Tingkatkan Potensi Hasil Usaha UMKM Di Gumawang Tim II KKN UNDIP Melakukan Giat Penguatan Daya Saing Dengan Cara Branding Dalam Pemasaran Hasil Budidaya

Tingkatkan Potensi Hasil Usaha UMKM Di Gumawang Tim II KKN UNDIP Melakukan Giat Penguatan Daya Saing Dengan Cara Branding Dalam Pemasaran Hasil Budidaya




wirausahanesia.com - Bernardus Dick Bramantio, mahasiswa Program Studi Perikanan Tangkap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang tergabung dalam KKN TIM II UNDIP mengadakan program kerja inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan dan memaksimalkan potensi hasil usaha UMKM di Gumawang melalui program “Penguatan Daya Saing dengan cara Branding dalam Pemasaran Hasil Pengolahan Budidaya”. 

Program ini melibatkan perwakilan pelaku usaha UMKM dan juga ibu rumah tangga di Kelurahan Gumawang, Kabupaten Pekalongan. Program dilakukan dengan cara melakukan pencerdasan berupa digitalisasi pada proses pemasaran hasil budidaya. Output yang tercapai adalah penyerahan leaflet dengan bingkai kepada perwakilan audiens yang menjadi sasaran program dilanjutkan dengan pembuatan upgrading usaha melalui platform digital seperti GoogleMaps.

Kegiatan ini terlaksana pada hari Kamis, 25 Juli 2024, dengan luaran yang telah disebutkan berupa leaflet berbingkai serta upgrading usaha melalui platform digital yang diserahkan kepada perwakilan audiens sasaran. Mbak Ul, perwakilan dari audiens yang merupakan pelaku usaha juga di Gumawang menanggapi positif akan adanya program ini. Lebih lanjut, Mbak Ul mengatakan, “Program yang menarik ini, karena selama ini di sini (red: Kelurahan Gumawang) pemasaran hasil usaha dilakukan secara konvensional atau dari mulut ke mulut, jadi pembelinya juga orang sini - sini aja. Adanya ini ya kami bisa jadi lebih melek penggunaan platform digital dalam pemasaran, apalagi jaman sekarang kan rame ya, ada banyak medsos yang bisa dipakai, kaya tiktok, instagram, sama yang lain - lain.” 

Tanggapan positif tersebut tentu saja berdampak baik terhadap animo pelaku usaha, dan daya saing mengenai kompetisi pemasaran dapat ditingkatkan bahkan dimaksimalkan, seperti yang diketahui, adanya program ini akan berdampak terhadap meluasnya target market atau sasaran pasar, tidak hanya tertutup pada lingkungan pasar yang ada. Mbak Ul dan audiens lain berharap dengan adanya program ini, UMKM dapat diberdayakan dengan lebih baik dan program dapat terus berjalan tidak hanya di kelurahan Gumawang saja.






Bernardus sebagai pelaksana program kerja menambahkan, ”Di era digital, persaingan umkm cukup ketat dan akan gagal apabila tidak memikirkan strategi branding dan menerapkan cara konvensional. Guna peningkatan daya saing dalam penjualan produk, diperlukan adanya strategi pemasaran yang baik serta pemanfaatan media dan branding secara online.” 

Program ini dilakukan dengan adanya bimbingan teknis mengenai strategi pemasaran yang baik dan sesuai dengan perkembangan zaman yang kemudian didukung dengan pembuatan konten sosial media yang dapat menaikkan “engagement” serta pengaplikasiannya dalam pemasaran melalui berbagai media. Pelaksanaan acara berjalan dengan baik meskipun terdapat kendala karena umur audiens yang variatif sehingga beberapa materi yang disampaikan terkesan kurang relate pada golongan yang memiliki umur relatif tua, tetapi dapat diatasi dengan mengenalkan dan menjelaskan strategi branding secara konvensional sehingga dapat mudah diterima beberapa audiens yang dimaksud. 



Editor:
Achmad Munandar

Tingkatkan Pengenalan Merek, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Bantu UMKM Project Bamboo di Desa Pendem dengan Pembuatan Logo Brand

Tingkatkan Pengenalan Merek, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Bantu UMKM Project Bamboo di Desa Pendem dengan Pembuatan Logo Brand



wirausahanesia.com - Karanganyar, 12 Agustus 2024 - KKN TIM II UNDIP 2023/2024, Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, membawa angin segar bagi pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat. Salah satu program kerja yang menarik perhatian adalah pembuatan logo brand untuk UMKM Project Bamboo, yang digagas oleh Okti Wulandari, anggota tim KKN tersebut.

