Pengertian, Tujuan, Jenis, Contoh dan  Manfaat Wirausaha untuk Generasi Millenial

Pengertian, Tujuan, Jenis, Contoh dan Manfaat Wirausaha untuk Generasi Millenial

 


Wirausahanesia.com - Halo sobat wirausaha, karena banyak yang bertanya tentang pengertian, maksud, contoh, kelebihan dll tentang kata wirausaha kali ini kami akan bahas hal tersebut, yuk simak ulasanya.

Wirausaha
Menurut Wikipedia, Kewirausahaan (entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. 

Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

Apa itu Wirausaha?
Kewirausahaan atau Wirausaha dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah entrepreneurship. 

Secara sederhana, pengertian wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan yang berujung dengan dibentuknya sebuah usaha. Wirausaha kerap disebut juga wiraswasta dan dianggap memiliki definisi yang sama.


Pengertian Wirausaha Menurut Para Ahli
Definisi wirausaha sendiri kerap berbeda menurut para ahli tergantung pada konteksnya.

1. Richard Cantillon (1775): kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu.

2. J.B Say (1803): Wirausaha adalah pengusaha yang mampu mengelola sumber-sumber daya yang dimiliki secara ekonomis (efektif dan efisien) dan tingkat produktivitas yang rendah menjadi tinggi.

3. Penrose (1963): kegiatan kewirausahaan mencakup identifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi.

4. Harvey Leibenstein (1968, 1979): kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.

5. Dan Stein dan Jhon F.Burgess (1993): Wirausaha adalah orang yang mengelola, mengorganisasikan, dan berani menanggung segala resiko untuk menciptakan peluang usaha dan usaha baru.

6. Menurut Soeharto Prawiro, kewirausahaan ialah sebuah nilai penting yang diperlukan untuk modal awal dalam melakukan sebuah usaha dan pengembangan usaha.

7. Menurut Arif F. Hadipranata, wirausaha adalah sosok orang yang berani mengambil risiko dari semua kegiatan usaha yang dilakukan.


Perbedaan Arti Wirausaha dan Wiraswasta
Meskipun banyak ahli yang mengatakan tidak ada perbedaan signifikan antara pengertian wirausaha dan wiraswasta, ada pula yang menafsirkan wirausaha dan wiraswasta sebagai dua hal yang berbeda. 

Jika orang yang berwirausaha sudah pasti memiliki bisnis atau usaha sendiri, wiraswasta bisa juga dilakukan dengan bekerja dengan orang lain atau perusahaan yang dimiliki orang lain.


Tujuan Wirausaha

Berikut beberapa tujuan utama dari wirausaha:
1. Mendorong semangat atau mensosialisasikan pengaruh wirausaha kepada orang lain.
2. Menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan sebelum diolah
3. Bagi si pelaku usaha, maka akan membantu membangun karakteristik wirausaha yang baik dan kompeten.
4. Menghasilkan banyak wirausaha yang berkualitas
5. Membantu membangun kesejahteraan masyarakat


Karakteristik Wirausaha

Pelaku wirausaha umumnya memiliki karakteristik atau sikap sebagai berikut:
1. Disiplin
2. Kreatif dan inovatif
3. Jujur
4. Bertanggung jawab
5. Berkomitmen tinggi
6. Kompeten dan terampil
7. Percaya diri
8. Berorientasi pada masa depan
9. Mandiri dan realistis
10. Memiliki kemampuan organisasi yang tinggi
11. Cerdas dalam bidang finansial
12. Kategori Wirausaha

Untuk dapat menjadi wirausaha, kamu perlu memahami kategori atau jenis wirausaha di bawah ini:

1. Penemu: Memiliki tugas untuk mendefinisikan atau menciptakan konsep yang bersifat unik dan baru, serta menghasilkan penemuan dan metodologi.

2. Inovator: Seseorang yang menerapkan teknologi baru atau metodologi yang cocok untuk memecahkan suatu masalah.

3. Marketer: Seseorang yang bertugas mengidentifikasikan kebutuhan pasar dan berusaha untuk memenuhinya dengan produk baru atau yang lebih efisien.

4. Oportunis: Dapat berbentuk sebagai broker atau pialang yang bertugas untuk menyesuaikan kebutuhan dengan jasa yang dibutuhkan, serta menghasilkan komisi.


Contoh Wirausaha

Berikut beberapa contoh dari bentuk wirausaha:
1. Toko pakaian
2. Cafe atau restaurant
3. Waralaba kuliner
4. Laundry
5. Katering 
6. Percetakan
7. Usaha ritel
8. Start up
9. Kerajinan tangan
10. Jual Buku
11. Buka warung Burjo
12. Jasa Desain Grafis
13. Jasa Edit Video
14. Jasa Kelola Media Sosial
15. Jadi Penulis Blog, dan masih banyak lainnya.


