5 Tips Cuan Jadi Konten Kreator FB Pro, Salam Interaksi

5 Tips Cuan Jadi Konten Kreator FB Pro, Salam Interaksi

 


wirausahanesia.com - Suatu hari halaman beranda facebook saya memberi rekomendasi sebuah akun yang familiar karena nama dan foto profilnya menunjukkan orang yang saya kenal. 

Ia adalah teman semasa SMA saya, setelah beberapa tahun tidak aktif di facebook, kini nampaknya teman saya sudah jadi konten kreator fb pro seperti kebanyakan orang. 

Kesimpulan saya ini tidak datang begitu saja, dari berandanya yang dalam sehari setidaknya ada tiga postingan baru dengan variasi foto dan video serta komen-komennya yang selalu menyertakan key word khas, "Salam Interaksi". 

Begitulah kenyataan hari-hari ini, facebook yang dalam beberapa tahun terkhir mulai memudar pesonanya karena tergeser oleh popularitas Instagram, Youtube dan TikTok serta dianggap sebagai sosial media kaum tua dan orang desa, kini menjelma menjadi sosial media yang ramai kembali oleh pemburu dollar Meta. 

Yup, kini pengguna facebook bisa menghasilkan uang layaknya Youtube. Pengguna dengan beberapa kriteria seperti minimal jumlah pengikut dan tayangan bisa mendapatkan bayaran lewat bagi hasil tayangan iklan yang diselipkan di tengah-tengah konten seperti Youtube. 

Skema lain lewat Gift ala TikTok juga jadi peluang, pengguna yang mendapatkan hadiah bisa menukarnya dengan uang setelah memenuhi minimal nominal tertentu. 

Skema ini mendadak mendongkrak  kembali popularitas Facebook yang tadinya sudah dianggap usang. Berbeda dengan Youtube, IG atau TikTok yang didominasi pengguna usia muda, facebook jadi anomali karena kreatornya berasal dari kalangan menengah bawah dan rata-rata orang desa. 

Satu sisi hal ini menghadirkan konten-konten yang unik dan apa adanya, namun dalam beberapa hal seperti kelayakan kadang juga perlu diperhatikan. 

Karena tuntunan membuat konten sebanyak-banyaknya, ada kesan apapun jadi konten, padahal kadang ada hal-hal yang seharusnya tidak perlu dan tidak boleh dijadikan konten karena batasan norma, etika dan hukum yang berlaku. 

Nah kembali ke judul awal, apa dong tipsnya agar bisa cuan dari bikin konten di fb pro? ini dia jawabannya: 


1. Buat konten otentik
Tak perlu meniru orang lain atau mengikuti tren yang kadang tidak bermutu, buatlah konten yang otentik sesuai kepribadian sobat. 

Katakanlab sobat adalah petani dalam kehidupan sehari-hari, buatlah konten tentang dunia pertanian. 

Tidak usah ndakik-ndakik cukup hal-hal sederhana yang selama ini sudah dilakukan. 


2. Buat konten yang evergreen
Artinya buatlah konten yang tidak basi dimakan waktu, masih bisa dinikmati pengikut sobat meski sudah berlalu momennya. 

Ciri konten evergreen seputar tips dan trik melakukan sesuatu atau sharing hal bermanfaat lainnya.


3. Jauhi konten provokatif dan kontroversial
Tidak perlu senggol sana senggol sini, anteng saja dengan ciri khas sobat. Tak perlu jadi kontroversi, mengundang hujatan untuk jadi viral apalagi berbau provokasi yang bisa memicu konflik. 

Mungkin sobat bakal dapat viralitas namun percayalah konflik yang timbul dan gesekan yang terjadi tidak sebanding dengan dollar yang sobat terima.


4. Konsisten
Tips paling paten untuk semua pembuat konten adalah konsistensi. Banyak yang gagal di tengah jalan karena tidak mampu bertahan dan konsisten menyerah sebelum mendapatkan hasil yang dikejar. 

Karena butuh konsistensi untuk jadi konten kreator maka kembali lagi dibutuhkan kejujuran dan ke-otentikan dalam membuat konten.


