Konservasi Lingkungan: Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Organik Menjadi Pakan Unggas Di Desa Ngemplak

Konservasi Lingkungan: Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Organik Menjadi Pakan Unggas Di Desa Ngemplak

 


wirausahanesia.com - Limbah organik rumah tangga, seperti sisa sayuran, kulit buah, nasi basi, dan ampas tahu, seringkali dianggap sebagai sampah yang tidak berguna. Padahal, limbah-limbah ini memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai pakan alternatif bagi unggas, seperti ayam, bebek, dan itik. Pemanfaatan limbah organik sebagai pakan unggas tidak hanya mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang signifikan.

Mahasiswa KKN Undip di desa Ngemplak memberikan inovasi mengenai pemanfaatan limbah organik rumah tangga sebagai pakan ternak unggas seperti ayam maupun bebek. Cara pembuatan pakan  cukup mudah yaitu mencacah kecil limbah organik rumah tangga  lalu dicampurkan dengan dedak, molases dan air secukupnya hingga berbentuk pasta, lalu pakan siap diberikan ke ternak. Limbah organik yang diberikan kepada ternak harus dalam kondisi yang masih bagus tidak basi ataupun busuk agar tidak menimbulkan penyakit bagi ternak.





Pemanfaatan limbah organik rumah tangga sebagai pakan unggas adalah solusi yang cerdas dan berkelanjutan. Selain membantu mengurangi masalah sampah, praktik ini juga memberikan manfaat ekonomi bagi peternak dan mendukung terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan sehat.



Penulis:
Dinda Putri Rosantri 
Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP

Editor:
Achmad Munandar
Pembuatan Cairan Antiseptik Berbahan Dasar Daun Sirih Untuk Mengobati Luka Pada Sapi PMK Di Desa Ngemplak

Pembuatan Cairan Antiseptik Berbahan Dasar Daun Sirih Untuk Mengobati Luka Pada Sapi PMK Di Desa Ngemplak

 


wirausahanesia.com - Mahasiswa KKN Undip di Desa Ngemplak membuat cairan antiseptik berbahan dasar daun sirih untuk mengobati luka pada sapi PMK. Kembali maraknya penyakit mulut dan kuku (PMK) di Desa Ngemplak menyebabkan beberapa sapi di desa Ngemplak terjangkit PMK. Informasi ini didapatkan dari ketua KTT Ngudi Makmur (Surono) yang mengatakan bahwa dari 7 sapi yang ada di kandang koloni, ada 5 sapi yang terjangkit PMK. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah penyakit hewan menular yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini menyerang hewan ruminansia berkuku genap, seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi. Penyakit ini menyebabkan luka pada mulut, lidah, gusi, dan kuku, sehingga membuat hewan ternak sulit makan dan menjadi lemah. 

Dengan permasalahan PMK yang ada di Desa Ngemplak ini, maka diperlukan pengobatan pada luka di mulut dan kuku sapi. Salah satu pengobatan alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi PMK pada sapi adalah dengan memanfaatkan daun sirih. Daun sirih memiliki kandungan antiseptik alami yang dapat membantu mencegah infeksi pada luka akibat PMK. Daun sirih mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, dan minyak atsiri yang memiliki sifat antiseptik, antibakteri, dan antijamur. Senyawa-senyawa ini dapat membantu mencegah infeksi pada luka akibat PMK dan mempercepat proses penyembuhan.





Pembuatan cairan antiseptik dari daun sirih cukup mudah yaitu masukkan 10 lembar daun sirih tua kedalam 1 liter air mendidih, lalu rebus selama 10-15 menit. Setelah air rebusan daun sirih dingin campurkan dengan antiseptik sebanyak 10 ml dan cairan antiseptik dari daun sirih siap digunakan. Semprotkan cairan antiseptik  2-3 kali sehari pada mulut dan kuku sapi yang PMK yang telah dibersihkan.

Penggunaan antiseptik daun sirih dapat menjadi alternatif alami dalam pengobatan sapi PMK. Namun, perlu diingat bahwa pengobatan ini perlu dilakukan secara teratur dan dikombinasikan dengan penanganan lain yang direkomendasikan oleh dokter hewan.



Penulis: 
Dinda Putri Rosantri 
Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP.