Logo yang dirancang oleh Okti ini dirancang dengan mengusung huruf "P" dan "B", yang merupakan singkatan dari Project Bamboo. Pemilihan desain ini dimaksudkan untuk mencerminkan identitas UMKM tersebut dan sekaligus meningkatkan pengenalan merek di kalangan konsumen, baik lokal maupun di luar daerah. Project Bamboo, yang berfokus pada produk kerajinan bambu, telah berhasil mengirimkan produknya hingga ke Bali. Dengan adanya logo baru ini, diharapkan UMKM Project Bamboo dapat lebih dikenal luas dan mampu bersaing di pasar yang lebih besar.

"Logo adalah elemen penting dalam membangun identitas merek. Dengan logo yang kuat dan mudah diingat, kami berharap Project Bamboo bisa lebih dikenal, tidak hanya di Jawa Tengah, tapi juga di daerah lain, seperti Bali, di mana produk sudah mulai dikenal," kata Okti Wulandari.

Program ini mendapat apresiasi dari Pak Anton selaku pemilik kerajinan bambu dan masyarakat Desa Pendem. Mereka berharap kehadiran logo ini dapat membawa perubahan positif dalam pemasaran dan penjualan produk mereka. Logo ini diharapkan menjadi simbol kekuatan dan inovasi dari UMKM Project Bamboo, yang selama ini telah berkontribusi dalam mengembangkan ekonomi lokal melalui produk kerajinan bambu.

KKN Universitas Diponegoro di Desa Pendem ini merupakan salah satu upaya nyata dalam membantu memberdayakan masyarakat melalui pendampingan UMKM. Dengan bantuan berupa pembuatan logo ini, diharapkan Project Bamboo dapat terus tumbuh dan berkembang, serta membawa nama baik Desa Pendem ke kancah yang lebih luas.



Editor:
Achmad Munandar
KKN UNDIP Tingkatkan Visibilitas UMKM Desa Candimulyo dengan Dukungan Digital Marketing untuk Perluasan Pasar Secara Online

KKN UNDIP Tingkatkan Visibilitas UMKM Desa Candimulyo dengan Dukungan Digital Marketing untuk Perluasan Pasar Secara Online

 

wirausahanesia.com - Candimulyo, 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan program branding usaha bagi tiga UMKM yang berada di Desa Candimulyo. Program ini berfokus pada tantangan dalam promosi dan perluasan pasar bagi UMKM yang menghadapi kendala dalam memasarkan produk mereka. Tiga UMKM yang terlibat dalam program ini adalah UMKM Sirup Jahe di Dusun Ngijingan, Kerupuk Tengiri Mas di Dusun Nglarangan, dan UMKM Kerajinan Tangan GnC Craft di Perumahan Candi Asri. Program ini mengintegrasikan konsep-konsep digital marketing yang dipelajari dalam ilmu akuntansi perpajakan, dengan fokus pada pengembangan strategi pemasaran yang efektif.

Program ini dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama, yang berlangsung pada 16 dan 18 Juli 2024, melibatkan edukasi mengenai kekuatan media sosial sebagai alat branding dan promosi. Para pemilik UMKM dibimbing dalam pembuatan akun e-commerce dan media sosial untuk memaksimalkan potensi promosi online mereka.

Tahap kedua, yang dilaksanakan pada 21 Juli 2024, berfokus pada teknik pengambilan foto produk dan pembuatan deskripsi produk yang menarik. Mahasiswa


KKN memberikan panduan tentang pencahayaan, sudut pengambilan gambar, dan penyusunan deskripsi produk yang efektif, dengan tujuan menarik perhatian calon pelanggan dan meningkatkan daya tarik produk di platform digital.



Tahap finalisasi, yang diadakan pada 22 Juli dan 8 Agustus 2024, melibatkan bimbingan tentang cara mengunggah produk ke platform e-commerce dan media sosial. Para pemilik UMKM diajari cara mengunggah foto produk, membuat variasi produk, menetapkan harga yang kompetitif, serta mengelola akun mereka secara profesional.

Dengan penerapan strategi digital marketing yang tepat, termasuk penggunaan media sosial, content marketing, dan iklan berbayar, diharapkan UMKM seperti Sirup Jahe, Kerupuk Tengiri Mas, dan GnC Craft dapat memperluas jangkauan pasar mereka dan meningkatkan penjualan. Program ini bertujuan untuk membantu UMKM di Desa Candimulyo mengatasi kendala promosi dan mendorong pertumbuhan bisnis yang lebih pesat.