5. Pandai mengelola hasil dari ngonten
Kemudahan mendapat cuan dari menjadi seorang konten kreator bisa jadi sebab orang kaget dalam mengelola cuan yang didapat. 

Jadi sobat harus lebih bijaksana dalam mengelola hasil yang didapat jangan sampai karena gampang mendapatkannya juga gampang dalam membelanjakannya. 

Ingat, bisnis digital sangat fragile mudah sekali terjadi perubahan dalam sekejap. Hari ini konten-konten sobat bisa dapat ribuan views dan ratusan dollar dalam waktu singkat karena banyak hal bisa hilang dalam semalam. 

Resiko banned, hak cipta, hacking hingga perubahan regulasi dan kelanjutan bisnis oleh pemilik aplikasi serta perubahan tren bisa jadi sebab berubahnya peruntungan para pengadu nasib di sosial media. 

So, saran bijak dari saya selagi dapat cuan mudah dari usaha digital salurkanlah lewat usaha real di dunia nyata, sehingga jika terjadi sesuatu setidaknya masih ada usaha real yang menyelamatkan. 

Pepatah bijak mengatakan, "taruhlah telur di keranjang yang berbeda, agar jika satu keranjang pecah, masih ada telur di keranjang yang lain". 

Oke itu tadi sobat wirausahanesia, postingan kita kali ini tentang 5 Tips Cuan Jadi Konten Kreator FB Pro, Salam Interaksi, semoga bermanfaat sampai jumpa.


Penulis
Nandar
5 Peluang Bisnis MBG untuk Masyarakat Di Desa

5 Peluang Bisnis MBG untuk Masyarakat Di Desa

 



wirausahanesia.com - Pemerintahan era presiden Prabowo telah melaksanakan program unggulan bernama Makan Bergizi Gratis atau MBG yaitu pemberian makan gratis untuk siswa dari jenjang SD, SMP hingga SMA sederajat. 

Anggaran program ini sangat besar, budget per menu kisaran 10.000-15.000 per porsi dan konon dalam sehari membutuhkan dana hingga 1 Triliun untuk seluruh Indonesia. 

Adanya program ini bisa jadi peluang bagi sobat yang tinggal di desa, apa saja? ini dia daftarnya: 

1. Menjadi suplier bahan pangan MBG
Dengan kebutuhan harian yang besar dan berlangsung secara terus menerus, sobat bisa menjadi suplier bahan pangan MBG. Misalnya gula, telur, minyak, tepung beras dan lain sebagainya.


2. Menjadi pemasok bahan sayur dan buah
Selain bahan pangan di atas, sobat juga bisa menjadi pemasok bahan sayur mayur dan buah yang juga wajib ada di menu MBG.


3. Jual peralatan MBG
Peralatan MBG ada yang sekali beli untuk digunakan dalam waktu lama, namun ada juga yang kebutuhannya harian misalnya sendok dan garpu plastik, tisu dan printilan lainnya.  Kebutuhan seperti ini bisa jadi peluang tersendiri patut dicoba menjualnnya.


4. Menjadi Dapur MBG
Secara proses mungkin lebih rumit karena untuk menjadi Dapur MBg harus punya yayasan dan mendaftar serta di acc oleh BGN. 

Namun dengan kebutuhan MBG yang besar tidak menutup kemungkinan katering sekala rumahan kelak bakal jadi mitra program pemerintah ini.


5. Jasa antar jemput dan cuci alat MBG
Selain dapur yang digunakan untuk memasak, bahan dan peralatan kebutuhan akan transportasi pengantaran MBG juga akan ada pemintaan. 

Selain itu juga pekerjaan seperti cuci peralatan dan kebersihan nampaknya bakal jadi kebutuhan juga di masa mendatang dan bisa jadi peluang.


Oke demikian tadi sobat wirausahanesia postingan kita kali ini tentang 5 Peluang Bisnis MBG untuk Masyarakat Di Desa. Semoga bermanfaat sampai jumpa.


