Mahasiswa KKN UNDIP Gelar Penyuluhan Bank Sampah untuk Warga Desa Basin

Mahasiswa KKN UNDIP Gelar Penyuluhan Bank Sampah untuk Warga Desa Basin



wirausahanesia.com - Klaten, 6 Februari 2025 – Pengelolaan sampah yang tidak teratur masih menjadi permasalahan di banyak daerah, termasuk di Desa Basin. Untuk mengatasi hal tersebut, mahasiswa KKN TIM I 2025 Universitas Diponegoro melaksanakan penyuluhan mengenai Bank Sampah sebagai bagian dari rencana strategis pengolahan sampah berbasis masyarakat. Kegiatan ini berlangsung di Balai Desa, Kantor Desa Basin, dengan dihadiri oleh perangkat desa.

Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada perangkat desa mengenai pengelolaan sampah berbasis Bank Sampah, yang tidak hanya membantu mengurangi limbah lingkungan tetapi juga dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memberdayakan perangkat desa agar mereka dapat menyampaikan informasi yang diperoleh kepada warga sekitar, sehingga kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dapat tersebar lebih luas. Dengan metode komunikasi dua arah, mahasiswa UNDIP berinteraksi langsung dengan perangkat desa, menjelaskan manfaat Bank Sampah, serta mengajak mereka berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait pengelolaan sampah di desa mereka.


Bank Sampah: Solusi Pengelolaan Sampah yang Berkelanjutan
Dalam penyuluhan ini, mahasiswa KKN menjelaskan bahwa konsep Bank Sampah memungkinkan warga untuk mengelompokkan sampah berdasarkan jenisnya, seperti plastik, kertas, dan logam, lalu menukarkannya dengan sejumlah uang atau tabungan. Sampah yang terkumpul kemudian akan disalurkan ke pihak pengelola daur ulang atau industri yang membutuhkan bahan baku daur ulang.

Salah satu mahasiswa KKN menjelaskan, "Dengan adanya Bank Sampah, masyarakat tidak hanya membantu menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga bisa mendapatkan manfaat ekonomi dari sampah yang mereka kumpulkan."

Manfaat lain dari Bank Sampah yang dijelaskan dalam penyuluhan ini meliputi: Mengurangi volume sampah rumah tangga yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilah dan mendaur ulang sampah, Memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat melalui tabungan hasil penukaran sampah,  Menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.


Diskusi Interaktif: Antusiasme Perangkat Desa untuk Berpartisipasi dalam penyuluhan
Berbeda dengan penyuluhan yang hanya satu arah, kegiatan ini dirancang agar perangkat desa dapat aktif berdiskusi, bertanya, dan berbagi pengalaman terkait permasalahan sampah di Desa Basin. Beberapa perangkat desa mengungkapkan bahwa selama ini masyarakat masih terbiasa membuang sampah tanpa memilahnya terlebih dahulu.

Melalui diskusi ini, perangkat desa tidak hanya mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai pengelolaan sampah berbasis Bank Sampah, tetapi juga dibekali dengan cara menyampaikan informasi tersebut kepada warga. Dengan demikian, mereka dapat berperan sebagai penggerak dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilah sampah dan berpartisipasi dalam program Bank Sampah.

Mahasiswa KKN juga memberikan alat-alat sederhana untuk pemilahan sampah yang benar serta bagaimana perangkat desa dapat mulai berpartisipasi dalam Bank Sampah tanpa merasa kesulitan, sekaligus mendorong warga untuk ikut serta dalam program ini.


Harapan ke Depan: Mewujudkan Desa Basin yang Lebih Bersih dan Ramah Lingkungan
Dengan adanya penyuluhan ini, mahasiswa KKN UNDIP berharap bahwa masyarakat Desa Basin semakin sadar akan pentingnya pengelolaan sampah dan mulai aktif dalam program Bank Sampah. Jika Bank Sampah dapat berjalan dengan baik, tidak hanya lingkungan yang lebih bersih, tetapi juga kesejahteraan ekonomi masyarakat bisa meningkat.

Ke depannya, mahasiswa UNDIP juga berharap agar pemerintah desa dapat mendukung program ini dengan menyediakan fasilitas yang memadai serta melakukan edukasi berkelanjutan bagi masyarakat. Dengan kerja sama yang baik antara masyarakat, mahasiswa, dan pemerintah desa, Desa Basin dapat menjadi contoh sukses dalam pengelolaan sampah berbasis Bank Sampah di tingkat desa.



Penulis: Muhammad Ryanda Daniswara
Dosen Pembimbing: Dr. Drs. Suroto, M.Pd
Lokasi: Klaten, Kebonarum, Desa Basin
Editor: Achmad Munandar
Mahasiswa KKN UNDIP Ajarkan Siswa MI Basin Kelola Keuangan: Menabung Bukan Sekadar Menyisihkan Uang!

Mahasiswa KKN UNDIP Ajarkan Siswa MI Basin Kelola Keuangan: Menabung Bukan Sekadar Menyisihkan Uang!



wirausahanesia.com - Klaten, 16 Januari 2025 – Mengajarkan anak-anak untuk menabung memang bukan hal baru, tetapi bagaimana mereka bisa mengatur uang saku dengan bijak dan mencatat setiap pengeluaran? Ini masih menjadi tantangan bagi banyak orang tua dan guru. Oleh karena itu, mahasiswa KKN TIM I 2025 Universitas Diponegoro dari Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis mengadakan penyuluhan keuangan bagi siswa kelas 5 di Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Basin, Desa Basin, Klaten.

Edukasi keuangan sejak dini sangat penting agar anak-anak tidak hanya menyimpan uang di celengan, tetapi juga memahami bagaimana mengelola uang dengan cara yang lebih terstruktur. Dalam penyuluhan ini, mahasiswa UNDIP membawakan materi tentang cara menabung dengan benar, mencatat pemasukan dan pengeluaran, serta pengenalan akuntansi dasar secara interaktif dan menyenangkan.

Menabung Itu Bukan Sekadar Menyisihkan Uang
Selama ini, banyak anak-anak berpikir bahwa menabung hanyalah soal memasukkan uang ke celengan dan mengambilnya ketika ingin membeli sesuatu. Padahal, menabung lebih dari itu. Menabung harus diiringi dengan pemahaman tentang bagaimana mengelola pengeluaran agar uang yang disisihkan tidak cepat habis.

Dalam penyuluhan ini, mahasiswa UNDIP mengajak siswa untuk memahami konsep pemasukan dan pengeluaran. Mereka diberi contoh bagaimana mengatur uang saku harian dengan cara mencatat setiap pengeluaran yang mereka lakukan.

"Kalau setiap hari kita dapat uang saku Rp10.000, terus kita jajan Rp7.000, artinya kita hanya bisa menabung Rp3.000. Tapi kalau setiap hari kita bisa menyisihkan Rp5.000, dalam sebulan kita bisa punya Rp150.000. Itu sudah cukup buat beli barang yang kita inginkan tanpa harus minta tambahan uang ke orang tua," jelas salah satu mahasiswa KKN.

Dengan pendekatan sederhana ini, para siswa mulai memahami bahwa uang yang mereka dapatkan tidak boleh langsung dihabiskan. Mereka harus bisa mengelola keuangannya agar tetap bisa memenuhi kebutuhan dan tetap bisa menabung.


Kenalkan Akuntansi Dasar dengan Cara Menyenangkan
Sebagai mahasiswa akuntansi, kami juga ingin mengenalkan konsep dasar pencatatan keuangan kepada siswa MI Basin. Tentunya, materi ini harus dibuat sesederhana mungkin agar mereka mudah memahami.