Editor:
Achmad Munandar
Pemberdayaan Kelompok Peternak Ayam Petelur Desa Ngemplak Terkait Pemeliharaan Dan Pengelolaan Ayam Petelur

Pemberdayaan Kelompok Peternak Ayam Petelur Desa Ngemplak Terkait Pemeliharaan Dan Pengelolaan Ayam Petelur



wirausahanesia.com - Mahasiswa Peternakan UNDIP melakukan kegiatan pemberdayaan mengenai pemeliharaan dan  pengelolaan ayam petelur di Desa Ngemplak, Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten dengan sasaran utama kelompok peternak ayam petelur. Pemerintah Desa Ngemplak memberikan bantuan berupa 20 ekor ayam petelur kepada tiap RT yaitu sebanyak 19 RT untuk program ketahanan pangan. Program ketahanan pangan ini mulai dilaksanakan pada akhir bulan November 2024. Setiap RT diberikan 20 ekor ayam petelur siap bertelur beserta kandangnya. 

Pemilihan program ketahanan pangan dengan pemberian 20 ayam petelur tiap RT memiliki potensi besar dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Desa Ngemplak. Akan tetapi, untuk mencapai hasil yang optimal, peternak membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam pemeliharaan dan pengelolaan ayam petelur. Oleh karena itu, pemberdayaan kelompok peternak ayam petelur menjadi kunci penting untuk mencapai keberhasilan dalam usaha ini.




Beberapa komponen penting dalam memelihara ayam petelur adalah pemilihan bibit ayam yang baik, manajamen pakan ( kualitas dan pemberian pakan), manajemen kesehatan ( vaksinasi dan biosecurity) serta manajemen kandang ( tata letak dan bentuk kandang). Pemberdayaan kelompok peternak ayam petelur di Desa Ngemplak merupakan investasi penting untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan kesejahteraan peternak. Dengan pengetahuan, keterampilan, dan dukungan yang memadai, peternak ayam petelur dapat mencapai keberhasilan dalam usaha mereka dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat Desa Ngemplak.



Penulis: 
Dinda Putri Rosantri 
Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP 2024/2025

Editor:
Achmad Munandar
Pemberdayaan Kelompok Peternak Ayam Petelur Desa Ngemplak Mengenai Kandungan Pakan Yang Kaya Omega-3

Pemberdayaan Kelompok Peternak Ayam Petelur Desa Ngemplak Mengenai Kandungan Pakan Yang Kaya Omega-3



wirausahanesia.com - Pemerintah Desa Ngemplak, Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten mengadakan program ketahanan pangan dengan memberikan 20 ekor ayam petelur di tiap RT. Program ini dilaksanakan untuk mengurangi kemiskinan di desa Ngemplak. Tiap RT diberikan 20 ekor ayam siap bertelur berserta pakan dan kandangnya. Pak Marsudi selaku kepala desa Ngemplak berencana untuk membuat telur omega 3 agar pendapatan tiap RT meningkat.

Pemberdayaan para peternak ayam petelur di desa Ngemplak mengenai pakan kaya omega 3 sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan terkait bahan pakan apa saja yang mengandung omega 3.Telur omega-3 dihasilkan dari ayam yang diberi pakan kaya akan omega-3, seperti biji rami, alga, maggot atau minyak ikan. Kandungan ini kemudian diserap ke dalam tubuh ayam dan terkonsentrasi di dalam telurnya.Telur omega 3 memiliki berbagai manfaat kesehatan, antara lain mencegah penyakit jantung dan stroke, menurunkan tekanan darah, dan menurunkan kolesterol. 


Pemberdayaan kelompok peternak ayam petelur mengenai kandungan pakan yang kaya omega-3 merupakan upaya yang penting untuk meningkatkan kualitas telur, kesehatan masyarakat dan pendapatan. Dengan memberikan pakan yang kaya omega-3 pada ayam petelur, peternak dapat menghasilkan telur yang lebih berkualitas dan lebih bermanfaat bagi kesehatan konsumen.



Penulis: 
Dinda Putri Rosantri 
Mahasiswa KKN  TIM 1 UNDIP 2024/2025

Editor:
Achmad Munandar
Peningkatan Kapasitas Keuangan PKK Puloharjo Lingkungan Sumber melalui Digitalisasi dengan Google Sheets untuk Pengelolaan yang Lebih Efisien dan Transparan

Peningkatan Kapasitas Keuangan PKK Puloharjo Lingkungan Sumber melalui Digitalisasi dengan Google Sheets untuk Pengelolaan yang Lebih Efisien dan Transparan

 


wirausahanesia.com - Puloharjo, 5 Februari 2025 -Sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro, sebuah pelatihan digitalisasi pengelolaan keuangan telah diselenggarakan pada tanggal 5 Februari 2025 di Puloharjo, tepatnya untuk Ibu-Ibu PKK Puloharjo Lingkungan Sumber. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas keuangan dan pengelolaan keuangan secara efisien dan transparan dengan memanfaatkan teknologi Google Sheets, yang selama ini mungkin belum dimanfaatkan secara maksimal oleh para peserta.