Penulis
Nandar
Peluang 5 Bisnis Saat Musim Hajatan dan Kondangan Di Desa

Peluang 5 Bisnis Saat Musim Hajatan dan Kondangan Di Desa

 



Wirausahanesia.com - Dalam kalender Jawa dikenal "Tahun Dudo" atau Tahun Duda sebuah tahun dimana sebaiknya tidak menggelar hajatan pernikahan dan sunatan (khitan). 

Selama setahun penuh di tahun duda masyarakat tidak akan menggelar pesta hajatan, walau kadamg masih ada beberapa yang menggelar hajatan sunatan. 

Nah tahun 1447 H ini yang bertepatan dengan 2025 sudah berlalu tahun duda, jadi kalau di desa sobat terutama area Jawa Tengah banyak yang menggelar hajatan pernikahan bisa dibilang wajar. 

Kembali ke judul, musim hajatan ini membawa peluang usaha yang bisa sobat ambil untuk jadi ladang rejeki. 

Apa saja? berikut daftarnya;

1. Usaha Jasa Cetak Undangan
Setiap hajatan pasti akan membutuhkan undangan. Tidak perlu yang elit dan mewah cukup berbahan kertas HVS, BC atau Art Paper (CTS) dan Art Carton (Ivory) sudah cukup bagi masyarakat di desa. 

Alasannya karena butuhnya banyak, minimal dalam sekali hajatan bakal mengundang 1.000 tamu yang artinya butuh 1.000 lembar undangan. 

Katakanlah setiap lembar undangan untung 500 perak, setiap satu hajatan bisa untung Rp500.000 bayangkan jika dalam sebulan ada 10 orang yang menggelar hajatan, 5 juta sudah siap masuk kantong.

Pake saja aplikasi Canva yang sudah tersedia banyak template tinggal edit sesuai kebutuhan.


2. Usaha Roti untuk Undangan Hajatan
Selanjutnya adalah roti, dari yang jenis sobek dengan aneka isian, brownies hingga bolu. 

Dengan kisaran harga 8.000-15.000 per bungkus roti kini jadi pilihan paling sering untuk hantaran undangan hajatan atau di desa biasa dikenal dengan besek. 


3. Penyewaan Tratak, Meja Kursi Hajatan
Berikutnya penyewaan tratak, meja kursi, sound sistem dan perabot hajatan juga jadi primadona. 

Yang perlu dobat catat kalau mau terjun di bisnis ini adalah modal yang tidak sedikit dan kru yang harus siap kerja keras. Apalagi jika dalam satu waktu ada lebih dari satu acara bersamaan harus punya double perlengkapan dan tim yang siap bekerja ekstra. 

Soal peluang keuntungan tentu sangat manis, minimal dalam sekali hajatan bisa mengantongi uang sewa 2.000.000 hingga puluhan juta tergantung sekala pestanya.


4. Jasa Make Up dan Wedding Organizer
Jasa ini sangat populer saat ini, kalau dulu hanya dibutuhkan saat acara pernikahan, kini juga dibutuhkan saat acara tunangan jadi peluangnya semakin lebar.


5. Jasa Pawang Hujan
Mungkin bagi sobat agak nyleneh, namun percayalah belum banyak yang menyediakan jasa penangkal hujan ini. 

Siapapun yang mengadakan hajatan pasti ingin cuaca cerah setidaknya hingga acara utama usai. Jadi jasa pawang hujan akan sangat dibutuhkan agara acara berjalan lancar terutama di musim hujan. 

Demikian tadi sobat wirausahanesia postingan kita kali ini tentang Peluang 5 Bisnis Saat Musim Hajatan dan Kondangan Di Desa, semoga bermanfaat sampai jumpa.