Penulis :
Ailsa Fatika Kirani
Akuntansi Perpajakan

Editor:
Achmad Munandar
Redesain Kemasan UMKM oleh Tim KKN sebagai Upaya Rebranding dalam Meningkatkan Daya Saing dengan Kemasan Kreatif

Redesain Kemasan UMKM oleh Tim KKN sebagai Upaya Rebranding dalam Meningkatkan Daya Saing dengan Kemasan Kreatif

 
Foto Bersama Pemilik UMKM D’Vareta Catering 
dengan Hasil Redesain Kemasan, Jumat (19/07/2024)


wirausahanesia.com - Sebagai upaya mengembangkan bisnis masyarakat di Desa Wringingintung dan meningkatkan daya saing, maka tim KKN Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja berupa pendampingan pembuatan desain kemasan untuk produk UMKM D’Vareta Catering di Desa Wringingintung, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang. Pendampingan ini dilakukan karena kemasan yang sebelumnya digunakan kurang menarik serta sulit bersaing dengan UMKM sejenis meskipun UMKM D’Vareta Catering sudah dikenal luas di desa. Sejalan dengan tujuan tim KKN yang akan melakukan peluasan pemasaran secara digital, maka dilakukan redesain kemasan terhadap UMKM D’Vareta Catering.

Program kerja redesain kemasan UMKM ini dilaksanakan oleh tim KKN Universitas Diponegoro di Desa Wringingintung ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik produk UMKM dengan menggunakan kemasan yang lebih modern dan menarik, memperkenalkan konsep kemasan yang lebih baik, dan meningkatkan pengetahuan serta kesadaran pelaku UMKM mengenai pentingnya branding dan kemasan dalam bisnis. Melalui program kerja ini, harapannya dapat meningkatkan kesadaran UMKM berkaitan dengan urgensi dari branding serta memasarkan produk UMKM agar semakin berkembang di masyarakat luas sehingga memberikan kontribusi terhadap ekonomi lokal. Selain itu, redesain kemasan ini sebagai identitas produk serta menjadi media promosi, informasi, dan komunikasi terhadap konsumen.

Kegiatan redesain kemasan UMKM di Desa Wringingintung dilaksanakan pada tanggal 19 Juli 2024 dengan melibatkan pemilik UMKM D’Vareta Catering di Desa Wringingintung. Proses ini meliputi survey awal yang dilakukan untuk memahami kebutuhan serta permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UMKM yang berkaitan dengan kemasan produk. Selanjutnya, dilakukan redesain kemasan sesuai dengan kebutuhan UMKM dan dilanjutkan dengan melakukan evaluasi bersama untuk menerima masukan serta penyempurnaan desain bersama dengan pemilik UMKM D’Vareta Catering. Dalam melakukan redesain kemasan ini mempertimbangkan style guide dari logo UMKM berupa warna dan tipografi yang digunakan. Kemudian, elemen-elemen yang ada digabungkan dan diberikan desain tambahan untuk memberikan kesan yang menarik.

Melalui program ini diharapkan dapat mendorong kemajuan UMKM di Desa Wringingintung seperti D’Vareta Catering serta meningkatkan daya saing produk UMKM di pasar yang lebih luas. Selain itu, program ini juga bisa meningkatkan kesadaran pelaku usaha akan pentingnya branding terhadap pemasaran bisnis. Program ini juga dapat menjadi langkah awal bagi UMKM untuk lebih memahami pentingnya inovasi dalam berbisnis supaya tetap relevan dan berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat.



Penulis : 
Micheli Andra Soepadmoyo
Fakultas Teknik, Teknik Industri

KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024

Dosen Pembimbing Lapangan : 
Dr. dr. Julian Dewantiningrum, M.Si.Med, Sp.OG (K)

Editor:
Achmad Munandar
Dari Desa ke Dunia: UMKM Desa Bandungan Go Digital di Shopee lengkap dengan Optimalisasi Foto Produk, Didampingi Mahasiswa KKN Undip

Dari Desa ke Dunia: UMKM Desa Bandungan Go Digital di Shopee lengkap dengan Optimalisasi Foto Produk, Didampingi Mahasiswa KKN Undip

  

wirausahanesia.com -  Desa Bandungan, 10 Agustus 2024– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Reguler dari Universitas Diponegoro sukses memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa  dengan membuka toko online di platform Shopee. Kegiatan yang dilakukan secara door to door ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar produk UMKM lokal dan meningkatkan pendapatan para pelaku usaha. Selain itu, mahasiswa KKN juga berhasil menyusun booklet panduan yang berisi langkah-langkah lengkap untuk membuat toko online di Shopee dan mengoptimalkan foto produk. Booklet ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi UMKM lainnya yang ingin mengembangkan bisnisnya secara online.