Seiring dengan perkembangan zaman, digitalisasi semakin menjadi kebutuhan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pengelolaan administrasi dan keuangan. Oleh karena itu, pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman tentang cara mengelola keuangan dengan lebih sistematis menggunakan aplikasi Google Sheets. Pelatihan ini difokuskan pada pemberdayaan Ibu-Ibu PKK Puloharjo Lingkungan Sumber, yang terdiri dari para ibu rumah tangga yang terlibat dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat di tingkat lingkungan.

Melalui pelatihan ini, peserta diajarkan untuk membuat dan mengelola laporan keuangan, mencatat pengeluaran dan pemasukan, serta mengelola anggaran kegiatan dengan cara yang lebih praktis dan mudah diakses. Dengan menggunakan Google Sheets, yang dapat diakses dari berbagai perangkat, pengelolaan keuangan menjadi lebih fleksibel dan mengurangi kemungkinan kesalahan yang sering terjadi pada pencatatan manual. Selain itu, penggunaan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi dalam setiap laporan keuangan yang dibuat, sehingga mempermudah pengawasan dan akuntabilitas dalam organisasi PKK.

Salah satu output utama dari program ini adalah booklet yang berisi panduan lengkap tentang cara menggunakan Google Sheets untuk pengelolaan keuangan. Buku panduan ini dirancang secara praktis dengan langkah-langkah yang mudah diikuti, agar setiap anggota PKK dapat langsung mempraktikkannya. Booklet ini juga diharapkan dapat menjadi referensi yang berguna untuk kegiatan sehari-hari, baik dalam pengelolaan keuangan keluarga maupun dalam administrasi organisasi PKK.

Pelatihan yang diikuti oleh lebih dari 30 anggota PKK Puloharjo Lingkungan Sumber ini mendapat sambutan positif dari peserta. Mereka mengungkapkan rasa antusiasme dan apresiasi terhadap materi yang diberikan, serta manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan teknologi untuk membantu mempermudah pekerjaan administrasi mereka. Salah satu peserta, Ibu Sri, mengungkapkan, “Kami sangat terbantu dengan pelatihan ini karena sebelumnya kami sering kesulitan dalam mengelola laporan keuangan secara manual. Sekarang, dengan adanya panduan dan pelatihan ini, kami dapat lebih efisien dalam mengelola keuangan.”

Koordinator Desa TIM I Universitas Diponegoro Kelurahan Puloharjo 2025 menyatakan bahwa program ini merupakan salah satu wujud nyata dari misi Universitas Diponegoro dalam memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi. “Dengan pelatihan ini, kami berharap Ibu-Ibu PKK dapat memperoleh keterampilan baru dalam mengelola keuangan dan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menggunakan teknologi untuk mendukung kegiatan sehari-hari. Ini adalah langkah kecil yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar,” ujarnya.

Program ini juga merupakan contoh konkret dari upaya pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan digital yang semakin relevan di era modern ini. Tidak hanya bermanfaat untuk kegiatan PKK, tetapi juga dapat diterapkan oleh keluarga peserta dalam pengelolaan keuangan rumah tangga yang lebih baik dan lebih terstruktur.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan ini atau untuk mendapatkan salinan booklet, dapat menghubungi Elisabeth Angel.

Program KKN Universitas Diponegoro merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui penerapan ilmu yang diperoleh mahasiswa di bangku kuliah. Program ini memungkinkan mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat, menyusun dan melaksanakan program-program yang sesuai dengan kebutuhan lokal, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat yang menjadi sasaran.