Penulis
Nandar
Tim 36 KKN UNDIP Sosialisasikan dan Praktikkan BUDIKDAMBER untuk Perkuat Ketahanan Pangan Bersama Ibu-Ibu KWT Desa Kebondowo

Tim 36 KKN UNDIP Sosialisasikan dan Praktikkan BUDIKDAMBER untuk Perkuat Ketahanan Pangan Bersama Ibu-Ibu KWT Desa Kebondowo



Wirausahanesia.comBanyubiru, 26-27 Juli 2025 – Dalam rangka mendukung ketahanan pangan masyarakat desa, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 36 Universitas Diponegoro mengadakan kegiatan sosialisasi dan praktik Budidaya Ikan Dan Sayuran Dalam Ember atau Budikdamber yang difokuskan bagi ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Program ini menjadi salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang memadukan pendekatan edukasi dan praktik langsung, sehingga peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkannya secara mandiri di rumah.

Kegiatan berlangsung selama dua hari, yaitu pada 26 dan 27 Juli 2025. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi terlebih dahulu sebelum masuk ke tahap praktik secara langsung. Dalam tahap sosialisasi, tim KKN memperkenalkan konsep Budidaya Ikan dan Sayuran dalam Ember (Budikdamber) sebagai teknik sederhana, tetapi efektif untuk memanfaatkan lahan sempit menjadi sumber pangan bergizi. Penjelasan meliputi latar belakang perlunya budikdamber, keunggulan metode ini, serta sistematika pelaksanaannya. Ibu-ibu KWT diajak untuk memahami bahwa metode ini mampu menghasilkan ikan lele dan sayuran seperti kangkung secara bersamaan, dengan perawatan yang relatif mudah dan biaya yang terjangkau.

Anggota Tim 36 juga memaparkan manfaat dari budikdamber. Dari sisi ketahanan pangan, metode ini memastikan ketersediaan sumber protein dan vitamin di tingkat rumah tangga. Dari sisi ekonomi, hasil panen dapat dikonsumsi sendiri maupun dijual, sehingga berpotensi menambah pendapatan keluarga. Selain itu, sistem ini ramah lingkungan karena memanfaatkan siklus alami antara ikan dan tanaman, di mana limbah ikan menjadi nutrisi bagi tanaman, sementara tanaman membantu menjaga kualitas air bagi ikan.

Kegiatan berlanjut dengan praktik langsung yang diikuti secara antusias oleh ibu-ibu KWT. Tim KKN memandu tahap demi tahap pembuatan budikdamber, mulai dari persiapan wadah, pengisian air, pemberian garam untuk menstabilkan pH air, pemberian EM4 untuk menjaga kualitas air, penempatan bibit lele, hingga penataan media tanam kangkung menggunakan rockwool dan cup plastik. Seluruh proses dilakukan menggunakan peralatan yang telah disiapkan, yakni ember berkapasitas 80 liter, bibit lele sehat, EM4, air bersih, kangkung, rockwool, cup plastik, dan garam ikan untuk menjaga kesehatan ikan.

Suasana kegiatan berlangsung hangat. Banyak ibu-ibu KWT yang aktif bertanya, terutama terkait cara pemberian pakan, waktu panen, dan cara menjaga agar ikan tetap sehat. Beberapa ibu-ibu KWT bahkan mencatat langkah-langkah yang dijelaskan, dengan harapan bisa langsung mempraktikkan di rumah masing-masing. 

Tim 36 KKN UNDIP berharap kegiatan ini tidak berhenti pada pelatihan saja, tetapi juga dapat memicu inisiatif lanjutan di kalangan warga. Budikdamber diharapkan dapat menjadi salah satu program unggulan KWT dalam memberdayakan anggotanya, sekaligus menjadi langkah konkret dalam mewujudkan desa yang lebih mandiri pangan.

Melalui kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, kegiatan ini membuktikan bahwa inovasi sederhana seperti budikdamber mampu memberikan dampak positif yang nyata. Bukan hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga membuka peluang ekonomi, memperkuat rasa kebersamaan, dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya mengelola sumber daya secara berkelanjutan. Dengan semangat gotong royong dan komitmen bersama, Desa Kebondowo diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengembangkan ketahanan pangan berbasis potensi lokal.