Mahasiswa UNDIP menjelaskan bahwa dalam keuangan ada tiga hal utama yang perlu diperhatikan: Pemasukan (uang yang kita dapatkan), Pengeluaran (uang yang kita keluarkan), dan Saldo (sisa uang setelah dikurangi pengeluaran).

Untuk memudahkan pemahaman, mahasiswa memberikan simulasi sederhana. Mereka membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan memberikan studi kasus keuangan sehari-hari, seperti bagaimana cara menyusun rencana keuangan dari uang saku yang diberikan orang tua.

Dari simulasi ini, banyak siswa mulai memahami bahwa mengatur uang itu seperti permainan strategi: jika terlalu boros di awal, maka tidak ada yang tersisa di akhir.


Respons Positif dari Guru dan Siswa
Penyuluhan ini mendapatkan respons yang luar biasa dari siswa dan guru. Para siswa tampak antusias dan aktif berdiskusi selama kegiatan berlangsung. Mereka bahkan mulai mencoba mencatat pengeluaran mereka sendiri setelah kegiatan selesai. Tak hanya siswa, beberapa orang tua juga memberikan apresiasi terhadap program ini. Mereka merasa terbantu karena anak-anak mereka mulai menunjukkan perubahan dalam kebiasaan mengelola uang saku.


Harapan ke Depan: Mewujudkan Generasi Melek Keuangan
Mahasiswa KKN UNDIP berharap bahwa penyuluhan ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi siswa MI Basin dan membantu mereka membentuk kebiasaan finansial yang lebih baik. Dengan memahami pentingnya mencatat pengeluaran dan menabung secara rutin, siswa dapat lebih siap dalam menghadapi masa depan yang lebih mandiri secara finansial.

Selain itu, edukasi keuangan ini diharapkan dapat diperluas ke masyarakat sekitar, terutama bagi remaja dan orang tua agar kesadaran tentang pentingnya pengelolaan keuangan semakin meningkat. Dengan literasi keuangan yang baik, masyarakat dapat lebih cerdas dalam mengelola keuangan mereka, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam merencanakan masa depan.

Penyuluhan ini menjadi bukti bahwa literasi keuangan adalah keterampilan yang penting bagi semua orang, tidak peduli usia. Dengan edukasi yang tepat, anak-anak bisa tumbuh menjadi individu yang lebih bertanggung jawab dalam mengelola keuangan mereka.


Penulis: Muhammad Ryanda Daniswara (Fakultas Ekonomika dan Bisnis, S1 Akuntansi, Universitas Diponegoro)
Dosen Pembimbing: Dr. Drs. Suroto, M.Pd
Lokasi: Klaten, Kebonarum, Desa Basin
Editor: Achmad Munandar
Meningkatkan Kesadaran K3: Tim KKN Undip Gelar Sosialisasi Keselamatan Kerja bagi Pekerja Proyek Pasir di Desa Basin

Meningkatkan Kesadaran K3: Tim KKN Undip Gelar Sosialisasi Keselamatan Kerja bagi Pekerja Proyek Pasir di Desa Basin



wirausahanesia.com - Klaten, 20 Januari 2025 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sering kali dianggap remeh, terutama dalam sektor pekerjaan lapangan seperti proyek pasir. Padahal, risiko kecelakaan dalam pekerjaan ini cukup tinggi, mulai dari paparan debu berlebih hingga cedera akibat alat berat dan material kerja. Menyadari pentingnya aspek ini, Tim 1 KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan sosialisasi K3 bagi para pekerja proyek pasir di Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten.

Sosialisasi ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswa KKN untuk meningkatkan pemahaman serta penerapan standar keselamatan bagi pekerja yang setiap hari bergelut dengan lingkungan kerja yang penuh risiko. Para pekerja menyambut kegiatan ini dengan antusias, mengingat edukasi semacam ini masih jarang dilakukan di sektor pekerjaan informal seperti tambang pasir.


Pentingnya K3 dan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Kegiatan ini dilaksanakan langsung di lokasi proyek pasir agar materi yang disampaikan lebih relevan dengan kondisi nyata. Salah satu mahasiswa Tim KKN UNDIP menekankan pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sebagai langkah utama dalam mencegah kecelakaan kerja.

"Sering kali pekerja mengabaikan pemakaian helm, masker, atau sarung tangan karena merasa tidak nyaman atau menganggapnya tidak penting. Padahal, APD sangat berperan dalam melindungi diri dari berbagai bahaya di lingkungan kerja," ujar salah satu mahasiswa yang memberikan materi.

Tim KKN memperkenalkan berbagai jenis APD yang seharusnya digunakan oleh pekerja proyek pasir, antara lain: 

1. Helm proyek, untuk melindungi kepala dari benturan atau jatuhan material berat. 

2 Masker debu, guna mencegah paparan partikel halus yang bisa menyebabkan gangguan pernapasan.

3. Sarung tangan dan sepatu bot, untuk menghindari luka akibat benda tajam atau benda berat yang bisa melukai kaki.

Selain itu, mahasiswa juga memberikan contoh nyata bagaimana penggunaan APD dapat mengurangi risiko kecelakaan. Salah satu demonstrasi yang menarik perhatian adalah ketika Tim KKN menunjukkan efek dari tidak menggunakan masker dalam jangka waktu lama di lingkungan penuh debu pasir.

"Tanpa masker, kita bisa mengalami gangguan pernapasan seperti batuk, sesak napas, atau bahkan penyakit paru dalam jangka panjang. Oleh karena itu, perlindungan seperti ini bukan sekadar aturan, tetapi benar-benar menyangkut keselamatan diri kita sendiri," tambahnya.


Praktik Langsung: Simulasi dan Demonstrasi
Tak hanya teori, sosialisasi ini juga dilengkapi dengan sesi demonstrasi dan simulasi penggunaan APD yang benar. Para pekerja diberi kesempatan untuk mencoba langsung perlengkapan keselamatan seperti helm proyek, masker debu, dan sepatu bot.

Selain itu, Tim KKN juga melakukan simulasi cara menangani kecelakaan kerja ringan, seperti pertolongan pertama pada luka akibat benda tajam atau tertimpa material kerja. Para pekerja dilatih untuk menghentikan pendarahan, membalut luka dengan perban yang benar, serta menangani cedera otot akibat aktivitas berat.

"Kami tidak hanya ingin memberikan teori, tetapi juga memastikan bahwa pekerja benar-benar bisa menerapkan pengetahuan ini di lapangan. Keselamatan kerja adalah hal yang harus diterapkan setiap hari, bukan sekadar wacana," jelas salah satu anggota Tim KKN.


Kesehatan di Lingkungan Kerja: Lebih dari Sekadar Kewajiban
Selain membahas alat pelindung diri dan penanganan kecelakaan kerja, Tim KKN juga menyoroti dampak kesehatan yang sering kali diabaikan dalam pekerjaan proyek pasir.

Paparan debu pasir yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pernapasan kronis, sementara beban kerja berat tanpa istirahat cukup bisa meningkatkan risiko kelelahan, dehidrasi, hingga cedera otot. Oleh karena itu, para pekerja diimbau untuk:

1. Menjaga kebersihan diri setelah bekerja agar tidak ada debu yang menempel di tubuh terlalu lama.

2. Mengatur pola makan yang sehat, karena tubuh yang kuat lebih tahan terhadap risiko penyakit akibat lingkungan kerja.

3. Melakukan peregangan sebelum dan sesudah bekerja guna mengurangi risiko cedera otot dan meningkatkan fleksibilitas tubuh.