Tahap awal program ini adalah melakukan pemetaan UMKM yang ada di Desa Bandungan. Setelah itu, mahasiswa KKN melakukan kunjungan langsung ke setiap UMKM untuk memberikan sosialisasi mengenai pentingnya berjualan online. 

Dalam program KKN ini, mahasiswa tidak hanya membantu UMKM mendaftar akun Shopee, tetapi juga memberikan pelatihan mengenai cara mengunggah produk, mengoptimalkan foto produk, serta strategi pemasaran di platform e-commerce. Pelatihan ini dilakukan secara langsung di tempat usaha masing-masing pelaku UMKM agar lebih mudah dipahami dan dipraktikkan. 

Quinn Dib Florenza, mahasiswa jurusan  Administrasi Bisnis, selaku penanggung jawab dari program kerja ini, menjelaskan, “Saya memilih Shopee karena platform ini sangat populer di Indonesia dan memiliki banyak fitur yang memudahkan penjual pemula. Selain itu, Shopee juga sering mengadakan berbagai macam promo yang bisa dimanfaatkan oleh para UMKM.”

Salah satu fokus utama pelatihan adalah optimasi foto produk. Mahasiswa KKN mengajarkan teknik pengambilan foto produk yang menarik, penggunaan lighting yang baik, dan pemilihan angle yang tepat. Foto produk yang berkualitas tinggi sangat penting untuk menarik minat pembeli. Quinn menambahkan “Foto produk yang bagus adalah investasi yang sangat penting. Foto yang menarik bisa membuat produk kita terlihat lebih menarik dan meningkatkan kepercayaan pembeli.”

Program ini berhasil membantu enam UMKM di Desa Bandungan untuk memiliki toko online di Shopee. Para pelaku UMKM merasa sangat terbantu dengan adanya program ini. Para pelaku UMKM yang dikunjungi yaitu di antaranya Kelontong Nisa (18/07/2024), Tricell Trifashion Store (20/07/2024), UD. Kacang Kulit Semeru (22/07/2024), Ziboy Hamster (22/07/2024), Majenk Snack (22/07/2024), dan Babang Durian (23/07/2024). Setelah mengikuti pelatihan, banyak UMKM yang sudah mulai aktif berjualan Shopee dan kini semakin mudah ditemukan dan dibeli oleh konsumen.

Ibu Nyemuk pemilik UMKM Majenk Snack, mengungkapkan, “Saya sangat senang dengan adanya program ini. Semoga dengan adanya toko online dari usaha saya di Shopee, produk saya bisa dijangkau oleh banyak orang dan mengembangkan usaha saya di masa mendatang”

Mahasiswa KKN Tim II Reguler Undip berharap program ini dapat menjadi langkah awal bagi UMKM Desa Bandungan untuk memulai digitalisasi bisnis dan bersaing di pasar yang lebih luas. Ke depan, mereka berencana untuk melakukan pendampingan lanjutan dan membantu UMKM dalam mengembangkan bisnisnya.




Editor:
Achmad Munandar
Menguasai Pasar Virgin Coconut Oil (VCO): Optimalisasi Penentuan Harga Pokok Produksi dan Penetapan Harga Harga Jual dengan Strategi Pemasaran Bauran 4P untuk Maksimalkan Laba

Menguasai Pasar Virgin Coconut Oil (VCO): Optimalisasi Penentuan Harga Pokok Produksi dan Penetapan Harga Harga Jual dengan Strategi Pemasaran Bauran 4P untuk Maksimalkan Laba


wirausahanesia.com - Soroyudan, Tegalrejo, Magelang (29/07/2024) – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Desa Soroyudan, Ninik Candra Kirana melakukan kegiatan edukasi terkait penentuan Harga Pokok Produksi (HPP) dan Harga Jual produk olahan Virgin Coconut Oil (VCO) dengan Strategi Pemasaran Bauran 4P yang sasarannya ibu-ibu Dusun Soroyudan dan Dusun Joglon, Tegalrejo, Magelang. Virgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak yang diperoleh dari daging buah kelapa (Cocos nucifera L.) tua yang segar melalui proses pemerasan dengan atau tanpa penambahan air dan tanpa pemanasan atau dengan pemanasan yang tidak lebih dari 60°C, sehingga aman untuk dikonsumsi. Prospek usaha pengolahan kelapa menjadi VCO menambah nilai jual dari komoditas kelapa karena produk ini memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelapa mentah.

