TIM KKN 1 Universitas Diponegoro 2025, Desa Gemampir : Inovasi Pertanian Dengan Zeolit Untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman

TIM KKN 1 Universitas Diponegoro 2025, Desa Gemampir : Inovasi Pertanian Dengan Zeolit Untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman




wirausahanesia.com - Gemampir, 31 Januari 2025 - Tim 1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro di Desa Gemampir terus menghadirkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Salah satu program unggulan adalah penerapan penggunaan batuan zeolit yang dicampur dengan pupuk tanaman untuk mempercepat pertumbuhan tanaman.
 
Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian desa dengan memanfaatkan potensi alami batuan zeolit yang memiliki kemampuan menyerap dan menyimpan air serta nutrisi penting bagi tanaman. Pelaksana kegiatan ini, yaitu Joys Jelita, menjelaskan bahwa penggunaan zeolit pada pupuk dapat membantu meningkatkan efisiensi pemupukan dan menjaga kelembapan tanah.

"Kami berharap metode ini dapat menjadi solusi praktis bagi petani di Desa Gemampir untuk meningkatkan hasil panen dengan biaya yang lebih efisien," ujar Joys Jelita.

Selain penerapan inovasi pertanian, Tim KKN juga memberikan edukasi kepada petani tentang cara mencampur dan mengaplikasikan zeolit secara efektif. Diharapkan, penggunaan zeolit ini dapat terus diterapkan bahkan setelah masa KKN berakhir.
 
Dengan semangat inovasi dan pemberdayaan masyarakat, Tim KKN Universitas Diponegoro berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mendukung pertanian yang berkelanjutan di Desa Gemampir.



Editor:
Achmad Munandar

#KKNDesaGemampir
#InovasiPertanian
KKN Reguler Desa Gemampir : Berkontribusi Untuk Keselamatan dan Pemberdayaan Masyarakat

KKN Reguler Desa Gemampir : Berkontribusi Untuk Keselamatan dan Pemberdayaan Masyarakat

 



wirausahanesia.com - Gemampir, 5 Februari 2025 - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) 1 Universitas Diponegoro di Desa Gemampir berupaya memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Salah satu program kerja yang dilakukan oleh salah satu anggota TIM 1 KKN Desa Gemampir, Joys Jelita, adalah pembuatan peta kerawanan tanah longsor, yang bertujuan untuk membantu desa dalam mengidentifikasi wilayah rawan bencana serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang mitigasi bencana.

Joys Jelita, menyampaikan bahwa peta kerawanan ini akan menjadi referensi penting dalam perencanaan tata ruang desa dan kesiapsiagaan masyarakat. "Dengan adanya peta ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami wilayah rawan longsor dan mengambil langkah preventif," ujarnya.
 
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari Kepala Desa Gemampir, Ibu Sri Lestari S.Pd, yang menyatakan bahwa peta kerawanan tersebut sangat bermanfaat bagi pengelolaan wilayah desa. "Kami berharap ini menjadi langkah awal dalam upaya mitigasi bencana di Desa Gemampir," tuturnya.

Dengan sinergi yang baik antara tim KKN dan masyarakat, Desa Gemampir diharapkan dapat terus berkembang menjadi desa yang aman dan tetap menjaga kekayaan budayanya.





Editor:
Achmad Munandar

#KKNDesaGemampir 
#GeologiUntukKeselamatan
 #LestarikanBudaya
Konservasi Lingkungan : Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Organik dan Anorganik di Desa Ngemplak Membuat infografis latar belakang organisasi “Sekar Arum”

Konservasi Lingkungan : Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Organik dan Anorganik di Desa Ngemplak Membuat infografis latar belakang organisasi “Sekar Arum”

 


wirausahanesia.com - Organisasi bank sampah “Sekar Arum” berdiri sekitar 20 Juli 2019 dengan jumlah anggota kurang lebih 20 orang. Bank Sampah “Sekar Arum” hadir sebagai solusi berbasis komunitas untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Dengan memanfaatkan prinsip "reduce, reuse, recycle" yang bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang, mengubah sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis, serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. 

Sampah menjadi salah satu isu utama yang memengaruhi kualitas lingkungan, kesehatan, dan kehidupan sosial. Banyak masyarakat yang belum memiliki kesadaran untuk memilah dan mengelola sampah dengan baik sehingga pengolahan sampah pada Desa Ngemplak masih kurang optimal.