Editor:
Achmad Munandar
Pelatihan Pembuatan Probiotik RABAL di Dusun Rembul, Dorong Inovasi Peternakan dan Perikanan Lokal

Pelatihan Pembuatan Probiotik RABAL di Dusun Rembul, Dorong Inovasi Peternakan dan Perikanan Lokal

 


wirausahanesia.comBatang - Semangat warga Dusun Rembul, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, dalam mengembangkan sektor peternakan dan pertanian lokal terlihat jelas dalam kegiatan pelatihan pembuatan probiotik RABAL yang diselenggarakan pada hari Sabtu (27/7). Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dan pemerintah desa setempat sebagai upaya peningkatan kualitas pakan serta efisiensi usaha peternakan dan perikanan di wilayah tersebut.

Pelatihan yang bertempat di kandang kambing warga setempat ini diikuti oleh warga, khususnya peternak dan petani lokal. Probiotik RABAL (Ragi, Air kelapa, Buah, Air gula, dan LemaK) dikenalkan sebagai solusi alternatif yang ramah lingkungan dan ekonomis untuk memperbaiki sistem pencernaan hewan ternak.

Dalam pemaparannya, tim KKN UNDIP menjelaskan manfaat probiotik RABAL yang mampu meningkatkan nafsu makan, mempercepat pertumbuhan, serta menekan bau kotoran hewan. Pelatihan dilanjutkan dengan sesi praktik langsung, di mana peserta diajak membuat probiotik dengan bahan-bahan sederhana yang mudah didapat di sekitar dusun.

“Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Biasanya kami hanya mengandalkan pakan pabrikan. Dengan probiotik ini, semoga hasil ternak kami bisa lebih baik,” ujar Pak Suyono, salah satu peternak yang hadir.

Koordinator program, Rafi Zeva Rayyana, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bersifat edukatif, tetapi juga diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju kemandirian pangan dan ekonomi masyarakat. “Dengan memproduksi probiotik sendiri, warga dapat mengurangi biaya operasional dan menciptakan sistem budidaya yang berkelanjutan,” ujarnya.

Kepala Dusun Rembul, Bapak Mahsun, turut mengapresiasi kegiatan ini dan berharap pelatihan serupa dapat terus dilanjutkan ke bidang lainnya. “Kami menyambut baik inisiatif ini. Semoga ilmu yang diberikan bisa diterapkan warga dan memberi dampak nyata,” katanya.

Pelatihan ditutup dengan sesi diskusi dan pembagian leaflet panduan pembuatan probiotik RABAL, yang diharapkan bisa menjadi pedoman bagi warga dalam mengembangkan produksi mereka secara mandiri di rumah masing-masing.



Editor:
Achmad Munandar
Momo Beef  Menawarkan Makan Bergizi Terjangkau di Tembalang

Momo Beef Menawarkan Makan Bergizi Terjangkau di Tembalang

 



wirausahanesia.com - Tembalang, Semarang - Goolin Food kembali mengeluarkan produk makanan yang sehat dan berkualitas melalui program terbaru bertajuk Makan Beef Bergizi (MBB). Program ini dikembangkan secara khusus bersama brand kuliner unggulannya, Momo Beef, yang berlokasi di kawasan Tembalang. Untuk saat ini, Momo Beef masih memanfaatkan metode penjualan online dan mulai resmi beroperasi sejak 21 April 2025.

Sebagai produk dari Goolin Food, Momo Beef hadir untuk menjawab kebutuhan akan gizi seimbang di tengah gaya hidup serba praktis, khususnya di kalangan mahasiswa. Dengan harga yang ramah di kantong, Momo Beef menyajikan berbagai pilihan menu berbahan dasar daging sapi yang diolah menggunakan resep khusus serta memakai 100% daging sapi segar.

“Momo Beef ke depannya diharapkan dapat membuka cabang dan menjalin kemitraan di berbagai kota yang berdekatan dengan lingkungan kampus dan area perkantoran. Insya Allah mulai 2026 apabila dimudahkan dan dilancarkan sudah ready untuk bermitra, doakan ya,” ungkap Agus Sugiharto Founder Goolin Food.