Dalam proses produksi VCO mungkin terdapat hambatan seperti pelaku usaha yang masih kesulitan dalam menentukan Harga Pokok Produksi (HPP) dan harga jual produk yang sekiranya dapat memberikan keuntungan yang wajar dan tidak mengalami kerugian. Harga Pokok Produksi (HPP) merupakan total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa sebelum dijual ke konsumen. Harga Pokok Produksi juga berguna untuk menghitung laba rugi dengan mengurangkan pendapatan dengan biaya produksi. Sedangkan harga jual merupakan jumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk membeli suatu produk atau jasa dari penjual. Selisih dari harga jual dan Harga Pokok Produksi (HPP) dinamakan margin keuntungan. Penghitungan Harga Pokok Produksi (HPP) dimulai dengan menghitung biaya produksi yang biasanya terdiri dari biaya bahan baku yang digunakan, biaya tenaga kerja langsung (BTKL), dan juga biaya overhead pabrik yang tidak bisa dibebankan langsung ke produk. 

Ada dua pendekatan dalam menentukan Harga Pokok Produksi (HPP) yaitu dengan metode full costing dan variable costing. Metode full costing berarti membebankan seluruh biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Sedangkan variable costing berarti hanya membebankan biaya-biaya produksi variable saja ke dalam harga pokok produk. Candra memaparkan bahwa akan lebih mudah, simple, dan lebih komprehensif jika metode perhitungan HPP yang digunakan adalah metode full costing

Salah satu warga Dusun Soroyudan berpendapat bahwa yang paling susah adalah dari segi pemasaran, karena tidak semua orang mengetahui kegunaan dan fungsi VCO. Untuk mengatasi hal ini, dalam mendukung penetapan Harga Pokok Produksi (HPP) dan harga jual perlu di imbangi dengan strategi pemasaran bauran 4P (Product, Price, Place, Promotion). Product berkaitan dengan kualitas, desain, fitur, merek dan manfaat Virgin Coconut Oil (VCO) yang ditawarkan kepada pelanggan. Price harus ditentukan dengan berbagai strategi yang paling tepat seperti diskon dan promosi, serta penyesuaian harga produk Virgin Coconut Oil (VCO) dengan harga pasar. Place mengacu pada bagaimana produk didistribusikan dan dijual kepada konsumen, mencakup lokasi fisik toko, saluran distribusi, pengelolaan persediaan dan logistik. Promotion dapat dilakukan melalui beberapa strategi termasuk iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan langsung dan strategi komunikasi lainnya.
 

Candra dalam pemaparannya menyampaikan bahwa Virgin Coconut Oil (VCO) dapat dipasarkan melalui platform e-commerce Shopee. Kemudahan penggunaan dan berbagai fitur serta layanan yang disediakan menjadi keunggulan tersendiri bagi aplikasi Shopee. Pemasaran Virgin Coconut Oil (VCO) yang melalui akun Shopee menawarkan beberapa keunggulan seperti fitur iklan dan promosi yang meningkatkan visibilitas produk dan menarik perhatian pembeli; kemudahan listing produk seperti mengunggah deskripsi produk, gambar, dan informasi harga dengan cepat, serta mengupdate detail produk sesuai kebutuhan; Shopee menyediakan berbagai solusi logistik dan pengiriman yang memudahkan proses pengiriman produk; platform ini sering menyelenggarakan event musiman dan promosi besar seperti 11.11 atau 12.12, sehingga dengan menyertakan produk Virgin Coconut Oil Anda dalam event-event ini dapat meningkatkan penjualan dan eksposur.

Harapan dari adanya edukasi terkait penetapan Harga Pokok Produksi (HPP) dan harga jual dengan strategi pemasaran bauran 4P dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi keberhasilan usaha. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai pengelolaan biaya dan penetapan harga yang tepat, pelaku usaha diharapkan mampu meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan profit, dan memperkuat posisi pasar mereka. Selain itu, strategi pemasaran yang terintegrasi dengan baik akan membantu menciptakan nilai tambah bagi konsumen serta mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.