Editor:
Achmad Munandar
Edukasi dan Pelatihan Pengelolaan Keuangan Dasar untuk Pelaku UMKM dengan Aplikasi Pencatatan Keuangan (Buku Warung)

Edukasi dan Pelatihan Pengelolaan Keuangan Dasar untuk Pelaku UMKM dengan Aplikasi Pencatatan Keuangan (Buku Warung)

 



wirausahanesia.com - Puloharjo, 27 Januari 2025 – Dalam upaya meningkatkan literasi keuangan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Puloharjo, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengadakan program “Edukasi dan Pelatihan Pengelolaan Keuangan Dasar untuk Pelaku UMKM dengan Aplikasi Pencatatan Keuangan (Buku Warung)”. Program ini bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM dalam memahami pentingnya pencatatan keuangan yang baik serta memanfaatkan teknologi digital dalam pengelolaan keuangan mereka.

Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 27 Januari 2025 ini menghadirkan sesi edukasi mengenai konsep dasar keuangan serta pelatihan langsung dalam penggunaan aplikasi Buku Warung, sebuah platform pencatatan keuangan digital yang mudah digunakan. Pelaku UMKM diajarkan cara mencatat pemasukan, pengeluaran, serta mengelola arus kas usaha mereka secara lebih efisien dengan aplikasi tersebut. Selain itu, peserta juga diberikan materi tentang pentingnya pencatatan transaksi harian untuk memudahkan perencanaan keuangan dan pengambilan keputusan bisnis.

Tim KKN menyampaikan bahwa salah satu tantangan utama bagi pelaku UMKM adalah kurangnya pencatatan keuangan yang rapi dan sistematis. “Banyak UMKM yang masih mencatat keuangan secara manual atau bahkan tidak mencatat sama sekali. Dengan adanya aplikasi Buku Warung, kami berharap mereka bisa lebih tertib dalam mengelola keuangan usaha sehingga dapat berkembang lebih baik,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa penggunaan teknologi digital dalam pencatatan keuangan dapat membantu pelaku usaha lebih cepat dalam mengakses laporan keuangan serta menghindari kesalahan dalam pencatatan.





Sebagai output dari kegiatan ini, Tim KKN juga menyusun booklet edukasi yang berisi panduan praktis dalam melakukan pencatatan keuangan serta langkah-langkah menggunakan aplikasi Buku Warung. Booklet ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pelaku UMKM dalam mengimplementasikan pencatatan keuangan digital secara mandiri. Selain itu, booklet ini akan didistribusikan kepada peserta yang tidak sempat hadir agar mereka tetap bisa mendapatkan manfaat dari program ini.

Salah satu peserta pelatihan, Ibu Dewi, pemilik usaha Batik Ciprat Dewi di Kelurahan Puloharjo, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas program ini. “Saya biasanya mencatat pemasukan dan pengeluaran hanya di buku biasa, kadang malah lupa. Dengan aplikasi ini, saya bisa lebih mudah melihat laporan keuangan usaha saya,” katanya. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan agar UMKM semakin maju.

Selain itu, Suaminya, seorang penjual gas di Kelurahan Puloharjo, juga menyampaikan apresiasinya terhadap pelatihan ini. “Saya baru pertama kali mengenal aplikasi Buku Warung, dan ternyata sangat membantu dalam mencatat keuangan bisnis saya. Sekarang saya bisa lebih mudah melihat keuntungan dan mengatur stok dengan lebih baik,” ujarnya. Menurutnya, program ini sangat bermanfaat karena memberikan solusi praktis yang dapat langsung diterapkan dalam bisnis.

Dengan adanya program ini, diharapkan UMKM di Kelurahan Puloharjo dapat semakin berkembang dengan pengelolaan keuangan yang lebih baik. Kegiatan ini juga menjadi wujud kontribusi nyata mahasiswa dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui edukasi dan pemanfaatan teknologi digital.



Editor:
Achmad Munandar
Penerapan Biosecurity Pada Peternakan Sapi Untuk Mengurangi Risiko PMK

Penerapan Biosecurity Pada Peternakan Sapi Untuk Mengurangi Risiko PMK

 



wirausahanesia.com - Penerapan Biosecurity pada Peternakan Sapi untuk Mengurangi Risiko PMK  Oleh Mahasiswa KKN UNDIP TIM 1 2024/2025. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan ancaman serius bagi sektor peternakan sapi di Indonesia, termasuk di Desa Ngemplak. Oleh karena itu, program kerja TEMA Multidisiplin 2 difokuskan pada "Penerapan Biosecurity pada Peternakan Sapi untuk Mengurangi Risiko PMK." Salah satu pendekatan utama dalam program ini adalah penerapan biosecurity struktural melalui pemetaan zonasi kandang ternak.