Sosialisasi ini tidak hanya menyoroti aspek teknis keselamatan, tetapi juga bagaimana pekerja bisa menjaga kesehatannya dalam jangka panjang.


Antusiasme Pekerja dan Harapan ke Depan
Sosialisasi ini mendapat respons sangat positif dari para pekerja proyek pasir. Banyak dari mereka mengakui bahwa ini adalah pertama kalinya mereka mendapatkan edukasi K3 secara langsung, terutama dalam hal penggunaan APD dan penanganan kecelakaan kerja ringan.

"Dulu kami hanya bekerja berdasarkan pengalaman, tanpa banyak tahu tentang aturan K3. Dengan adanya sosialisasi ini, kami jadi lebih sadar akan pentingnya keselamatan kerja dan akan berusaha menerapkannya," ungkap salah satu pekerja.

Harapannya, kegiatan edukasi seperti ini dapat terus dilakukan agar semakin banyak pekerja proyek yang memiliki kesadaran akan pentingnya K3. Tim KKN UNDIP pun berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan dan edukasi terkait keselamatan kerja selama masa pengabdian mereka di Desa Basin.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya K3 semakin meningkat di kalangan pekerja proyek pasir. Dengan penerapan standar keselamatan yang lebih baik, risiko kecelakaan kerja dapat diminimalkan, sehingga produktivitas kerja pun dapat meningkat tanpa mengorbankan kesehatan dan keselamatan pekerja.



Tentang Penulis
- Hari Agung Hazma Hizrian (Mahasiswa S1 Teknik Mesin – FT Undip)
- Dosen Pembimbing: Dr. Drs. Suroto, M.Pd
- Lokasi Kegiatan: Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten
- Editor: Achmad Munandar
Penyuluhan Hukum Tentang Bahaya Judi Online: Upaya Mahasiswa KKN TIM I 2025 Universitas Diponegoro Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Desa Basin

Penyuluhan Hukum Tentang Bahaya Judi Online: Upaya Mahasiswa KKN TIM I 2025 Universitas Diponegoro Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Desa Basin



wirausahanesia.com -  Klaten, 19 Januari 2025 - Dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai bahaya yang ditimbulkan oleh judi online, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM I 2025 Universitas Diponegoro (Undip) dari Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum melaksanakan penyuluhan hukum bertajuk "Bahaya Judi Online" kepada anggota Karang Taruna Desa Basin. Kegiatan yang diadakan pada 19 Januari 2025 di Balai Desa Basin, Kecamatan Kebon Arum, Kabupaten Klaten, ini bertujuan untuk memberikan kesadaran yang lebih mendalam mengenai dampak negatif perjudian online di kalangan masyarakat.

Acara ini dipimpin oleh Muhammad Hudzaifa Hasnan Hasibuan, seorang mahasiswa Ilmu Hukum Undip, yang memaparkan bagaimana judi online dapat merusak kehidupan sosial, ekonomi, bahkan hukum di tingkat individu maupun komunitas. Penyuluhan ini menjadi sangat relevan mengingat tingginya angka perjudian online di desa tersebut, yang seringkali tidak disadari sebagai masalah yang serius oleh sebagian masyarakat.

"Judi online bisa menjadi penyebab kerusakan yang sangat besar, baik secara pribadi maupun untuk lingkungan sosial. Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap masyarakat, khususnya Karang Taruna, dapat lebih memahami apa yang sebenarnya terjadi di balik perjudian online dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan mereka," ujar Hudzaifa, yang juga menjadi narasumber utama dalam kegiatan ini.

Dalam penyuluhan ini, mahasiswa KKN menggunakan metode komunikasi dua arah yang memungkinkan peserta untuk tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga berinteraksi aktif dengan bertanya dan berbagi pengalaman. Metode ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk memahami lebih dalam mengenai dampak perjudian online serta konsekuensi hukum yang dapat dikenakan terhadap pelaku perjudian tersebut.

Lebih lanjut, Hudzaifa menjelaskan bahwa perjudian online dapat menimbulkan berbagai masalah serius seperti kecanduan, kerugian finansial, serta masalah hukum yang berkepanjangan. Penyuluhan ini juga menyentuh tentang undang-undang yang mengatur perjudian dan sanksi hukum yang diterima oleh mereka yang terlibat dalam praktik ilegal ini.
Selain dampak sosial dan ekonomi, salah satu hal yang ditekankan dalam sesi ini adalah peran serta masyarakat dalam membantu menanggulangi masalah perjudian online. "Kami ingin menumbuhkan kesadaran bahwa judi online bukan hanya masalah individu, tetapi juga masalah sosial yang bisa merusak hubungan antar anggota masyarakat. Dengan edukasi ini, kami berharap masyarakat bisa lebih waspada dan proaktif dalam menghindari praktik judi," tambah Hudzaifa.

Kegiatan penyuluhan ini mendapatkan sambutan positif dari anggota Karang Taruna Desa Basin. Mereka merasa sangat terbantu dengan adanya informasi yang lebih jelas dan mudah dipahami mengenai judi online dan dampak negatifnya. Para peserta juga berharap bahwa kegiatan seperti ini dapat terus dilanjutkan dan diperluas, mengingat pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat dalam menghadapi tantangan di era digital saat ini.

Salah satu peserta, Zaid, Ketua Karang Taruna, mengungkapkan harapannya, "Kami sangat berterima kasih atas penyuluhan yang diberikan. Ini adalah pengetahuan yang sangat penting, terutama bagi kami yang hidup di era digital. Kami berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti di sini saja, melainkan bisa dilakukan secara berkelanjutan, agar semakin banyak yang memahami bahaya judi online."

Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi langkah awal yang strategis untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat, bebas dari pengaruh negatif judi online, dan mendorong masyarakat untuk bersama-sama menjaga nilai-nilai positif di tengah perkembangan teknologi yang pesat.

Penyuluhan hukum tentang bahaya judi online ini bukan hanya memberikan informasi seputar aturan yang berlaku, tetapi juga menggugah kesadaran kolektif untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Desa Basin. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai dampak judi online, diharapkan masyarakat bisa mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah penyebaran perilaku negatif ini.

Dengan demikian, kegiatan ini menjadi contoh nyata dari peran serta mahasiswa dalam menyebarkan pengetahuan hukum yang bermanfaat, serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dalam menjaga ketertiban dan kesejahteraan sosial.


Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN TIM I 2025 Universitas Diponegoro Adakan Penyuluhan Regulasi Emosi di MI Muhammadiyah Basin

Mahasiswa KKN TIM I 2025 Universitas Diponegoro Adakan Penyuluhan Regulasi Emosi di MI Muhammadiyah Basin



wirausahanesia.com - Klaten, 16 Januari 2025 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM I 2025 Universitas Diponegoro dari program studi Psikologi mengadakan penyuluhan kepada siswa-siswi kelas 6 Madrasah Ibtidaiyyah Muhammadiyah Basin, Klaten. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan emosi dasar manusia serta memberikan edukasi mengenai cara meregulasi emosi secara sehat dan konstruktif.

Dalam penyuluhan yang dilakukan secara interaktif ini, mahasiswa mengajak anak-anak untuk berdiskusi mengenai berbagai emosi yang mereka rasakan serta bagaimana mengidentifikasi penyebab munculnya emosi tersebut. Mahasiswa juga memberikan contoh cara mengekspresikan emosi secara sehat melalui aktivitas kreatif, salah satunya dengan berkarya menggunakan kertas origami.