Nama "Sekar Arum" sendiri melambangkan harapan akan lingkungan yang indah (sekar) dan harum (arum), melalui visi menciptakan lingkungan yang asri dan lestari. Bank Sampah Sekar Arum juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat untuk belajar memilah sampah organik dan anorganik, mendaur ulang, serta memanfaatkan sampah menjadi produk yang memiliki nilai jual.

Dengan berlandaskan semangat gotong royong, Bank Sampah Sekar Arum memberdayakan masyarakat lokal, menciptakan peluang ekonomi, dan mendukung upaya pelestarian lingkungan untuk generasi mendatang. Organisasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi komunitas lain dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan.


Penulis: 
Adam Farrela
Mahasiswa KKN UNDIP TIM 1 2024/2025

Editor:
Achmad Munandar
Penerapan Biosecurity Pada Peternakan Sapi Untuk Mengurangi Risiko PMK

Penerapan Biosecurity Pada Peternakan Sapi Untuk Mengurangi Risiko PMK

 


wirausahanesia.com - Latar belakang PMK, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan salah satu penyakit menular yang paling merugikan di sektor peternakan. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Aphthovirus, famili Picornaviridae, yang menyerang hewan berkuku genap atau belah seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi. PMK memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi, terutama di wilayah dengan populasi ternak yang padat dan manajemen biosekuriti yang rendah.  

PMK telah dikenal sejak abad ke-16 dan menjadi perhatian global karena dampaknya yang signifikan terhadap kesehatan ternak, perdagangan, dan ekonomi. Penyakit ini tidak hanya menimbulkan kerugian akibat kematian ternak, tetapi juga mengakibatkan penurunan produksi susu, daging, dan hasil ternak lainnya. Selain itu, biaya pengendalian dan pencegahan PMK, seperti vaksinasi, karantina, serta pemusnahan hewan terinfeksi, sangat besar, sehingga menjadi tantangan besar bagi banyak negara.  

Di Indonesia, PMK pertama kali ditemukan pada tahun 1887 dan sempat diberantas sepenuhnya pada tahun 1986 melalui program vaksinasi massal dan kebijakan ketat mengenai pergerakan hewan. Namun, pada tahun 2022, PMK kembali merebak di beberapa wilayah Indonesia, diduga akibat lemahnya pengawasan terhadap impor hewan ternak dari negara-negara endemik. Kejadian ini mengingatkan pentingnya penguatan biosekuriti, pengawasan perdagangan hewan, dan edukasi peternak untuk mencegah penyebaran penyakit.  





Dalam konteks modern, PMK tetap menjadi tantangan besar bagi industri peternakan global, terutama di negara-negara berkembang. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, peternak, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan, seperti vaksinasi yang efektif, peningkatan biosekuriti, dan pengawasan ketat terhadap pergerakan hewan ternak. Dengan langkah-langkah ini, dampak buruk dari PMK terhadap ekonomi dan kesehatan ternak dapat diminimalkan.


Penulis: 
Adam Farrela
Mahasiswa KKN UNDIP TIM 1 2024/2025

Editor:
Achmad Munandar
Membuat video profil desa Ngemplak “Potret Desa Ngemplak”

Membuat video profil desa Ngemplak “Potret Desa Ngemplak”




wirausahanesia.com - Melalui pembuatan video profil desa, dapat digunakan untuk memperkenalkan potensi desa, termasuk sektor pertanian, pariwisata, industri kreatif, dan budaya. Ini akan menarik perhatian investor, wisatawan, atau pihak lain yang ingin bekerja sama dalam pengembangan desa. Dengan menampilkan program kerja, pencapaian, dan rencana pembangunan, video profil desa dapat menjadi alat transparansi bagi perangkat desa. Perangkat desa dapat lebih memahami apa yang telah dilakukan pemerintah desa dan bagaimana mereka dapat berpartisipasi.

Video profil dapat menjadi arsip penting bagi desa, mencatat sejarah, budaya, dan perkembangan desa dari waktu ke waktu. Ini membantu menjaga identitas desa dan dapat digunakan untuk edukasi generasi mendatang. Baik untuk keperluan administrasi, kerja sama dengan pemerintah daerah, atau menarik perhatian investor, video profil desa bisa menjadi alat komunikasi yang efektif dan profesional.