Pemetaan Biosecurity Struktural

Biosecurity PMK adalah serangkaian tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko penularan penyakit pada hewan ternak. Dalam konteks biosecurity struktural, dilakukan pemetaan zonasi yang membagi area peternakan menjadi:

1. Zona Hijau: Area steril yang berada di dalam kandang untuk memastikan kebersihan dan kesehatan ternak.

2. Zona Kuning: Area peralihan yang menghubungkan kandang dengan pintu atau gerbang keluar, tempat dilakukan desinfeksi sebelum ternak atau pekerja berpindah ke zona lain.

3. Zona Merah: Area dengan risiko tinggi penularan PMK, biasanya berada di sekitar jalur transportasi ternak atau lokasi dengan riwayat kasus PMK.






Penerapan Biosecurity di Lapangan

Sebagai contoh, pemetaan biosecurity struktural diterapkan di KTT Ngudi Makmur dengan mempertimbangkan:

● Asumsi luas kandang dengan jari-jari 7 meter.

● Jarak kandang ke gerbang sekitar 14 meter.

● Berdasarkan penelitian, jarak aman dari zona merah berkisar antara 500 meter hingga 1 kilometer.


Arah Program Kerja

Dalam rangka meningkatkan efektivitas biosecurity PMK, program ini akan meliputi:

Sosialisasi dan Pelatihan: Edukasi bagi peternak mengenai pentingnya biosecurity dan cara menerapkannya di peternakan mereka.

● Pemasangan Zonasi Biosecurity: Membantu peternak dalam membuat batasan fisik antara zona hijau, kuning, dan merah.

● Peningkatan Infrastruktur Sanitasi: Menyediakan fasilitas desinfeksi di pintu keluar kandang serta memastikan kebersihan lingkungan peternakan.

● Monitoring dan Evaluasi: Melakukan pemantauan berkala untuk memastikan biosecurity diterapkan secara optimal.


Melalui penerapan biosecurity yang ketat, diharapkan dapat mengurangi risiko penyebaran PMK, meningkatkan produktivitas peternakan, serta menjamin kesejahteraan hewan dan ekonomi peternak di Desa Ngemplak.



Penulis: 
Aulia Syafira Rahma

Editor:
Achmad Munandar
Sosialisasi dan pendampingan pembuatan titik Gmaps kepada Pelaku Usaha di Desa Ngemplak  Oleh Mahasiswa KKN UNDIP TIM 1 2024/2025

Sosialisasi dan pendampingan pembuatan titik Gmaps kepada Pelaku Usaha di Desa Ngemplak Oleh Mahasiswa KKN UNDIP TIM 1 2024/2025

 



wirausahanesia.com - Melalui internet dan teknologi digital, masyarakat kini dapat mengakses informasi, layanan, dan peluang yang sebelumnya tidak terjangkau salah satunya untuk kemajuan ekonomi. UMKM di Indonesia telah menjadi penyumbang terbesar bagi PDRB dan menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Salah satu strategi pemasaran digital yang efektif bagi UMKM adalah dengan memanfaatkan Google Maps. Google Maps bukan hanya sekadar aplikasi penunjuk arah, tetapi juga alat yang ampuh untuk meningkatkan visibilitas, reputasi, dan jangkauan bisnis UMKM.

Sosialisasi mengenai pentingnya Google Maps bagi UMKM menjadi sangat relevan karena masih banyak pelaku UMKM di Desa Ngemplak yang belum memahami potensi aplikasi ini. Melalui sosialisasi, UMKM dapat diedukasi tentang manfaat Google Maps dalam mempermudah calon pelanggan menemukan lokasi bisnis mereka. Selain itu, pelanggan juga dapat memberikan penilaian dan ulasan, yang dapat meningkatkan kepercayaan calon konsumen baru.





Demonstrasi penggunaan Google Maps juga menjadi bagian penting dalam kegiatan ini. UMKM perlu dipandu langkah demi langkah dalam mendaftarkan lokasi bisnis mereka di Google Maps, mengedit informasi seperti jam buka, kontak, dan deskripsi usaha. Dengan demikian, UMKM dapat mempresentasikan produk usahanya secara online melalui tampilan yang informatif dan menarik.

Pemanfaatan Google Maps sebagai sarana promosi memiliki pengaruh kuat terhadap penjualan UMKM, terutama untuk promosi awal usaha. Dengan terdaftarnya UMKM di Google Maps, bisnis akan muncul dalam pencarian ketika calon konsumen mencari produk terkait.