Faktor Keberhasilan Wirausaha

Jika ingin berhasil dalam berwirausaha, maka sebaiknya kamu memenuhi beberapa faktor di bawah ini:

1. Memiliki tekad dan kemauan yang tinggi
2. Memiliki skill pengusaha dan melatih mental pengusaha dari awal.
3. Mempunyai akses permodalan yang cukup
4. Memahami target pasar
5. Memiliki networking yang luas
6. Siap memberikan pelayanan terbaik
7. Mempunyai aspek inovasi dan kreatifitas yang tinggi
8. Melakukan pemasaran yang efektif
9. Mampu memberi solusi
10. Cepat dalam mengambil kesempatan yang datang.
11. Manajemen keuangan yang baik
12. Konsisten
13. Ulet
14. Tangguh dan Sabar


Penyebab Gagalnya Wirausaha

Berikut penyebab terjadi kegagalan dalam wirausaha:

1. Aspek manajerial yang tidak kompeten dan kurang berpengalaman.
2. Tidak memiliki cukup pengalaman baik secara wawasan, visualisasi usaha, maupun pengelolaan usaha.
3. Kurang mampu mengendalikan keuangan
4. Tidak adanya inovasi sesuai dengan perkembangan zaman sehingga tidak mampu bersaing di pasar.
5. Menghasilkan produk yang tidak dibutuhkan oleh pasar.
6. Menetapkan harga yang kurang tepat.
7. Memilih mentor yang salah dan kurangnya pengasahan wawasan dan kemampuan sebelumnya.
8. Lokasi yang tidak strategis
9. Kegagalan dalam perencanaan.
10. Sikap yang tidak bersungguh-sungguh dan kompeten dalam menjalankan usaha.
11. Kontrol persediaan barang yang buruk.
12. Tidak memiliki kemampuan dalam membuat transisi entrepreneurial
13. Mudah Menyerah
14. Tidak fokus
15. Boros keuangan
16. Jebakan Prestige

Kelebihan Menjadi Wirausahawan

1. Membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
2. Keleluasaan dalam mengatur pekerjaan.
3. Mengasah potensi diri, kreativitas, dan sebagainya.
4. Menghasilkan keuntungan.
5. Memiliki kualitas kepemimpinan dalam diri.

Kekurangan Menjadi Wirausahawan

1. Ketakpastian waktu dalam menghasilkan pendapatan bahkan setelah mendirikan dan menjalankan usaha tersebut dan tanggung jawab terhadap karyawan yang dipimpin.

2. Risiko kehilangan berbagai macam investasi.

3. Beban kerja yang lebih berat, kendati waktu dan ritme bekerja cenderung fleksibel.

4. Kesulitan dalam membuat keputusan penting karena sangat berdampak pada usaha yang dibangun tersebut.

5. Banyaknya kemampuan diri yang harus diasah. semisal manajemen SDM, manajemen finansial, manajemen diri (keseimbangan kerja dengan kehidupan pribadi).

Wirausaha adalah Brainly
Wirausaha adalah Kegiatan seseorang yang berani mengerahkan segala Kemampuan untuk bisa mengembangkan Sesuatu yang disertai dengan Kemampuan dalam mengatur permodalan dan memasarkannya.


Kepanjangan wirausaha
Kewirausahaan (entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.


Apa kang diarani wirausaha iku?
wirausaha yaiku usaha kanthi mandiri kanggo nyukupi kabutuhan urip.

2. Apa wae jinising kegiatan wirausaha iku coba sebutno tuladha kegiatan wirausaha?
wangsulan: dodolan pulsa, dodolan sembako, loundry, start up, buka cafe, lan liya-liyane


3. Apa ing sacedhake papa panggonanmu ana kegiatan wirausaha coba sebutno kegiatan wirausaha iku?
wangsulan: Ono, dodolan pulsa, dodolan sembako, loundry.


4. Apa ana tokoh wirausaha sing moncer ing papan panggonanmu kepriye kiprahe apa usahane migunani tumrap masyarakat ing sakupenge?

wangsulan: Ono, usahane migunani tumrap masyarakat ing sakupenge kanthi mbukak lapangan penggawean, santunan kanggo fakir miskin.


5. Manut panemu apa usahane wis nggatekake ing babagan AMDAL?
(analisis mengenai dampak lingkungan) Apa wae dampak kegiatan usahane tumrap lingkungan ing sacedhake
wangsulan: Durunng, limbah gilingan telo dadine mambu 

6. Apa awakmu duwe papenginan bakal ngrembabake salah sawijining bidang wirausaha?
wangsulan: Ono

7. Usaha apa kang bakal koktindake saupama awakmu dadi wirausahawan?
wangsulan: Dodolan pulsa lan kuota internet

8. Geneya awakmu milih usaha kasebut?
wangsulan: Akeh sing mbutuhake naliko sekolah online

9. Apa kang bakal kok tindake menawa dadi wirausahawan sukses?
wangsulan: Sedekah

10. Manut panemu mu wae kang dibutuhake supaya bisa dadi wirausahawan kang sukses
wangsulan: ndang mulai ora mung takon wae 
Jangan Remehkan Jualan Pop Ice dan Sosis Bakar di Rumah, Potensi Hasilkan Banyak Cuan

Jangan Remehkan Jualan Pop Ice dan Sosis Bakar di Rumah, Potensi Hasilkan Banyak Cuan

 


Wirausahanesia.com - Banyak yang nyinyir kepada mereka yang setelah nikah muda lalu jualan pop ice dan sosis bakar di teras rumah.

Semua orang yang nyinyir lalu menghubungkan dengan dampak negatif nikah muda dan kesiapan finansial pasangan millenial terhadap masa depan.

Penulis tegas tidak setuju dengan pendapat di atas, bagaimanapun nikah yang dilakukan atas kesadaran dua pasangan yang berkomitmen adalah baik.