Menggunakan media visual seperti video dapat lebih menarik perhatian generasi muda, mendorong mereka untuk lebih peduli dan terlibat dalam pengembangan desa mereka. Dengan alasan-alasan ini, pembuatan video profil desa bisa menjadi langkah strategis dalam memajukan desa dan memperkenalkan potensinya secara lebih luas.



Penulis: 
Adam Farrela
Mahasiswa KKN UNDIP TIM 1 2024/2025

Editor:
Achmad Munandar
Pemberdayaan Perangkat Desa Ngemplak dalam Meningkatkan Kesadaran Sejarah Lokal dengan Metode Edukatif dan Inovatif

Pemberdayaan Perangkat Desa Ngemplak dalam Meningkatkan Kesadaran Sejarah Lokal dengan Metode Edukatif dan Inovatif



wirausahanesia.com - Sosialisasi mengenai pentingnya mengetahui sejarah lokal bagi perangkat desa menjadi relevan karena masih banyak yang belum mengetahui sejarah dari desa ngemplak secara jelas. Dengan memberikan pemahaman dasar tentang sejarah desa dan bagaimana sejarah bisa berpengaruh dalam pengambilan keputusan. 

Memberikan pemahaman sejarah melalui cerita yang lebih personal dan mendalam. Pemahaman tentang sejarah desa diperkuat dengan adanya makalah yang dibuat untuk memberikan pengetahuan yang relevan dan valid dari sejarah desa. Sejarah lokal mencerminkan perjalanan panjang desa, termasuk asal-usul, tradisi, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi. 

Dengan memahami sejarah ini, perangkat desa dapat menjaga identitas desa dan memperkuat rasa kebersamaan warganya. Desa memiliki adat istiadat dan tradisi unik yang diwariskan dari generasi ke generasi. Jika perangkat desa memahami sejarah ini, mereka dapat berperan aktif dalam menjaga dan mengembangkan kebudayaan desa agar tidak punah.


Penulis: 
Adam Farrela 
Mahasiswa KKN UNDIP TIM 1 2024/2025

Editor:
Achmad Munandar
Pemberdayaan Kelompok UMKM melalui Pelatihan Digital Marketing Desa Ngemplak, Karangnongko, Klaten

Pemberdayaan Kelompok UMKM melalui Pelatihan Digital Marketing Desa Ngemplak, Karangnongko, Klaten

 


Gambar 1: Dokumentasi kegiatan pemberdayaan kelompok UMKM melalui Pelatihan Digital Marketing Desa Ngemplak

wirausahanesia.com - Ngemplak, Karangnongko, Klaten (17/01/2025) – Di era digitalisasi ini, perilaku masyarakat terus berkembang, termasuk dalam bidang pemasaran. Digital marketing menjadi salah satu strategi penting untuk mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Digital marketing, yang memadukan ilmu pemasaran dengan teknologi digital, memungkinkan UMKM untuk memperluas jangkauan pasar mereka secara efektif.

Menyadari minimnya pengetahuan tentang digital marketing di kalangan pelaku UMKM Desa Ngemplak, TIM I KKN UNDIP 2024/2025 yang diwakili oleh Akta Rohmawati dari jurusan Manajemen dan Administrasi Logistik, mengadakan program pelatihan digital marketing. Program ini bertujuan untuk memberdayakan UMKM dengan memberikan wawasan dan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan pemasaran secara online.
 
 






Gambar 2: Leaflet Panduan Berjualan Melalui Shopee

Digital marketing dapat dilakukan melalui berbagai saluran seperti media sosial, email, dan iklan online. Pelatihan ini dirancang untuk membantu meningkatkan penjualan, meningkatkan kesadaran merek (brand awareness), serta membentuk preferensi konsumen. Dalam kegiatan pelatihan ini, peserta diberikan materi menggunakan media presentasi PowerPoint dan leaflet panduan untuk membuka toko di Shopee Seller Center.

Pelatihan digital marketing dilaksanakan pada 17 Januari 2025 di gedung balai pertemuan PKK Desa Ngemplak. Meskipun menghadapi tantangan seperti hujan deras dan pemadaman listrik, sebanyak 20 pemilik UMKM dari total 25 undangan tetap hadir dengan antusias. Untuk meningkatkan motivasi peserta, panitia memberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi kepada peserta yang menunjukkan semangat selama kegiatan.