Program MBB (Makan Beef Bergizi) dari Momo Beef juga menghadirkan konsep kampanye sosial dan berbagi, di antaranya melalui promo diskon khusus setiap hari Jumat sebagai bentuk komitmen untuk menghadirkan makanan sehat dengan harga yang terjangkau. Menariknya, program ini turut mengedukasi masyarakat seputar pentingnya gizi, dengan harapan meningkatkan kesadaran akan konsumsi daging sapi yang sehat.

Saat ini, Momo Beef beroperasi di wilayah Semarang, khususnya Tembalang, yang dikenal sebagai pusat aktivitas mahasiswa, termasuk kampus Universitas Diponegoro dan beberapa institusi pendidikan lainnya. Melalui penyediaan makanan bergizi dengan harga terjangkau, Goolin Food berharap dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap konsumsi daging – bukan hanya dari sisi rasa, tetapi juga dari segi nilai gizi dan keberlanjutan. Program ini juga direncanakan untuk diperluas ke berbagai kota lain guna menjangkau lebih banyak konsumen dengan semangat makan enak dan sehat.
Inovasi Cerdas! Mahasiswa KKN UNDIP Ubah Limbah Kulit Durian Jadi Sumber Cuan

Inovasi Cerdas! Mahasiswa KKN UNDIP Ubah Limbah Kulit Durian Jadi Sumber Cuan

 



wirausahanesia.com - Ngemplak, 26 Januari 2025 - Limbah organik dari kulit durian sering kali menjadi permasalahan bagi masyarakat karena sulit terurai dan menimbulkan bau tidak sedap. Namun, limbah ini sebenarnya memiliki potensi ekonomi jika diolah dengan baik. Salah satu cara pemanfaatannya adalah dengan mengubah kulit durian menjadi briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif.

Menanggapi potensi tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2024/2025 mengadakan kegiatan edukasi dan demonstrasi kepada Kelompok Bank Sampah "Sekar Arum" di Desa Ngemplak. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai manfaat limbah kulit durian serta cara mengolahnya menjadi briket yang ramah lingkungan.

Kegiatan edukasi ini berlangsung pada tanggal 26 Januari 2025 dan diikuti oleh anggota Kelompok Bank Sampah "Sekar Arum". Mahasiswa KKN memberikan pemaparan mengenai potensi ekonomi limbah kulit durian dan manfaatnya sebagai sumber energi alternatif. Selain itu, dilakukan demonstrasi pembuatan briket dari kulit durian, mulai dari proses pengeringan, pencampuran dengan bahan perekat, hingga tahap pencetakan dan pengeringan briket.





Ibu Sularmi, selaku ketua Bank Sampah "Sekar Arum", menyatakan bahwa proses pembuatan briket dari kulit durian ternyata cukup mudah dan dapat diterapkan oleh masyarakat dengan peralatan sederhana. "Pembuatan briket ini tidak serumit yang kami bayangkan sebelumnya. Dengan bahan dan alat yang mudah didapat, kami bisa mengolah limbah kulit durian menjadi produk yang bernilai ekonomis," ujarnya.

Dengan adanya edukasi ini, diharapkan masyarakat Desa Ngemplak semakin memahami pentingnya pengelolaan limbah organik yang bernilai ekonomis. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan serta mampu memanfaatkan limbah menjadi produk yang bernilai guna tinggi.



Nama: 
Yosep Octavianus

Editor:
Achmad Munandar
Mencapai Ketahanan Pangan Masyarakat Melalui Pengenalan Manajemen Pemeliharaan Ayam Petelur Fase Layer di Desa Ngemplak, Kec. Karangnongko, Kab. Klaten

Mencapai Ketahanan Pangan Masyarakat Melalui Pengenalan Manajemen Pemeliharaan Ayam Petelur Fase Layer di Desa Ngemplak, Kec. Karangnongko, Kab. Klaten




wirausahanesia.com - Kegiatan ini dihadiri oleh warga setempat, mahasiswa KKN dan dipandu dosen dari Fakultas Peternakan Diponegoro Semarang, yaitu Rina Muryani SPt., M.Si, Prof. Ir. Luthfi Djauhari, M.Sc, PhD., Prof. Dr. Ir. Edjeng Suprijatna, MP. dan Prof. Ir. Dwi Sunarti, MSc. PhD.