Program ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian terhadap perkembangan emosional anak sejak dini. Dengan memahami dan mengelola emosi dengan baik, anak diharapkan dapat mengekspresikan perasaan mereka secara positif serta membangun hubungan sosial yang lebih sehat.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para siswa dan guru. “Anak usia sekolah dasar perlu mendapatkan edukasi tentang regulasi emosi agar dapat membangun hubungan pertemanan sebaya yang sehat,” kata Ibu Isni, Kepala Sekolah MI Muhammadiyah Basin. Program serupa diharapkan dapat terus dilakukan untuk mendukung tumbuh kembang anak, terutama dalam aspek psikologis dan emosional.


- Penulis: Anindita Sekar Pradipta (Mahasiswa S1 Psikologi Universitas Diponegoro)
- Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Drs. Suroto, M.Pd.
- Lokasi kegiatan: Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten
- Editor: Achmad Munandar
Cegah Stunting Sejak Dini: Mahasiswa KKN UNDIP Berikan Edukasi Gizi bagi Ibu Hamil di Desa Basin

Cegah Stunting Sejak Dini: Mahasiswa KKN UNDIP Berikan Edukasi Gizi bagi Ibu Hamil di Desa Basin



wirausahanesia.comKlaten, 6 Februari 2025 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM 1 Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2025 telah melaksanakan program kerja monodisiplin berupa edukasi dan penyerahan modul mengenai pentingnya pemenuhan gizi ibu hamil dalam upaya pencegahan stunting. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap tingginya angka stunting di Desa Basin dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran ibu hamil mengenai peran gizi dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Menurut data yang diperoleh, saat ini terdapat 36 balita yang mengalami stunting di Desa Basin. Angka tersebut menunjukkan pentingnya intervensi sejak dini untuk mencegah kasus stunting bertambah di masa depan.

Mahasiswa yang berasal dari Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran UNDIP, melakukan edukasi secara personal kepada ibu hamil dengan metode diskusi interaktif. Edukasi ini bertempat di rumah warga yang menjadi sasaran program, sehingga memberikan suasana yang lebih nyaman dan memungkinkan para ibu hamil untuk bertanya langsung mengenai gizi yang mereka butuhkan selama masa kehamilan.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis yang terjadi sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. Menurut data yang diperoleh, Desa Basin masih memiliki angka stunting yang cukup tinggi, sehingga diperlukan upaya preventif sejak dini. Pemenuhan gizi ibu hamil menjadi langkah awal yang sangat penting dalam memastikan tumbuh kembang janin optimal dan mencegah risiko stunting pada bayi yang akan dilahirkan.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN memberikan pemahaman kepada ibu hamil mengenai asupan gizi yang dibutuhkan selama kehamilan, seperti kebutuhan makronutrien (karbohidrat, protein, dan lemak) serta mikronutrien (zat besi, asam folat, kalsium, vitamin A, vitamin B1, B2, B9, vitamin C, dan vitamin D), Selain itu, mahasiswa juga menekankan pentingnya gizi selama kehamilan, manfaat gizi seimbang bagi bumil, dampak tidak terpenuhinya gizi bagi ibu dan anak, makananan yang harus dihindari, dan pemantauan berat badan selama kehamilan.
 


Metode edukasi gizi ibu hamil dilakukan melalui diskusi interaktif yang bersifat personal, di mana mahasiswa memberikan kesempatan kepada ibu hamil untuk berbagi pengalaman dan bertanya mengenai permasalahan gizi yang mereka hadapi. Pendekatan ini dinilai lebih efektif karena dapat memberikan solusi yang lebih sesuai dengan kondisi masing-masing ibu hamil. 
Sebagai bentuk tindak lanjut dari edukasi ini, mahasiswa juga menyerahkan modul gizi ibu hamil yang berisi informasi lengkap mengenai panduan gizi seimbang selama kehamilan. Diharapkan, modul ini dapat menjadi sumber informasi yang mudah dipahami dan membantu ibu hamil dalam menerapkan pola makan sehat untuk mencegah stunting pada anak mereka di masa depan.

Dengan adanya program ini, mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP berharap dapat berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting di Desa Basin dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dalam 1000 HPK. Ke depannya, diharapkan program serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan agar angka stunting di wilayah ini dapat ditekan dan generasi mendatang tumbuh dengan lebih sehat dan cerdas.



Tentang Penulis:
Penulis: Sariani Sinta Deo Sinaga – Mahasiswa S1 Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing: Dr. Drs. Suroto, M.Pd
Lokasi: Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten
Editor: Achmad Munandar
Meningkatkan Kesadaran Anti-Bullying Melalui Penyuluhan di Madrasah Ibtidaiyyah Basin, Klaten

Meningkatkan Kesadaran Anti-Bullying Melalui Penyuluhan di Madrasah Ibtidaiyyah Basin, Klaten



wirausahanesia.com -  Klaten, 16 Januari 2025 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM I 2025 Universitas Diponegoro (Undip) menggelar kegiatan penyuluhan anti-bullying di Madrasah Ibtidaiyyah Basin, Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten. Acara ini ditujukan untuk menanamkan kesadaran sejak dini kepada siswa-siswi kelas 5 mengenai bahaya dan dampak buruk dari perilaku bullying di lingkungan sekolah.

Penyuluhan yang diadakan oleh para mahasiswa ini berlangsung dengan suasana interaktif. Dengan metode komunikasi dua arah, mahasiswa tidak hanya memberikan materi, tetapi juga membuka ruang diskusi yang memungkinkan siswa aktif bertanya, berbagi pendapat, dan mendiskusikan pengalamannya. Hal ini diharapkan dapat membuat materi yang disampaikan lebih mudah dipahami dan diterima oleh anak-anak. Dalam penyuluhan ini, mahasiswa juga menjelaskan tentang konsekuensi hukum dari perilaku bullying, termasuk dampaknya terhadap korban, serta pentingnya saling menghargai di antara teman-teman.

Menurut Muhammad Hudzaifa Hasnan Hasibuan, mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum yang terlibat dalam kegiatan ini, "Kegiatan penyuluhan seperti ini sangat penting karena dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada anak-anak tentang konsekuensi dari tindakan bullying. Dengan pengetahuan yang baik, mereka diharapkan dapat lebih bijaksana dalam berinteraksi dan menjaga hubungan yang harmonis dengan teman-temannya."
Penyuluhan ini juga menekankan pentingnya pemahaman moral yang baik. Mahasiswa berharap, dengan pemahaman tersebut, siswa dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki perilaku yang beretika, menghormati orang lain, dan mampu mencegah tindakan kekerasan di lingkungan sekitar. Hal ini menjadi langkah awal yang sangat penting untuk menciptakan suasana sekolah yang bebas dari kekerasan dan perilaku bullying.

Para guru dan pihak Madrasah Ibtidaiyyah Basin memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini. Mereka berharap kegiatan penyuluhan seperti ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga dapat membentuk budaya sekolah yang lebih kondusif, penuh kedamaian, dan mengedepankan nilai-nilai saling menghargai antar siswa.

Kegiatan ini menjadi momentum bagi seluruh pihak untuk terus bersama-sama menggalakkan budaya positif di sekolah, dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam upaya menciptakan generasi muda yang cerdas, beretika, dan bebas dari kekerasan. Penyuluhan anti-bullying ini tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mengajak siswa untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua.


