawah ini 
(Mobile Banking dan E-Wallet)

Jangan Remehkan Jualan Pop Ice dan Sosis Bakar di Rumah, Potensi Hasilkan Banyak Cuan

Jangan Remehkan Jualan Pop Ice dan Sosis Bakar di Rumah, Potensi Hasilkan Banyak Cuan

 


Wirausahanesia.com - Banyak yang nyinyir kepada mereka yang setelah nikah muda lalu jualan pop ice dan sosis bakar di teras rumah.

Semua orang yang nyinyir lalu menghubungkan dengan dampak negatif nikah muda dan kesiapan finansial pasangan millenial terhadap masa depan.

Penulis tegas tidak setuju dengan pendapat di atas, bagaimanapun nikah yang dilakukan atas kesadaran dua pasangan yang berkomitmen adalah baik.

Nikah di usia yang tepat akan memberi kesempatan untuk membangun bahtera rumah tangga bersama, punya kesempatan saling memahami dan bekerjasama dan hal baik lainnya.

Terkait jualan pasca nikah ya gak apa-apa, tidak ada salahnya membuat usaha di rumah sembari melakukan aktifitas dan membantu ekonomi keluarga, setidaknya untuk kebutuhan bunda.

Ngomong-ngomong soal jualan minuman instan dan aneka sosis bakar atau goreng potesi hasilnya lumayan lho.

Dari biaya modal bisa mengambil margin hingga 100% misal sosil dengan harga 500-1.000 rupiah bisa dijual dengan harga 1.000-2.000 per pcs.

Demikia juga dengan minuman instan, sebut saja coffeemix harga 1.500 per sachet bisa dijual 3.500-4.000 dengan tambahan air dan es, belum lagi pop ice dan merk minuman instan lainnya.

Sebagai usaha sambilan gak ada salahnya mencoba usaha ini di rumah, apalagi di masa pandemi, anak-anak usia sekolah yang jadi segmen utama produk jajanan ini ada di rumah karena sekolah online.

Gak perlu malu, gak usah dengerin orang-orang yang nyinyir, daripada ghibah mending usaha di rumah.

Itu tadi sobat wirausahanesia, demikian artikel kita tentang Jangan Remehkan Jualan Pop Ice dan Sosis Bakar di Rumah, Potensi Hasilkan Banyak Cuan, semoga bermanfaat sampai jumpa.



penulis:
Achmad Munandar


Blogger, Potensi Pekerjaan Sambilan yang Menghasilkan untuk Ibu-ibu Millenial

Blogger, Potensi Pekerjaan Sambilan yang Menghasilkan untuk Ibu-ibu Millenial

 


Wirausahanesia.com - Pilihan menjadi ibu rumah tangga, mendedikasikan waktu untuk mengasuh dan mendidik anak bagi sebagian orang mungkin pilihan yang disayangkan, tapi bagi sebagian lagi adalah pilihan tepat.

Bagaimanapun tumbuh kembang anak sangat penting apa lagi di usia emas, kebutuhan akan sosok ibu sangat dibutuhkan, untuk sobat pembaca yang mengambil pilihan tersebut penulis acungi dua jempol.

Tapi sebagai ibu rumah tangga bukan berarti tidak bisa produktif, di sela-sela mengasuh dan mendampingi anak serta mengerjakan pekerjaan rumah lainnya bunda bisa lho tetap menghasilkan uang walau di rumah saja.

Salah satunya dengan jualan online seperti pernah kita bahas di artikel berjudul Tips Jualan Lewat Story WA Cocok untuk Ibu-ibu Millenial, baca di sini.

Apakah ada alternatif lain? jawabannya ada yaitu menjadi blogger atau penulis blog. Tapi sekarang kan jamannya jadi Youtuber, Selebgram dan Seleb TikTok, apakah jadi Blogge masih menjanjikan?

Jawaban saya masih, sebagai contoh kami di Campusnesia.co.id dalam sebulan tidak kurang bisa dapat penghasilan antara 1,5-4,5 juta dengan menulis artikel seputar pendidikan dan hiburan.

Tema yang dipilih bisa beragam, yang paling sederhana cobalah menulis sesuatu yang dekat dengan keseharian bunda, resep memasak, tips merawat dan mengasuh anak, atau peristiwa-peristiwa unik yang dialami.

Gunakan bahasa yang santai saja, tidak perlu baku agar mudah dipahami dan enak dibaca, jangan lupa share tulisan bunda ke sosial media dan grup wa untuk mendapatkan pembaca.

Jika jumlah pengunjung dan pembaca sudah naik signifikan, saatnya untuk memonetise blog milik bunda, bisa menawarkan space iklan banner atau yang paling umum adalah mamasang Google Adsense.