Penulis: 
Akta Rohmawati 
(Manajemen dan Administrasi Logistik)

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL): 
Sukiswo, S.T., M.T

Lokasi KKN: 
Desa Ngemplak, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten

Editor:
Achmad Munandar
Reportase KKN UNDIP di Desa Ngemplak, Karangnongko, Klaten: Pemberdayaan Kelompok UMKM Melalui Edukasi Budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rajin, dan Rawat)

Reportase KKN UNDIP di Desa Ngemplak, Karangnongko, Klaten: Pemberdayaan Kelompok UMKM Melalui Edukasi Budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rajin, dan Rawat)

 

Gambar 1: Poster Ajakan 5 R Untuk Meningkatkan Produktivitas UMKM 


wirausahanesia.com - Pada tanggal 17 Januari 2025, tim I KKN UNDIP yang diwakili oleh Akta Rohmawati dari program studi Manajemen dan Administrasi Logistik mengadakan kegiatan pemberdayaan budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rajin, dan Rawat) di gedung balai pertemuan PKK Desa Ngemplak, Karangnongko, Klaten. Budaya 5R merupakan metode yang digunakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih, rapi, dan teratur. Konsep ini diadaptasi dari budaya Jepang yang dikenal dengan istilah 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke). Penerapan budaya 5R terbukti mampu meningkatkan produktivitas serta menanamkan tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan, termasuk di sektor UMKM.



Gambar 2: Dokumentasi Kegiatan Pemberdayaan Kelompok UMKM 
Desa Ngemplak Melalui Edukasi 5 R

Menyadari pentingnya budaya 5R dalam dunia usaha, salah satu anggota tim I KKN UNDIP berinisiatif untuk memberikan edukasi kepada para pelaku UMKM di Desa Ngemplak. Program ini bertujuan untuk membangun kesadaran mengenai manfaat budaya 5R dalam menjaga kebersihan tempat kerja serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha.

Kegiatan ini dihadiri oleh 20 pemilik UMKM dari total 25 undangan yang diberikan, meskipun menghadapi kendala berupa hujan deras dan pemadaman listrik. Antusiasme peserta tetap tinggi, terlihat dari partisipasi aktif mereka dalam sesi diskusi dan praktik penerapan budaya 5R di lingkungan kerja mereka. Untuk semakin memotivasi peserta, panitia menyediakan hadiah sebagai bentuk apresiasi bagi mereka yang menunjukkan semangat dan keterlibatan selama kegiatan berlangsung.

Diharapkan, dengan adanya program pemberdayaan ini, para pelaku UMKM di Desa Ngemplak dapat menerapkan budaya 5R dalam kegiatan usahanya sehari-hari. Dengan lingkungan kerja yang lebih bersih, rapi, dan teratur, produktivitas usaha diharapkan meningkat, sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman dan sehat bagi semua pihak yang terlibat.



Penulis: 
Akta Rohmawati 
(Manajemen dan Administrasi Logistik)

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL): 
Sukiswo, S.T., M.T

Lokasi KKN: 
Desa Ngemplak, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten

Editor:
Achmad Munandar
Reportase Kegiatan Penerapan Biosecurity pada Peternakan Sapi untuk Mengurangi Risiko PMK

Reportase Kegiatan Penerapan Biosecurity pada Peternakan Sapi untuk Mengurangi Risiko PMK

 

Dokumentasi kegiatan multidisiplin

wirausahanesia.com - Desa Ngemplak, 30 Januari 2025 - Tim KKN I UNDIP 2024/2025 telah sukses melaksanakan program kerja bertajuk Penerapan Biosecurity pada Peternakan Sapi untuk Mengurangi Risiko PMK. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan penerapan langkah-langkah biosecurity di kalangan peternak guna menekan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang masih menjadi ancaman bagi sektor peternak sapi di Desa Ngemplak.

 

Dokumentasi kegiatan multidisiplin

Dalam program ini, Akta Rohmawati, mahasiswa Manajemen dan Administrasi Logistik, berperan dalam pembuatan desain labeling dan packaging produk antiseptik yang digunakan sebagai bagian dari upaya biosecurity. Desain yang dibuat mempertimbangkan standar peraturan dan kemudahan penggunaan oleh para peternak.