Penulis : 
Aulia Syafira R

Editor:
Achmad Munandar
Konservasi Lingkungan : Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Organik dan Anorganik di Desa Ngemplak

Konservasi Lingkungan : Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Organik dan Anorganik di Desa Ngemplak

 


wirausahanesia.com - Konservasi Lingkungan: Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Organik dan Anorganik di Desa Ngemplak Oleh Mahasiswa KKN UNDIP TIM 1 2024/2025.

Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan keberlanjutan lingkungan di Desa Ngemplak, program kerja TEMA Multidisiplin 1 berfokus pada "Konservasi Lingkungan: Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Organik dan Anorganik." Melalui pemetaan potensi dan permasalahan (Peta PotMas), ditemukan berbagai tantangan serta peluang dalam pengelolaan limbah di desa ini.








Identifikasi Potensi dan Masalah

Berdasarkan pemetaan yang dilakukan, beberapa potensi utama yang dapat dikembangkan di Desa Ngemplak meliputi:

1. Mayoritas penduduk Desa Ngemplak bermata pencaharian sebagai peternak dan petani, yang memungkinkan pemanfaatan limbah organik sebagai pakan unggas dan pupuk organik cair (POC).

2. Keberadaan komunitas Bank Sampah "Sekar Arum" menjadi peluang besar dalam mengedukasi dan mengelola limbah secara lebih sistematis.

3. Sisa limbah organik yang belum termanfaatkan dapat diolah lebih lanjut untuk mendukung sektor peternakan dan pertanian.


Namun, tantangan dalam pengelolaan limbah juga masih ditemukan, antara lain:

1 Limbah rumah tangga seperti air cucian beras masih langsung dibuang tanpa pengolahan lebih lanjut.

2. Masyarakat masih menggunakan metode pembakaran sampah sebagai cara utama pengelolaan limbah.

3. Infrastruktur desa, seperti jalan yang rusak akibat kendaraan berat, menjadi kendala dalam pengangkutan limbah dan hasil pengolahan.

4. Harga pakan komersial yang tinggi menjadi beban bagi peternak kecil.

5. Pemetaan jalan di Google Maps yang belum akurat menyulitkan distribusi dan akses dalam pengelolaan limbah serta program konservasi lingkungan.


Arah Program Kerja

Berdasarkan hasil pemetaan ini, program kerja konservasi lingkungan akan difokuskan pada:

● Edukasi dan Pelatihan: Peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemilahan dan pengelolaan limbah rumah tangga.

● Optimalisasi Bank Sampah: Mendukung komunitas "Sekar Arum" dalam mengelola limbah secara lebih efektif dan efisien.

● Pengolahan Limbah Organik: Mendorong pemanfaatan limbah organik sebagai pakan unggas dan pupuk organik cair untuk pertanian.

● Peningkatan Infrastruktur dan Teknologi: Mengusulkan perbaikan akses jalan serta meningkatkan pemetaan digital agar distribusi dan pengelolaan limbah lebih terkoordinasi.


Dengan kolaborasi antara masyarakat, akademisi, dan pemerintah desa, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan warga Desa Ngemplak secara berkelanjutan.



Penulis: 
Aulia Syafira Rahma

Editor:
Achmad Munandar
Mengenal Profil Desa Ngemplak melalui Infografis Karya Mahasiswa KKN UNDIP

Mengenal Profil Desa Ngemplak melalui Infografis Karya Mahasiswa KKN UNDIP




wirausahanesia.com - Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro (UNDIP) menciptakan infografis inovatif untuk Desa Ngemplak, bertujuan untuk meningkatkan akses informasi publik. Infografis ini menyajikan data penting desa, termasuk data guna lahan, sektor unggulan, demografi, dan kearifan lokal. Dengan visualisasi yang menarik dan mudah dipahami, infografis ini diharapkan menjadi jembatan informasi yang efektif antara pemerintah desa dan warga. Infografis dibuat dalam bentuk hardfile yang diberikan kepada perangkat desa maupun dalam bentuk digital yaitu web desa agar bisa diakses secara lebih luas.

Data guna lahan menjadi salah satu fokus utama dalam infografis ini. Informasi terkait luas lahan pertanian, permukiman, dan jenis lahan lainnya disajikan secara detail. Selain data guna lahan, infografis ini juga menyajikan data demografi Desa Ngemplak. Informasi mengenai jumlah penduduk, kelompok usia, tingkat pendidikan, dan mata pencaharian disajikan secara visual. Hal ini membantu memberikan pemahaman yang komprehensif tentang komposisi masyarakat Desa Ngemplak.Infografis ini juga mengangkat kearifan lokal Desa Ngemplak. Tradisi dan budaya ditampilkan untuk memperkenalkan kekayaan desa kepada masyarakat luas. Sektor unggulan desa, seperti hasil bumi juga ditampilkan secara singkat.