Penulis: Muhammad Hudzaifa Hasnan Hasibuan
Dosen Pembimbing: Dr. Drs. Suroto, M.Pd.
Lokasi: Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten
Editor: Achmad Munandar
Rebranding Produk KWT Sekar Arum Basin: Upaya Meningkatkan Daya Saing dan Pemberdayaan Ekonomi Desa

Rebranding Produk KWT Sekar Arum Basin: Upaya Meningkatkan Daya Saing dan Pemberdayaan Ekonomi Desa



wirausahanesia.comKlaten, 4 Februari 2025 - Mahasiswa KKN TIM I 2025 Universitas Diponegoro dari program studi Manajemen dan Administrasi Logistik melaksanakan program kerja monodisiplin yang bertujuan untuk membantu Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Arum Basin melakukan rebranding produk mereka. Program ini dilaksanakan secara luring di rumah Ibu Suprihatin, selaku ketua KWT Sekar Arum, di Desa Basin.

KWT Sekar Arum, yang baru berkembang pada tahun 2023, merupakan kelompok yang fokus pada pembuatan produk pangan bergizi untuk keperluan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), seperti susu kedelai dan jus jambu. Meskipun produk-produk ini kaya akan manfaat, banyak anggota KWT yang menghadapi tantangan terkait dengan pengetahuan mengenai branding produk, terutama dalam hal desain kemasan yang menarik. Hal inilah yang mendorong mahasiswa KKN Universitas Diponegoro untuk memberikan bantuan dan pengetahuan terkait desain kemasan serta branding yang lebih profesional, dengan tujuan meningkatkan daya saing produk KWT di pasar.

Sebagai kelompok yang baru berkembang, KWT Sekar Arum memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan usaha mereka. Produk-produk seperti susu kedelai dan jus jambu yang mereka hasilkan memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan, namun untuk bisa bersaing di pasar yang semakin kompetitif, mereka membutuhkan pembaruan dari sisi kemasan dan branding. Di sinilah peran rebranding menjadi sangat penting. Kemasan yang menarik dan branding yang kuat tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan daya tarik produk di mata konsumen, tetapi juga untuk memperkuat citra dan keberlanjutan usaha mereka.

Rebranding produk juga menjadi langkah strategis untuk membangun identitas yang kuat bagi KWT Sekar Arum. Sebagai contoh, dengan adanya desain logo yang baru dan kemasan yang lebih modern, produk KWT Sekar Arum akan terlihat lebih profesional dan siap bersaing dengan produk lain di pasar. Selain itu, memiliki akun media sosial dan banner yang memadai akan memudahkan promosi produk serta memperkenalkan usaha mereka ke khalayak yang lebih luas.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam rebranding dimulai melaksanaan program ini dilakukan dengan pendekatan yang sangat partisipatif, melibatkan anggota KWT Sekar Arum dan penasihat kelompok yang berjumlah 14 orang. Dimulai dengan observasi kebutuhan KWT, mahasiswa KKN mengidentifikasi beberapa aspek yang perlu diperbaiki, mulai dari pembuatan logo produk hingga desain kemasan yang lebih menarik.
 



Salah satu hal pertama yang dilakukan adalah pembuatan logo produk yang mencerminkan nilai-nilai yang diusung oleh KWT Sekar Arum, seperti keberlanjutan dan pemberdayaan wanita. Logo ini diharapkan dapat menjadi simbol yang mudah dikenali oleh masyarakat, serta memperkuat citra usaha mereka.

Selanjutnya, mahasiswa KKN bersama anggota KWT mendesain kemasan produk yang lebih menarik dan modern, dengan tujuan agar produk mereka lebih menonjol di rak-rak pasar. Kemasan yang menarik tidak hanya akan meningkatkan minat beli, tetapi juga mencerminkan kualitas dan keseriusan usaha KWT dalam menghasilkan produk yang bermanfaat.

Selain itu, untuk mendukung promosi produk, mahasiswa juga membantu KWT Sekar Arum untuk membuat akun media sosial yang dapat menjadi sarana komunikasi langsung dengan konsumen. Akun media sosial ini akan memudahkan mereka untuk mempromosikan produk, berbagi informasi tentang manfaat produk mereka, serta menjangkau pasar yang lebih luas, terutama dengan adanya tren digital yang semakin berkembang.

Tidak ketinggalan, banner yang mencantumkan informasi tentang lokasi KWT dan produk-produk yang dijual juga disiapkan untuk meningkatkan visibilitas KWT Sekar Arum di sekitar area Desa Basin. Banner ini diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat yang lewat, sekaligus memperkenalkan produk-produk lokal berkualitas dari KWT kepada konsumen.
Rebranding produk ini tidak hanya bertujuan untuk mempercantik tampilan produk, tetapi juga memberikan dampak yang jauh lebih besar bagi KWT Sekar Arum. Beberapa manfaat yang diharapkan antara lain:

1. Peningkatan Daya Saing Produk
Dengan kemasan yang lebih menarik dan branding yang lebih profesional, produk KWT Sekar Arum diharapkan dapat bersaing lebih ketat di pasar. Konsumen akan lebih tertarik untuk membeli produk yang terlihat profesional dan memiliki kemasan yang menarik, sehingga meningkatkan volume penjualan.

2. Penguatan Citra Usaha
Pemasaran yang efektif dan branding yang kuat dapat memperkuat citra usaha KWT Sekar Arum sebagai kelompok yang serius dalam mengembangkan produk berkualitas tinggi. Hal ini dapat menarik perhatian konsumen serta pihak-pihak yang ingin mendukung usaha lokal.

3. Keberlanjutan Ekonomi Anggota KWT
Rebranding yang tepat dapat membuka peluang baru bagi KWT Sekar Arum untuk berkembang lebih jauh. Dengan meningkatnya permintaan produk dan meningkatnya kesadaran akan manfaat produk mereka, keberlanjutan ekonomi bagi anggota KWT akan semakin terjamin.


Program rebranding produk yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro ini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat desa. Melalui desain kemasan yang menarik, pembuatan logo, akun media sosial, dan banner yang informatif, KWT Sekar Arum kini memiliki sarana untuk memasarkan produk mereka dengan cara yang lebih profesional dan efektif. Harapannya, melalui upaya ini, KWT Sekar Arum dapat tumbuh dan berkembang, serta menjadi contoh inspiratif bagi kelompok usaha lain yang ingin meningkatkan daya saing dan memperkuat citra mereka di pasar. Dengan adanya rebranding ini, KWT Sekar Arum semakin siap untuk bersaing di pasar yang lebih luas, dan yang lebih penting, memberikan manfaat lebih besar bagi ekonomi dan pemberdayaan masyarakat di Desa Basin.


Penulis: Aisyah Devi Widodo
Dosen Pembimbing: Dr. Drs. Suroto, M.Pd.
Lokasi: Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten
Editor: Achmad Munandar
Pemasangan Jalur Evakuasi di SD MI Muhammadiyah Basin Kab. Klaten: Inisiatif KKN TIM I 2025 Universitas Diponegoro untuk Meningkatkan Keselamatan Siswa

Pemasangan Jalur Evakuasi di SD MI Muhammadiyah Basin Kab. Klaten: Inisiatif KKN TIM I 2025 Universitas Diponegoro untuk Meningkatkan Keselamatan Siswa



wirausahanesia.com - Klaten, 22 Januari 2025 – Mahasiswa KKN TIM I 2025 Universitas Diponegoro yang berasal dari program studi Manajemen dan Administrasi Logistik melaksanakan program kerja monodisiplin yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kesiapsiagaan bencana di lingkungan sekolah. Program ini berfokus pada pemasangan jalur evakuasi dan papan titik kumpul di Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Muhammadiyah Basin, sebuah sekolah yang terletak di Desa Basin, yang menjadi pilihan karena tidak adanya SD Negeri di wilayah tersebut.