Pengenalan manajemen pemeliharaan ayam petelur di lahan terbatas, meliputi: penyediaan pullet, pakan, perkandangan, pencegahan dan penanganan penyakit,pengolahan limbah secara sederhana,serta pemanenan telur.

Penyediaan ayam petelur dapat melalui 2 cara, membeli anak ayam sejak DOC, atau ayam petelur siap bertelur (pullet).Untuk pemula, disarankan memilih ayam petelur fase pullet, yang memiliki resiko kematian yang lebih rendah. Pakan yang diberikan dapat berupa pakan komersial pabrik, atau pakan hasil menyusun sendiri. Pakan diberikan 2 kali sehari,dalam jumlah sesuai fase produksi. Perkandangan perlu memperhatikan pemilihan lokasi,bahan material kandang-atap,pencahayaan, peralatan pakan dan minumnya. 

Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan penerapan biosekuriti, pemberian vaksin dan vitamin.Selain pakan, faktor pencahayaan perlu mendapatkan perhatian lebih karena kedua faktor tersebut akan sangat berperan mengoptimalkan potensi genetisnya.Warga mendapatkan manfaat dari telur yg dihasilkan sebagai pangan sumber protein, sedangkan limbahnya berupa kotoran ayam, dapat dijadikan pupuk pertanian. Warga tampak antusias mengikuti acara tersebut.   




Kegiatan ini merupakan bagian upaya kolaboratif antara Universitas Diponegoro dan masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan praktik memelihara ayam petelur,yang akan meningkatkan ketahanan pangan masyarakat.



Editor:
Achmad Munandar
Berita Reportase KKN di Desa Ngemplak: Pembuatan Silase untuk Pemberdayaan Peternak

Berita Reportase KKN di Desa Ngemplak: Pembuatan Silase untuk Pemberdayaan Peternak

 


wirausahanesia.com - Ngemplak, 30 Januari 2025-Riki Surya Nugraha Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro telah melaksanakan program pemberdayaan masyarakat di Desa Ngemplak dengan fokus pada pembuatan silase, sebuah teknik pengawetan pakan ternak yang penting untuk meningkatkan kualitas pakan di musim kemarau.

Kegiatan ini dilaksanakan 30 Januari 2025 dan bertujuan untuk membantu para peternak meningkatkan produktivitas ternak mereka, terutama sapi dan kambing. Pembuatan silase dianggap sebagai solusi efektif untuk mengatasi keterbatasan pakan hijauan yang sering terjadi selama musim kemarau.

“Silase dapat diperoleh dari berbagai jenis tanaman, seperti jagung, rumput, dan kedelai. Dengan teknik ini, kami berharap pakan ternak dapat tersedia sepanjang tahun,” ujar Riki Mahasiswa KKN.

Mahasiswa KKN mengadakan sosialisasi mengenai manfaat silase dan cara pembuatannya kepada warga desa. Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan peternak setempat, yang tampak antusias mendengarkan penjelasan dan belajar tentang prosesnya.

Setelah sosialisasi, mahasiswa KKN bersama peternak mulai mengumpulkan bahan baku, seperti daun jagung, batang jagung, dan rumput. Proses pembuatan silase meliputi pemotongan bahan, pencampuran dengan molase, dan pengemasan dalam wadah tertutup untuk fermentasi. Mahasiswa juga memberikan pelatihan mengenai pengelolaan silase untuk memastikan bahwa pakan tetap berkualitas.

Bapak Surono,  salah satu peternak di desa, mengungkapkan harapannya, “Kami sangat terbantu dengan adanya program ini. Jika silase ini berhasil, biaya pakan ternak bisa berkurang dan kesehatan ternak kami bisa lebih terjaga.”

Setelah proses pembuatan, silase pertama siap untuk difasilitasi kepada peternak. Selain itu, mahasiswa juga memonitor perkembangan penggunaan silase selama sebulan ke depan untuk mengevaluasi dampaknya terhadap produktivitas ternak.