Acara yang dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2025 ini dihadiri oleh kelompok peternak setempat, termasuk Kelompok Tani Ternak (KTT) Ngudi Makmur. Para peserta mendapatkan pemaparan mengenai pentingnya biosecurity dalam mencegah penyebaran PMK, cara penggunaan antiseptik yang benar, serta strategi pemeliharaan kebersihan kandang dan lingkungan sekitar.

Kegiatan dimulai dengan sosialisasi yang disampaikan oleh tim KKN UNDIP, dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan antiseptic menggunakan daun sirih penggunaan produk antiseptik pada peralatan kandang dan sapi. Produk antiseptik yang telah dikemas dengan label hasil rancangan Akta Rohmawati diperkenalkan kepada peserta sebagai solusi praktis dalam menjaga kebersihan dan kesehatan peternakan sapi mereka.

Ketua KTT Ngudi Makmur menyampaikan apresiasinya terhadap program ini, menyatakan bahwa pendekatan biosecurity yang diterapkan akan sangat membantu dalam menjaga keberlanjutan usaha peternakan mereka.

Melalui kegiatan ini, diharapkan peternak di Desa Ngemplak semakin sadar akan pentingnya biosecurity dan dapat mengadopsi praktik yang lebih baik dalam menjaga kesehatan ternak mereka. Tim KKN I UNDIP berharap program ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi peternakan di desa tersebut.



Penulis: 
Akta Rohmawati 
(Manajemen dan Administrasi Logistik)

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL): 
Sukiswo, S.T., M.T

Lokasi KKN: 
Desa Ngemplak, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten

Editor:
Achmad Munandar
Reportase Kegiatan KKN TIM I UNDIP 2024/2025 Di Desa Ngemplak: Pembuatan Packaging dan Labelling Pupuk POC Dari Limbah Cucian Beras

Reportase Kegiatan KKN TIM I UNDIP 2024/2025 Di Desa Ngemplak: Pembuatan Packaging dan Labelling Pupuk POC Dari Limbah Cucian Beras



Dokumentasi Kegiatan Program Kerja Multidisiplin

wirausahanesia.com - Ngemplak, 26 Januari 2025 - Kelompok KKN TIM I UNDIP 2024/2025 sukses menggelar kegiatan pelatihan dan pembuatan packaging pupuk organik cair (POC) dari limbah cucian beras di Balai Desa Ngemplak. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja multidisiplin yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan pengelolaan limbah organik dan anorganik di desa ini.

Salah satu anggota tim, Akta Rohmawati, berperan dalam perancangan kemasan dan pelabelan produk pupuk cair ini sesuai dengan standar peraturan yang berlaku. Mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 25 Tahun 2021, pupuk POC yang diproduksi wajib menggunakan label berbahasa Indonesia serta mencantumkan informasi yang jelas mengenai komposisi, cara penggunaan, manfaat, dan tanggal produksi.

Kegiatan ini dihadiri oleh kelompok bank sampah Sekar Arum, Pemuda karang taruna Desa Ngemplak, serta warga setempat yang antusias mengikuti kegiatan. Dalam pemaparannya, Akta Rohmawati menjelaskan pentingnya kemasan yang sesuai standar guna meningkatkan nilai jual, daya saing produk di pasaran serta keamanan distribusi. Selain itu, ia juga memberikan demonstrasi tentang bagaimana mendesain label yang informatif dan menarik, termasuk pemilihan bahan kemasan yang ramah lingkungan.

“Dengan adanya pelabelan yang sesuai standar, diharapkan produk pupuk cair organik dari limbah cucian beras ini bisa lebih dipercaya oleh masyarakat dan memiliki peluang lebih besar untuk dipasarkan secara luas,” ujar Akta Rohmawati.

Kepala Desa menyambut baik inisiatif dari mahasiswa KKN UNDIP ini. Ketua Kelompok Bank Sampah, Ibu Parjiyem, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kesadaran warga mengenai pentingnya pengelolaan limbah serta peluang ekonominya.

Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi dan praktik pembuatan label canva oleh peserta. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Ngemplak dapat terus mengembangkan inovasi berbasis lingkungan dan menciptakan produk yang bernilai jual tinggi.

KKN TIM I UNDIP 2024/2025 berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat dalam implementasi program-program keberlanjutan yang telah dirancang, guna menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan perekonomian desa yang lebih baik.