Nikah di usia yang tepat akan memberi kesempatan untuk membangun bahtera rumah tangga bersama, punya kesempatan saling memahami dan bekerjasama dan hal baik lainnya.

Terkait jualan pasca nikah ya gak apa-apa, tidak ada salahnya membuat usaha di rumah sembari melakukan aktifitas dan membantu ekonomi keluarga, setidaknya untuk kebutuhan bunda.

Ngomong-ngomong soal jualan minuman instan dan aneka sosis bakar atau goreng potesi hasilnya lumayan lho.

Dari biaya modal bisa mengambil margin hingga 100% misal sosil dengan harga 500-1.000 rupiah bisa dijual dengan harga 1.000-2.000 per pcs.

Demikia juga dengan minuman instan, sebut saja coffeemix harga 1.500 per sachet bisa dijual 3.500-4.000 dengan tambahan air dan es, belum lagi pop ice dan merk minuman instan lainnya.

Sebagai usaha sambilan gak ada salahnya mencoba usaha ini di rumah, apalagi di masa pandemi, anak-anak usia sekolah yang jadi segmen utama produk jajanan ini ada di rumah karena sekolah online.

Gak perlu malu, gak usah dengerin orang-orang yang nyinyir, daripada ghibah mending usaha di rumah.

Itu tadi sobat wirausahanesia, demikian artikel kita tentang Jangan Remehkan Jualan Pop Ice dan Sosis Bakar di Rumah, Potensi Hasilkan Banyak Cuan, semoga bermanfaat sampai jumpa.



penulis:
Achmad Munandar


Kisah Sukses mas Pariman, Penulis Buku dan Psikolog Pecinta Pengembangan Diri

Kisah Sukses mas Pariman, Penulis Buku dan Psikolog Pecinta Pengembangan Diri

 


Wirausahanesia.com - Siapa bilang hobi menulis tidak bisa menghasilkan, asal konsisten melatih skill dan tak kenal lelah mecoba menawarkan pada penerbit akan tiba masanya nama sobat ada di sampul buku yang di pajang di rak Gramedia.

Seperti kisah mas Pariman, pemuda asal Sragen Jawa Tengah, sejak masih di bangku kuliah sudah hobi menulis, sesuai jurusanya Psikologi di kampus Undip Semarang sambil menuntut ilmu sudah bergelut dalam dunia pengembangan diri.

Menjadi trainer outbound, trainer motivasi dan pembicara beragam acara seminar dan training. 

Ketekunan dalam menulis membuahkan hasil dengan terbitnya buku "Master from Minder" dan "Langkah Smart".

Saat ini beliau aktif sebagai dosen dan pengajar serta mengelola lembaga psikologi bernama Psikologi Menjawab.

Lewat Channel youtube Psikologi Menjawab, beliau juga sering berbagi seputar dunia psikologi, pengembangan diri tips trik dunia kerja serta kepenulisan, yang mau nonton dan subcribe klik di sini.

So, untuk sobat yang punya passion dalam bidang sumber daya manusia, pengembangan diri dan kepenulisan saatnya tekuni passion tersebut hingga menemukan kesempatan dan peluang untuk jadi pijakan masa depan.

Itu tadi sobat Wirausahanesia.com artikel tentang Kisah Sukses mas Pariman, Penulis Buku dan Psikolog Pecinta Pengembangan Diri, semoga bermanfaat sampai jumpa.


Penulis:
Achmad Munandar

Yuk Kenalan dengan Generasi Millennial

Yuk Kenalan dengan Generasi Millennial

 


Wirausahanesia.com - Istilah generasi millennial memang sedang akrab terdengar. Istilah tersebut berasal dari millennials yang diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe dalam beberapa bukunya. 
 
Millennial generation atau generasi Y juga akrab disebut generation me atau echo boomers. Secara harfiah memang tidak ada demografi khusus dalam menentukan kelompok generasi yang satu ini. 
 
Namun, para pakar menggolongkannya berdasarkan tahun awal dan akhir. Penggolongan generasi Y terbentuk bagi mereka yang lahir pada 1980 - 1990, atau pada awal 2000, dan seterusnya. Awal 2016 Ericsson mengeluarkan 10 Tren Consumer Lab untuk memprediksi beragam keinginan konsumen. 
 
Laporan Ericsson lahir berdasarkan wawancara kepada 4.000 responden yang tersebar di 24 negara dunia. Dari 10 tren tersebut beberapa di antaranya, adalah adanya perhatian khusus terhadap  perilaku generasi millennial. 
 
Dalam laporan tersebut Ericsson mencatat, produk teknologi akan mengikuti gaya hidup masyarakat millennial. Sebab, pergeseran perilaku turut berubah beriringan dengan teknologi. "Produk teknologi baru akan muncul sebagai akomodasi perubahan teknologi," ujar Presiden Director Ericsson Indonesia Thomas Jul.
 
Sepanjang tahun ini, beberapa prediksi yang disampaikan Ericsson berhasil terbukti. Salah satunya, perilaku Streaming Native yang kini kian populer. 
 
Jumlah remaja yang mengonsumsi layanan streaming video kian tak terbendung. Ericsson mencatat, hingga 2011 silam hanya ada sekitar tujuh persen remaja berusia 16 - 19 tahun yang menonton video melalui Youtube. 
 