Penulis : 
Ninik Candra Kirana 
(12030121140273) / Akuntansi

Lokasi : 
Desa Soroyudan
Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang

DPL : 
Dito Aryo Prabowo, S.Psi., M. Psi

KKN TIM II UNDIP 2023/2024

Editor:
Achmad Munandar
Optimalisasi Media Sosial sebagai Strategi Branding Efektif untuk Produk UMKM

Optimalisasi Media Sosial sebagai Strategi Branding Efektif untuk Produk UMKM





wirausahanesia.com - Sragen (25/07/2024) - Dengan kemajuan teknologi, media sosial telah menjadi bagian integral dari strategi pemasaran dan branding, terutama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Media sosial menawarkan peluang besar bagi UMKM untuk menjangkau audiens yang lebih luas, membangun citra merek yang kuat, dan berinteraksi secara langsung dengan pelanggan tanpa memerlukan biaya yang besar. 

Digital marketing dikenal sebagai strategi untuk memperluas jangkauan pasar, dengan harapan dapat meningkatkan penjualan. Potensi besar ini mendorong banyak pelaku UMKM untuk bersaing dalam memanfaatkan media sosial dan platform online dalam mempromosikan produk atau layanan mereka. UMKM sendiri merupakan sektor yang dapat memberikan banyak peluang dan pertumbuhan bagi dunia bisnis. Untuk mengoptimalkan keuntungan, diperlukan strategi pemasaran yang tepat. Salah satu metode yang saat ini populer untuk menarik minat pelanggan adalah digital marketing, yakni pemasaran menggunakan platform digital berbasis online, seperti media sosial.

Namun, banyak pelaku UMKM belum menyadari betapa pentingnya media sosial dan bagaimana cara memanfaatkannya dengan baik. Banyak dari mereka belum mengelola akun media sosial secara maksimal, sehingga kesempatan untuk memperkuat merek dan meningkatkan penjualan tidak sepenuhnya dimanfaatkan, khususnya pada platform Instagram dan TikTok yang saat ini banyak digunakan. 

Oleh karena itu, mahasiswi dari Tim KKN II UNDIP Jurusan Manajemen, Cindy Meilani Margaretha, menjalankan program KKN yang berfokus pada edukasi digital marketing, dengan penekanan pada optimalisasi media sosial untuk branding produk UMKM. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi pemasaran produk UMKM di Desa Ngandul, Kecamatan Sumberlawang, agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Program ini ditujukan untuk UMKM yang baru berdiri atau sedang berkembang, namun belum memanfaatkan digital marketing

Melihat potensi yang dimiliki oleh UMKM di wilayah tersebut, Cindy Meilani Margaretha, menyelenggarakan program pelatihan dan pendampingan bertema “Optimalisasi Media Sosial untuk Branding Produk UMKM”. Program ini dilaksanakan pada hari Jumat (25/07/2024) di rumah salah satu warga yang merupakan pemilik UMKM Jamu Tradisional Kunyit Asam.

Program edukasi digital marketing dilakukan untuk pelaku UMKM di Desa Ngandul, Kecamatan Sumberlawang, yaitu kepada Ibu Indar, pemilik UMKM Jamu Tradisional Kunyit Asam. Sebelumnya, Ibu Indar hanya menjual produknya berdasarkan pesanan dan melakukan pemasarannya hanya dari mulut ke mulut saja. Oleh karena itu, diberikan edukasi digital marketing kepada UMKM Jamu Tradisional tersebut. Edukasi ini dilakukan secara door to door dengan memberikan materi secara langsung menggunakan poster kepada pelaku UMKM. Materi yang disampaikan mencakup pemahaman tentang apa itu digital marketing, tujuan dan manfaatnya, jenis-jenis media sosial yang dapat digunakan untuk pemasaran online, tips sukses dalam pemasaran melalui media sosial, serta strategi pembuatan konten kreatif. 

Selain memberikan edukasi, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP juga melaksanakan pendampingan pembuatan akun media sosial yaitu Instagram, TikTok, dan Linktree, serta dilakukan pembuatan logo untuk rebranding dari logo yang lama.  Dengan adanya program kerja ini diharapkan dapat membantu menambah pemahaman UMKM mengenai digital marketing dan dapat memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk mereka sehingga mereka dapat menjangkau konsumen yang lebih luas dan tentunya dapat meningkatkan profit penjualan UMKM. 



Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa Universitas Diponegoro Dampingi UMKM Pisang Aroma, Go Digital Tingkatkan Pemasaran UMKM Desa Ngadirejo

Mahasiswa Universitas Diponegoro Dampingi UMKM Pisang Aroma, Go Digital Tingkatkan Pemasaran UMKM Desa Ngadirejo

  



wirausahanesia.com - Temanggung, 2 Agustus 2024 - Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Undip) dari Program Studi S1 Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian yang bertugas di Desa Ngadirejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, berhasil menjalankan program pendampingan bagi UMKM Pisang Aroma “Rizky Jaya”. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemasaran produk pisang aroma melalui strategi repackaging dan digital marketing.

Pisang aroma, produk unggulan Desa Ngadirejo, memiliki potensi pasar yang sangat besar. Namun, kendala sumber daya manusia dalam mengelola teknologi terkini dan pemasaran digital menjadi hambatan utama dalam memperluas jangkauan pasar. Selain itu, branding yang lemah dan strategi pemasaran tradisional juga turut membatasi potensi UMKM ini.

Menyadari potensi yang belum tergarap, mahasiswa KKN Undip menginisiasi program pendampingan ini. Melalui program ini, mahasiswa memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM Pisang Aroma “Rizky Jaya” dalam hal pengemasan produk (repackaging), pembuatan label, dan desain banner untuk rumah produksi. Tidak hanya itu, mahasiswa juga membantu dalam pembuatan akun toko online di Shopee dan optimasi Google Maps untuk meningkatkan visibilitas produk secara online.

"Saya melihat potensi besar dari produk pisang aroma ini. Dengan pendampingan yang saya berikan, diharapkan UMKM Pisang Aroma dapat meningkatkan kualitas produk dan jangkauan pasarnya," ujar Lutfiah Syaefuddin, mahasiswa KKN Undip. 

Hasil dari program pendampingan ini sangatlah memuaskan. Produk pisang aroma kini memiliki kemasan yang lebih menarik dan profesional. Dengan adanya label yang jelas, konsumen dapat dengan mudah mengenali produk dan informasi terkait. Selain itu, banner yang dipasang di rumah produksi juga semakin memperkuat branding UMKM ini.

"Kami sangat berterima kasih atas bantuan mahasiswa Undip. Dengan adanya program ini, produk kami menjadi lebih menarik dan mudah dikenal oleh konsumen. Kami berharap penjualan kami dapat meningkat," ungkap Bapak Suwarno, Pemilik UMKM Pisang Aroma “Rizky Jaya”.

Program pendampingan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi program-program KKN lainnya dalam memberdayakan UMKM di daerah. Dengan pemanfaatan teknologi digital, UMKM dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif.



Penulis : 
Lutfiah Syaefuddin


Editor:
Achmad Munandar

UMKM Go Digital: Mahasiswa KKN Undip Dongkrak Penjualan UMKM Desa Kendel Melalui Pelatihan dan Pendampingan Digital Marketing

UMKM Go Digital: Mahasiswa KKN Undip Dongkrak Penjualan UMKM Desa Kendel Melalui Pelatihan dan Pendampingan Digital Marketing

 


wirausahanesia.com - Boyolali (29/07/2024) - Di era digital seperti sekarang, UMKM dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Melihat tantangan tersebut, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2023/2024 menginisiasi program pelatihan dan pendampingan UMKM dalam bidang digital marketing di Desa Kendel, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali.

Muhammad Aris Rijalul Hikam mahasiswa program studi S1 Ekonomi mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapi UMKM Desa Kendel adalah kurangnya pengetahuan tentang digital marketing. "Banyak pelaku UMKM Desa Kendel yang masih kesulitan dalam mengoptimalkan teknologi digital dan menjangkau target pasar yang tepat, padahal jika ditinjau kembali UMKM Desa Kendel dengan berbagai potensinya memiliki peluang yang besar untuk terus berkembang" jelasnya.

Untuk mengatasi tantangan tersebut Aris menginisiasi program kerja bernama “UMKM Kendel Go Digital: Pemberdayaan UMKM Desa Kendel melalui Pelatihan dan Pendampingan Digital Marketing”. Program kerja tersebut dilaksanakan pada Senin, 29 Juli 2024 dengan sasaran beberapa  pelaku UMKM di Desa Kendel. 