Penulis: 
Akta Rohmawati 
(Manajemen dan Administrasi Logistik)

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL): 
Sukiswo, S.T., M.T

Lokasi KKN: 
Desa Ngemplak, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten

Editor:
Achmad Munandar
Konservasi Lingkungan: Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Organik Menjadi Pakan Unggas Di Desa Ngemplak

Konservasi Lingkungan: Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Organik Menjadi Pakan Unggas Di Desa Ngemplak

 


wirausahanesia.com - Limbah organik rumah tangga, seperti sisa sayuran, kulit buah, nasi basi, dan ampas tahu, seringkali dianggap sebagai sampah yang tidak berguna. Padahal, limbah-limbah ini memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai pakan alternatif bagi unggas, seperti ayam, bebek, dan itik. Pemanfaatan limbah organik sebagai pakan unggas tidak hanya mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang signifikan.

Mahasiswa KKN Undip di desa Ngemplak memberikan inovasi mengenai pemanfaatan limbah organik rumah tangga sebagai pakan ternak unggas seperti ayam maupun bebek. Cara pembuatan pakan  cukup mudah yaitu mencacah kecil limbah organik rumah tangga  lalu dicampurkan dengan dedak, molases dan air secukupnya hingga berbentuk pasta, lalu pakan siap diberikan ke ternak. Limbah organik yang diberikan kepada ternak harus dalam kondisi yang masih bagus tidak basi ataupun busuk agar tidak menimbulkan penyakit bagi ternak.





Pemanfaatan limbah organik rumah tangga sebagai pakan unggas adalah solusi yang cerdas dan berkelanjutan. Selain membantu mengurangi masalah sampah, praktik ini juga memberikan manfaat ekonomi bagi peternak dan mendukung terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan sehat.



Penulis:
Dinda Putri Rosantri 
Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP

Editor:
Achmad Munandar
Pembuatan Cairan Antiseptik Berbahan Dasar Daun Sirih Untuk Mengobati Luka Pada Sapi PMK Di Desa Ngemplak

Pembuatan Cairan Antiseptik Berbahan Dasar Daun Sirih Untuk Mengobati Luka Pada Sapi PMK Di Desa Ngemplak

 


wirausahanesia.com - Mahasiswa KKN Undip di Desa Ngemplak membuat cairan antiseptik berbahan dasar daun sirih untuk mengobati luka pada sapi PMK. Kembali maraknya penyakit mulut dan kuku (PMK) di Desa Ngemplak menyebabkan beberapa sapi di desa Ngemplak terjangkit PMK. Informasi ini didapatkan dari ketua KTT Ngudi Makmur (Surono) yang mengatakan bahwa dari 7 sapi yang ada di kandang koloni, ada 5 sapi yang terjangkit PMK. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah penyakit hewan menular yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini menyerang hewan ruminansia berkuku genap, seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi. Penyakit ini menyebabkan luka pada mulut, lidah, gusi, dan kuku, sehingga membuat hewan ternak sulit makan dan menjadi lemah. 

Dengan permasalahan PMK yang ada di Desa Ngemplak ini, maka diperlukan pengobatan pada luka di mulut dan kuku sapi. Salah satu pengobatan alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi PMK pada sapi adalah dengan memanfaatkan daun sirih. Daun sirih memiliki kandungan antiseptik alami yang dapat membantu mencegah infeksi pada luka akibat PMK. Daun sirih mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, dan minyak atsiri yang memiliki sifat antiseptik, antibakteri, dan antijamur. Senyawa-senyawa ini dapat membantu mencegah infeksi pada luka akibat PMK dan mempercepat proses penyembuhan.





Pembuatan cairan antiseptik dari daun sirih cukup mudah yaitu masukkan 10 lembar daun sirih tua kedalam 1 liter air mendidih, lalu rebus selama 10-15 menit. Setelah air rebusan daun sirih dingin campurkan dengan antiseptik sebanyak 10 ml dan cairan antiseptik dari daun sirih siap digunakan. Semprotkan cairan antiseptik  2-3 kali sehari pada mulut dan kuku sapi yang PMK yang telah dibersihkan.

Penggunaan antiseptik daun sirih dapat menjadi alternatif alami dalam pengobatan sapi PMK. Namun, perlu diingat bahwa pengobatan ini perlu dilakukan secara teratur dan dikombinasikan dengan penanganan lain yang direkomendasikan oleh dokter hewan.