Di tengah peningkatan kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana, program ini menjadi sangat relevan, terutama di tingkat sekolah dasar, di mana banyak siswa mungkin belum sepenuhnya memahami langkah-langkah yang harus diambil dalam menghadapi situasi darurat. Untuk itu, pemasangan jalur evakuasi yang jelas dan terstruktur menjadi langkah awal yang krusial untuk memastikan keselamatan siswa dan staf sekolah. Desa Basin yang terletak di kawasan yang rawan bencana membutuhkan perhatian lebih dalam hal kesiapsiagaan terhadap keadaan darurat. Sekolah dasar merupakan tempat yang penuh dengan aktivitas, dan anak-anak mungkin belum memiliki pemahaman yang cukup mengenai cara bertindak ketika terjadi bencana, baik itu gempa bumi, kebakaran, atau situasi darurat lainnya. Dengan adanya jalur evakuasi yang jelas dan mudah diikuti, siswa dapat diarahkan dengan cepat dan aman menuju titik kumpul yang telah ditentukan.

MI Muhammadiyah Basin, yang memiliki sekitar 446 siswa/i, menjadi lokasi yang sangat tepat untuk melaksanakan proyek ini. Keberadaan jalur evakuasi yang memadai dapat mengurangi kekhawatiran akan keselamatan siswa, sekaligus memberikan rasa aman bagi orang tua dan pihak sekolah.


Langkah Awal: Edukasi Mitigasi Bencana
Program ini diawali dengan edukasi tentang mitigasi bencana yang diberikan kepada OSAMI (Organisasi Siswa Aminah Muhammadiyah Intra Sekolah), sebuah organisasi siswa pengurus inti yang terdiri dari 10 anak perwakilan dari berbagai kelas. Edukasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para siswa mengenai langkah-langkah yang harus diambil sebelum, saat, dan setelah bencana terjadi. Harapannya, para siswa yang tergabung dalam OSAMI dapat menjadi agen perubahan dan menyebarkan pengetahuan ini kepada teman-temannya, serta menjadi pelopor kesiapsiagaan bencana di sekolah. Penyuluhan mengenai pentingnya jalur evakuasi dan keselamatan di sekolah dilakukan dengan cara yang interaktif, di mana para siswa diberikan kesempatan untuk bertanya.
 




Pemasangan Jalur Evakuasi: Kerja Sama yang Solid
Setelah memberikan edukasi kepada OSAMI atau Organisasi intra sekolah khusus bagi Sekolah Muhammadiyah, kegiatan dilanjutkan dengan pemasangan jalur evakuasi. Pemasangan ini tidak hanya melibatkan mahasiswa KKN, tetapi juga kerjasama antara mahasiswa, guru, dan siswa. Papan jalur evakuasi dipasang di lokasi strategis, terutama di area tangga dan titik kumpul di lapangan sekolah. Penempatan jalur ini memastikan bahwa setiap siswa dapat dengan mudah mengenali arah yang harus diambil jika terjadi keadaan darurat.

Mahasiswa KKN bekerja dengan penuh semangat untuk memastikan bahwa setiap detail pemasangan jalur evakuasi sesuai dengan standar keselamatan dan dapat diakses dengan mudah oleh semua pihak. Proses pemasangan melibatkan penggunaan material yang tahan lama dan jelas terlihat, sehingga tidak ada keraguan dalam pelaksanaan evakuasi di situasi darurat.

Selain memberikan rasa aman bagi siswa dan staf sekolah, proyek ini diharapkan dapat memiliki dampak jangka panjang. Dengan adanya jalur evakuasi yang jelas dan pemahaman tentang mitigasi bencana yang diberikan kepada siswa, MI Muhammadiyah Basin dapat menjadi contoh sekolah yang memiliki sistem evakuasi yang baik dan terorganisir. Lebih dari itu, para siswa juga akan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang berguna dalam menghadapi bencana, tidak hanya di sekolah tetapi juga di lingkungan rumah dan masyarakat.

Proyek ini juga menjadi bukti nyata bagaimana mahasiswa Universitas Diponegoro, khususnya dari program studi Manajemen dan Administrasi Logistik, dapat berperan aktif dalam meningkatkan kualitas keselamatan di masyarakat, melalui aplikasi pengetahuan yang relevan dengan kondisi di lapangan. Selain itu, kerja sama yang terjalin antara mahasiswa KKN, guru, dan siswa di MI Muhammadiyah Basin menunjukkan betapa pentingnya sinergi dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk belajar.

Dengan adanya pemasangan jalur evakuasi ini, MI Muhammadiyah Basin kini memiliki fasilitas yang lebih baik untuk menghadapi potensi bencana. Ini adalah langkah awal yang penting dalam membangun budaya keselamatan di kalangan siswa dan guru, serta menciptakan sekolah yang lebih tangguh dalam menghadapi berbagai situasi darurat. Semoga inisiatif ini dapat menginspirasi sekolah-sekolah lainnya untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan bencana demi melindungi generasi muda dari bahaya yang tidak terduga.



Penulis: Aisyah Devi Widodo
Dosen Pembimbing: Dr. Drs. Suroto, M.Pd.
Lokasi: Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten
Editor: Achmad Munandar
Mahasiswa KKN TIM 1 2025 Universitas Diponegoro Melakukan Pembuatan Peta Persebaran UMKM di Desa Basin: sebagai Langkah Strategis untuk Pengembangan Ekonomi Lokal

Mahasiswa KKN TIM 1 2025 Universitas Diponegoro Melakukan Pembuatan Peta Persebaran UMKM di Desa Basin: sebagai Langkah Strategis untuk Pengembangan Ekonomi Lokal



wirausahanesia.com - Klaten, [30 Januari 2025] = Dalam upaya mendukung perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta meningkatkan perencanaan ekonomi berbasis data, salah satu mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota melakukan inovasi melalui program kerja yaitu Pembuatan Peta Persebaran UMKM di Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten. Program ini bertujuan untuk mendata dan memetakan lokasi UMKM yang ada di desa, sehingga dapat digunakan sebagai referensi bagi pemerintah, masyarakat, serta pelaku usaha dalam mengembangkan potensi bisnis lokal.

Pelaksanaan program ini dimulai dengan tahapan pengumpulan data, di mana mahasiswa melakukan penitikan melalui bantuan google maps dan proses verifikasi melalui survei secara langsung dengan para pelaku UMKM. Informasi yang dikumpulkan mencakup jenis usaha, lokasi, skala bisnis, serta tantangan yang dihadapi oleh UMKM. Berbagai jenis usaha yang ditemukan meliputi sektor olahan makanan, catering, pakaian,hingga jasa. Setelah data terkumpul, tim kemudian melakukan pemetaan menggunakan sistem informasi geografis (SIG) untuk menghasilkan visualisasi yang akurat mengenai persebaran UMKM. Peta ini nantinya tidak hanya dapat dilihat dengan mudah oleh masyarakat sebagai dokumen statis, tetapi juga dapat dikembangkan menjadi peta digital interaktif yang bisa diakses oleh pemerintah desa, pelaku usaha, dan masyarakat luas.