Rata-rata mereka menghabiskan waktu di depan layar perangkat mobile sekitar tiga jam sehari. Angka tersebut melambung empat tahun kemudian menjadi 20 persen.
 
Waktu yang dialokasikan untuk menonton streaming juga meningkat tiga kali lipat. Fakta tersebut membuktikan, perilaku generasi millennial sudah tak bisa dilepaskan dari menonton video secara daring. 
 
Teknologi juga membuat para generasi internet tersebut mengandalkan media sosial sebagai tempat mendapatkan informasi. Saat ini, media sosial telah menjadi platform pelaporan dan sumber berita utama bagi masyarakat. 
 
Tren tersebut sudah terbukti disepanjang 2016 melalui beberapa peristiwa penting, seperti aksi teror bom. Masyarakat benar-benar mengandalkan media sosial untuk mendapatkan informasi terkini dari sebuah peristiwa. 
 
The Nielsen Global Survey of E-commerce juga melakukan penelitian terhadap pergeseran perilaku belanja para generasi internet. Penelitian dilakukan berdasar penetrasi internet di beberapa negara. 
 
Nielsen melakukan riset terhadap 30 ribu responden yang memiliki akses internet memadai. Responden tersebut berasal dari 60 negara di Asia Pasifik, Eropa, Amerika Latin dan Utara, serta Timur Tengah.
 
Studi tersebut menggambarkan perilaku generasi akrab internet ini memilih jalur daring untuk meneliti dan membeli beragam produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Nielsen mencatat, pertumbuhan penetrasi perangkat mobile di kota-kota besar Indonesia mencapai 88 persen. 
 
Kepemilikan perangkat mobile menjadi salah satu faktor paling signifikan terhadap perilaku belanja daring. Berdasarkan riset Nielsen tersebut, Indonesia memiliki peringkat teratas secara global dalam hal penggunaan ponsel pintar untuk belanja daring.  
 
Sebanyak 61 persen konsumen memilih berbelanja menggunakan ponsel pintar, dan 38 persen lainnya memilih tablet atau perangkat mobile lain. Sementara, 58 persen konsumen lebih memilih menggunakan komputer. 
 
Gaya hidup yang berbahaya 
Lekat dengan dunia maya, memiliki pengetahuan tinggi dalam menggunakan platform dan perangkat mobile, ternyata melahirkan titik lemah bagi para generasi internet. Titik lemah tersebut berdampak buruk terhadap keamanan generasi millennial di dunia maya. 
 
Salah satunya ancaman siber yang siap menerkam para pengguna. Norton Cyber Security mengeluarkan Insight Report November 2016. Penelitian yang dilakukan secara daring tersebut melibatkan 20.907 responden dari 21 negara dunia. 
 
Tiga negara Asia Tenggara, di antaranya Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Penelitian berlangsung pada 14 September sampai 6 Oktober 2016. Sampel di Indonesia melibatkan lebih dari seribu pengguna berusia 18 tahun ke atas yang dipilih secara random. "Generasi millennial secara mengejutkan menunjukkan kebiasaan keamanan daring yang mengendur," ujar Director Asia Consumer Business Norton by Symantec Chee Choon Hong. 
 
Data menyebutkan, 20 persen generasi millennial dengan senang hati berbagi kata sandi yang berpotensi mengorbankam keamanan daring mereka. Kemudian sebagian besar konsumen Indonesia atau sekitar 90 persen menggunakan koneksi Wi-Fi publik. 
 
Namun, hanya 51 persen dari mereka yang mengetahui cara mengamankan jaringan tersebut. Hanya 36 persen dari responden yang menghubungkan perangkat mobile dengan jaringan Wi-Fi dengan menggunakan VPN secara reguler. 
 
Sementara, 28 persen pengguna tidak mampu mengenali jenis email terinfeksi malware. Choon Hong menjelaskan, penelitian tersebut tidak berfokus pada jenis serangan siber. 
 
Riset Norton ini lebih menjelaskan mengenai perilaku generasi millennial dalam mengamankan perangkat mobile pribadinya. Sebenarnya, penelitian menyebutkan, pengguna makin menyadari kebutuhan perlindungan perangkat, terutama dalam melindungi informasi pribadi. 
 
Akan tetapi, pengguna tidak termotivasi mengambil langkah pencegahan. Sebanyak 76 persen pemilik perangkat mobile mengetahui kepentingan perlindungan informasi daring pribadinya. 
 
Hanya 22 persen yang melindungi perangkatnya. Hal tersebut menyebabkan 39 persen pengguna mengalami peretasan kata sandi, 28 persen pembobolan akun email, dan 26 persen peretasan data, dan akun media sosial.     rep: Nora Azizah, ed: Setyanavidita Livikacansera
 

Tips Gaya Hidup Daring yang Aman untuk Generasi Millennial
 
1. Hindari Pengulangan Kata Sandi
Lindungi akun pribadi dengan sebuah kata sandi kuat, dengan menggabungkan huruf besar dan kecil ditambah karakter angka atau simbol. Ubahlah kata sandi seluruh akun daring minimal tiga bulan sekali.
 
2. Kenali Sumber Wi-Fi Publik
Mengakses informasi pribadi saat terkoneksi dengan Wi-Fi publik yang tidak terlindungi akan menjadi pintu peretasan lebar. Sebaiknya hindari melakukan transaksi daring atau masuk ke akun media sosial dengan menggunakan jaringan Wi-Fi publik. 
 