Kegiatan pembuatan silase bukan hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga memperkuat kerjasama antara mahasiswa, peternak, dan pemerintah desa. Produk silase diharapkan dapat menjadi modal bagi peternak untuk meningkatkan pendapatan mereka melalui peningkatan kualitas dan kuantitas hewan ternak yang sehat.

Program ini mendapatkan respon positif dari masyarakat desa Ngemplak, yang menunjukkan bahwa upaya kolaboratif ini dapat memberikan solusi nyata bagi masalah yang dihadapi oleh peternak. Dengan adanya inovasi semacam ini, diharapkan Desa Ngemplak dapat menjadi daerah yang lebih mandiri dalam penyediaan pakan ternak, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Demikian laporan mengenai kegiatan KKN di Desa Ngemplak. Semoga upaya ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi desa-desa lain untuk melakukan inovasi yang serupa demi kemajuan bersama.


Editor:
Achmad Munandar
Berita Reportase KKN di Desa Ngemplak: Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Cucian Beras

Berita Reportase KKN di Desa Ngemplak: Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Cucian Beras

 


wirausahanesia.com - Ngemplak,  26 Januari 2025 - Dalam rangka Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berlangsung  Riki Surya Nugraha mahasiswa dari Universitas Diponegoro berkolaborasi dengan warga Desa Ngemplak, Kecamatan Karangnongko, Klaten untuk memperkenalkan teknik pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari cucian beras. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pemanfaatan bahan alami dan ramah lingkungan dalam pertanian.

Hari pertama kegiatan diawali dengan sosialisasi mengenai manfaat POC bagi tanaman. "POC dari cucian beras mengandung nutrisi yang baik untuk tanaman, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium," ungkap Riki, Mahasiswa KKN. Dengan menggunakan POC ini, diharapkan hasil pertanian warga dapat meningkat secara signifikan.

Warga desa sangat antusias mengikuti sosialisasi tersebut. Mereka belajar bahwa cucian beras yang biasanya dibuang bisa dimanfaatkan menjadi pupuk berkualitas. Setelah pemaparan, mahasiswa KKN membagikan panduan langkah demi langkah dalam pembuatan POC.

Setelah itu, mahasiswa bersama warga mengumpulkan cucian beras dari rumah-rumah penduduk. Cucian beras yang diperoleh kemudian dikumpulkan dalam wadah besar dan dicampur dengan  Em 4 dan molase dengan perbandingan tertentu. Proses fermentasi dilakukan selama kurang lebih 7 hingga 14 hari, di mana warga diajarkan untuk mengamati perubahan warna dan aroma yang menandakan pupuk siap pakai.

Kegiatan ini juga diwarnai dengan pelatihan pemanfaatan POC pada tanaman. Mahasiswa KKN mendemonstrasikan cara aplikasi POC secara efektif untuk berbagai jenis tanaman, seperti sayuran dan tanaman buah.

Tak hanya itu, program pembuatan POC ini juga diharapkan dapat mengurangi limbah domestik di desa. Warga diajarkan untuk mengelola limbah rumah tangga dengan bijak dan membawa kesadaran akan pentingnya pertanian berkelanjutan.

Sebagai penutup acara, mahasiswa KKN mengadakan sesi tanya jawab di mana warga dapat bertanya langsung mengenai teknik pembuatan dan manfaat POC. Suasana penuh keakraban terlihat saat warga saling berbagi pengalaman dan pengetahuan.

Mahasiswa KKN berharap kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan pelatihan lanjutan dan pendampingan dalam penggunaan POC agar masyarakat dapat mandiri dalam pengelolaan pertanian mereka. 

Dengan adanya kegiatan ini, Desa Ngemplak semakin berprospek dalam menerapkan pertanian organik yang ramah lingkungan, serta mendorong masyarakat untuk lebih inovatif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada.

Demikian laporan mengenai kegiatan KKN di Desa Ngemplak. Semoga program ini dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.



Editor:
Achmad Munandar