wirausahanesia.com - Salah satu bisnis yang moncer justru di saat pandemi salah satunya adalah pengiriman paket dan ekspedisi. Kondisi di mana orang dipaksa berada di rumah mendorong kebiasaan baru dalam membeli suatu barang dari offline ke online.
Pertumbuhan ecomerce juga jadi salah satu alasan kenapa bisnis pengiriman paket dengan cepat meroket, masyarakat jadi terbiasa beli apa saja lewat toko online dan secara alami butuh jasa pengiriman.
Kami berbincang dengan salah satu owner konter pengiriman paket Tiki di Tembalang, nama beliau mas Itok. Bapak dua anak ini memulai bisnis jasa pengiriman pada tahun 2018 berawal dari kebutuhan seringnya melakukan pangiriman barang untuk pesanan usaha percetakan merchandisenya.
Beralamat di Jalan Banjarsari Nomer 58 Tembalang Semarang atau persisnya samping Indomaret, konter pengirimannya tumbuh signifikan dari awalnya hanya puluhan paket dalam sehari kini ratusan paket bisa diproses termasuk dari berbagai market place seperti shopee.
Dalam perbincangan kami, beliau bercerita untuk bisa menerima paket di awal harus membeli lisensi usaha dari pemilik brand Tiki, sistemnya komisi dan cashback berkisar dari 5 hingga 20 persen tergantung berat paket dan jenis jasa yang dipilih, seperti same day service, over night service, two days service, regular, economy, trucking dan international.
Setelah empat tahun berjalan, sekarang tak hanya Tiki yang dilayani di sini adapula Sh
ipper, Shopee express, siCepat dan cargo.
Seperti pada umumnya bisnis tentu ada tantangannya, "tantangan misal ada paket yang miss, dan kalau dari market place kadang sudah tutupun masih ada yang menghubungi, susah libur" jelas pria asal Bandung ini.
Males baca versi tertulis, dengarkan versi audionya dengan klik tombol play di bawah ini.
Menutup perbincangan beliau juga berbagi tips untuk sobat yang ingin memulai bisnis pengiriman dan ekspedisi, "pastikan tahu karakteristik customer di wilayah tersebut, lebih banyak pengiriman barang, makanan, dokumen atau cargo yang berukuran besar. Kalau sudah tahu baru menentukan brand dan jenis ekspedisi karena masing-masing punya spesifikasi pelayanan masing-masing" tambah alumni arsitektur Undip ini.
Demikian tadi sobat wirausahanesia, postingan kita kali ini tentang Kisah Sukses mas Itok Melihat Peluang Bisnis Pengiriman Paket dan Ekspedisi Tumbuh Signifikan Saat Pandemi, kesimpulannya masih postensial dan pasarnya masih luas untuk dicoba.
Semoga bermanfaat kita jumpa kembali di episode selanjutnya, sampai jumpa.
Penulis
Achmad Munandar
***
Ingin apresiasi langsung ke kreator?
bisa lewat QRIS lho, yuk support dengan saweran
melalui scan kode QRIS di bawah ini
(Mobile Banking dan E-Wallet)