Itu tadi bunda, artikel kita tentang Blogger, Potensi Pekerjaan Sambilan yang Menghasilkan untuk Ibu-ibu Millenial, semoga bermanfaat sampai jumpa.



penulis: 
Achmad Munandar


Tips Jualan Lewat Story WA Cocok untuk Ibu-ibu Millenial

Tips Jualan Lewat Story WA Cocok untuk Ibu-ibu Millenial

 



Wirausahanesia.com - Hari ini kita telah sampai pada suatu masa di mana untuk mulai sebuah usaha tidak lagi butuh modal capital yang besar sekali.

Cukup handphone di genggaman, kuota internet dan aplikasi Whatsapp sudah bisa menyebut diri punya Olshop, segitu mudahnya.

Cocok sekali untuk ibu-ibu generasi millenial yang kesehariannya tak lepas dengan handphone. Sambil momong anak atau nonton sinetron Ikatan Cinta pundi-pundi yang sudah pasti datang dengan sendirinya.

Berikut Tips Jualan Lewat Story WA Cocok untuk Ibu-ibu Millenial

1. Cari suplier barang yang hendak di jual
Pastikan penyuplai barangnya terperaya baik yang sistem beli dulu (kulakan) atau yang boleh dropship.

2. Minta foto produk yang menarik
Foto ini nantinya untuk promosi, sebaiknya sebelum dishare bubuhkan nama toko sobat dan nomer kontak yang bisa dihubungi.

3. Share promosi dengan elegan
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah cara promosinya, harus main cantik dan elegan agar teman kontak di WA tidak eneg lihat promosi kita, bisa dikombinasikan per hari adakalanya promosi jualan, adakalanya sharing bebas.

4. Share di Story WA
Umumnya dari total kontak yang kita simpan, 10 % akan melihat story yang kita buat, dalam kasus lain bisa lebih banyak, 1 % saja beli sudah banyak banget.

5. Share di WAG
Selain story whatsapp, grup whatsapp juga bisa jadi tempat promosi, sekali lagi harus elegan jangan spam setiap hari, bisa-bisa sobat bakal di kick dari grup wa.

Itu tadi Tips Jualan Lewat Story WA Cocok untuk Ibu-ibu Millenial semoga bermanfaat.




Penulis: 
Achmad Munandar
Viral Curhat Viral Penjual Frozen Food Terancam Denda Rp4 M dan Penjara, Tidak Semua Frozen Food Perlu Izin Edar BPOM

Viral Curhat Viral Penjual Frozen Food Terancam Denda Rp4 M dan Penjara, Tidak Semua Frozen Food Perlu Izin Edar BPOM

 



Wirausahanesia.com - Seorang penjual makanan beku atau frozen food viral di media sosial karena dituntut denda sebesar Rp4 miliar. Ia dikenai sanksi lantaran produknya belum memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Peristiwa itu dibagikan oleh seorang pengguna Twitter bernama @a****. Lewat cuitannya, ia membagikan cerita seorang temannya yang menjalankan bisnis makanan beku. Ia membuat thread berisi kronologi kejadian yang menimpa temannya.

"Di share sama temen gw karena gw jualan, buat temen2 UMKM yang jualan frozen food ada yang ngalamin gini juga?" tulisnya.

Dalam thread tersebut, ia mengunggah deretan tangkapan layar berisi tulisan Instagram Story temannya. Kasus itu menimpa temannya sekitar minggu lalu. Teman @a**** bercerita, restorannya disambangi oleh polisi karena menjual suatu produk frozen food.

"Resto dapat undangan klarifikasi dari polisi untuk produk frozen food yang dijual di Grabfood. Padahal frozen food bukan kita jual ke supermarket, cuma jual karena kemarin PPKM dan memang kan resto biasa jual versi bekunya untuk customer masak sendiri di rumah," tulisnya dalam unggahan itu.

Meski hanya menjualnya di restoran pribadi, tindakan mereka tetap menjadi masalah. Kegiatan jual beli makanan beku tetap harus memiliki izin edar, Bunda.

"Tetap harus ada izin edar PIRT atau BPOP walaupun kita sudah berbadan PT dan barang resto sendiri. Intinya semua yang punya masa simpan lebih dari 1 minggu harus diurus perizinannya," tuturnya.

Hal itu membuat teman si pemilik akun terkena tindak pidana berupa ancaman penjara atau denda Rp4 miliar hanya karena menjual makanan beku.

Mereka pun menuruti panggilan polisi dan mendatangi kantor aparat setempat. Sesampainya di sana, ternyata teman @a*** juga menemukan beberapa orang yang 'keciduk' akibat kasus serupa.