Program kerja mahasiswa KKN tersebut dilakukan dengan cara memberikan pelatihan dan pendampingan secara intensif kepada beberapa pelaku UMKM di Desa Kendel. Dalam prakteknya, Aris mengawali kegiatan tersebut dengan menjelaskan definisi digital marketing, manfaat digital marketing hingga jenis-jenis digital marketing kepada pelaku UMKM. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan dan pendampingan mengenai strategi digital marketing yang jitu untuk UMKM Desa Kendel yang meliputi branding produk, E-Commerce, Media Sosial, dan Maps UMKM. 

Dalam proses pelatihan dan pendampingan tersebut, Aris membantu pembuatan akun media sosial dan konten menarik untuk branding produk, serta membantu pembuatan Maps untuk UMKM. Menurut Aris, dengan adanya pembuatan media sosial dan branding produk akan memudahkan pelaku UMKM untuk memasarkan produk dan membuat produk jauh lebih menarik, sedangkan dengan adanya Maps dapat membantu UMKM menjangkau pelanggan baru di area sekitar yang belum mengenal usaha mereka. 

Program yang diinisiasi Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro ini telah berhasil mengubah cara pandang para UMKM terhadap strategi pemasaran. Jika sebelumnya mereka hanya mengandalkan pemasaran secara konvensional, kini mereka mampu menjangkau konsumen yang lebih luas dengan adanya pemasaran digital. “Pelatihan ini benar-benar membuka mata saya tentang pentingnya digital marketing mas. Saya baru menyadari bahwa dengan memanfaatkan teknologi, bisnis saya bisa berkembang lebih pesat. Saya akan terus belajar dan mengembangkan bisnis saya” ungkap Dina pemilik usaha Es Teh Racikan Ibu. 

“Saya sebelumnya hanya memasarkan produk jualan saya lewat Whatsapp, dengan adanya pelatihan dan pendampingan digital marketing saya lebih tahu digital marketing sepenting itu untuk UMKM. Semoga kedepannya penjualan usaha saya semakin meningkat” ungkap pemilik usaha Mie Maylinda. 

Dengan adanya program ini, diharapkan semakin banyak UMKM di Desa Kendel yang dapat go digital dan meningkatkan daya saing produknya di pasar yang semakin kompetitif.



Editor:
Achmad Munandar

Dukung Pengembangan Produk UMKM! Mahasiswa KKN Undip Memberikan Edukasi Pentingnya Inovasi Packaging pada UMKM Yosi Snack di Kelurahan Dukuh

Dukung Pengembangan Produk UMKM! Mahasiswa KKN Undip Memberikan Edukasi Pentingnya Inovasi Packaging pada UMKM Yosi Snack di Kelurahan Dukuh

 


wirausahanesia.com - Telah dilaksanakan program edukasi oleh Mahasiswa KKN Undip mengenai pentingnya inovasi packaging di UMKM Yosi Snack Kelurahan Dukuh Sukoharjo pada 16 Januari 2024. Program tersebut berguna untuk meningkatkan pengembangan produk UMKM dengan memberikan desain inovasi packaging dan logo dan disertai contoh packaging produk.

UMKM merupakan salah satu bagian penting dalam mendukung perekonomian di Indonesia. UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Secara umum, UMKM merupakan sebuah usaha yang dilakukan oleh individu, kelompok, suatu badan usaha, maupun rumah tangga.

Packaging adalah wadah atau kemasan yang digunakan untuk melindungi suatu produk yang diproduksi hingga sampai ke tangan konsumen. Hal terpenting dalam pengembangan suatu usaha yaitu upaya untuk inovasi. Inovasi dalam pengemasan produk sangat penting karena dapat menciptakan tampilan yang lebih menarik untuk sebuah produk. Selain itu, inovasi packaging dilakukan guna untuk meningkatkan keamanan pada produk yang terdapat di dalam kemasan tersebut. 

Adapun ide inovasi packaging yakni sebagai berikut :

1. Packaging dapat digunakan kembali

2. ⁠Pembuatan desain yang menarik dan informatif

3. ⁠Buat desain sebagai perbandingan dengan kompetitor

4. ⁠Ciptakan keunikan sesuai citra brand



Penulis: 
Salma Aliya Malika
Mahasiswi Program Studi Manajemen dan Administrasi Logistik 
Fakultas Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro.

Dosen Pembimbing Lapangan 
1. Prof. Dr. Eng. Agus Setiawan, S.Si., M.Si. 
2. ⁠Muhammad Azhar, S.H., LL.M.

Lokasi: 
Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah

Editor:
Achmad Munandar