 Generasi Millennial di Gerbang Awal Era Digital
 
Sepanjang 2016, dinamika masyarakat Indonesia diramaikan dengan berbagai disrupsi teknologi yang terjadi di berbagai industri. Disrupsi di sektor transportasi dengan hadirnya ride sharing, bahkan sempat membuahkan persaingan tajam dengan penyedia layanan transportasi konvensional.
 
Dinamika yang sempat begitu menyedot perhatian publik tersebut, hanya sebagian kecil perubahan yang timbul akibat dimulainya era 4G secara nasional. Republika berusaha mencatat berbagai hal menarik yang timbul sejak era digital dimulai di Tanah Air.
 
Menjelang datangnya tahun yang baru, berbagai tantangan besar pun sudah menanti bangsa ini. Berbagai tren, regulasi, dan lanskap industri pada tahun mendatang, juga coba kami sajikan dalam edisi-edisi mendatang.
 
Semoga dapat memberi gambaran seperti apa Indonesia pada era teknologi yang makin kencang berlari seperti saat ini. 
 

Infografis seputar  Generasi Millennial
 
1. 80 juta millennials lahir pada 1976 - 2001

2. Millennials rata-rata mengalihkan perhatiannya dari berbagai gawai, seperti PC, smartphone, tablet, dan televisi  27 kali setiap jamnya. Angka ini meningkat dari 17 kali per jam di generasi sebelumnya.

3. Dalam urusan bekerja, millennial lebih tertarik memiliki pekerjaan yang bermakna ketimbang sekadar bayaran yang besar.

4. Dalam urusan konsumsi hiburan, millennial menghabiskan 18 jam perhari untuk menikmati layanan tontonan on demand, bermain gim, atau sekadar menonton televisi konvensional.
 
(Sumber: Pusat Data Republika)

Milenial versi Wikipedia 

Milenial juga dikenal sebagai Generasi Y atau Generasi Langgas adalah kelompok demografi setelah Generasi X (Gen-X). Tidak ada batas waktu yang pasti untuk awal dan akhir dari kelompok ini. Para ahli dan peneliti biasanya menggunakan awal 1980-an sebagai awal kelahiran kelompok ini hingga awal 2000-an sebagai akhir kelahiran.

Milenial pada umumnya adalah anak-anak dari generasi Baby Boomers. Milenial kadang-kadang disebut sebagai "Echo Boomers" karena adanya 'booming' (peningkatan besar), tingkat kelahiran pada tahun 1980-an dan 1990-an. 

Untungnya di abad ke 20 tren menuju keluarga yang lebih kecil di negara-negara maju terus berkembang, sehingga dampak relatif dari "baby boom echo" umumnya tidak sebesar dari masa ledakan populasi pasca Perang Dunia II.

Karakteristik Generasi Millennial

Karakteristik Milenial berbeda-beda berdasarkan wilayah dan kondisi sosial-ekonomi. Namun, generasi ini umumnya ditandai oleh peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media, dan teknologi digital. 

Di sebagian besar belahan dunia, pengaruh mereka ditandai dengan peningkatan liberalisasi politik dan ekonomi; meskipun pengaruhnya masih diperdebatkan. 

Masa Resesi Besar (The Great Recession) memiliki dampak yang besar pada generasi ini yang mengakibatkan tingkat pengangguran yang tinggi di kalangan anak muda, dan menimbulkan spekulasi tentang kemungkinan krisis sosial-ekonomi jangka panjang yang merusak generasi ini.

Pewresearch
Tentang karakteristik generasi milenial ini, pada tahun 2015, Pewresearch (pewresearch.org) pernah melansir sebuah laporan tentang generasi milenial atau gen Y ini.

1. Biro sensus di Amerika Serikat menyebutkan populasi generasi millenial pada tahun 2014 sudah mencapai 74,8 juta jiwa. Diperkirakan pada 2015 ini jumlah populasinya akan meningkat sampai 75,3 juta jiwa dan menjadi kelompok generasi terbesar.

2. Tingkat imigrasi generasi millenial lebih tinggi dibandingkan generasi yang lain. Diperkirakan tinggi tingkat transmigrasi akan mencapai puncaknya pada tahun 2036, yaitu sebesar 81,1 juta jiwa.

Livescience
Karakteristik generasi millenial Ada beberapa hal yang dapat mengarakteristikkan generasi millenial, dari livescience.com.

Pada tahun 2012, seperti dikutip livescience.com dari USA Today, ada sebuah studi yang menunjukkan bahwa generasi millenial lebih terkesan individual, cukup mengabaikan masalah politik, fokus pada nilai-nilai materialistis, dan kurang peduli untuk membantu sesama jika dibandingkan dengan generasi X dan generasi baby boom pada saat usia yang sama. Studi ini sendiri berdasarkan analisis terhadap dua database dari 9 juta orang yang duduk di bangku SMA atau yang baru masuk kuliah.

Generasi ini bila dilihat dari sisi negatifnya, merupakan pribadi yang pemalas, narsis, dan suka sekali melompat dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain.