Kepala Desa Basin, [Kustiyah], dalam pada saat penyerahan output beliau menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini. “Peta persebaran UMKM ini menjadi langkah awal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi desa. Dengan adanya data yang lebih terstruktur, kita dapat lebih mudah dalam merencanakan program pemberdayaan dan membantu UMKM berkembang,” ujarnya.

Namun, dalam pelaksanaannya, program ini juga menghadapi beberapa hambatan, seperti keterbatasan data awal dan kurangnya dokumentasi dari sebagian pelaku usaha, sehingga mahasiswa harus melakukan pendataan dari nol. Selain itu, tidak semua pelaku usaha terbuka terhadap pendataan, terutama mereka yang belum memiliki izin usaha resmi. Meskipun demikian, berkat kerja sama antara mahasiswa, pemerintah desa, serta masyarakat, kendala tersebut dapat diatasi sehingga program ini berjalan dengan lancar.

Dengan tersusunnya peta persebaran UMKM di Desa Basin, diharapkan dapat menjadi media promosi dan memperluas jangkauan pasar kami serta desa ini semakin siap dalam mengembangkan potensi ekonominya. Peta ini akan terus diperbarui agar dapat menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan desa yang lebih baik, serta mendorong kolaborasi antara UMKM dan pihak-pihak terkait dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Tentang Penulis
- Nama : Pratika Nanda Lukito 
(Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota-Fakultas Teknik Universitas Diponegoro)
- Dosen Pembimbin : Dr. Drs. Suroto, M.Pd
- Lokasi Kegiatan : Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten
- Editor: Achmad Munandar
Pemetaan Potensi dan Permasalahan Desa Basin: Langkah Strategis Menuju Pembangunan Berkelanjutan

Pemetaan Potensi dan Permasalahan Desa Basin: Langkah Strategis Menuju Pembangunan Berkelanjutan



wirausahanesia.com - Klaten, [3 Februari 2025] - Dalam rangka mendukung pembangunan desa yang lebih terarah dan berbasis data, mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro yang berasal dari jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota telah melaksanakan program kerja berupa Pembuatan Peta Potensi dan Permasalahan Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten. Program ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber daya unggulan desa serta menginventarisasi berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat, guna menjadi dasar dalam perencanaan dan pengambilan kebijakan pembangunan desa.

Pelaksanaan program ini dimulai dengan tahapan pengumpulan data, di mana mahasiswa  melakukan survey dengan ikut serta secara langsung pada kegiatan masyarakat dan wawancara langsung dengan warga serta perangkat desa. Data yang berhasil dikumpulkan meliputi potensi sumber daya alam, pertanian, peternakan, pariwisata, hingga industri rumahan yang berpeluang dikembangkan lebih lanjut. Selain itu, permasalahan utama seperti keterbatasan infrastruktur, akses pendidikan, dan permasalahan terkait dengan penduduk.

Setelah data terkumpul, mahasiswa kemudian melakukan pemetaan melalui software Qgis, yang menghasilkan visualisasi yang jelas mengenai potensi dan permasalahan di Desa Basin. Peta ini nantinya akan menjadi referensi penting bagi pemerintah desa dalam menyusun program pembangunan serta bagi masyarakat dalam mengoptimalkan potensi yang ada.

Sekretaris Desa Basin, [Ibu Puji], menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan program ini. “Peta ini sangat membantu dalam memahami kondisi desa secara lebih komprehensif. Dengan adanya data yang lebih jelas, kita dapat menyusun program pembangunan yang lebih tepat sasaran, baik dalam hal pemberdayaan ekonomi maupun penyelesaian permasalahan desa,” ujarnya.

Dengan tersusunnya Peta Potensi dan Permasalahan Desa Basin, diharapkan desa ini semakin siap dalam menyusun kebijakan pembangunan yang lebih strategis dan berbasis kebutuhan nyata masyarakat. Peta ini akan terus diperbarui agar dapat menjadi acuan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat kemajuan desa.



Tentang Penulis
- Nama : Pratika Nanda Lukito 
(Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota-Fakultas Teknik Universitas Diponegoro)
- Dosen Pembimbing : Dr. Drs. Suroto, M.Pd
- Lokasi Kegiata : Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten
- Editor: Achmad Munandar
Sosialisasi Program Pertukaran Pelajar: Mahasiswa KKN TIM I 2025 Universitas Diponegoro Berikan Motivasi kepada Pemuda Desa Basin

Sosialisasi Program Pertukaran Pelajar: Mahasiswa KKN TIM I 2025 Universitas Diponegoro Berikan Motivasi kepada Pemuda Desa Basin



wirausahanesia.com - Basin, 19 Januari 2025 - Kesempatan belajar di luar negeri melalui program pertukaran pelajar menjadi impian bagi banyak siswa di Indonesia. Untuk meningkatkan pemahaman dan motivasi generasi muda terkait program ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM I 2025 Universitas Diponegoro dari Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, mengadakan sosialisasi mengenai “Peluang dan Manfaat Pertukaran Pelajar” kepada pemuda-pemudi Karang Taruna Desa Basin.


Mengenalkan Dunia Pertukaran Pelajar kepada Generasi Muda
Program pertukaran pelajar merupakan salah satu cara bagi siswa untuk mendapatkan pengalaman belajar di luar negeri, memperluas wawasan budaya, serta meningkatkan keterampilan akademik dan bahasa asing. Namun, masih banyak siswa yang belum memahami mekanisme, manfaat, serta cara untuk mengikuti program ini. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Undip merasa perlu memberikan edukasi mengenai pentingnya program pertukaran pelajar kepada siswa SMP dan SMA di Desa Basin.

Kegiatan ini berlangsung di Balai Desa Basin dengan dihadiri oleh para pemuda dan pemudi yang memiliki ketertarikan untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai berbagai program pertukaran pelajar yang tersedia, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun lembaga pendidikan internasional.


Metode Sosialisasi: Interaktif dan Inspiratif
Untuk membuat penyuluhan lebih menarik dan mudah dipahami, mahasiswa KKN mengadopsi pendekatan diskusi interaktif yang melibatkan peserta secara aktif. Dalam kegiatan ini, peserta diberikan penjelasan mengenai:

1. Jenis-Jenis Program Pertukaran Pelajar – Beberapa program populer seperti AFS, YES, LPDP, dan beasiswa pertukaran lainnya.

2. Persyaratan dan Proses Seleksi – Langkah-langkah yang harus dipersiapkan oleh calon peserta, termasuk kemampuan bahasa dan prestasi akademik.

3. Manfaat dan Pengalaman dari Alumni – Bagaimana pertukaran pelajar dapat membuka peluang lebih besar dalam dunia pendidikan dan karier di masa depan.

4. Tips dan Trik Lolos Seleksi – Strategi efektif untuk meningkatkan peluang lolos program pertukaran pelajar.


Antusiasme Peserta dalam Menggali Informasi
 


Sosialisasi ini mendapat respons yang sangat positif dari peserta. Banyak dari mereka yang tertarik untuk mencoba program pertukaran pelajar, namun masih ragu karena minimnya informasi dan dukungan dari lingkungan sekitar. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan peserta mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai bagaimana cara mereka bisa mengikuti program pertukaran pelajar serta manfaat yang bisa mereka peroleh.


