Griya Peradaban Bangun Perilaku Entrepreneur Pada Generasi Milenial Melalui Entrepreneurship Education

Griya Peradaban Bangun Perilaku Entrepreneur Pada Generasi Milenial Melalui Entrepreneurship Education

 

wirausahanesia.com - Griya Peradaban kembali hadir untuk menggelar diskusi Kuliah Alternatif IV pada sabtu (23/7/2022) melalui platform Zoom Meeting dengan mengusung tema “Entrepreneurship”. 

Tema kali ini berhasil dan sukses mengajak para peserta untuk membangun kontruksi berfikir dalam proses penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan dan mencari peluang dari masalah yang dihadapi oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari.

Nurul khasanah sebagai pemateri pertama sekaligus sebagai Duta Santripreneur mengatakan bahwa, mengapa seseorang menjadi Entrepreneur?. “itu semua disebabkan oleh tiga faktor yang pertama ialah karena terpaksa dengan presentase sebesar 15%, lalu yang kedua ialah karena garis keturunan dengan presentase 25%, dan yan terakhir keinginan dan kemauan yang kuat memiliki presentase yang sangat besar yaitu 60% ,” ucapnya dengan pembawaan yang sangat semangat.

Terjadinya perkawinan antara sains dan teknologi membuat kemajuan yang sangat pesat dalam segala bidang. Perlunya manajement resiko dalam setiap pengambilan keputusan.

“Manajemen risiko itu proses mengindentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, mengendalikan dan serta berusaha untuk menekan sebanyak mungkin atau menghilangkan risiko yang dihadapi oleh pemilik perusahaan. Manajement risiko diterapkan oleh para penguasa untuk mencegah terjadinya kerugian pada usaha (perusahaan),” tuturnya. 

Pada forum tersebut ia menjelaskan tentang mengapa seseorang harus menjadi Entrepreneur, bagaimana melakukan manajement risiko, dan terobosan alternatif bisnis millennial. 

Dilanjutkan oleh pemateri kedua oleh Vania Indy Dhea Sylva selaku Mentor Griya Peradaban. Ia menyampaikan bahwa sebagai generasi milenial harus memiliki lima karakteristik yang diantaranya ialah melek teknologi, bergantung pada mesin pencari, learning by doing, tertarik pada multimedia dan membuat konten internet.

Di era yang terjadi pasar bebas kali ini generasi milenial harus jeli dalam melihat peluang membuka usaha. 

“Sebagai generasi milenial harus dapat menilai peluang membuka usaha dan itu terbagi menjadi tiga yaitu the opportunity (peluang), the entrepreneur (pengusaha), dan yang terakhir yaitu the resources needed to start the company and make it grow (sumber daya yang dibutuhkan untuk memulai perusahaan dan membuatnya tumbuh). 

Diskusi tersebut diakhiri dengan quotes yang sangat luar biasa “pada dasarnya setiap orang memiliki peluang yang sama untuk bisa menjadi pelaku usaha,” ucapnya diakhir materi. 


Penulis: Khavid Joni Nurvauzi
Editor: Feby Alfiana