Sementara itu Kemenkop: Pemanggilan Pelaku UMKM "Frozen Food" oleh Polisi Timbulkan Keresahan


Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menilai pemanggilan sejumlah pelaku UMKM frozen food oleh aparat kepolisian telah menimbulkan keresahan. 

Hal itu disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam unggahan di akun Instagram resminya @tetenmasduki_, Selasa (19/10/2021). 

Unggahan tersebut merupakan unggahan ulang dari akun Instagram resmi Kemenkop UKM, @kemenkopukm. "Pemanggilan sejumlah pelaku UMKM produsen frozen food oleh aparat kepolisian di Jakarta Barat beberapa hari ini telah menimbulkan keresahan," isi unggahan Menkop tersebut.

Kemenkop UKM mengaku sudah mengambil langkah-langkah dan solusi cepat agar kejadian tersebut tidak mengganggu iklim usaha dan pemulihan ekonomi nasional yang sedang berangsur pulih. 

Langkah tersebut berupa koordinasi dengan pihak kepolisian dan ditindaklanjuti dengan nota kesepahaman. Hal itu dilakukan untuk memastikan agar aparat berwenang mengutamakan pembinaan, bukan penindakan kepada pelaku usaha mikro serta kecil yang masih belum memenuhi perizinan usaha yang dibutuhkan.

Oleh karena itu, Kemenkop UKM meminta agar pelaku UMKM frozen food tidak perlu resah lagi.

agi pelaku UMKM yang ingin mendapatkan informasi atau melakukan pengaduan dapat menghubungi call center pengaduan di 1500 587 atau melalui lapor.go.id

Selain itu, pengaduan juga bisa dilakukan melalui WhatsApp ke nomor 08111451587. Sementara itu, Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, tidak semua produk frozen food harus memiliki izin BPOM. 

Tidak Semua "Frozen Food" Perlu Izin Edar BPOM


"Jika dikaitkan dengan berapa lama produk bisa bertahan disimpan, frozen food yang bertahan lebih dari 7 hari yang harus mendapatkan izin BPOM," ujarnya dalam sambutan acara World Food Day Our Actions are Our Future yang ditayangkan secara virtual, Selasa (19/10/2021). 

"Sementara kalau kurang dari 7 hari bisa tanpa izin BPOM, bisa (cukup) dengan izin edar dari dinas kesehatan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga)," sambung Penny. 

Pelaku UMKM frozen food yang menerima pesanan dan langsung mengirimkan produknya ke pemesan, juga tak perlu memerlukan izin edar BPOM. 

Sebelumnya, media sosial Twitter dihebohkan dengan unggahan salah satu akun. Akun tersebut membagikan cerita seorang pelaku UMKM frozen food yang dipanggil polisi dan terancam dipenjara hingga didenda Rp 4 miliar lantaran tidak memiliki izin edar, PIRT atau BPOM.


sumber: 
kompas.com
haibunda.com
Tips Promosi Tertarget untuk Pelaku Bisnis Millenial

Tips Promosi Tertarget untuk Pelaku Bisnis Millenial

 



Wirausahanesia.comJika boleh menggunakan analogi saya ingin menggambarkan judul di atas dengan kalimat sekeping emas jauh lebih berharga dibanding sekarung pasir. 


Sesuatu yang jumlahnya banyak tidak melulu sebanding dengan kualitasnya. Dalam dunia marketingpun berlaku demikian.

Semua pembelian pasti berawal dari pengetahuan customer tentang produk atau jasa kita. Cara kita memberitahu customer adalah dengan promosi.

Teori lama mengatakan, semakin banyak orang tahu produk kita semakin besar potensi pembelian. Ada teori saringan corong kerucut yang nilainya akan menyusut 10%, jika ada 10.000 orang tahu iklan kita, kemungkinan akan ada 1.000 yang tertarik, 100 yang akan tanya-tanya dan 10 yang kemungkinan akan beli. Atau bisa jadi lebih kecil lagi angkanya.

Teori baru mengatakan, ada cara yang lebih efektif dengan kemungkinan hasil yang lebih besar. Yaitu dengan beriklan menyasar orang yang sesuai target market kita.

Produk kecantikan, akan berpotensi mendapat pembeli yang lebih banyak jika beriklan disegmen perempuan. Produk kesehatan lansia pun sama.

Menentukan target market dan membuat iklan khusus akan lebih berpotensi ketimbang membuat iklan yang menyasar awam.

Jumlah boleh lebih kecil, tapi jika sesuai market yang kita tuju akan berpotensi lebih besar terjadi penjualan.


penulis: Nandar