Dengan adanya infografis ini, diharapkan publik dapat lebih mudah mengakses informasi penting tentang Desa Ngemplak. Selain itu, infografis ini juga dapat menjadi sarana promosi potensi desa kepada pihak luar, sehingga dapat meningkatkan investasi dan kerjasama di Desa Ngemplak.



Penulis: 
Aulia Syafira Rahma

Editor:
Achmad Munandar
Dari Manual ke Digital: Transformasi Pembukuan UMKM Desa Ngemplak

Dari Manual ke Digital: Transformasi Pembukuan UMKM Desa Ngemplak

 



Kegiatan edukasi mengajarkan pembukuan manual dan digital kepada pelaku UMKM.

wirausahanesia.com - Ngemplak, Klaten (17/01) - Pembukuan adalah proses mencatat setiap transaksi keluar masuk dari bisnis. Pembukuan sangatlah penting bagi UMKM untuk memahami kebiasaan pengeluaran, sumber pendapatan, serta pendapatan mana yang perlu ditingkatkan. Dengan mengetahui pentingnya hal ini, Nathasya Assyfa Annisa Salsabila, mahasiswa jurusan Akuntansi dari KKN Tim I Undip Tahun 2024/2025, melakukan inisiasi program Pemberdayaan Kelompok UMKM Desa Ngemplak terkait Pembukuan Secara Digital.
 




Melakukan diskusi yang interaktif 
Dalam melakukan kegiatan ini, Nathasya melakukan tanya jawab untuk berdiskusi secara langsung mengenai tata cara melakukan pembukuan, serta mendiskusikan contoh nyata agar lebih mudah dimengerti oleh Pelaku UMKM yang hadir dalam kegiatan edukasi tersebut. Selain itu, pelaku UMKM juga diajarkan melakukan pembukan baik menggunaka software excel dan aplikasi Akuntansiku dengan singkat.


Harapan dari kegiatan ini
Kegiatan edukasi ini diharapkan dapat membuat pelaku UMKM dapat melakukan pembukuan secara manual dan digital. Dengan digitalisasi pembukuan, pelaku UMKM diharapkan lebih terampil dan rajin dalam melakukan pembukuan. Dengan demikian, pelaku UMKM dapat mengikuti kemajuan era digitalisas, terutama dalam melakukan pembukuan secara digital. 



Editor:
Achmad Munandar
Ngemplak Lebih Kompetitif: UMKM Berdaya dengan Pemahaman Harga Pokok Penjualan

Ngemplak Lebih Kompetitif: UMKM Berdaya dengan Pemahaman Harga Pokok Penjualan

 


Kegiatan edukasi mengajarkan harga pokok penjualan kepada pelaku UMKM.

wirausahanesia.com - Ngemplak, Klaten (17/01) – Dalam menghadapi tantangan ekonomi yang terus berkembang, pelaku usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) membutuhkan pemahaman yang kuat mengenai manajemen keuangan, salah satunya adalah Harga Pokok Penjualan (HPP). HPP adalah salah satu komponen penting dalam menghitung keuntungan dan melakukan evaluasi terhadap produk yang dijual. Dengan pengelolaan HPP yang tepat, UMKM dapat mengoptimalkan keuntungan, menekan biaya, serta membuat keputusan harga yang lebih bijaksana. Dengan mengetahui pentingnya hal ini, Nathasya Assyfa Annisa Salsabila, mahasiswa jurusan Akuntansi dari KKN Tim I Undip Tahun 2024/2025, melakukan inisiasi pemberdayaan kelompok umkm desa ngemplak melalui edukasi penentuan harga pokok penjualan.
 




Melakukan diskusi yang interaktif 
Dalam melakukan kegiatan ini, Nathasya melakukan tanya jawab untuk berdiskusi secara langsung mengenai perhitungan harga pokok penjualan mulai dari menentukan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik/biaya operasional. Diskusi dilakukan dengan cara mengambil contoh nyata menghitung harga pokok penjualan salah satu produk UMKM, yaitu kerupuk rambak. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pemahaman pelaku UMKM dalam menghitung harga pokok penjualan.