Penulis: 
Dinda Putri Rosantri 
Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP.

Editor:
Achmad Munandar
Pemberdayaan Kelompok Peternak Ayam Petelur Desa Ngemplak Terkait Pemeliharaan Dan Pengelolaan Ayam Petelur

Pemberdayaan Kelompok Peternak Ayam Petelur Desa Ngemplak Terkait Pemeliharaan Dan Pengelolaan Ayam Petelur



wirausahanesia.com - Mahasiswa Peternakan UNDIP melakukan kegiatan pemberdayaan mengenai pemeliharaan dan  pengelolaan ayam petelur di Desa Ngemplak, Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten dengan sasaran utama kelompok peternak ayam petelur. Pemerintah Desa Ngemplak memberikan bantuan berupa 20 ekor ayam petelur kepada tiap RT yaitu sebanyak 19 RT untuk program ketahanan pangan. Program ketahanan pangan ini mulai dilaksanakan pada akhir bulan November 2024. Setiap RT diberikan 20 ekor ayam petelur siap bertelur beserta kandangnya. 

Pemilihan program ketahanan pangan dengan pemberian 20 ayam petelur tiap RT memiliki potensi besar dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Desa Ngemplak. Akan tetapi, untuk mencapai hasil yang optimal, peternak membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam pemeliharaan dan pengelolaan ayam petelur. Oleh karena itu, pemberdayaan kelompok peternak ayam petelur menjadi kunci penting untuk mencapai keberhasilan dalam usaha ini.




Beberapa komponen penting dalam memelihara ayam petelur adalah pemilihan bibit ayam yang baik, manajamen pakan ( kualitas dan pemberian pakan), manajemen kesehatan ( vaksinasi dan biosecurity) serta manajemen kandang ( tata letak dan bentuk kandang). Pemberdayaan kelompok peternak ayam petelur di Desa Ngemplak merupakan investasi penting untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan kesejahteraan peternak. Dengan pengetahuan, keterampilan, dan dukungan yang memadai, peternak ayam petelur dapat mencapai keberhasilan dalam usaha mereka dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat Desa Ngemplak.



Penulis: 
Dinda Putri Rosantri 
Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP 2024/2025

Editor:
Achmad Munandar
Pemberdayaan Kelompok Peternak Ayam Petelur Desa Ngemplak Mengenai Kandungan Pakan Yang Kaya Omega-3

Pemberdayaan Kelompok Peternak Ayam Petelur Desa Ngemplak Mengenai Kandungan Pakan Yang Kaya Omega-3



wirausahanesia.com - Pemerintah Desa Ngemplak, Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten mengadakan program ketahanan pangan dengan memberikan 20 ekor ayam petelur di tiap RT. Program ini dilaksanakan untuk mengurangi kemiskinan di desa Ngemplak. Tiap RT diberikan 20 ekor ayam siap bertelur berserta pakan dan kandangnya. Pak Marsudi selaku kepala desa Ngemplak berencana untuk membuat telur omega 3 agar pendapatan tiap RT meningkat.

Pemberdayaan para peternak ayam petelur di desa Ngemplak mengenai pakan kaya omega 3 sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan terkait bahan pakan apa saja yang mengandung omega 3.Telur omega-3 dihasilkan dari ayam yang diberi pakan kaya akan omega-3, seperti biji rami, alga, maggot atau minyak ikan. Kandungan ini kemudian diserap ke dalam tubuh ayam dan terkonsentrasi di dalam telurnya.Telur omega 3 memiliki berbagai manfaat kesehatan, antara lain mencegah penyakit jantung dan stroke, menurunkan tekanan darah, dan menurunkan kolesterol. 


Pemberdayaan kelompok peternak ayam petelur mengenai kandungan pakan yang kaya omega-3 merupakan upaya yang penting untuk meningkatkan kualitas telur, kesehatan masyarakat dan pendapatan. Dengan memberikan pakan yang kaya omega-3 pada ayam petelur, peternak dapat menghasilkan telur yang lebih berkualitas dan lebih bermanfaat bagi kesehatan konsumen.



Penulis: 
Dinda Putri Rosantri 
Mahasiswa KKN  TIM 1 UNDIP 2024/2025

Editor:
Achmad Munandar