Definisi Generasi Millennial Jangkauan Tanggal dan Umur
Kaum Millennial adalah mereka mereka generasi muda yang terlahir antara tahun 1980an sampai 2000. Kaum Millennial terlahir dimana dunia modern dan teknologi canggih diperkenalkan publik (contoh : gawai)

Millennial datang usia dalam waktu dimana industri hiburan mulai terpengaruh oleh internet dan perangkat seluler. selain Milenium yang paling etnis dan ras yang beragam dibandingkan dengan generasi yang lebih tua dari mereka, mereka juga pada kecepatan yang paling berpendidikan. 

Hingga 2008, 39.6% dari Millennials antara usia 18 dan 24 yang terdaftar di perguruan tinggi, yang merupakan rekaman Amerika. Bersama dengan menjadi terdidik, generasi muda juga sangat optimis. 

Seperti yang dinyatakan di atas dalam prospek ekonomi bagian, sekitar 9 dari 10 Pemuda yang merasa seolah-olah mereka memiliki cukup uang atau bahwa mereka akan mencapai tujuan finansial jangka panjang, bahkan selama ekonomi sulit kali, dan mereka lebih optimis tentang masa depan AS. 

Selain itu, generasi muda juga lebih terbuka untuk perubahan dari generasi yang lebih tua. Menurut Pew Research Center, yang melakukan survei pada tahun 2008, generasi muda adalah yang paling mungkin dari setiap generasi untuk mengidentifikasi diri sebagai liberal dan juga lebih mendukung progresif dalam negeri agenda sosial dari generasi yang lebih tua. 

Akhirnya, generasi muda kurang terang-terangan agama dari generasi yang lebih tua. Sekitar satu dari empat Milenium yang tidak terafiliasi dengan agama apapun, yang jauh lebih dari generasi yang lebih tua ketika mereka masih usia Milenium.

Bukan hanya itu saja, Generasi Milenial, memandang pekerjaan tidak hanya sebatas datang, bekerja, pulang, menerima gaji, dan tunjangan yang lebih baik. Tidak seperti generasi orang tua mereka yang memandang pekerjaan sebagai keharusan utama dalam penghidupan dan akan melakukan pekerjaan walau mereka tidak menyukai pekerjaan mereka. Sehingga banyak perusahaan merasa kesulitan untuk merekrut kaum milenial sebagai sumber daya manusia. (wikipedia.org)






Blogger, Potensi Pekerjaan Sambilan yang Menghasilkan untuk Ibu-ibu Millenial

Blogger, Potensi Pekerjaan Sambilan yang Menghasilkan untuk Ibu-ibu Millenial

 


Wirausahanesia.com - Pilihan menjadi ibu rumah tangga, mendedikasikan waktu untuk mengasuh dan mendidik anak bagi sebagian orang mungkin pilihan yang disayangkan, tapi bagi sebagian lagi adalah pilihan tepat.

Bagaimanapun tumbuh kembang anak sangat penting apa lagi di usia emas, kebutuhan akan sosok ibu sangat dibutuhkan, untuk sobat pembaca yang mengambil pilihan tersebut penulis acungi dua jempol.

Tapi sebagai ibu rumah tangga bukan berarti tidak bisa produktif, di sela-sela mengasuh dan mendampingi anak serta mengerjakan pekerjaan rumah lainnya bunda bisa lho tetap menghasilkan uang walau di rumah saja.

Salah satunya dengan jualan online seperti pernah kita bahas di artikel berjudul Tips Jualan Lewat Story WA Cocok untuk Ibu-ibu Millenial, baca di sini.

Apakah ada alternatif lain? jawabannya ada yaitu menjadi blogger atau penulis blog. Tapi sekarang kan jamannya jadi Youtuber, Selebgram dan Seleb TikTok, apakah jadi Blogge masih menjanjikan?

Jawaban saya masih, sebagai contoh kami di Campusnesia.co.id dalam sebulan tidak kurang bisa dapat penghasilan antara 1,5-4,5 juta dengan menulis artikel seputar pendidikan dan hiburan.

Tema yang dipilih bisa beragam, yang paling sederhana cobalah menulis sesuatu yang dekat dengan keseharian bunda, resep memasak, tips merawat dan mengasuh anak, atau peristiwa-peristiwa unik yang dialami.

Gunakan bahasa yang santai saja, tidak perlu baku agar mudah dipahami dan enak dibaca, jangan lupa share tulisan bunda ke sosial media dan grup wa untuk mendapatkan pembaca.

Jika jumlah pengunjung dan pembaca sudah naik signifikan, saatnya untuk memonetise blog milik bunda, bisa menawarkan space iklan banner atau yang paling umum adalah mamasang Google Adsense.

Itu tadi bunda, artikel kita tentang Blogger, Potensi Pekerjaan Sambilan yang Menghasilkan untuk Ibu-ibu Millenial, semoga bermanfaat sampai jumpa.



penulis: 
Achmad Munandar


Kisah Sukses Pasangan Millenial Ridho dan Astri Owner Dapur Umma Semarang

Kisah Sukses Pasangan Millenial Ridho dan Astri Owner Dapur Umma Semarang

 


Wirausahanesia.com - Nekat identik dengan jiwa muda yang masih bergelora dan penuh ide cemerlang pada masanya. Mungkin itu kalimat yang tepat mengganbarkan apa yang dilkukan pasangan muda Ridho dan Astri.