Harapan dari kegiatan ini
Kegiatan edukasi ini diharapkan dapat membuat pelaku UMKM dapat menghitung harga pokok penjualan, sehingga pelaku UMKM tidak memberikan harga yang merugikan baik untuk pelanggan maupun pelaku UMKM itu sendiri. Selain itu, perhitungan harga pokok penjualan bertujuan agar pelaku UMKM dapat memberikan harga yang lebih kompetitif dalam perkembangan ekonomi yang sedang berjalan.


Editor:
Achmad Munandar
 Anggaran Efektif, Lingkungan Positif: Tong Sampah Minim Asap, Solusi Kreatif Atasi Polusi

Anggaran Efektif, Lingkungan Positif: Tong Sampah Minim Asap, Solusi Kreatif Atasi Polusi




Kegiatan pengelolaan sampah rumah tangga

wirausahanesia.com - Ngemplak, Klaten (26/01) - Sampah rumah tangga adalah sisa-sisa bahan yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari di rumah tangga, baik dalam bentuk organik maupun anorganik. Warga desa, khusunya Desa Ngemplak, memiliki kebiasaan untuk membakar sampah rumah tangga, sehingga menyebabkan polusi udara di sekitarnya. Hal ini tidak dapat dihindarkan karena tidak adanya truk sampah yang mengangkut sampah rumah tangga warga desa. Dengan memahami kebiasaan tersebut, Kelompok Tim I Universitas Diponegoro Desa Ngemplak, mengajukan program yang berkaitan dengan pengelolaan sampah rumah tangga oraganik dan anorganik. Sampah rumah tangga tersebut, khususnya organik, akan diolah menjadi pupuk organik cair dan pakan ayam. Sedangkan, sampah anorganik akan dibakar menggunakan tong sampah minim asap.


Anggaran pembuatan tong sampah minim asap
Sebagai pendukung program pembuatan tong sampah minim asap, Nathasya Assyfa Annisa Salsabila, mengajukan program untuk membuat anggaran tong sampah minim asap. Anggaran ini dibuat untuk mengedukasi warga terkait bahan dan uang yang mungkin keluar untuk membuat satu tong sampah minim asap. Selain itu, anggaran ini bisa menjadi pembanding untuk warga desa untuk membeli tong sampah minim asap atau untuk membuatnya. Anggaran tong sampah minim asap adalah sebagai berikut.








Editor:
Achmad Munandar
Anggaran Antiseptik: Garda Terdepan Lindungi Ternak dari Serangan Penyakit

Anggaran Antiseptik: Garda Terdepan Lindungi Ternak dari Serangan Penyakit

 

Kegiatan pencegahan PMK pada ternak Kelompok Ternak Tani

wirausahanesia.com - Ngemplak, Klaten (30/01) – Penyakit mulut dan kaki merupakn penyakit umum yang sering terjadi pada hewan ternak, seperti sapi. Penyakit ini tidak terlalu mematikan, namun jika dibiarkan dapat menyebar dengan cepat dan lebih buruknya dapat menyebabkan kematian pada hewan ternak. Beberapa hewan ternak di Desa Ngemplak terpapar PMK hingga mengalami kerugian akibat kematian hewan ternak yang disebabkan oleh PMK. Dengan memahami hal tersebut, Kelompok Tim I Universitas Diponegoro Desa Ngemplak, mengajukan program yang berkaitan dengan pencegahan penyebaran PMK dengan bio security. Program ini meliputi pembuatan antiseptik, disinfektan, pemetaan pesebaran PMK dan radius, serta pembuatan bilik sterilisasi.

Anggaran pembuatan antiseptik 
Antiseptik adalah zat kimia yang bisa memperlambat atau menghentikan pertumbuhan mikroorganisme pada permukaan luar tubuh dan membantu mencegah infeksi. Antiseptik pada hewan ternak yang terkena PMK memiliki peran penting untuk penyembuhan luka yang dialami karena terpapar PMK. Sebagai pendukung program pembuatan antiseptik, Nathasya Assyfa Annisa Salsabila, mengajukan program untuk membuat anggaran pembuatan antiseptik. Anggaran dibutuhkan selain untuk memperlihatkan perbandingan harga membeli dan harga membuatnya, juga bisa digunakan sebagai perhitungan harga jual antiseptik.  Anggaran untuk pembuatan antiseptik adalah sebagai berikut.





Editor:
Achmad Munandar