Harapan dan Langkah Lanjutan
Dengan adanya penyuluhan ini, mahasiswa KKN berharap bahwa semakin banyak anak-anak muda di Desa Basin yang berani bermimpi dan mengambil kesempatan untuk belajar di luar negeri. Sebagai tindak lanjut, mahasiswa KKN membagikan pamflet berisi tentang manfaat apa saja yang didapatkan oleh pribadi mereka dan sekolah apabila mengikuti program pertukaran pelajar.


Tentang Penulis
- Ihsan Nur Falah (Mahasiswa S1 Hubungan Internasional – FISIP UNDIP)
- Dosen Pembimbing: Dr. Drs. Suroto, M.Pd
- Lokasi Kegiatan: Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten
- Editor: Achmad Munandar
Penyuluhan Bahaya Judi Online: Mahasiswa KKN TIM I 2025 Universitas Diponegoro Berikan Edukasi kepada Pemuda Desa Basin

Penyuluhan Bahaya Judi Online: Mahasiswa KKN TIM I 2025 Universitas Diponegoro Berikan Edukasi kepada Pemuda Desa Basin



wirausahanesia.comBasin, 19 Januari 2025 - Maraknya judi online menjadi permasalahan serius yang meresahkan berbagai lapisan masyarakat, termasuk di Desa Basin. Menyikapi hal ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM I 2025 Universitas Diponegoro dari Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, menggelar penyuluhan bertajuk “Bahaya Judi Online dari Perspektif Kejahatan Siber” kepada pemuda-pemudi Karang Taruna Desa Basin. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai dampak negatif judi online serta bagaimana modus kejahatan siber beroperasi di dalamnya.


Judi Online: Ancaman Serius bagi Masyarakat
Dalam beberapa tahun terakhir, judi online telah menjadi fenomena yang semakin sulit dikendalikan. Kemudahan akses internet dan perkembangan teknologi digital membuat praktik perjudian ini semakin luas, bahkan merambah ke wilayah pedesaan. Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber, banyak kasus di mana individu terjebak dalam lingkaran perjudian online hingga mengalami kerugian finansial yang signifikan, bahkan berujung pada tindakan kriminal akibat jeratan hutang.

Melihat urgensi masalah ini, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro merasa perlu memberikan edukasi langsung kepada masyarakat, khususnya generasi muda yang rentan menjadi target industri perjudian online. Balai Desa Basin pun dipilih sebagai lokasi penyuluhan, mengingat banyaknya laporan mengenai keterlibatan pemuda dalam praktik judi online di desa ini.


Metode Penyuluhan: Diskusi Interaktif yang Menarik Perhatian
Berbeda dengan seminar formal yang cenderung satu arah, penyuluhan ini dikemas dalam format diskusi interaktif yang lebih dinamis. Mahasiswa tidak hanya memberikan materi, tetapi juga mengajak para peserta untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai fenomena judi online di lingkungan mereka.

Beberapa poin utama yang dibahas dalam penyuluhan ini meliputi:

1. Modus Operandi Judi Online – Bagaimana platform judi online beroperasi dan mengelabui penggunanya agar terus bermain.

2. Dampak Sosial dan Ekonomi – Kerugian finansial, keterpurukan sosial, serta potensi tindakan kriminal akibat keterlibatan dalam perjudian online.

3. Judi Online dalam Perspektif Kejahatan Siber – Bagaimana praktik judi online sering dikaitkan dengan kejahatan siber, termasuk pencurian data pribadi dan skema penipuan.

4. Regulasi dan Upaya Pencegahan – Langkah-langkah yang telah diambil oleh pemerintah dalam memberantas judi online serta cara masyarakat dapat melindungi diri dari ancaman ini.


Antusiasme Pemuda dalam Penyuluhan
 


Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari peserta. Banyak dari mereka yang aktif bertanya, berbagi pengalaman, serta mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait bahaya judi online. Diskusi semakin menarik ketika mahasiswa menjelaskan bagaimana kecerdasan buatan (AI) dan algoritma digunakan oleh platform judi online untuk memanipulasi psikologi pemain agar terus berjudi. "Judi online tidak sekadar permainan biasa, tapi sudah masuk dalam ranah kejahatan siber yang kompleks," jelas salah satu mahasiswa pemateri.


Harapan dan Langkah Selanjutnya
Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan pemuda-pemudi Desa Basin dapat lebih waspada terhadap jebakan judi online dan dapat menyebarluaskan informasi ini ke lingkungan mereka. Mahasiswa KKN juga mendorong peserta untuk lebih aktif dalam mencegah penyebaran judi online, baik melalui edukasi mandiri maupun dengan melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang.

Sebagai bagian dari rangkaian program kerja KKN, mahasiswa Universitas Diponegoro juga membagikan pamflet yang berisi larangan dan akibat bermain judi online agar masyarakat selalu mengingat bahayanya judi online dan tidak melakukanya lagi


Tentang Penulis:
- Ihsan Nur Falah (Mahasiswa S1 Hubungan Internasional – FISIP UNDIP)
- Dosen Pembimbing: Dr. Drs. Suroto, M.Pd
- Lokasi Kegiatan: Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten
- Editor: Achmad Munandar
Puluhan Siswa Mengikuti Kegiatan Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini Yang Diselenggarakan Tim KKN UNISNU

Puluhan Siswa Mengikuti Kegiatan Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini Yang Diselenggarakan Tim KKN UNISNU


 
Sumber gambar : Tim Dokumentasi KKN UNISNU Desa Bandungharjo

wirausahanesia.comBandungharjo - Mahasiswa KKN Unisnu Desa Bandungharjo mengadakan kegiatan sosialisasi pencegahan pernikahan dini, dalam kegiatan tersebut Tim KKN Desa Bandungharjo berkerjasama dengan Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Inovasi  (LPPI) dan Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA).

Kegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan pada (kamis, 30/01/25),  kegiatan itu bertempat di yayasan Darul Ulum Desa Bandungharjo Kecamatan, Donorojo. Sekitar tujuh puluhan siswa dan siswi dari SMK dan MA Darul Ulum nampak antusias mengikuti acara sosialisasi ini. 

Imam selaku kormades KKN Unisnu Jepara Desa Bandungharjo, dalam sambutan mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi ini bukan hanya untuk siswa siswi Darul Ulum saja, melainkan juga kegiatan ini sebagai tambahan edukasi serta wawasan bagi Tim KKN sendiri.

“Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada kepala MA dan SMK yang telah memberikan waktu kepada kami, kegiatan sosialisasi penegahan pernikahan dini ini bukan hanya untuk mengedukasi  kalian saja (siswa siswi) melainkan juga bisa menambah wawasan bagi kami semua yang hadir disini” ungkapnya.

Ubaidillah, S.Ag., S. PD selaku  kepala sekolah MA Darul Ulum mewakili ketua yayasan mengucapkan terima kasih kepada Tim KKN UNISNU yang sudah menyelenggarakan sosialisasi seperti ini, ia menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat bagus dan tentunya bermanfaat terlebih sasarannya para murid murid.

“Saya ucapkan terima kasih teman-teman KKN UNISNU yang telah menyelenggarakan kegiatan seperti ini, tentunya kegiatan seperti ini pastinya sangat bermanfaat bagi anak-anak kami, saya harap dengan setelah adanya sosialisasi ini nanti setelah lulus para murid tidak langsung menikah, bahkan saya juga berharap para murid bisa masuk keperguruan tinggi. “ tuturnya.

Diakhir kegiatan sosialisasi Tim KKN juga melaksanakan sosialisasi penerimaan mahasiswa baru UNISNU Jepara.



Editor: 
Achmad Munandar