Keduanya berjumpa sebagai mahasiswa Petertnakan dan FKM Undip angkatan 2010 dan memutuskan untuk menikah, Ridho yang awalnya bekerja sebagai Trainer di sebuah lembaga pelatihan dan pengembangan diri memutuskan resign dan memulai usaha.

Mereka memberi nama usahanya Dapur Umma, dengan produk pertama berupa sambel dalam kemasan dengan beragam varian seperti bawah, lombok ijo, cumi, teri dll.

Pandemi yang bagi sebagian usaha membuat sepi pelanggan tidak demikian dengan kisah Dapur Umma, mereka kebanjiran pesanan sambel dalam kemasan.

Selain rasa yang tentu saja enak dan khas, sambel produksi Dapur Umma juga terbilang terjangkau jika dibandingkan produk sejenis.

Memanfaatkan jaringan penjual reseller, toko online dan aplikasi pesan makanan seperti gofood kini tidak hanya produk sambel yang dijual, ada pula produk Lumpia Mercon makanan khas semarang dengan isian jamur dan rebung dan rasa pedas yang nikmat.

Ada pula makanan seperti ayam katsu yang bisa dipesan lewat Gojek dan aneka makanan siap olah dalam bentuk frozen food.

Inspiratif ya sobat Wirausahanesia, itu tadi Kisah Sukses Pasangan Muda Ridho dan Astri Owner Dapur Umma Semarang, semoga bermanfaat.


penulis: Nandar
Kisah Sukses mas Zali Jauhari, Sarjana Peternakan Undip Owner Kaosem,com

Kisah Sukses mas Zali Jauhari, Sarjana Peternakan Undip Owner Kaosem,com

 


Wirausahanesia.com - Banyak yang bertanya apakah bekerja harus sesuai jurusan? jawabannya bila bisa sesuai tentu lebih bagus, namun jika ada peluang yang lebih baik atau lebih enjoy bekerja tidak sesuai jurusan kenapa harus dipaksakan?.

Semuanya baik, yang gak baik itu yang hanya bertanya namun tidak melakukan apa-apa.

Kali ini dalam rubrik Kisah Sukses kami hadirkan sosok dengan profile seperti kisah di atas, namanya mas Zali Jauhari alumni jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Undip angkatan 2005.

Mengawali karis dengan menjadi tentor les privat saat mahasiswa, kemudian aktif di berbagai lembaga mahasiswa hingga pernah menjadi Ketua Himpunan, kecintaannya pada dunia pengembangan diri membuat beliau sempat bekerja sebagai Trainer Outbound dan Motivator diundang sebagai pembicara ke berbagai daerah.

Selepas lulus dan menikah membuka usaha jual beli laptop baik sistem cash maupun angsuran karena latar belakang customer yang beragam.

Pulang kampung ke kota kelahiran Pati pria dengan rambut ikal ini melanjutkan usaha service komputer dan printer hingga bisa dibilang expert di bidangnya.

Saat ini tengan menggeluti bisnis Konveksi dan sablon kaos dengan nama usaha "Kaosem" berasal dari bahasa khas daerah Pati yang artinya "Kaos mu".

Produknya mulai dari kaos oblong polosan, kaos dengan desain khusus untuk anak dan dewasa, serta melayani pesanan kaos baik dalam jumlah sedikit maupun partai besar. Bagi sobat yang hendak pesan bisa mengunjungi langsung toko onlinenya di sini Kaosem.com.

Oke sobat Wirausahanesia.com itu tadi Kisah Sukses mas Zali Jauhari, Sarjana Peternakan Owner Kaosem.com, semoga bermanfaat sampai jumpa.


penulis: Nandar
Tips Jualan Lewat Story WA Cocok untuk Ibu-ibu Millenial

Tips Jualan Lewat Story WA Cocok untuk Ibu-ibu Millenial

 



Wirausahanesia.com - Hari ini kita telah sampai pada suatu masa di mana untuk mulai sebuah usaha tidak lagi butuh modal capital yang besar sekali.

Cukup handphone di genggaman, kuota internet dan aplikasi Whatsapp sudah bisa menyebut diri punya Olshop, segitu mudahnya.

Cocok sekali untuk ibu-ibu generasi millenial yang kesehariannya tak lepas dengan handphone. Sambil momong anak atau nonton sinetron Ikatan Cinta pundi-pundi yang sudah pasti datang dengan sendirinya.

Berikut Tips Jualan Lewat Story WA Cocok untuk Ibu-ibu Millenial

1. Cari suplier barang yang hendak di jual
Pastikan penyuplai barangnya terperaya baik yang sistem beli dulu (kulakan) atau yang boleh dropship.

2. Minta foto produk yang menarik
Foto ini nantinya untuk promosi, sebaiknya sebelum dishare bubuhkan nama toko sobat dan nomer kontak yang bisa dihubungi.

3. Share promosi dengan elegan
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah cara promosinya, harus main cantik dan elegan agar teman kontak di WA tidak eneg lihat promosi kita, bisa dikombinasikan per hari adakalanya promosi jualan, adakalanya sharing bebas.

4. Share di Story WA
Umumnya dari total kontak yang kita simpan, 10 % akan melihat story yang kita buat, dalam kasus lain bisa lebih banyak, 1 % saja beli sudah banyak banget.

5. Share di WAG
Selain story whatsapp, grup whatsapp juga bisa jadi tempat promosi, sekali lagi harus elegan jangan spam setiap hari, bisa-bisa sobat bakal di kick dari grup wa.

Itu tadi Tips Jualan Lewat Story WA Cocok untuk Ibu-ibu Millenial semoga bermanfaat.




Penulis: 
Achmad Munandar
Tips Bisnis Thrifting, Cocok untuk Generasi Millenial yang Mau Mulai Wirausaha

Tips Bisnis Thrifting, Cocok untuk Generasi Millenial yang Mau Mulai Wirausaha

 



Wirausahanesia.com - Belakangan ini istilah Thrifting sedang naik daun, baik sebagai fashion maupun jenis bisnis baru yang digemari Millenial.

Sebanarnya apa itu Thrifting? Istilah thrifting mungkin terdengar tidak asing bagi para pecinta barang vintage. Bagi sebagian kalangan, thrifting adalah budaya populer yang mengesampingkan faktor higienitas. Namun, di Indonesia sendiri, thrifting kini telah memiliki kalangan penggemarnya tersendiri.

Konsep thrifting yang mendukung kampanye zero waste disambut baik oleh banyak kalangan, terutama anak muda. Namun, walaupun istilah ini sudah sering didengar, masih banyak anak muda yang salah mengartikan apa itu thrifting. 

Banyak kalangan yang mengartikan thrift sebagai barang-barang bekas. Namun, pengertian tersebut nampaknya kurang tepat. Merujuk pada kamus urban, thrifting merupakan kegiatan berbelanja demi mendapatkan harga barang yang lebih murah dan barang yang tidak biasa seperti selera pasar saat ini.

Selain itu, arti thrifting juga dapat disebut sebagai kegiatan membeli barang bekas pakai, dengan catatan bukan berarti kualitas barang yang dijual tidak begitu bagus. Sebaliknya, barang yang dijual di toko thrift biasanya masih dalam keadaan baik dan berkualitas. Nah, barang-barang yang dijual di toko thrift lebih sering disebut dengan istilah preloved.


Tips dan Trik untuk Calon Pengusaha

Buat sobat yang mau mulai bisnis Thrifting pertama carilah suplier yang baik dan jelas, harganya cocok dan bukan tipu-tipu. Jangan tergoda harga yang miring bisa jadi penipuan.

Pastikan asal usul barangnya, jangan beli barang yang tidak jelas, bisa saja hasil curian atau palsu.

Kualitas barang juga harus diperiksa, bagaimanapun barang yang akan sobat jual hendak dikenakan oleh pembeli, kalau kualitas jelek akan merugikan customer.

Jual dengan harga yang wajar, jangan tergiur untung besar namun pembeli kapok tidak repeat order, lebih baik ambil margin sewajarnya namun pembeli puas dan datang kembali.

Pelayanan yang ramah juga penting, tidak kalah penting dari poin kualitas produk dan harga.


Tips dan Trik untuk Calon Pembeli 

Hal pertama yang harus dilakukan sebelum thrifting adalah melakukan riset thrift store yang akan dikunjungi. Pembeli bisa mencari rekomendasi thrift store dari internet maupun dari kerabat. Melakukan riset harga juga sangat penting. 

Bandingkan harga suatu barang di salah satu toko dengan toko lainnya. Jangan lupa untuk selalu melihat kualitas barang sebelum membelinya. Periksa dengan teliti agar tidak menyesal setelah membelinya jika ada kerusakan.

Setelah pembeli membeli barang yang ditemukan, alangkah baiknya jika barang tersebut dibersihkan terlebih dahulu.Usahakan membersihkannya dengan cairan antiseptik mengingat barang yang dibeli adalah barang bekas. 
Kisah Sukses pak Agus Sugito di Bisnis Penerbitan berawal dari Buku Rumah Main Anak

Kisah Sukses pak Agus Sugito di Bisnis Penerbitan berawal dari Buku Rumah Main Anak

 



Wirasuahanesia.com - Dalam rubrik kisah sukses kali ini, kami akan hadirkan cerita pengusaha publishing buku sukses bernama pak Agus Sugito owner dari PT Rumah Main Anak yang sudah menerbitkan puluhan buku inspiratif seputar dunia parenting dan anak-anak.

Kisahnya dimulai sebagai karyawan sebuah lembaga kemanusiaan terbesar di Indonesia, hingga akhirnya memutuskan resign pasca menikah.

Sempat berjualan helm bogo dengan tulisan custome dan trainer di lembaga pelatihan dan berpindah-pindah domisili, jakarta, tangeran hingga semarang.

Sebuah titik balik terjadi saat sang istri, mbak Julia Sarah Rangkuti menulis buku berjudul Rumah Main Anak berisi pengalaman beliau mendidik dan membesarkan anak pertamanya dengan permainan-permainan edukatif.

Buku pertama ini meledak, terjual puluhan ribu eksemplar berkali-kali cetak ulang dan dilanjutkan dengan buku seri keduanya.

Berangkat dari kesuksesan menerbitkan dan menjual buku Rumah Main Anak dengan jaringan pemasarannya, pak Agus dan sang Istri melanjutkan menerbitkan buku-buku yang mayoritas bertema parenting dan anak islami.

Saat ini berdiri pula Maskana Media, bagian dari Rumah Main Anak dengan segmen khusus buku islami.

Pak Agus Sugito juga merupakan ketua TDA Tangerang Raya pada juni 2021.


Penulis: 
Achmad Munandar